Pintu ghaib

Setelah terjebak di kuburan yang menjelma menjadi rumah besar, kini ke lima sahabat ini pun, memilih untuk pulang kembali ke desanya.

"Sebaiknya kita pulang saja, aku tidak mau mati konyol di sini."

Ujar Aldi yang merasa ketakutan saat itu.

"Bukannya kamu tidak percaya dengan takhayul Aldi?."

Tanya Aska yang tersenyum pada Aldi.

"Awalnya aku tidak percaya, sekarang aku sudah cukup muak dengan semua kejadian ini."

Jawab Aldi yang mulai berontak dengan keadaan yang sering mereka alami.

"Reno, coba kita lihat video yang kemarin kamu rekam, sebenarnya kita ada dimana sekarang."

Ujar Aska yang meminta kamera yang ada di leher Reno.

"Lihat saja sendiri, aku tidak mau melihat penampakan lagi."

Ujar Reno yang langsung memberikan kamera nya.

Beberapa saat kemudian,,,

"Aihhhh,,,coba ulang dari awal Aska."

Ujar Luna yang ingin melihat awal perjalanan mereka.

Terlihat jelas saat mereka berbicara dengan petani yang sempat melarang mereka untuk pergi.

"Pantas saja, kita sudah terlalu jauh."

Ujar Aska yang melihat wajah teman temannya.

"Apa maksudnya Aska, jauh bagaimana?? , kita hanya perlu waktu setengah jam untuk pulang kembali ke rumah kita."

Jawab Adi yang belum mengerti maksud Aska.

"Setengah jam disini, berbeda dengan setengah jam di alam gaib Adi."

Ujar Aska yang terlihat menahan air matanya.

"Aska,,, jangan buat aku merasa takut, kita pulang saja Aska."

Ujar Luna yang memaksa Aska untuk pulang.

"Kita tidak bisa kembali Luna, kita akan selamanya berada di sini."

Jawab Aska yang memberi tahu pada Luna dan semua teman-teman nya.

"Kita tidak percaya, jangan karena kamu lebih tahu, kamu bisa seenaknya berbicara seperti itu."

Ujar Aldi yang juga tidak percaya dengan ucapan Aska.

Sementara itu, Reno terlihat sangat frustasi, ketakutan bahkan berbicara sendiri.

"Reno,tenanglah,kita akan mencari jalan keluar."

Ujar Adi yang melihat tajam mata Aska.

"Keluar, tidak semudah itu Adi!!!, aku sudah bilang dari awal, jangan main-main di sini."

Ujar Aska yang marah saat terus disalahkan karena menakuti mereka semua.

"Siapa yang main-main, kita tidak main-main, bukan nya kita ingin terkenal?."

Ujar Adi yang berbicara awal mereka memilih tempat ini.

"Bukannya terkenal, yang ada kita hilang."

Jawab Aska yang tersenyum pada Adi.

Aska pun langsung mengajak mereka untuk melihat kembali video yang sengaja mereka simpan sebagai konten di channel YouTube nya.

"Seharusnya kita pergi kesini, tapi kita salah masuk, tebak apa yang dapat kalian lihat."

Ujar Aska yang menunjukkan tangan nya pada pintu masuk yang mereka lalui.

Semua nya pun kaget, mereka sadar jika saat itu tidak ada pintu yang mereka lewati.

"Apa itu Aska?, aku tidak melihat nya waktu itu."

Ucap Luna yang melihat wajah Aska.

"Pintu gaib, pintu masuk ke alam gaib."

Jawab Aska dengan jawaban nya yang tegas.

"Pintu gaib apa lagi Aska, ya sudah, kita kembali lagi kesana dan ikuti jalan nya, bukannya itu sama saja."

Ujar Adi yang menganggap sepele pintu itu.

Belum selesai berbicara, mereka pun dikagetkan dengan suara orang yang tertawa saat melihat wajah mereka berlima.

"Ha,,,ha,,ha,,,, kasihan sekali kalian."

