EPISODE 03.

Waktu pun terus berlalu, tak terasa udah lima menit Rudi memegang tangan Herna dan menatapnya dengan tatapan yang lembut seolah menandakan cinta yang begitu mendalam.

Melihat hal tersebut Fitri merasa tidak karuan dan mempunyai rasa iri terhadap mereka berdua.

"sudah sudah jangan terlalu lama belum waktunya" kata Fitri sambil menepis tangan keduanya.

Herna pun menjadi sadar apa yang di alaminya barusan, dengan perasaan malu ia masuk ke dalam untuk menyuguhkan segelas air.

Setelah kembali Herna pun mempersilahkan Rudi untuk mencicipi minumannya.

" srup" terdengar suara Rudi meminum air itu dengan penuh nikmat.

Rudi merasa gembira sekali ternyata ia telah menemukan seorang bidadari impiannya yang ia dambakan.

"kalau boleh tahu kamu mau apa datang ke sini?" tanya Fitri sambil melirik kepada Rudi. "ngga" Rudi pun menjawab dengan jawaban singkat.

"Di sini tidak menerima tamu cowo, apa lagi orang sepertimu"sambung Fitri.

Rudi pun menjawab "aku datang ke sini hanya untuk bertemu Herna pujaan hatiku belahan jiwaku" sambil melemparkan senyuman manis ke arah Herna. Herna pun membalasnya dengan sedikit senyuman yang membuat jiwa Rudi tambah berguncang karena melihat kecantikan Herna yang alam.

"Sejak kapan kamu kenal Herna?" tanya Fitri dengan suara sinis,

Rudi pun menjawab dengan sesuatu yang mengejutkan Herna "aku kenal sama Herna itu jika kamu ingin tahu sejak di alam rahim.

"ah yang benar?kamu jangan mengada Ngada" kata Fitri dengan sikap yang begitu sinis,"mana ada di alam rahim orang bisa kenalan, hahaha".

Rudi pun tersenyum tipis menambah ketampanan bagi orang yang melihatnya.

Sementara di depan rumah, sudah datang tiga orang pemuda.ibarat kata disitu ada gula pasti ada semut, demikian juga dengan kehidupan gadis cantik saat ini.

"Assalamu Alaikum" terdengar suara orang memberi salam dari balik pintu, Herna pun memeriksa siapa yang datang, ternyata dia adalah Roy Hasan dan Ibrohim.

" Wa Alaikum salam" jawab Herna dengan suara serak serak basah.

"maap ada apa ya" tanya Herna sambil melangkah keluar. Sementara itu sepasang mata mengawasi dengan penuh sinis dan kebencian dari dalam rumah.

Roy dan Ibrohim,menatap ke arah Herna dengan pandangan yang tajam, mereka memperhatikan Herna dari atas ke bawah. "waw cantik bener ni anak orang,siapa sih ibunya?" seraya Roy berbisik dengan suara kagum.

Demikian juga di hati Ibrohim merasakan kekagumannya.

Sementara Hasan hanya diam, ia tak mengeluarkan kata kata apa pun, tapi di dalam hatinya Hasan menjerit" yaa tuhan cantik bener gadis ini, sampai aku terpanah dengan melihatnya, ya Tuhan seandainya engkau mentakdirkan tumbuhkan rasa cinta di hatinya, tidak ada yang tidak mungkin bagimu Tuhan Kun fayakun".

Mereka bertiga hanya berdiri di halaman rumah tanpa di persilahkan masuk oleh Herna. Herna menganggap ke tiga pemuda itu adalah pengganggu di saat ia akan ngobrol dengan Rudi.

Tiba tiba ibu herna keluar dari dalam rumah, melihat ada tiga pemuda yang masih berdiri di depan rumah ibu Herna pun berkata "her kenapa mereka ngga di ajak gabung masuk ke dalam?" seru Bu Herna dengan melemparkan senyuman.

"iya Bu" Herna menjawab dengan suara datar dan wajah sedikit di tekuk.

Roy dan Ibrohim pun masuk ke dalam,sementara Hasan masih berdiri di luar.

"Hei ngapain kalian ke sini" tanya Rudi dengan suara sinis. " ya main aja" jawab Roy dengan suara datar. "bos gandeng jangan marah dong, ntar kalau marah marah cepat tua loh" sindir Ibrohim, dengan meleparkan senyuman ke arah Rudi

Sementara Hasan masih terus saja berdiri di luar, ia sengaja melakukan hal itu, dengan tujuan agar herna mempersilahkan langsung kepada dirinya.

"hei kenapa kamu ngga masuk?" seru Herna, Kepada hasan.hasan pun merasa di perhatikan akhirnya ia pun menyusul kawannya masuk ke dalam rumah tersebut.

Suasana di dalam rumah kurang begitu harmonis, Fitri merasa banyak kawan baru, sedangkan Herna merasa sedikit terganggu dengan kehadiran ketiga pemuda tersebut, demikian juga dengan Rudi ia merasa sangat terganggu sekali dengan kehadiran mereka bertiga.

"bos ganteng kenapa diam saja, ko di sini nya ga ada apa apa, ngga ada kopi, ngga ada snek apa lagi makanan yang lainnya, ngaa punya duit ya" sindir Roy yang langsung mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam sakunya.

Demikian juga dengan Hasan dan Ibrohim mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam sakunya, sementara Rudi hanya diam saja.

"Bos rokok, ngisap dong, masa bos ga punya roko ?"sindir Ibrohim.

"neng bikin kopi" seru Ibrohim dengan suara sedikit sinis. "kopinya juga ngga ada" timpa Fitri. "apa dari tadi ngga jajan jajan malu dong gimana sih katanya ada bos ko kere " sindir Roy yang langsung mengeluarkan uang dua lembar dari sakunya." sudah belanja aja neng ke warung ini uangnya," Roy pun menyerahkan uang tersebut ke tangan Herna.

Merasa di perlakukan seperti itu,Rudi merasa tersinggung, mulanya kelihatan memerah tangannya mengepal menandakan kemarahan bercampur malu.

Episodes
1 EPISODE 01.
2 EPISODE 02
3 EPISODE 03.
4 EPISODE 04.
5 EPISODE 05.
6 EPISODE 06.
7 EPISODE 07.
8 EPISODE 08.
9 EPISODE 09.
10 EPISODE 10.
11 EPISODE 11.
12 EPISODE 12.
13 EPISODE 13.
14 EPISODE 14.
15 EPISODE 15.
16 EPISODE 16.
17 EPISODE 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20.
21 episode 21.
22 episode 22
23 EPISODE 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 episode 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 episode 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 episode 61.
62 episode 61
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64.
65 EPISODE 65
66 episode 66
67 episode 67
68 EPISODE 68
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 episode 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 episode 77
78 episode 78
79 sudah 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 episode 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
Episodes

Updated 95 Episodes

1
EPISODE 01.
2
EPISODE 02
3
EPISODE 03.
4
EPISODE 04.
5
EPISODE 05.
6
EPISODE 06.
7
EPISODE 07.
8
EPISODE 08.
9
EPISODE 09.
10
EPISODE 10.
11
EPISODE 11.
12
EPISODE 12.
13
EPISODE 13.
14
EPISODE 14.
15
EPISODE 15.
16
EPISODE 16.
17
EPISODE 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20.
21
episode 21.
22
episode 22
23
EPISODE 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
episode 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
episode 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
episode 61.
62
episode 61
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64.
65
EPISODE 65
66
episode 66
67
episode 67
68
EPISODE 68
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
episode 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
episode 77
78
episode 78
79
sudah 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
episode 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!