Bab 3 - Berusaha Bangkit

Rupanya yang mengetuk pintu sedari tadi adalah bi Senah karena merasa khawatir sang majikan tidak keluar kamar sejak insiden keributan di ruang tamu dengan Fariz tadi siang. Bahkan sampai tiba waktu makan malam pun Zafira masih belum menampakkan wajahnya.

Biasanya sebelum atau selesai Maghrib, Zafira pasti akan segera turun ke lantai bawah untuk melakukan rutinitas makan malam. Tetapi dari siang bi Senah tidak melihat kemunculan Zafira di meja makan atau di ruangan lain di lantai satu membuat wanita paruh baya itu mulai cemas dan memberanikan diri naik ke lantai atas untuk memastikan keadaan sang majikan. Dan kekhawatirannya ternyata benar, Zafira tengah terduduk lemas di lantai.

"Fariz bi, Fariz. Dia pergi.., Aku tidak tahu dia pergi kemana. Aku sudah berusaha menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif. Aku menjadi takut dan sangat cemas dia benar-benar akan meninggalkanku. Aku takut dia tidak akan kembali, bi..," ucap Zafira serak, langsung memeluk bibi separuh baya itu sambil menumpahkan kesedihan serta tangisan dalam pelukan sang pekerjanya.

Saat ini Zafira membutuhkan kekuatan. Dia membutuhkan sebuah pelukan untuk menguatkan dirinya. Di rumah ini dia sangat dekat dengan bi Senah sudah seperti bibinya sendiri sehingga membuatnya sedikit lega karena ada bi Senah di hadapannya saat ini.

Bi Senah terperanjat. Dia tidak menyangka Zafira yang tergolong anak orang kaya raya serta terpandang di kota Metropolitan ini dengan wajah cantik dan rupawan tiba-tiba memeluk dirinya. Dia merasa takut jika tubuhnya yang bau rempah masakan atau bau lain-lain akan mengganggu indera penciuman Zafira. Ya, walaupun dia sudah mandi tetapi tetap saja dia merasa tidak percaya diri karena dipeluk oleh nona majikannya.

Zafira masih menangis dan semakin mengeratkan pelukannya membuat bi Senah iba dan sangat mengerti kesedihan yang dirasakan Zafira. Dengan ragu-ragu dan mengesampingkan pemikiran tentang aroma tubuhnya yang mungkin kurang nyaman di indera penciuman Zafira, dia mengelus punggung Zafira mencoba memberi kekuatan untuk gadis itu.

"Neng jangan bersedih seperti ini. Mungkin saat ini mas Fariz sedang ingin sendiri dan sengaja pergi untuk menenangkan diri di sebuah tempat. Sekarang neng makan dulu. Tadi bibi sudah masak dan menyiapkan menu makan malam kesukaan neng" hibur bi Senah masih dengan lembut mengelus punggung, memberi ketenangan serta semangat yang kini begitu dibutuhkan Zafira.

Zafira melepaskan pelukan dan menghapus air mata dengan punggung tangan. Tatapannya tertuju lurus pada wanita yang duduk di hadapannya.

"Fariz marah padaku bi. Tadi mantan kekasihku tiba-tiba sudah berada kamar, menindihku lalu mengancamku. Aku juga tidak tahu bagaimana dia bisa masuk ke kamar dan pada saat yang sama Fariz tiba-tiba pulang cepat dan melihatku berada dalam satu kamar bersama mantan kekasihku. Karena itulah Fariz marah besar dan pergi meninggalkan rumah tanpa mau mendengarkan penjelasanku. Aku berani bersumpah bi, aku tidak melakukan apapun di luar batas. Tapi Fariz tidak mempercayaiku bahkan menuduhku yang tidak-tidak," jelas Zafira tertunduk menyesali mengapa semua harus terjadi.

Bi Senah tercengang mendengar penjelasan Zafira. Dia baru tahu alasan terjadinya keributan siang tadi. Mimik mukanya jelas menggambarkan keterkejutan mendengar fakta yang terjadi. Dia sama sekali tidak mengetahui kalau ada penyusup yang telah menyelundup masuk ke rumah majikannya. Mungkin itu terjadi saat dirinya pergi ke pasar sedang berbelanja kebutuhan dapur bersama mang Karman.

Wanita paruh baya itu berfikir sejenak menela'ah kejadian yang diceritakan Zafira. Menurutnya hal yang wajar jika Fariz marah besar. Suami mana yang bisa berfikir tenang dan menerima dengan lapang dada saat mendapati istrinya bersama pria lain di kamar mereka apalagi pria tersebut mantan kekasih istrinya.

