Gibran berdiri di depan rest room. Ia tidak mengerti apa yang membuat ia berdiri di sini.
"seharusnya aku pergi saja? kenapa aku malah menemani si cewek galak itu? Mau cari mati apa aku ini??" batinnya.
"duuh.., Galang juga dari tadi gak kelihatan lagi...," Kata Gibran.
"Heh !"
Gibran langsung berbalik ketika.mendengar suara Liza di belakangnya. Liza baru saja keluar dari rest room untuk mencuci gaunnya yang kotor,
"kemana lu tadi ?? Lu pikir dengan manggil cleaning service doang, langsung kelar urusan lu sama gue?" tanya Liza.
"uhm.., yah., uhm...," Gibran jadi kikuk karena dimarahi.
"Apa?!!! Ngomong yang jelas !!! Lu gagu apa?!!!" bentak Liza lagi.
"Bu,bukan begitu, Liza.., Aku...,"
"gak usah pake kata Aku ! Jijik gue dengernya !!" Potong Liza.
"ah, Kalau begitu saya.., saya tadi dipanggil Papa.., makanya.., makanya tidak bisa datang bersama cleaning service itu...," kata Gibran ketakutan.
"terus gaun gue gimana ini?? Ini itu one and only, tau gak !!" kata Liza lagi.
"ah, bagaimana jika saya yang mencucinya. atau bayar biaya laundry-nya?" tawar Gibran berinisiatif.
"udah ! udah !! Gak penting itu !!" kata Liza.
"kalau gak penting, ngapain dibahas? Dasar cewek !" gerutu Gibran dalam hati.
"gara-gara kamu, gue jadi gak bisa nikmatin malam ini sama Kakak Ryu !!" kata Liza kesal.
"la,lalu saya harus apa untuk memperbaikinya?" tanya Gibran.
"ck !" Liza berdecak kesal.
"tidak ada ! Lu tidak bisa memperbaikinya !!! Sudah sana !! Lu pulang aja sama orang tua lu ! Lagian gue juga mau pulang !!" kata Liza lalu meninggalkan Gibran sendirian.
"hah?" Kini jadi Gibran yang bingung.
"terus ngapain aku nungguin dia di sini?" kata Gibran lagi.
Gibran geleng-geleng kepala,
"ya ampun..., aku cuman jadi bulan-bulanannnya yang tak beralasan itu??!! Duuh, Gibran, apa gunanya medali emasmu kalo kamu sebodoh ini ?" katanya sambil garuk-garuk kepala yang sama sekali tidak gatal.
*
Keesokan harinya,
How.., How You Like That !
Pararapap..,
pararapap..., **
Pukul 03.58 ponsel Queen sudah berbunyi mengguncangkan seisi rumah.
Queen mengambilnya lalu mengangkat panggilan itu,
"duuh, siapa yang nelpon pagi buta gini, sih??" gerutunya sambil membaca nama yang tertera di layar ponsel,
"Liza??" katanya kaget,
"video call lagi !!! Emang crazy nih anak !!" kata Queen lalu mengangkatnya dan langsung terpampang wajah Liza yang cerah sambil tersenyum,
"heh !! Ngapain lu video call gue !! Masih malem tau !!" omel Queen.
"taruhan pertama, kamu lupa?" Tanya Liza.
.
.
.
flashback on
Di Dojo,
"jadi tanding apa yang kamu mau?" tanya Queen.
"kayaknya kalo harus adu bela diri gak bisa, deh.., secara kamu itu,kan jagonya Judo, sedangkan kalo aku taekwondo." kata Liza.
"and then?" tanya Queen.
"Kita tanding ketepatan waktu. Gimana? Gak sulit,kan?" tanya Liza.
"ketepatan waktu?"
"ya, selama 3 hari, jalani kewajibanmu tepat waktu !" kata Liza.
"kewajiban apa?"
"bangun tidur, datang ke sekolah, masuk kelas, sampai rumah dan tidur." kata Liza
"Apa definisi tepat waktu?" tanya Queen.
"Semakin awal kita menjalani kegiatan kita, maka__,"
"semakin baik karena semakin cepat istirahat." lanjut Queen.
"ya, itu pesan Papamu dan Papaku." kata Liza sambil tersenyum.
"maka, tantangannya adalah, lakukan 5 kegiatan tadi secepat mungkin. Tandanya adalah wajib video call sebagai bukti telah lulus menjalani tantangan." kata Liza.
"menarik...," kata Queen sambil tersenyum.
