Pertemuan

Malam semakin larut, aku merebahkan tubuhku didalam candi agar terhindar dari serangan binatang buas, tidak lupa aku membuat api unggun untuk menghangatkan tubuhku karena cuaca sangat dingin disini.

Ketika aku mulai memejamkan mataku, sayup-sayup kudengar suara seseorang berkidung sedih, suaranya sangat menyayat hati membuatku ikut merasakan kesedihannya. Aku terbangun dan mulai mencari siapa yang sedang berkidung dimalam-malam seperti ini.

Aku berjalan menyusuri setiap sudut candi yang tidak terlalu luas ini, ku lihat sesosok wanita cantik dengan rambut panjang terurai tengah berkidung sembari menari meliuk-liukkan tubuhnya.

Aku menatapnya takjub, sungguh makhluk ciptaan Tuhan yang sangat sempurna.

Ia menghentikan gerakannya dan juga kidungnya ketika mengetahui kehadiranku.

"Kau sudah datang Kanda Prabu," ucap gadis itu membuat aku bingung dan langsung menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan siapa yang datang ke tempat ini selain aku.

Tapi tidak ada seorangpun disana selain aku dan wanita itu.

"Apa kau bertanya padaku?" tanyaku memecah kesunyian malam

"Tentu saja Kanda Prabu, memangnya ada manusia lain disini selain kita berdua," jawab gadis itu

"Kamu siapa, aku tidak mengenalmu?" tanyaku penasaran

"Aku Umang, Ken Umang, padahal baru sebentar aku pergi meninggalkan kamu kau sudah lupa denganku bagaimana kalau kita berpisah lama, pantas saja kau menikahi Ken Dedes dan melupakan aku kekasih sejati mu," jawabnya sedih

"What Kekasih, kapan aku pacaran?, yang ada aku ini jomblo Ning," sahutku pelan

"Jomblo itu apa?" tanya gadis itu membuat aku tertawa masa di masa sekarang ada orang yang gak tahu artinya jomblo.

"Memangnya kamu datang dari planet mana sih, pake baju kaya puteri keraton, emangnya habis pentas dimana?" aku balik bertanya

"Kenapa kau berubah Kanda, apa salahku sampai kau berubah seperti ini?" wanita itu berlari keluar meninggalkan aku

Astaga!!, aku benar-benar bingung dengan apa yang disampaikan oleh wanita dengan penampilan aneh ini, dia seolah-olah sudah mengenalku, tapi aku sama sekali tidak mengenalnya.

"Jangan bercanda Ning, aku saja belum kenal kamu dan baru dengar nama kamu sekarang masa aku sudah lupa sama kamu yang ada gue gak bisa lupain kamu iya," jawabku mencoba mencairkan suasana

"Sekarang katakan siapa namaku?" tanyaku penasaran

"Apa kamu benar-benar lupa Kanda?"

Aku hanya mengangguk karena aku tidak tega melihat kesedihan yang mendalam yang terpancar di wajah gadis itu.

"Kau adalah Ken Arok, kekasihku dan kau adalah cinta sejatiku, aku tahu kau menikahi Ken Dedes bukan karena cinta untuk itulah aku datang ke mari untuk merubah takdir kita!" ucapnya dan kemudian menghilang dari pandanganku bersama suara gemuruh angin dan kilatan petir yang menyambar-nyambar.

Rasa kehilangan begitu membuat hatiku bersedih, padahal aku baru mengenalnya tapi kenapa rasanya aku tidak rela kehilangan dia.

Aku terbangun dari tidurku, ternyata itu cuma mimpi. Mimpi yang begitu nyata karena aku menemukan bunga melati yang menjadi hiasan di kepala wanita itu berjatuhan disekitar tempat tidurku.

"Apa semua ini nyata atau hanya mimpi, aku bertemu dengan Ken Umang kekasih Ken Arok," aku bergidik ngeri membayangkan yang ku temui adalah jelmaan mahluk halus yang menyamar menjadi Ken Umang.

Persetan dengan mimpi itu, aku sama sekali tidak menghiraukannya karena aku anggap mimpi itu sebagai bunga tidur saja. Lain dibibir lain dihati, walaupun bibirku sudah tidak memperdulikan mimpi itu tapi hati ini masih terasa sakit dan perih karena gadis itu pergi meninggalkan aku.

Aku kemudian melanjutkan tidurku untuk melupakan semuanya, hingga pagi menjelang.

Ketika matahari mulai meninggi aku terbangun dan berjalan meninggalkan Candi menuju ke rumah Om Dhanu.

Lelaki itu menyambut kedatanganku dengan senyum sumringah yang terpancar di wajahnya.

"Padahal aku baru akan menjemputmu, tapi kau malah sudah sampai di gubuk ku," ucap Dhanu

"Aki yakin kau akan berhasil melakukan semua itu karena kau adalah penerus ku, sekarang masuklah, kamu pasti lapar kan karena sudah berhari-hari tirakat," Om Dhanu mengajakku masuk menuju ruang makan, disana tersedia aneka macam masakan yang membuatku langsung ngiler.

