Bagian 3

Iskandar sedang menelpon Ori setelah mendengar permintaan Ryu dari Rin, istrinya. Ia sebenarnya agak tidak setuju dengan permintaan itu,

"maaf, Iskandar..., Mertua gue yang meminta Ryu untuk mengunjunginya. Sayangnya tiket kereta dan pesawat sudah habis, Dia baru dapat seminggu kemudian." kata Ori berusaha menjelaskan kendala putranya itu.

"Tapi kenapa dia harus menginap di rumah gue? Lu tahu,kan gue ini punya anak perempuan??" kata Iskandar yang agak berat dengan permintaan Ori itu.

"gue tahu__,"

"Lu juga tahu,kan kalo anak perempuan gue itu suka sama anak lu?" potong Iskandar.

"ah...," Ori tak sanggup berkata-kata.

"Bu, bukannya cinta mereka itu cuman cinta monyet? Cinta seperti itu tidak akan tahan lama. Lu juga tahu itu,kan?" kata Ori lagi.

"iya gue tahu...,"

"please Iskandar..., kan lu di rumah.., Idho lagi ke Paris belum balik, masa gue tega, sih minta Ryu tinggal bareng anak perempuannya. Kalau Teguh, dia,kan di Bandung.., jauh. Odi masih di Bali. Juan, dia di Manokwari sekarang. Loli, dia masih di Aussie.., gue minta tolong sama siapa lagi kalo bukan elu?" kata Ori memelas.

"Hadeh.., masalahnya lagi gak ada Pangeran di sini, dia masih sibuk sama pendidikannya di akademi militer..., hemm.., gimana,ya?" kata Iskandar yang masih berat.

"please...,"

"kenapa lu gak ikut nemuin mertua lu, sih?"

"ah.., itu, gue banyak kerjaan di sini. gak bisa ditinggal, Yura juga... ." kata Ori lagi.

"yah.., ya udah, cuman seminggu,kan?" kata Iskandar.

"iya. Seminggu." kata Ori lagi.

"oke, gue izinin. Suruh dia menghubungi gue !" kata Iskandar lalu menutup teleponnya.

*

Galang cemberut sepulangnya dari sekolah. Di rumah ia langsung menemukan ibunya yang sedang menyiapkan makan siang,

"Mama !!" Katanya terkejut. Seingatnya, ibunya itu sedang mendampingi ayahnya di perjalanan dinas ke Swedia.

Amara, Ibunya kaget, ketika putranya memangilnya,

"Galang?"

"Mama, kapan pulang? Kok gak ngabarin?" Tanya Galang lalu memeluk Amara singkat.

"Tadi pagi, tapi waktu Mama sampai, kamu dan adikmu udah berangkat sekolah." Kata Amara.

"Papa udah pulang juga?" Tanya Galang lalu hendak mengambil risoles yang ada di meja,

Plak !

Amara memukul lengangnya,

"Aw...," Rintih Galang,

"Cuci tanganmu dulu !" Kata Amara.

"Oke...," Galang lalu berjalan ke westafel yang tidak jauh dari sana dan mencuci tangannya.

"Apa Gibran sudah tahu kalau Mama sudah di rumah?" Tanya Galang.

Amara menggeleng,

"Belum. Dia belum pulang." Jawab Amara.

"Oh,iya.., nanti malam, papa akan pulang dan besok kita sekeluarga harus menghadiri acara Anniversary perusahaan Antara, salah satu partner bisnis Papa." Kata Amara.

"Hah? Acara Anniversary. Ugh.., pasti membosankan...," Kata Galang lalu memakan risoles yang tadi belum sempat ia sentuh.

"Ayolah, nak.., di sana adalah kesempatanmu berkenalan dengan para

Calon pewaris perusahaan-perusahaan besar. Setelah Papa, kamu yang harus memimpin perusahaan papa." Kata ibunya membujuknya.

"Tapi Galang masih SMA." kata Galang. Sebenarnya ia sangat malas ke acara seperti itu, sangat membosankan.

"Ayolah.., Gibran juga akan ikut__,"

"Mama??" Baru saja dibicarakan, tiba-tiba Gibran muncul dari belakang mereka.

"Mama kapan pulang?" Tanya Gibran.

"Ya ampun.., terulang lagi pertanyaannya..," kata Galang.

"Tadi pagi, sayang.., oh, iya Gibran, kamu mau,kan ikut Mama dan Papa ke acara Anniversary Antara Group besok malam?" Tanya Amara.

"Hah? Untuk apa Gibran ikut, Ma?" Tanya Gibran lalu berjalan ke westafel dan mencuci tangannya.

