Bab 4 - Bab 4

Makan malam dilalui dengan kesunyian. Hanya suara denting sendok dan piring yang sesekali terdengar pelan saling beradu. Bi Senah termenung duduk di kursi di hadapan Zafira menunggu gadis itu menyelesaikan makan malamnya.

Sejujurnya Zafira sama sekali tidak memiliki nafsu makan. Hanya demi menjaga jangan sampai jatuh sakit, dia memaksakan beberapa sendok nasi masuk ke perutnya, setengah mangkuk sayuran serta 1 iris daging.

Bi Senah yang duduk berhadapan dengan Zafira hanya mampu berdiam diri memperhatikan majikannya dengan perasaan cemas yang tampak belum dapat menyingkirkan kesedihannya. Bi Senah tahu, kondisi Zafira benar-benar tidak baik saat ini. Dia makan hanya sekedar makan untuk bertahan agar tubuhnya tidak jatuh sakit. Karena itu-lah dia memilih diam dan hanya menemani dengan setia gadis yang saat ini berubah seperti gadis bisu.

Zafira telah kembali ke kamar setelah menghabiskan setengah gelas susu sebagai penutup makan malam dan sama sekali tidak menyentuh buah-buahan yang telah disiapkan bi Senah.

Malam ini adalah malam pertama tanpa Fariz di rumah ini. Hingga pukul dua belas malam dia masih setia menunggu Fariz pulang ke rumah tetapi penantiannya terasa sia-sia karena tidak ada tanda-tanda Fariz akan kembali.

Berkali-kali dia masih berusaha menghubungi ponsel Fariz tetapi tetap gagal. Berkali-kali pula matanya terus menatap pintu berharap Fariz muncul di sana tetapi hasilnya pun sia-sia.

Pada akhirnya gadis itu tanpa sadar telah tertidur di atas sofa dengan memeluk selimut yang biasa dipakai Fariz. Entah pukul berapa dia memejamkan mata, yang jelas muka serta matanya tidak dapat menipu bagi siapapun yang melihatnya, terlihat sangat letih menandakan kalau dirinya kurang tidur dan banyak menangis.

Di bawah alam sadar, air bening menetes di sudut mata Zafira. Entah masih dalam keadaan belum tertidur pulas atau mungkin juga tengah mengigau, dia merasa memeluk Fariz seperti beberapa malam lalu yang pernah mereka lewati di kamar ini. Terdengar lirih suara Zafira menangis kecil seolah merasakan antara bahagia dan sedih, menikmati hangatnya pelukan Fariz yang kini tengah memeluknya erat. Ada cinta, ada penyesalan, ada sedih, ada kecewa, ada luka dibawa gadis itu ke alam tidur

***

Keesokan hari.

Zafira memutuskan mulai melakukan pencarian. Dia berfikir sang suami pasti akan datang ke rumah orang tuanya atau ke rumah orang tua Fariz. Setelah mengisi perut dengan sarapan setengah piring nasi goreng serta satu gelas susu hangat, tanpa menunggu lama gadis itu segera menjalankan mobil keluar dari rumah mewah itu.

Selama di perjalanan Zafira berfikir keras tentang keberadaan Fariz. Apa mungkin Fariz datang ke rumahnya dan menceritakan peristiwa yang sedang terjadi di rumah tangga mereka minimal kepada Zafran sebagai sahabatnya. Jika itu memang benar, artinya dia akan dengan mudah menemukan suaminya di rumah orang tuanya.

Zafira menancap gas menambah kecepatan kendaraan. Tidak sabar ingin segera sampai di rumah untuk memastikan apakah Fariz benar ada di sana atau hanya harapannya belaka.

Setibanya di rumah orang tuanya, Zafira langsung masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam seperti yang biasa dilakukannya. Hanya suara teriakannya yang memecah ketenangan di dalam rumah besar tersebut.

"Fariiiiz," teriak Zafira berlari memasuki ruang tamu lalu tanpa menghiraukan sekitar dia berlari ke seluruh penjuru lantai satu.

