Pesan Gaib

Aku berusaha mengumpulkan segenap tenaga agar aku bisa bangun dan berjalan, mengejar lelaki tua itu. Entah magnet apa yang membuat kakiku berjalan mengikuti kakek bawel itu.

Setelah berjalan kaki selama tiga puluh menit akhirnya kami tiba disebuah gubuk sederhana yang sangat asri dan rimbun karena dipenuhi dengan mahoni dihalaman depan rumah. Cukup aneh memang kediaman si Aki, yang tinggal di tepi hutan dan jauh dari pemukiman penduduk. Tapi gubuk dengan atap jerami ini sangat sejuk dan nyaman menurutku, apalagi hawa sejuknya membuat aku ingin tinggal disini lebih lama.

"Siapa yang suruh kamu ikut pulang ke rumahku?" tanya Kakek itu saat melihatku duduk di depan bale bambu yang ada di depan rumah itu.

"Aku mau numpang disini selama beberapa hari sampai aku dapat tempat kos, jadi tolong ijinin saya tinggal disini Aki?" pintaku mengiba

"Boleh saja, tapi di dunia ini tidak ada yang gratisan le, kalau kamu mau tinggal di sini ya berarti awakmu harus mau membantuku bekerja menggembala kambing-kambing ku," jawab kakek membuat aku terpaksa mengiyakan kemauannya

"Baik Aki,"

"Yaudah sekarang kamu istirahat di kamar kamu!" Kakek mengantarku kesebuah kamar didekat ruang tamu.

"Oh Iya nama Aki siapa?" tanyaku

"Janitra, panggil saja Jay," jawabnya sambil terkekeh

"Diih gaul amat Mbah namanya, kenapa gak dipanggil Mbah Jan saja biar lebih macho," ledekku sembari terkekeh

"Wedus, jangan suka ganti-ganti nama orang pamali, nama itu mahal, kualat nanti!" cibir Aki Janitra

Aku hanya terkekeh mendengar jawaban lelaki itu.

Tidak lama Aki keluar tiba-tiba ia sudah kembali dengan membawa dedaunan yang di tumbuk dan kemudian di oleskan ke lukaku.

"Makasih Aki," ucapku lirih

"Sama-sama,"

"Aki tinggal disini sendirian?" tanyaku penasaran

"Iya aku tinggal seorang diri disini. Tapi tenang saja setiap malam disini rame, jadi kamu gak usah takut, walaupun kita tinggal di dekat hutan tapi aman!" jawabnya lirih

"Yasudah, sekarang istirahat saja, supaya besok kamu sudah bisa melakukan tugasmu dengan baik," Aki Janitra meninggalkan aku sendiri di kamar kecil ini. Kurasakan badanku yang remuk sedikit enakan setelah dibaluri dengan obat-obatan herbal dari Kakek Jay, bahkan aku merasakan tubuhku terasa adem ( dingin ) hingga membuat aku terlelap.

*Hyaaat, Kyaaa, Hyaaat!!

Aku terbangun mendengar suara gaduh dihalaman rumah, aku segera beranjak dari kasurku dan menengok ada apa di depan rumah. Kulihat banyak sekali pemuda yang sedang belajar beladiri kepada Aki Janitra, pantas saja dia sakti dan bisa mengalahkan Ki Lurah, ternyata di seorang guru silat.

Aku yang terpukau dengan gerakan mereka, berjalan keluar dan duduk di bale bambu untuk melihat mereka latihan silat.

Besok kalau aku sudah sembuh, aku juga akan belajar beladiri disini,

"Ngapain kamu disini?" tanya Aki kesal

"Maaf, aku cuma melihat saja. Lagian bosan bila aku di kamar terus," jawabku lirih

"Baiklah Hari tidak masalah kamu nonton mereka berlatih silat tapi jangan diulangi lagi esok hari atau kapanpun kau tidak boleh menonton mereka latihan, karena aku tidak mau kau menjadi maling setelah belajar ilmu beladiri," jawab Aki Janitra

Lelaki itu kemudian masuk ke dalam rumahnya.

aku sedikit kecewa dengan Aki yang melarangku untuk sekedar melihat murid-muridnya berlatih silat, padahal cuma nonton aja gak boleh dasar pelit. Mumpung masih diberi kesempatan menonton latihan silat aku harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. aku mencoba menghapal setiap gerakan yang dilakukan mereka fan merekamnya dalam otakku.

Malam semakin larut dan para pemuda itupun satu-persatu meningalkan kediaman Aki Janitra.

Aku yang belum mengantuk karena sudah seharian tidur, berjalan mengelilingi gubuk yang dipenuhi oleh rimbunan pohon mahoni.

Kulihat Purnama bersinar terang menyinari bumi dari gelapnya malam, saat aku menuju belakang rumah ku lihat sesuatu yang bersinar terang melebihi obor yang sebagai penerang gubuk itu.

Perlahan ku dekati arah cahaya itu hingga berhenti disebuah petilasan yan sengaja dibuat dibelakang rumah. Kulihat Aki Janitra sedang bersemedi disana, dengan sebuah keris yang bersinar terang didepannya.

Keris itu melayang tepat diatas kepalanya seperti sebuah pelita.

Ketika aku semakin mendekat tubuhku seperti terhempas oleh kekuatan gaib yang maha dahsyat.