Tetapi apapun yang difikirkan Fariz tentang Zafira, bi Senah pun memiliki keyakinan yang sangat kuat jika Zafira tidak melakukan sesuatu yang tercela seperti yang mungkin difikirkan Fariz. Dia sangat yakin Zafira adalah gadis baik-baik dan tidak mungkin mengkhianati suaminya dengan kelakuan rendahan memasukkan laki-laki lain ke kamar mereka.

"Aku takut bi. Aku takut Fariz tidak akan kembali. Kali ini dia benar-benar marah padaku. Aku takut dia tidak akan memaafkanku" lanjut Zafira mulai patah semangat dan sesegukan menundukkan muka.

"Tenang neng. Bibi yakin mas Fariz akan kembali. Mas Fariz tidak mungkin bisa melupakan neng dengan mudah, bibi yakin itu. Setelah tinggal satu rumah dengan neng, bibi melihat mas Fariz sangat bahagia. Jangan menyiksa diri neng seperti ini karena itu tidak akan menyelesaikan masalah. Semua sudah terjadi. Neng tidak bisa memutar waktu dan mengembalikan keadaan. Yang penting neng harus tetap memiliki semangat kuat, jangan menyerah dan jaga kesehatan biar bisa mencari mas Fariz. Neng pasti akan menemukan mas Fariz kembali. Saat sudah bertemu, neng bisa menjelaskan kejadian yang sebenarnya dan meyakinkan mas Fariz kalau semua hanya kesalah-fahaman. Sekarang mari kita ke meja makan. Neng harus makan. Dari siang neng belum makan. Bibi takut nanti neng jatuh sakit dan justru tidak akan bisa mencari mas Fariz" bi Senah mencoba menasehati gadis itu dengan harapan semangat Zafira dapat tumbuh kembali.

Perkataan bi Senah bak hipnotis bagi Zafira membuat gadis itu langsung tersadar. Suara sesegukannya yang sempat terdengar keras kini mulai sedikit mereda. Mukanya yang tadi tertunduk lemas pun kini sudah tegak kembali menatap wanita di hadapannya.

Zafira membenarkan semua perkataan bi Senah. Jika memang dia ingin Fariz kembali ke rumah ini maka dia harus mencarinya. Itu artinya tubuhnya harus sehat. Jika sampai dia tidak makan dan membiarkan perutnya kosong berhari-hari maka bisa dipastikan dia akan dilarikan ke rumah sakit dan pupus sudah harapannya bisa mencari dan menemukan Fariz

Akhirnya Zafira pun mengangguk pelan dan bi Senah langsung tersenyum senang.

"Bibi benar. Aku tidak mau sampai jatuh sakit. Kalau aku sakit, bagaimana aku bisa mencari dan menemukan Fariz. Terima kasih bi. Bibi seperti malaikat penolong di saat aku sedang tersesat" Zafira berusaha menumbuhkan kembali semangat dalam dirinya meskipun itu masih terasa sulit dilakukannya.

"Itu maksud bibi. Neng harus makan agar kondisi tubuh neng tetap bugar. Kalau neng ingin mencari mas Fariz, jangan sampai neng sakit. Neng harus kuat ya!" bi Senah kian menyemangati majikannya.

"Baik bi, nanti aku turun. Aku akan segera makan," ucap Zafira menuruti nasehat wanita yang selama ini memang sering menjadi teman bercerita baginya.

"Baik neng. Bibi tunggu di bawah. Bibi permisi turun dulu," ucap bi Senah beringsut kemudian berjalan meninggalkan kamar namun sebelum keluar kamar dia menutup jendela kamar serta gorden yang masih terbuka.

Sebuah senyum tersungging di bibir wanita itu. Setidaknya Zafira masih memiliki sedikit semangat meskipun dia tahu, tidak semudah itu menyembuhkan seseorang yang tengah patah hati dan terluka.

Setelah kepergian bi Senah, Zafira memaksakan diri untuk berdiri dari lantai. Dia merenggangkan otot yang terasa kaku dan sakit karena setengah hari duduk di lantai dengan posisi kepala tertelungkup di badan sofa.

"Uuh.., Badanku sakit semua," ringis Zafira meraba dan sedikit memijit tengkuk, punggung hingga kedua pundaknya secara bergantian. Seluruh tubuhnya terasa pegal, ngilu dan kaku.

