Melawan Buto Ijo

Aku mulai merasakan angin yang berhembus ke tubuhku, namun itu bukan angin alam melainkan hembusan napas dari si buto ijo. Aku benar-benar takut setengah mati karena buto ijo ini bisa melihatku karena aku sudah tidak memiliki kalung sakti pemberian almarhum Om Dhanu. Aku langsung beringsut mundur menghindari makhluk yang kini menarik kerah bajuku dan hendak memakanku.

"Aaarrrggghh!!" teriakku menahan sakit karena kuku tajam sang buto ijo mulai mencekik leherku.

Aku langsung melesatkan tendanganku kerah buto ijo itu agar ia melepaskan cekikannya.

Dengan dua kali tendangan akhirnya aku berhasil lepas juga dari cengkramannya, ia tertawa dengan suara yang menggelegar membuat gua bergetar serasa akan ambruk. Aku segera berlari keluar menghindari reruntuhan gua dan juga kejaran buto ijo.

Makhluk itu semakin terkekeh melihatku yang mulai pucat pasi, sekarang ia mengeluarkan senjatanya yaitu sebuah keris yang siap ia hunuskan kepadaku.

Aku berteriak sekencang-kencangnya berharap ada seseorang yang akan menolongku, dan aku kaget ketika aku berteriak tiba-tiba keluar seberkas cahaya dari mulutku yang membuat Buto ijo itu mengerang dan menutup matanya.

Ketika makhluk itu mulai lengah aku segera mengambil keris buto ijo yang tergeletak didedaktnya, aku langsung menghunuskan benea pusaka itu ke punggung mahluk berwarna hijau tersebut.

**Aaarrrggghh!!

Suara erangan buto ijo itu menggema memecah keheningan malam. Darah hitam mengucur dari punggungnya, sedangkan aku langsung terjatuh lemas setelah membunuhnya. Tubuh buto ijo itu kemudian terbakar dengan sendirinya dan berubah menjadi api yang semakin lama semakin membesar dan kemudian mengecil lagi dan kemudian menghilang.

Alhamdulillah, akhirnya aku bisa mengalahkan makhluk mengerikan itu, setidaknya janjiku kepada Om Dhanu untuk menyelamatkan Uma dari kejaran Buto Ijo itu sudah kupenuhi.

Sekilas kulihat Om Dhanu datang mengulurkan tangannya dan membantuku berdiri.

"Terima kasih Gilang, kau sudah memenuhi janjimu!" setelah selesai mengucapkan kata-kata itu Om Dhanu menghilang dari pandanganku.

"Bangun!!"

Aku segera membuka mataku setelah mendengar seseorang yang menyentuh pundakku dan membangunkan aku.

"Akhirnya kau bisa juga mengalahkan mahluk itu, aku yakin kau memang bukan orang sembarangan le, kau adalah orang pilihan dan tidak semua orang bisa memiliki kelebihan sepertimu. Padahal kau belum diisi ilmu kanuragan atau ilmu beladiri tapi kekuatan sejatimu sudah mulai muncul dari ragamu untuk memberitahukan siapa sebenarnya dirimu," tutur Mbak Karsono

"Jangan terlalu memuji Mbah, aku ini cuma orang biasa dan aku bisa mengalahkan buto ijo itu mungkin karena kebetulan saja," jawabku lirih

"Datanglah kemari lagi jika kau sudah bertemu dengan seseorang yang akan merubah hidupmu," ucap Mbah Karsono membuat aku bingung

"Siapa Aki?" tanyaku penasaran

"Suatu hari kau juga akan tahu siapa orangnya," jawan Mbah Karsono membuatku bingung

"Dan saat itu juga kau sudah siap untuk melawan Lurah Singosari!" tambahnya lagi membuat aku semakin bingung

"Bagaimana aku bisa melawan Ki Lurah, ilmu beladiri saja aku tidak punya?" elakku

"Kamu bisa belajar dari Ki Janitra,"

"Lelaki tua itu sangat pelit, bahkan melihat murid-muridnya berlatih beladiri saja aku tidak boleh apalagi memintanya untuk mengajariku silat, bisa-bisa gue diusir dari rumahnya,"

Mbah Karsono hanya tersenyum mendengar jawabanku.

"Kau bisa mengambil hatinya, karena sejatinya dia sudah menantimu lama, dan kau adalah penerusnya," jawab Aki Karsono membuat aku tambah bingung

"Sudah, jangan terlalu dipikirkan nanti kau akan tambah bingung. Jalani saja semuanya seperti air mengalir, karena takdir itu tidak bisa dirubah atau dipercepat sesuai keinginan kita," imbuhnya

"Baiklah kalau begitu aku pulang Aki," pamitku

"Hmmm,"

Sebelum pulang ke rumah Aki Janitra yang jaraknya lumayan jauh dari desa ini, aku sempatkan diri untuk melakukan rutinitas malingku yang sudah lama aku tinggalkan. Ya, aku akan melakukan perampokan di desa ini.