"Yah.., mama sama papa mau memperkenalkan kamu dan kakak kembarmu ke partner bisnis Papa dan calon-calon pewarisnya. Supaya kalian bisa melanjutkan hubungan bisnis yang sudah ada." Kata Amara panjang lebar.

"Ooh.., boleh. Gibran akan ikut." Katanya.

"What?? Gibran ! Lu__," masalahnya, kalau Gibran mengiyakan, itu berarti Galang tak ada alasan menolak.

"Yes ! Galang harus ikut." Kata Amara senang.

"Ugh.., dasar Gibran. Si culun satu ini...," Umpatnya kesal.

*

Ryu mendengarkan dengan seksama semua peraturan Iskandar. Hari ini ia akan menginap di rumah sahabat orang tuanya itu karena kehabisan tiket untuk mengunjungi kakeknya di Solo.

"dan yang paling penting, tidak boleh masuk ke kamar Queen, apapun yang terjadi !" Tegas Iskandar. Ia memang paling posesif pada anak perempuan satu-satunya itu.

"apa kamu mengerti, Ryu?" tanya Iskandar.

"mengerti, Pa..," kata Ryu.

"Papa bukannya mencurigaimu, hanya mengingatkanmu saja. Mau bagaimanapun juga kalian ini sudah beranjak remaja.., Jadi banyak hal yang harus mulai dibatasi." kata Iskandar lagi.

"iya, Pa, Ryu sangat memahami itu." kata Ryu lagi.

"diizinkan menginap di rumah Papa Iska selama seminggu juga Ryu sangat bersyukur." kata Ryu lagi.

"baguslah. uhm.., jadi kapan kamu akan datang ?"

"ah, setelah sholat Ashar, Ryu akan ke rumah Papa."

"setelah sholat Ashar, ya? Hem.., Papa belum pulang jam segitu, Mungkin kamu hanya akan menemui Mama Rin dan Sultan, putra bungsu Papa." kata Iskandar lagi.

"Sultan, ya.., anak itu pasti sudah besar.., terakhir ketemu, dia masih bayi satu bulan." kata Ryu membuka kenangan lama.

"dia masih SD kelas lima." kata Iskandar lagi.

"baiklah, kalau begitu. Papa tutup teleponnya. Pasien Papa sudah menunggu." kata Iskandar lagi.

"iya, Pa. Terimakasih sebelumnya." Telepon langsung ditutup.

Ryu tersenyum,

"kenapa Papa Iska over-protektif banget? Memangnya aku akan melakukan apa?" gumamnya sambil geleng-geleng kepala.

"menikah,ya.., Apa pertanyaannya itu benar-benar dari hatinya?" gumam Ryu.

"Itu,kan saat dia masih lima tahun. Apa mungkin dia masih memiliki pertanyaan yang sama sampai sekarang?" gumam Ryu lagi sambil memandangi Queen yang sedang tersenyum sambil asyik berbincang-bincang dengan Sera dan teman-teman lainnya.

Ryu lalu tersenyum,

"dia sekarang jadi semakin cantik." katanya lagi lalu menghampiri Queen dan teman-temannya.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