Dia berlari mencari Fariz ke setiap sudut ruangan tetapi tidak menemukan sosok yang dicarinya. Tidak lupa dia pergi ke dapur tetapi hanya menemukan asisten rumah tangga yang sedang sibuk melakukan aktivitasnya membersihkan peralatan makan sambil melihat heran tatkala Zafira berlari tanpa memberi salam seperti yang selalu dilakukannya.

"Fariiiiz, kamu dimana??," Zafira terus meneriakkan nama Fariz di sela-sela kecemasannya yang tidak dapat hilang sejak kejadian kemarin.

Dia kembali mengayunkan langkah kaki berlari tanpa menoleh kepada siapa pun yang ada di dalam rumah. Dia seolah tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya. Yang ada di fikirannya saat ini hanyalah menemukan Fariz dan ingin sekali memeluknya.

Dengan lari tergesa-gesa gadis itu menaiki tangga menuju lantai dua. Menyusuri setiap lorong lantai dua bahkan kamar serta kamar mandi. Berharap Fariz ada di salah satu ruangan. Tetapi hingga di langkah terakhir, dia tidak menemukan suaminya.

Wajahnya semakin bermuram durja. Tetesan air mulai meluncur dari kedua sudut mata. Belum lagi akibat berlari dari pekarangan rumah yang luas membuatnya dahinya dipenuhi keringat. Keadaan gadis itu benar-benar berantakan saat ini.

Dengan langkah gontai serta muka tertunduk, dia berjalan kembali menuruni anak tangga. Sedikit tertatih seakan kehilangan semua harapan dan tenaga.

Tanpa dia sadari tampak di bawah telah berdiri mama Laras, papa Arga, Zafran serta sang Oma berdiri di dekat tangga. Menatap Zafira dengan penuh kebingungan serta tanda tanya.

Semua keluarga pun menjadi resah menyaksikan kedatangan Zafira yang tiba-tiba meneriakkan nama Fariz dan mencari suaminya di setiap ruangan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi dalam rumah tangga Zafira yang baru berjalan belum genap setengah bulan tetapi sudah menunjukkan sesuatu yang besar telah terjadi.

Ke empat orang yang berdiri di dekat tangga menunggu was-was berita apa yang akan disampaikan Zafira sambil memperhatikan penampilan Zafira yang tampak semberawut dengan mata sembabnya karena dari kemarin hingga semalam terus menangis.

Mereka yakin sepertinya Zafira membawa berita besar yang pasti mengejutkan bagi setiap telinga keluarga yang mendengarnya. Terlebih mama Laras selaku sang Ibu, dia sangat menghawatirkan keadaan sang putri yang datang ke rumah dengan kondisi yang tampak memprihatinkan.

Tiba di anak tangga terakhir, Zafira langsung berlari menghampiri mama Laras lalu ambruk di pelukan wanita yang sangat menyayanginya.

"Mama..." Zafira seketika menumpahkan tangisan di dalam dada sang mama. Dadanya turun naik melupakan segala kesedihan yang kini sudah tidak terbendung karena dirinya tidak mendapati Fariz di rumahnya. Dia tidak tahu Fariz pergi kemana, otaknya benar-benar tidak dapat berfikir jernih saat ini.

Untuk beberapa menit mama Laras tak mampu berkata-kata. Dia masih dalam situasi terkejut. Hanya tangannya terulur membelai rambut putri cantiknya. Oma, papa Arga serta Zafran yang melihat itu pun spontan membulatkan mata. Tercengang melihat keadaan Zafira yang tampak begitu down.

Ke-empat orang terdekat Zafira masih menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi pada gadis kesayangan di rumah ini. Sebelumnya Zafira tidak pernah sekacau ini. Saat pernikahannya batal pun, Zafira tidak menunjukkan kondisi sesedih ini. Keadaannya saat itu hanya dipenuhi amarah dan kebencian terhadap Ronald. Sungguh berbeda dengan hari ini, kesedihan begitu tercetak di wajah gadis itu.

...*****...