Apalagi uangku juga sudah menipis, lumayan bisa buat beli baju dam juga sedekah kepada kaum dhuafa.

Aku duduk dibawah sebuah pohon yang cukup rindang, disana aku melakukan perhitungan hari pasaran yang pernah diajarkan oleh Om Dhanu, agar aksiku berjalan mulus tanpa hambatan walaupun aku sudah memiliki ajian sirep Megananda tetapi aku tetap menghitung hari pasaran supaya lebih aman.

Selesai melakukan perhitungan, aku tersenyum bahagia karena hari ini aku bisa melakukan aksiku dengan aman.

Aku segera mencari rumah yang paling besar dan paling mewah di dusun ini hingga aku tiba disebuah rumah yang seperti istana, sungguh kontras dengan rumah-rumah sekelilingnya yang notabene terbuat dari gedeg (papan).

"BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIIM ...

NIAT INGSUN MATEK AJI ..

AJIKU MEGANANDA ...

NJOGETI MEREM JUMEGOR ...

TANPO TANGI TURUNE SI JOO SIBLUNG ...

AJA TANGI YEN DURUNG ANA GENI SAKA LANGIT PITU ...

LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH ...."

Setelah membaca ajian Sirep Megananda, aku langsung bergegas masuk kedalam rumah itu.

Aku langsung menuju sebuah kamar terbesar di rumah itu dan mengambil harta benda yang tersimpan di lemari pakaiannya.

Selesai menggasak sebagian uang dan perhiasan aku langsung berlari keluar dan menuju ke rumah Mbok Sukiyem tempat tinggal Uma.

Aku langsung menggedor jendela kamar Uma agar gadis itu segera membukanya.

"Siapa kamu?" tanya Uma saat membuka jendela kamarnya

Aku langsung membuka sarung yang menutupi wajahku dan tersenyum padanya.

"Mas Gilang," ucapnya lirih dan aku mengangguk sembari memberikan segepok uang dan perhiasan kepadanya.

"Buat kamu," ucapku lirih

"Mas pasti habis merampok ya, aku gak mau Mas," tolaknya ramah

"Tolong terima ya dek, kalau kamu tidak mau berikan saja pada bu likmu, dia pasti butuh untuk membayar sekolahmu," jawabku

"Tapi ini kebanyakan, simpan saja lebihnya, karena mungkin aku akan jarang datang kesini lagi," ucapku lirih

*Tok, tok, tok!!

Suara ketukan pintu membuat aku segera mengakhiri obrolanku dengan Uma.

"Yaudah Mas pamit pulang dulu, jaga diri kamu baik-baik, kalau kamu butuh apa-apa telpon Mas," ucapku

"Iya Mas, hati-hati," jawab Uma

"Kamu ngobrol sama siapa Uma!" teriak Mbok Sukiyem

"Udah cepetan pergi sebelum Lik Suki tahu kamu kesini nanti bisa-bisa kamu di laporin ke warga!" ucapnya sembari menutup

Aku berusaha menahan Uma agar tidak menutup jendelanya dulu.

"Apa lagi!!" serunya kesal

"Nomor kamu berapa?" tanyaku

"Gak ada, nanti saja kalau ketemu lagi aku kasih!" hardiknya sembari menutup paksa jendela kamarnya hingga membentur keningku.

"Awww!!" teriakku menahan sakit

*Braakkk!!

Terdengar suara pintu didobrak dari luar, dan aku tahu itu pasti Mbok Sukiyem yang mendobrak pintu kamar Uma.

"Kamu pasti sedang berbicara sama maling itu kan!!" hardik Sukiyem

"Gak kok Lik," jawab Uma

"Lalu kenapa kamu dari tadi diam saja tidak membukakan pintu untukku!" tanyanya ketus

Uma hanya diam sedangkan Mbok Suki langsung membuka jendela kamar itu untuk mengecek keberadanku

*Duug!!!

"Janc*k!, gak kira-kira nih Lik Suki buka jendelanya, apa memang dia sengaja, karena sangat benci sama gie!"

Kembali jidatku terbentur jendela dan kali ini lebih keras daripada sebelumnya. Beruntungnya aku segera bersembunyi dibelakang jendela sehingga Lik Suki tidak melihatku.

"Awas aja kalau si Gilang itu datang lagi kemari akan ku panggil warga kampung, biar kamu bonyok sekalian!" ancam Lik Suki

Aku segera berlari meninggalkan tempat itu setelah wanita itu menutup jendela kamarnya.

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

bahasanya kok amburadul thor kadang gue lo kadang aku kamu semangat thor alurnya juga bagus jd ceritanya bagus

2022-11-03

0

Aqiyu

Aqiyu

ngerampok paje bismilah dan shalawat🤦‍♀️

2022-10-06

0

Yani Yani

Yani Yani

ngsriknya baca bismillah sih thor

2022-07-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!