Ujar seorang yang terlihat di mata mereka.

"Siapa anda, jangan ganggu kami."

Ujar Reno yang langsung memeluk tubuh Luna.

"Kasihan,, kalian akan hidup selamanya disini, ha,,,ha ,,ha,,."

Jawab pak tua yang berbicara pada mereka.

"Kami ingin pulang pak, tolong lah kami."

Ujar Aldi yang langsung meminta tolong pada pak tua itu.

"Aku dan kalian akan selamanya disini, hanya saja, kalian bisa keluar jika bisa menembus lorong."

Jawab si pak tua yang langsung berjalan meninggalkan mereka.

Mendengar ucapan dari pak tua, mereka pun langsung bertatapan mata.

"Dimana lorongnya pak?."

Tanya Aska yang baru ingat dengan niat awal mereka.

Hanya saja, tubuh pak tua itu sudah hilang entah kemana.

"Lorong itu, bukannya kita akan kesana?."

Tanya Reno yang langsung bergegas untuk mencari tahu dimana lorong itu.

"Mau cari kemana?, kita saja salah masuk, "

Jawab Aska yang pernah melihat lorong itu.

"Bagaimana kamu ini Aska?, katanya kemu pernah ke sini!!!."

Ujar Adi yang langsung menarik baju Aska.

"Hentikan!!!, mungkin maksud Aska, kita sudah salah masuk ke pintu gaib, sehingga jalan yang kita lalui berbeda dengan jalan yang Aska lewati dulu."

Jawab Luna yang langsung memisahkan mereka berdua.

"Jangan buang-buang waktu, sebaiknya kita lanjutkan perjalanan ini."

Ujar Aska yang menyuruh mereka untuk pergi.

"Kita mau kemana ka?, apa kamu sudah tahu jalan pulang?."

Tanya Reno yang berjalan mengikuti Aska.

"Kita coba kembali ke titik awal, dan kita ulangi lagi dari awal."

Ujar Aska yang berjalan paling depan.

"Dasar sok tahu sih, tadi katanya nggak bisa, sekarang mau mengulang."

Ujar Adi yang masih berseteru dengan Aska.

"Aku bukan sok tahu!!!, aku juga ingin pulang!!! ,sama seperti kalian."

Jawab Aska yang langsung berhenti dan menyerang Adi.

Keributan tak bisa dihindari, hanya saling menyalahkan satu sama lain, mereka tidak sadar jika hari sudah hampir malam.

"Hentikan Aska, sebaiknya kita lanjutkan agar kita bisa kembali pulang."

Ujar Reno yang langsung memisahkan mereka berdua.

"Jangan sekarang, kita harus cepat sembunyi sebelum menjelang malam."

Jawab Aska yang langsung berlari menuju arah hutan.

Melihat Aska yang berlari, mereka pun langsung mengejar Aska, bagaimana pun juga, Aska lebih tahu tempat ini.

"Diam dan jangan bersuara."

Ujar Aska yang langsung memberi tahu pada teman-temannya.

Benar saja, suasana malam hari semakin mencekam, berbeda dengan suasana di desa muara, tempat mereka tinggal saat itu.

"Aaaaaaa,,, tolong aku,,,".

Teriak Adi yang tertarik badan nya oleh sesuatu yang tiba-tiba muncul.

"Aska,,, tolong Adi, kasihan dia."

Ujar Luna yang menyuruh Aska untuk menolong Adi.

Anehnya, Aska hanya diam dan melihat saat tubuh Adi ada yang menyeret nya.

"Sialan kamu Aska!!!."

Ujar Reno yang langsung mengejar kemana tubuh Adi terseret oleh makhluk yang tak kasat mata.

Sementara itu, Aldi dan Luna mengikuti nya dari belakang.

"Adi,,,, dimana kamu,,,,".

Teriak Reno yang kehilangan Adi.

Adi tiba-tiba menghilang di tengah kegelapan malam, tak ada suara yang terdengar lagi dari mulut nya.