"Astaghfirullahal'adzim, ternyata aku melewatkan shalat Dzuhur dan Asar. Aku benar-benar menyesal," gumamnya berjalan tergesa-gesa ke kamar mandi.

Hati Zafira diliputi penyesalan karena telah meninggalkan dua waktu shalat. Tanpa membuang waktu segera masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu' dan menunaikan shalat Maghrib yang hampir habis.

Gadis itu akan berusaha bangkit dan menumbuhkan semangat pada dirinya. Dia akan bangkit demi menemukan Fariz sampai pria itu kembali padanya dan menjadi miliknya seutuhnya. Dia akan mengatakan kepada sang sahabat kalau hanya dirinya-lah yang selalu ada di hatinya dari kecil hingga saat ini. Dan dia juga akan membuktikan kepada Fariz betapa dia sangat mencintai pria itu.

...*****...

Terpopuler

Comments

Cesil Leo

Cesil Leo

keren kak rara sehari lgsung up 3 episode. makasi bnyk kak. semangat terus menghasilkan karya karya yang cemerlang 😍

2024-11-01

0

Cesil Leo

Cesil Leo

aku suka karakter bi senah. baik dan tau dirinya cuma asisten rumah tangga jadi merasa nggk enak pas zafira meluk dia

2024-11-01

0

Irma

Irma

hebat kk rara semangat banget nulisnya moga bisa update berkali2 dlm satu hari

2024-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Patah Hati
2 Bab 2 - Menyesali Diri
3 Bab 3 - Berusaha Bangkit
4 Bab 4 - Bab 4
5 Bab 5 - Bab 5
6 Bab 6 - Bab 6
7 Bab 7 - Benda Kesayangan
8 Bab 8 - Bab 9
9 Bab 9 - Ke Kantor Fariz
10 Bab 10 - Betapa Manisnya Kenangan Itu
11 Bab 11 - Tidak Dapat Mengulang Kembali Waktu
12 Bab 12 - Kabar Terbaru
13 Bab 13 - Gagal
14 Bab 14 - Bahagia Menjadi Satu-satunya
15 Bab 15 - Bab 15
16 Bab 16 - Bab 16
17 Bab 17 - Bab 17
18 Bab 18 - Bab 19
19 Bab 19 - Mencari Tahu
20 Bab 20 - Akhirnya Bertemu
21 Bab 21 - Ditinggal Tanpa Kata
22 Bab 22 - Bab 23
23 Bab 23 - Bab 23
24 Bab 24 - Melepas Rindu Di Jalan Kenangan
25 Bab 25 - Dalam Bahaya
26 Bab 26 - Bab 26
27 Bab 27 - Bab 27
28 Bab 28 - Bab 28
29 Bab 29 - Bab 29
30 Bab 30 - Bab 30
31 Bab 31 - Perjuangan Cinta Zafira
32 Bab 32 - Secercah Harapan Kembali Terbit
33 Bab 33 - Bab 33
34 Bab 34 - Bab 34
35 Bab 35 - Tempat Tinggal Fariz
36 Bab 36 - Bab 36
37 Bab 37 - Bab 37
38 Bab 38 - Aku Sangat Mencintainya
39 Bab 39 -Bab 39
40 Bab 40 - Bab 40
41 Bab 41 - Hati Yang Terluka
42 Bab 42 - Perjuanganku Cukup Sampai Di Sini
43 Bab 43 - Pupus Sudah Harapan
44 Bab 44 - Di Batas Lelah
45 Bab 45 - Tubuh Dingin
46 Bab 46 - Aku Mohon Bangunlah...
47 Bab 47 - Kamu Wanita Terindah
48 Bab 48 - Bab 48
49 Bab 49 - Bait-Bait Kata
50 Bab 50 - Bab 50
51 Bab 51 - Bab 51
52 Bab 52 - Fariz, Peluk Aku
53 Bab 53 - Kecupan Sayang
54 Bab 54 - Bab 54
55 Bab 55 - Ungkapan Cinta Zafira
56 Bab 56 - First Kiss
57 Bab 57 - Bab 57
58 Bab 58 - Yang Aku Cintai Adalah Kamu