Kekuatan itu seakan melarangku masuk untuk mengganggu Aki Janitra yang sedang bersemedi.

Aku segera bergegaslah pergi meninggalkan tempat petilasan itu dan masuk kedalam kamar, tiba-tiba saja aku teringat kalung pusaka yang di rampas Ki Lurah.

Aku berpikir bagaimana caranya agar aku bisa merebut kembali benda pusaka itu, karena aku takut Ki Lurah akan menggunakan benda sakti itu untuk kegiatan yang merugikan orang lain atau untuk berbuat jahat.

"Kau tidak usah khawatir le, yang namanya benda pusaka itu sudah ada jodohnya sendiri, walaupun orang lain mencurinya darimu tapi kalau orang itu tidak berjodoh dengan benda pusaka itu, tentu saja benda itu tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, percaya saja jika kalung Si Kumbang itu berjodoh dengan kamu pasti akan kembali lagi padamu. Yang jelas sekarang saatnya kau harus belajar beladiri dan bagaimana cara mengalahkan Buto Ijo peliharaan Ki Lurah, supaya Uma bisa selamat, karena aku percaya cuma kamu yang bisa menolong Uma," ucap Om Dhanu yang kemudian menghilang dari pandanganku

"Ayah!!" teriakku ketika sosok itu lenyap dari pandanganku.

Ternyata Om Dhanu masih mengawasi ku meskipun sudah tiada, aku yakin dia belum tenang sebelum aku bisa mengalahkan ki Lurah dan juga Buto ijo peliharaannya itu.

Ku tengok ponselku yang sudah menunjukkan pukul dua pagi aku membuka lemari pakaian yang ada dikamar itu untuk mencari sebuah jarit atau selimut untuk tidur, karena udara disini sangat dingin dimalam hari.

*Bruuughhh!!

Saat aku sedang mencari selimut tiba-tiba aku kejatuhan sebuah buku tua yang jatuh dari atas lemari.

Segera kuambil buku yang tepinya sudah dimakan rayap itu, kebersihan dan aku tercengang ketika melihat isinya. Itu seperti kitab panduan mempelajari ilmu beladiri. Saat ku buka halaman selanjutnya, aku melihat gambar orang sedang melakukan gerakan seperti saat para murid Ki Janitri berlatih silat.

Berarti ini bukan buku sembarangan, aku harus menyimpan dan mempelajarinya,

Namun ketika aku akan memasukkannya kedalam tas ranselku tiba-tiba Aki Janitra muncul dan merebutnya dariku.

"Jangan mengambil sesuatu yang bukan milikmu tanpa izin dari pemiliknya!" serunya membuatku sedikit gugup

"Maaf Aki, aku tidak sengaja menemukannya saat sedang mencari selimut, aku tidak ada maksud untuk mencurinya, aku cuma ingin mempelajarinya saja," jawabku lirih

"Belajar tanpa guru itu bagaikan belajar dengan setan , karena kau bisa tersesat dan salah dalam mempelajari sesuatu yang tidak kau hanya menerka-nerka saja. Jangan setengah-setengah dalam mempelajari sebuah ilmu, kau harus berguru kepada orang yang mumpuni agar kau bisa menjadi orang yang sakti!" ujar Janitra

"Baik Aki, kalau begitu ijinkan aku jadi muridmu,"

"Tidak semudah itu untuk menjadi muridku anak muda, kau lakukan dulu tugasmu dan jauhi larangan-laranganku, baru kau bisa menjadi muridku!" ucapnya enteng

"Baik,"

Lelaki itu kemudian pergi membawa kitab kuno itu dan meninggalkan aku sendiri.

Pukul tiga pagi aku mencoba memejamkan mataku sejenak. Dalam ruangan gelap dan penuh dengan asap aku melihat sesosok wanita cantik sedang menyiapkan sesaji di depan rumahnya.

"Kau sudah datang Kanda?" tanya wanita itu sembari mendekatiku

"Kau harus bergerak sekarang Kanda, karena waktumu tidak banyak, jangan terlalu lemah, jadilah Ken Arok yang Kuat dan pantang menyerah, pergi temui Mbah Karsono di dusun Sumberawan untuk membantumu menaklukkan Buto Ijo peliharaan Ki Lurah!" ucap wanita itu

"Jangan lupa kau harus merayu Aki...." belum selesai wanita itu menyampaikan pesan keduanya tiba-tiba ia menghilang ketika hujan turun mengguyur tubuh kami.

"Bangun!!, sudah siang!. Sekarang saatnya menggembala kambing!!" seru Aki Janitra menyiramku dengan air hingga basah kuyup.

Terpopuler

Comments

𝙣𝙩✧༺𝗮𝗹𝗹𝗲𝘁𝘁𝗮♥༻✧

𝙣𝙩✧༺𝗮𝗹𝗹𝗲𝘁𝘁𝗮♥༻✧

semangat selalu dlm berkarya

2021-07-09

0

K4RL4

K4RL4

aki jay aki milenial 😁😁

mbah karsono, thor ni nm yayang soulmate ku jd mbah2, piye thor 😅

2021-06-16

1

vithree-rahayu

vithree-rahayu

haaiiss hujan segayung rupanya,, aku jay tega bner dah ama Gilang

2021-05-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!