Reno, Luna dan Aldi pun berkumpul dan kembali ke tempat Aska berdiri.

"Aska,, kenapa kamu diam saja, kenapa kamu tidak mau menyelamatkan Adi?."

Tanya Reno yang marah pada Aska.

"Percuma, kita tidak akan bisa menyelamatkan nya."

Jawab Aska yang menghela nafas nya dalam-dalam.

"Konyol kamu Aska, bagaimana kamu bisa tahu, tapi kenapa kamu biarkan Adi hilang."

Ujar Aldi yang langsung menarik tubuh Aska.

"Aku sudah bilang, sebaiknya jangan di terus kan, kenapa kalian masih nekad juga."

Ujar Aska yang tidak mau disalahkan saat itu.

"Maaf Aska, aku terlalu menyalahkan kamu."

Ujar Reno yang juga menghela nafasnya yang sangat berat.

"Bau busuk apa ini?."

Ujar Reno yang berdiri di samping Luna.

"Iya, kenapa ada bau busuk, tapi kenapa arahnya ada didekat kita."

Jawab Aska yang juga mencari arah bau busuk itu.

Semua mengikuti bau busuk itu berasal,

dan betapa kagetnya saat mereka berhenti tepat di depan kaki Luna.

"Luna,,bau busuk itu berasal dari kaki kamu."

Ujar Aska yang membuat semuanya kaget.

"Apa luka itu membusuk?, apa mungkin menyebar ke bagian lain."

Ujar Reno yang langsung membuka kain yang menutupi kaki Luna.

"Tidak mungkin,, aku tidak mau mati disini Reno."

Ujar Luna yang menangis saat Reno mencoba membuka luka Luna.

Bagaimana kisah perjalanan mereka,

kita akan lanjutkan di bab berikutnya.