next like this

2020-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64
66 Bagian 65
67 Bagian 66
68 Bagian 67
69 Bagian 68
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 S2 : Goes to Bali
77 S2 : Ryuuji
78 S2 : Patah Hati
79 S2 : Siapa?
80 S2 : Khawatir
81 S2 : Kami Datang
82 S2 : Galang Comeback
83 S2 : Uneg-uneg
84 S2 : Mengapa Aku Tak Bisa Melepasnya?
85 S2 : Isi Hati yang Sesungguhnya
86 S2 : Khawatir
87 S2 : Awan Pelindung
88 S2 : Ghibran dan Liza
89 S2 : Iri
90 S2 : Jadilah Pasanganku
91 S2 : Salah Paham
92 S2 : Pernyataan Queen
93 S2 : Privasi
94 S2 : Bercumbu
95 S2 : Mimpi Menikah
96 S2 : Setelah Malam yang Sulit
97 S2: Mulai Beralih?
98 S2 : Bicara Empat Mata
99 S2 : Apa Salahnya?
100 S2 : Wajar Saja
101 S2 : Hari Terakhir
102 S2 : Jonas
103 S2 : Lupa
104 S2 : Saingan
105 S2 : Buka Kasus Lama
106 S2 : Mustahil
107 S2 : Pengakuan Galang
108 S2 : Salting
109 S2 : Kencan untuk Menolak Cinta
110 S2 : Hukuman Tak Berujung
111 S2 : Mengkhawatirkan
112 S2: Tuntutan Selebriti
113 S2: Maybe It's Him
114 S2: Salah Ucap
115 S2: Kabar Tak Terduga
116 I Love You Queen Kembali
117 S2: Pembawa Sial
118 S2: Tidak Biasa
119 S2: Perhitungan Iskandar
120 S2: Datang Kembali
121 S2: Gara-gara Postingan
122 S2: Kesedihan yang Tersembunyi
123 S2 : Berusaha Adil
124 S2 : Mengkhawatirkan
125 S2 : Bahaya
126 S2 : Jangan Sentuh Aku!
127 S2 : Berusaha Masuk
128 S2 : Apakah Ini Jebakan?
129 S2 : Sisi Lain Awan
130 S2 : Tepat pada Waktunya.
131 S2 : Karena Tidak Rela
132 S2: Masihkah Ada Kesempatan?
133 S2: Apa Alasanmu Memilihku?
134 S2: Kelepasan
135 S2 : Tersadar
136 S2 : Rasa yang Tak Biasa
137 S2: Pengakuan Queen
138 S2 : Wajar kah Merasakan ini?
139 S2 : Kedatangan Ryuuji (1)
140 S2 : Kedatangan Ryuuji (2)
141 S2 : Merawat Awan
142 S2: Awan yang Manja
143 S2: Salah Tingkah
144 S2: Kurang Percaya Diri
145 S2: Pesta Pernikahan
146 S2: Pembicaraan Penting
147 S2: Pilihan yang Tidak Pernah Salah
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64
66
Bagian 65
67
Bagian 66
68
Bagian 67
69
Bagian 68
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
S2 : Goes to Bali
77
S2 : Ryuuji
78
S2 : Patah Hati
79
S2 : Siapa?
80
S2 : Khawatir
81
S2 : Kami Datang
82
S2 : Galang Comeback
83
S2 : Uneg-uneg
84
S2 : Mengapa Aku Tak Bisa Melepasnya?
85
S2 : Isi Hati yang Sesungguhnya
86
S2 : Khawatir
87
S2 : Awan Pelindung
88
S2 : Ghibran dan Liza
89
S2 : Iri
90
S2 : Jadilah Pasanganku
91
S2 : Salah Paham
92
S2 : Pernyataan Queen
93
S2 : Privasi
94
S2 : Bercumbu
95
S2 : Mimpi Menikah
96
S2 : Setelah Malam yang Sulit
97
S2: Mulai Beralih?
98
S2 : Bicara Empat Mata
99
S2 : Apa Salahnya?
100
S2 : Wajar Saja
101
S2 : Hari Terakhir
102
S2 : Jonas
103
S2 : Lupa
104
S2 : Saingan
105
S2 : Buka Kasus Lama
106
S2 : Mustahil
107
S2 : Pengakuan Galang
108
S2 : Salting
109
S2 : Kencan untuk Menolak Cinta
110
S2 : Hukuman Tak Berujung
111
S2 : Mengkhawatirkan
112
S2: Tuntutan Selebriti
113
S2: Maybe It's Him
114
S2: Salah Ucap
115
S2: Kabar Tak Terduga
116
I Love You Queen Kembali
117
S2: Pembawa Sial
118
S2: Tidak Biasa
119
S2: Perhitungan Iskandar
120
S2: Datang Kembali
121
S2: Gara-gara Postingan
122
S2: Kesedihan yang Tersembunyi
123
S2 : Berusaha Adil
124
S2 : Mengkhawatirkan
125
S2 : Bahaya
126
S2 : Jangan Sentuh Aku!
127
S2 : Berusaha Masuk
128
S2 : Apakah Ini Jebakan?
129
S2 : Sisi Lain Awan
130
S2 : Tepat pada Waktunya.
131
S2 : Karena Tidak Rela
132
S2: Masihkah Ada Kesempatan?
133
S2: Apa Alasanmu Memilihku?
134
S2: Kelepasan
135
S2 : Tersadar
136
S2 : Rasa yang Tak Biasa
137
S2: Pengakuan Queen
138
S2 : Wajar kah Merasakan ini?
139
S2 : Kedatangan Ryuuji (1)
140
S2 : Kedatangan Ryuuji (2)
141
S2 : Merawat Awan
142
S2: Awan yang Manja
143
S2: Salah Tingkah
144
S2: Kurang Percaya Diri
145
S2: Pesta Pernikahan
146
S2: Pembicaraan Penting
147
S2: Pilihan yang Tidak Pernah Salah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!