"Oke, hanya tiga hari. Yang menghubungi, maka dia yang dapat poin. nanti pengumpulan poin dikumpulkan dari screenshot sebanyak apa aku melakukan video call padamu atau kamu melakukan video call padaku, bagaimana?"
"yah, cukup adil." kata Queen.
"jadi, kita mulai besok pagi. Bagaimana?"
Queen menjabat tangan Liza,
"deal !" seru Queen.
flashback off
Queen menendang-nendangkan kakinya kesal,
"bagaimana aku bisa lupa ??!!!!" teriak Queen setelah Liza mengakhiri panggilannya.
"duuh.., sumpah ! Bukan gue banget kalo ceroboh gini.., ugh !" katanya kesal lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.
*
RYUUJI POV
Seorang Heroin (tokoh utama wanita) yang mengalami cinta sepihak dan berjuang keras untuk menggapai cintanya, sehingga kisah cintanya dengan sang Hero (tokoh utama laki-laki) mulai berkembang. Lalu Kisah akan diakhiri dengan Mereka yang saling jatuh cinta atau kadang diakhiri dengan pernyataan cinta sang Hero, bahwa dia telah lama menyukai sang heroin secara diam-diam.
Itu adalah alur klasik yang sering aku gunakan untuk komik seri perempuan yang aku buat. Kisah cinta seperti itu merupakan kisah cinta yang paling sering dialami oleh para pembaca yang notabenenya adalah perempuan. Sehingga pembaca bisa selalu merasakan bahwa heroin adalah dirinya.
Lalu bagaimana jika kini kisah yang kualami terbalik? Entah kisah cinta seperti apa yang akan kualami? Pastinya, hingga sekarang aku masih penasaran dengan perasaan Queen padaku.
Kami baru saja selesai makan malam. Queen buru-buru ke kamarnya dan aku langsung mengejarnya. Aku tidak bisa mengulur waktu lagi untuk mempertanyakan perasaannya padaku,
"Queen !! Tunggu !!" Kataku mencegahnya. Jangan sampai ia masuk kamar, itu adalah zona terlarang bagiku.
Queen menghentikan langkahnya dan berbalik,
"ada apa, Ryu?" tanyanya.
"bisakah, bisakah kita bicara sebentar?" tanyaku.
Queen melirik ke arah ponselnya yang ia pegang dan melihat layarnya,
"uhm.., apakah lama?" tanya Queen.
"tidak." kataku.
"uhm.., sebaiknya kita mengobrol di ruang baca saja." kata Queen.
Ide yang bagus, setidaknya ruang baca adalah ruangan yang cukup tertutup dan bisa menjaga privasi. Aku hanya merasa tidak seharusnya pertanyaanku dan jawaban Queen akan didengar oleh anggota lain di rumah ini.
Kini kami ada di ruang baca, Queen langsung duduk di bangku yang tersedia di sana, Aku pun juga mengikutinya,
"silahkan. Ryu mau tanya apa?" tanya Queen sambil tersenyum. Dia memang sangat cantik.
"uhm, ehm .., aku mohon jawablah dengan jujur, Queen..," pintaku sebelum mengutarakan pertanyaannya.
Queen langsung menegakkan tubuhnya, wajahnya berubah serius,
"ba,baiklah..," katanya.
Aku menarik napas dalam-dalam, kenapa aku jadi gugup?
"uhm.., Queen, Bukannya aku lupa dengan pertanyaanmu 10 tahun lalu, aku selalu mengingatnya, tapi memang kesalahanku yang tidak langsung menjawabnya...," Setidaknya aku harus menunjukkan kalau aku merasa bersalah waktu itu.
"La,lalu?" kata Queen yang wajahnya menegang.
"maka dari itu, aku ingin bertanya sekarang padamu.., uhmm...," Aku harus merangkai kata-kata agar ia tidak salah paham.
"ta,tanya apa?" Kata Queen, ia bahkan menelan ludahnya.
"Sekarang bagimu aku apa?" tanyaku.
Queen mengernyitkan dahi.
"apa?" Ia masih tak mengerti. Kenapa menulis cerita itu lebih mudah daripada berkata-kata dengan lidah sendiri?
"uhm.., maksudku, Sekarang kamu menganggapku apa? Aku siapa bagimu?" Tanyaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
🧭 Wong Deso
8 Like 💙 untuk karya hebatmu Kak..
Semangat terus
Yuk Mampir dan baca juga TA'ARUF CINTA Jangan lupa tinggalkan jejak 😊
2020-10-13
0