Terpopuler

Comments

putri cobain 347

putri cobain 347

jangan lupa like dan komen ya kak

2024-11-06

10

Zack Cobain

Zack Cobain

aku absen, dan meninggal kan jejak

2024-11-06

9

Cakrawala

Cakrawala

hih merinding tapi menantang
smngt thor

2024-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Mengejar popularitas
2 Rumah ghaib
3 Pintu ghaib
4 Masuk kedunia lain
5 Lorong cahaya
6 Flashback kampung Angka (Angkara Murka)
7 Pemuja iblis
8 Seperti hidup kembali
9 Jatuh cinta pada siluman rubah
10 Kembali pulang
11 Malam Jum'at pertama
12 Akibat terlalu cinta
13 Kembalinya penguasa kegelapan
14 Malam Jum'at kedua
15 Garis keturunan pak Sastro
16 Dendam pribadi Darmadji
17 Desa Angka yang hilang
18 Kemunculan Nyi Sunter
19 Tumbal kedua Nyi Sunter
20 Tumbal ke tiga Nyi Sunter
21 Tumbal ke empat Nyi Sunter
22 Tumbal ke lima dan enam
23 Tumbal terakhir Nyi Sunter
24 Kegagalan Nyi Sunter
25 Luna yang hilang
26 pencarian Luna
27 Ditolong Nyi Sunter
28 Kembalinya Luna
29 Malam Jum'at ke empat
30 pernikahan gaib
31 Pertemuan Nyi Mas dan Ranti
32 Pertarungan Aldi dan Reno
33 Kekuatan Darmadji
34 Pertarungan Sastro dan Darmadji
35 Bertemu ibu Ranti
36 Pedang mata dua
37 Jum'at ke lima
38 Kembalinya Ranti
39 Hilangnya bayi dalam kandungan Ranti
40 Pernikahan Ranti dan Aska
41 Malam Jum'at ke lima
42 Hilangnya warga kampung Muara
43 Mencari keberadaan warga Muara
44 Kampung Muara dan isinya
45 Tinggal sendiri
46 Kampung pemuja setan
47 Melarikan diri
48 Kampung tepi hutan
49 Cerita warga
50 Kalung merah delima
51 Pembersihan Luna
52 Bertahan di alas Purwo
53 Rahasia besar Lana
54 Diujung alas Purwo
55 Kemunculan Darmadji
56 Hanya sebatas mimpi
57 Melawan hati
58 Bayangan sang sahabat
59 Malam bulan purnama
60 Terdampar di lautan
61 Hidup di kampung Nelayan
62 Terbawa ombak besar
63 Menjauh dari pantai
64 Tinggal di rumah tua
65 Kuburan anak perawan
66 Singgah di kota mati
67 Flashback kota mati
68 Bukit duri kampung Pulo
69 Kampung Pulo
70 Adat di kampung Pulo
71 Pernikahan kedua
72 Malam terburuk
73 Berpisah dengan Laras
74 Kembali ke kampung Muara
75 Kembali ke rumah
76 Mimpi Luna
77 Menggali tanah di pinggir sumur
78 Tanda terima kasih
79 Meninggal kan kampung Muara
80 Pindah kota
81 Kembali ke pesantren
82 Sumber kekuatan Laras
83 Babak akhir
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Mengejar popularitas
2
Rumah ghaib
3
Pintu ghaib
4
Masuk kedunia lain
5
Lorong cahaya
6
Flashback kampung Angka (Angkara Murka)
7
Pemuja iblis
8
Seperti hidup kembali
9
Jatuh cinta pada siluman rubah
10
Kembali pulang
11
Malam Jum'at pertama
12
Akibat terlalu cinta
13
Kembalinya penguasa kegelapan
14
Malam Jum'at kedua
15
Garis keturunan pak Sastro
16
Dendam pribadi Darmadji
17
Desa Angka yang hilang
18
Kemunculan Nyi Sunter
19
Tumbal kedua Nyi Sunter
20
Tumbal ke tiga Nyi Sunter
21
Tumbal ke empat Nyi Sunter
22
Tumbal ke lima dan enam
23
Tumbal terakhir Nyi Sunter
24
Kegagalan Nyi Sunter
25
Luna yang hilang
26
pencarian Luna
27
Ditolong Nyi Sunter
28
Kembalinya Luna
29
Malam Jum'at ke empat
30
pernikahan gaib
31
Pertemuan Nyi Mas dan Ranti
32
Pertarungan Aldi dan Reno
33
Kekuatan Darmadji
34
Pertarungan Sastro dan Darmadji
35
Bertemu ibu Ranti
36
Pedang mata dua
37
Jum'at ke lima
38
Kembalinya Ranti
39
Hilangnya bayi dalam kandungan Ranti
40
Pernikahan Ranti dan Aska
41
Malam Jum'at ke lima
42
Hilangnya warga kampung Muara
43
Mencari keberadaan warga Muara
44
Kampung Muara dan isinya
45
Tinggal sendiri
46
Kampung pemuja setan
47
Melarikan diri
48
Kampung tepi hutan
49
Cerita warga
50
Kalung merah delima
51
Pembersihan Luna
52
Bertahan di alas Purwo
53
Rahasia besar Lana
54
Diujung alas Purwo
55
Kemunculan Darmadji
56
Hanya sebatas mimpi
57
Melawan hati
58
Bayangan sang sahabat
59
Malam bulan purnama
60
Terdampar di lautan
61
Hidup di kampung Nelayan
62
Terbawa ombak besar
63
Menjauh dari pantai
64
Tinggal di rumah tua
65
Kuburan anak perawan
66
Singgah di kota mati
67
Flashback kota mati
68
Bukit duri kampung Pulo
69
Kampung Pulo
70
Adat di kampung Pulo
71
Pernikahan kedua
72
Malam terburuk
73
Berpisah dengan Laras
74
Kembali ke kampung Muara
75
Kembali ke rumah
76
Mimpi Luna
77
Menggali tanah di pinggir sumur
78
Tanda terima kasih
79
Meninggal kan kampung Muara
80
Pindah kota
81
Kembali ke pesantren
82
Sumber kekuatan Laras
83
Babak akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!