59 Bab 59 - Kencan
60 Bab 60 - Merusak Mood
61 Bab 61 - "Sayang"
62 Bab 62 - Bab 62
63 Bab 63 - Bab 63
64 Bab 64 - Seindah Ini
65 Bab 65 - Bab 65
66 Bab 66 - Bab 66
67 Bab 67 - Bab 67
68 Bab 68 - Bab 68
69 Bab 69 - Bab 69
70 Bab 70 - Bab 70
71 Bab 71 - Bab 71
72 Bab 72 - Bab 72
73 Bab 73 - Bab 73
74 Bab 74 - Bab 74
75 Bab 75 - Bab 75
76 Bab 76 - Bab 76
77 Bab 77 - Bab 77
78 Bab 78 - Kamu Tidak Pernah Salah Dalam Mencintaiku
79 Bab 79 - Bab 79
80 Bab 80 - Bab 80
81 Bab 81 - Bab 81
82 Bab 82 - Bab 82
83 Bab 83 - Manja
84 Bab 84 - Terima Kasih Sahabatku... ( End )
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Patah Hati
2
Bab 2 - Menyesali Diri
3
Bab 3 - Berusaha Bangkit
4
Bab 4 - Bab 4
5
Bab 5 - Bab 5
6
Bab 6 - Bab 6
7
Bab 7 - Benda Kesayangan
8
Bab 8 - Bab 9
9
Bab 9 - Ke Kantor Fariz
10
Bab 10 - Betapa Manisnya Kenangan Itu
11
Bab 11 - Tidak Dapat Mengulang Kembali Waktu
12
Bab 12 - Kabar Terbaru
13
Bab 13 - Gagal
14
Bab 14 - Bahagia Menjadi Satu-satunya
15
Bab 15 - Bab 15
16
Bab 16 - Bab 16
17
Bab 17 - Bab 17
18
Bab 18 - Bab 19
19
Bab 19 - Mencari Tahu
20
Bab 20 - Akhirnya Bertemu
21
Bab 21 - Ditinggal Tanpa Kata
22
Bab 22 - Bab 23
23
Bab 23 - Bab 23
24
Bab 24 - Melepas Rindu Di Jalan Kenangan
25
Bab 25 - Dalam Bahaya
26
Bab 26 - Bab 26
27
Bab 27 - Bab 27
28
Bab 28 - Bab 28
29
Bab 29 - Bab 29
30
Bab 30 - Bab 30
31
Bab 31 - Perjuangan Cinta Zafira
32
Bab 32 - Secercah Harapan Kembali Terbit
33
Bab 33 - Bab 33
34
Bab 34 - Bab 34
35
Bab 35 - Tempat Tinggal Fariz
36
Bab 36 - Bab 36
37
Bab 37 - Bab 37
38
Bab 38 - Aku Sangat Mencintainya
39
Bab 39 -Bab 39
40
Bab 40 - Bab 40
41
Bab 41 - Hati Yang Terluka
42
Bab 42 - Perjuanganku Cukup Sampai Di Sini
43
Bab 43 - Pupus Sudah Harapan
44
Bab 44 - Di Batas Lelah
45
Bab 45 - Tubuh Dingin
46
Bab 46 - Aku Mohon Bangunlah...
47
Bab 47 - Kamu Wanita Terindah
48
Bab 48 - Bab 48
49
Bab 49 - Bait-Bait Kata
50
Bab 50 - Bab 50
51
Bab 51 - Bab 51
52
Bab 52 - Fariz, Peluk Aku
53
Bab 53 - Kecupan Sayang
54
Bab 54 - Bab 54
55
Bab 55 - Ungkapan Cinta Zafira
56
Bab 56 - First Kiss
57
Bab 57 - Bab 57
58
Bab 58 - Yang Aku Cintai Adalah Kamu
59
Bab 59 - Kencan
60
Bab 60 - Merusak Mood
61
Bab 61 - "Sayang"
62
Bab 62 - Bab 62
63
Bab 63 - Bab 63
64
Bab 64 - Seindah Ini
65
Bab 65 - Bab 65
66
Bab 66 - Bab 66
67
Bab 67 - Bab 67
68
Bab 68 - Bab 68
69
Bab 69 - Bab 69
70
Bab 70 - Bab 70
71
Bab 71 - Bab 71
72
Bab 72 - Bab 72
73
Bab 73 - Bab 73
74
Bab 74 - Bab 74
75
Bab 75 - Bab 75
76
Bab 76 - Bab 76
77
Bab 77 - Bab 77
78
Bab 78 - Kamu Tidak Pernah Salah Dalam Mencintaiku
79
Bab 79 - Bab 79
80
Bab 80 - Bab 80
81
Bab 81 - Bab 81
82
Bab 82 - Bab 82
83
Bab 83 - Manja
84
Bab 84 - Terima Kasih Sahabatku... ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!