Terpopuler

Comments

Nita

Nita

aku masih mikir kemana faris perginya thor kok tiba2 menghilang. lanjut thor aku tambh penasaran

2024-11-02

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

semoga zafran bisa menemukan Faris dan menjelaskan apa yg terjadi bila Zafirah cerita nanti

2024-11-02

0

Mariana

Mariana

kaget semua orang rumah zafira, anaknya datang dalam kondisi berantakan, kalo dikehidupan nyata biasanya anak pulang kerumah orangtua karena ada mslah dengan suami, zafira juga begitu /Cry/

2024-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Patah Hati
2 Bab 2 - Menyesali Diri
3 Bab 3 - Berusaha Bangkit
4 Bab 4 - Bab 4
5 Bab 5 - Bab 5
6 Bab 6 - Bab 6
7 Bab 7 - Benda Kesayangan
8 Bab 8 - Bab 9
9 Bab 9 - Ke Kantor Fariz
10 Bab 10 - Betapa Manisnya Kenangan Itu
11 Bab 11 - Tidak Dapat Mengulang Kembali Waktu
12 Bab 12 - Kabar Terbaru
13 Bab 13 - Gagal
14 Bab 14 - Bahagia Menjadi Satu-satunya
15 Bab 15 - Bab 15
16 Bab 16 - Bab 16
17 Bab 17 - Bab 17
18 Bab 18 - Bab 19
19 Bab 19 - Mencari Tahu
20 Bab 20 - Akhirnya Bertemu
21 Bab 21 - Ditinggal Tanpa Kata
22 Bab 22 - Bab 23
23 Bab 23 - Bab 23
24 Bab 24 - Melepas Rindu Di Jalan Kenangan
25 Bab 25 - Dalam Bahaya
26 Bab 26 - Bab 26
27 Bab 27 - Bab 27
28 Bab 28 - Bab 28
29 Bab 29 - Bab 29
30 Bab 30 - Bab 30
31 Bab 31 - Perjuangan Cinta Zafira
32 Bab 32 - Secercah Harapan Kembali Terbit
33 Bab 33 - Bab 33
34 Bab 34 - Bab 34
35 Bab 35 - Tempat Tinggal Fariz
36 Bab 36 - Bab 36
37 Bab 37 - Bab 37
38 Bab 38 - Aku Sangat Mencintainya
39 Bab 39 -Bab 39
40 Bab 40 - Bab 40
41 Bab 41 - Hati Yang Terluka
42 Bab 42 - Perjuanganku Cukup Sampai Di Sini
43 Bab 43 - Pupus Sudah Harapan
44 Bab 44 - Di Batas Lelah
45 Bab 45 - Tubuh Dingin
46 Bab 46 - Aku Mohon Bangunlah...
47 Bab 47 - Kamu Wanita Terindah
48 Bab 48 - Bab 48
49 Bab 49 - Bait-Bait Kata
50 Bab 50 - Bab 50
51 Bab 51 - Bab 51
52 Bab 52 - Fariz, Peluk Aku
53 Bab 53 - Kecupan Sayang
54 Bab 54 - Bab 54
55 Bab 55 - Ungkapan Cinta Zafira
56 Bab 56 - First Kiss
57 Bab 57 - Bab 57
58 Bab 58 - Yang Aku Cintai Adalah Kamu
59 Bab 59 - Kencan
60 Bab 60 - Merusak Mood
61 Bab 61 - "Sayang"
62 Bab 62 - Bab 62
63 Bab 63 - Bab 63
64 Bab 64 - Seindah Ini
65 Bab 65 - Bab 65
66 Bab 66 - Bab 66
67 Bab 67 - Bab 67
68 Bab 68 - Bab 68
69 Bab 69 - Bab 69
70 Bab 70 - Bab 70
71 Bab 71 - Bab 71
72 Bab 72 - Bab 72
73 Bab 73 - Bab 73
74 Bab 74 - Bab 74
75 Bab 75 - Bab 75