"Makanlah semuanya spesial kami persembahkan buat kamu Gilang," ucap Dhanu

"Ayah tidak makan?" tanyaku ragu

"Aku sudah makan, makanlah jangan ada sisa karena Uma susah payah memasaknya," jawab Dhanu

Mendengar nama Uma membuatku tersedak karena teringat mimpi semalam.

*Uhuukk!!

"Pelan-pelan Gilang, biar tidak tersedak," ucap om Dhanu memberikan aki segelas air putih.

"Siapa Uma?" tanyaku hati-hati

"Dia putri semata wayangku, dan kau bisa menganggapnya sebagai adik, karena dia lebih muda darimu," Dhanu meamnggil putrinya dan memperkenalkannya padaku

"Uma Dewi," ucapnya lirih sambil mengulurkan tangannya.

Gadis itu selalu menunduk sehingga aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.

"Gilang," sahutku sembari menyalaminya.

"Eehh," aku kaget ketika gadis itu mencium tanganku dengyen senyum manisnya, membuatku terhipnotis dengan kecantikannya.

"Ken Umang!!" pekikku membuat gadis itu membelalakkan matanya

"Aku Uma bukan Umang Mas," selanya membuatku malu

"eeh iya, maaf!" Aku terus menatapnya membuat gadis itu salah tingkah dan segera masuk ke kamarnya

Dia benar-benar mirip dengan gadis yang ada di mimpiku, apakah dia renkarnasi dari Ken Umang atau cumi ( cuma mirip), padahal waktu aku tertembak oleh polisi dia yang merawatku selama satu minggu hingga aku sembuh tapi aku tidak merasakan sesuatu dihatiku, tapi kenapa sekarang hatiku berdebar-debar manakala melihat senyum manisnya, apakah ini cinta?.

Ah, aku segera menepis semua perasaanku yang tidak jelas ini dengan menghabiskan makanan yang terhidang di meja.

Rasanya nikmat dan kenyang setelah memakan sajian yang disuguhkan oleh Om Dhanu.

Aku segera duduk disamping Om Dhanu yang sedang menikmati secangkir kopi hitam didepan rumahnya.

"Kamu mau ngopi?" tanyanya ramah

"Tidak, perutku masih kenyang nanti saja Ayah," jawabku

"Nanti malam kita beraksi, aku ingin mencoba ilmu yang kau dapat dari alas lali jiwo itu," ucapnya lirih

"Baik," jawabku mengangguk setuju

"Kita akan merampok rumah lurah desa ini, yang aku dengar dia kaya karena melakukan pesugihan, makannya kita harus hati-hati saat memasuki rumahnya, karena menurut cerita yang beredar dikalangan rampok, tidak ada satupun rampok yang berani memasuki rumahnya karena rumah itu dijaga oleh makhluk menyeramkan peliharaan sang lurah, bahkan menurut cerita si Karto maling yang paling sakti dikampung ini dia gagal menggasak harta benda Lurah Joko karena sirep kuburan yang ia pakai tidak mempan dengan Joko, lelaki itu terlalu sigap dan waspada sehingga saat karto melempar tanah kuburan ke dalam rumahnya segera ditangkap olehnya dan dikembalikan lagi kepada si Karto, dan dia harus tewas mengenaskan setelah melakukan duel gaib dengan demit peliharaan Lurah Joko," terang Dhanu membuatku sedikit grogi

"Apakah kita akan berhasil merampok rumah lurah sakti itu?" tanyaku dengan nyali yang mulai menciut.

"Harusnya kita pakai sirep Mustika Angin, tapu terlalu sulit untuk mendapatkannya, makanya aku akan mencoba ajian sirep Megananda yang kau punya," Dhanu kemudian membuka sebuah buku tua yang ada di pangkuannya

"Nanti malam adalah malam sabtu legi, jadi kita, Sabtu itu sembilan legi itu lima jadi jumlahnya empat belas kalau dibagi tiga ada sisa dua, berarti kita akan berhasil menggarong rumah itu Lang, karena selisih angka dua pada perhitungan hari pasaran jawa dalam buku primbon berarti Danyang Pengantenan, artinya sang Danyang ( mahluk halus penunggu desa) sedang kasmaran dengan kekasihnya jadi bisa saja dia lalai dalam menjaga kampungnya, jadi kita siapkan semua untuk rencana nanti malam," ucap Om Dhanu

Sebenarnya aku kurang paham dengan apa yang dikatakan Om Dhanu, tapi aku tidak bisa menolak ajakan orang yang sudah menyelamatkan hidupku ini, toh lambat laun aku juga akan belajar bagaimana jadi maling profesional padanya atau setidaknya ia bersedia menurunkan ilmunya padaku suatu hari nanti.

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

wiiiwwww mau merampok aja pakai hirungan primbon👍🏻

2022-10-06

1

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

itungan jowo

2022-09-04

0

Rania Puspa

Rania Puspa

edan mau maling pk peritungan primbon koyo arepe rabi luar binasa 😆😆😆

2022-04-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!