76 Bab 76 - Bab 76
77 Bab 77 - Bab 77
78 Bab 78 - Kamu Tidak Pernah Salah Dalam Mencintaiku
79 Bab 79 - Bab 79
80 Bab 80 - Bab 80
81 Bab 81 - Bab 81
82 Bab 82 - Bab 82
83 Bab 83 - Manja
84 Bab 84 - Terima Kasih Sahabatku... ( End )
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Patah Hati
2
Bab 2 - Menyesali Diri
3
Bab 3 - Berusaha Bangkit
4
Bab 4 - Bab 4
5
Bab 5 - Bab 5
6
Bab 6 - Bab 6
7
Bab 7 - Benda Kesayangan
8
Bab 8 - Bab 9
9
Bab 9 - Ke Kantor Fariz
10
Bab 10 - Betapa Manisnya Kenangan Itu
11
Bab 11 - Tidak Dapat Mengulang Kembali Waktu
12
Bab 12 - Kabar Terbaru
13
Bab 13 - Gagal
14
Bab 14 - Bahagia Menjadi Satu-satunya
15
Bab 15 - Bab 15
16
Bab 16 - Bab 16
17
Bab 17 - Bab 17
18
Bab 18 - Bab 19
19
Bab 19 - Mencari Tahu
20
Bab 20 - Akhirnya Bertemu
21
Bab 21 - Ditinggal Tanpa Kata
22
Bab 22 - Bab 23
23
Bab 23 - Bab 23
24
Bab 24 - Melepas Rindu Di Jalan Kenangan
25
Bab 25 - Dalam Bahaya
26
Bab 26 - Bab 26
27
Bab 27 - Bab 27
28
Bab 28 - Bab 28
29
Bab 29 - Bab 29
30
Bab 30 - Bab 30
31
Bab 31 - Perjuangan Cinta Zafira
32
Bab 32 - Secercah Harapan Kembali Terbit
33
Bab 33 - Bab 33
34
Bab 34 - Bab 34
35
Bab 35 - Tempat Tinggal Fariz
36
Bab 36 - Bab 36
37
Bab 37 - Bab 37
38
Bab 38 - Aku Sangat Mencintainya
39
Bab 39 -Bab 39
40
Bab 40 - Bab 40
41
Bab 41 - Hati Yang Terluka
42
Bab 42 - Perjuanganku Cukup Sampai Di Sini
43
Bab 43 - Pupus Sudah Harapan
44
Bab 44 - Di Batas Lelah
45
Bab 45 - Tubuh Dingin
46
Bab 46 - Aku Mohon Bangunlah...
47
Bab 47 - Kamu Wanita Terindah
48
Bab 48 - Bab 48
49
Bab 49 - Bait-Bait Kata
50
Bab 50 - Bab 50
51
Bab 51 - Bab 51
52
Bab 52 - Fariz, Peluk Aku
53
Bab 53 - Kecupan Sayang
54
Bab 54 - Bab 54
55
Bab 55 - Ungkapan Cinta Zafira
56
Bab 56 - First Kiss
57
Bab 57 - Bab 57
58
Bab 58 - Yang Aku Cintai Adalah Kamu
59
Bab 59 - Kencan
60
Bab 60 - Merusak Mood
61
Bab 61 - "Sayang"
62
Bab 62 - Bab 62
63
Bab 63 - Bab 63
64
Bab 64 - Seindah Ini
65
Bab 65 - Bab 65
66
Bab 66 - Bab 66
67
Bab 67 - Bab 67
68
Bab 68 - Bab 68
69
Bab 69 - Bab 69
70
Bab 70 - Bab 70
71
Bab 71 - Bab 71
72
Bab 72 - Bab 72
73
Bab 73 - Bab 73
74
Bab 74 - Bab 74
75
Bab 75 - Bab 75
76
Bab 76 - Bab 76
77
Bab 77 - Bab 77
78
Bab 78 - Kamu Tidak Pernah Salah Dalam Mencintaiku
79
Bab 79 - Bab 79
80
Bab 80 - Bab 80
81
Bab 81 - Bab 81
82
Bab 82 - Bab 82
83
Bab 83 - Manja
84
Bab 84 - Terima Kasih Sahabatku... ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!