Bab 5

Alena kesal karena di berbagai media sosial memberitakan tentang suaminya yang belum memiliki istri, dan sudah waktunya untuk menikah.

Foto suaminya itu ada di mana-mana, mereka sangat mengagumi visual Edward yang tidak main-main.

Bahkan salah satu media memberitakan kalau suaminya memiliki hubungan dengan salah satu anak Mentri. Di foto terlihat Edward sedang makan malam bersama beberapa Mentri dan seorang wanita cantik. Di situlah opini publik mulai berbagai macam.

Miris sekali hidup Alena, pernikahan mereka tidak diketahui oleh siapapun kecuali keluarga mereka.

Alena melemparkan ponselnya ke ranjangnya,

“ Berita gak guna “. kesalnya sambil mencak-mencak di ranjang. “ Kenapa gue kesel ya? Hahh…gimana sih buat si presiden itu jatuh cinta sama gue “.. gumamnya.

“ Pengen pulang “. Lirihnya.

“ Pulang ke mana ?”. Edward berdiri di belakang pintu kamar Alena sambil menyilangkan kedua tangannya.

“ Buset, kapan masuknya dia kesini “ gumam Alena heran karena tiba-tiba suaminya ada di kamarnya.

“ Terserah gue mau pulang ke mana, gue masih punya orang tua lengkap, jadi untuk apa bertahan di sini “ sahut Alena sinis.

Edward mendengus, dan mendekat ke arah Alena sambil melepaskan dasinya. Lalu mengukung tubuh Alena.

“ Tidak ada yang bisa keluar setelah masuk dari sini “ tekan Edward.

Alena mengdibkan matanya berkali-kali ketika wajahnya sangat dekat dengan suaminya, padahal mereka sudah melakukan itu, tapi tetap saja Alena gugup di tatap seperti itu oleh suaminya.

“ Bisa, jangan lupa, orang tuaku tidak akan membiarkan putri kesayangannya tinggal dirumah suaminya yang tidak pernah perduli padaku “. sahut Alena, “ Lalu aku mencari laki-laki yang mencintaiku dan juga menghargai keberadaan ku “. Ujarnya lagi, lalu memalingkan wajahnya dari wajah Edward.

“ Dan aku pastikan, aku akan mematahkan kedua kaki mu jika berani pergi dari mansion

ini “ ancam Edward. Seketika atmosfer di kamar itu menjadi berubah, Edward sungguh tidak akan melepaskan istrinya, karena selamanya Alena akan menjadi miliknya.

Alena yang dasarnya adalah cewek yang tidak suka diatur, jiwanya berontaknya merasa terpanggil.

“ Oh ya? Tapi gue tidak takut sama ancaman Lo itu. Silahkan pergi dan temui kekasih Lo itu “

“ Cemburu hmmm “ . Edward semakin mendekatkan wajahnya.

Mata Alena terbelalak ketika mendengar tuduhan Edward.

“ Enggak, ngapain cemburu ?”

“ Oh ya ?” Godanya.

“ Ishhh…cepetan menjauh “. Alena mendorong tubuh Edward. Tapi Edward tidak bergeming sedikitpun.

“ Edward, gue mau istirahat “ ucapnya setengah berteriak.

Cuppp…Edward mengecup singkat bibir Alena.

“ Sudah berapa kali aku katakan, bicara yang sopan Alena “ ujarnya.

“ Enggak mau “ tukas Alena.

Cupp.. Edward kembali mengecup bibirnya.

“ Edward…” teriak Alena dengan emosi.

Cupp..kali ini ciuman Edward sedikit lama.

“ Aku, kamu Alena, jika masih tidak sopan, aku akan menghukum bibirmu itu “

Alena melebarkan matanya mendengar hukuman.

“ Iya sayangku “ ucapnya sambil tersenyum memamerkan giginya.

“ Aku akan keluar kota selama beberapa hari “ beritahunya.

“ Bagus, tenang hidup gue “ Alena berencana pergi liburan, mengunjungi orang tua asli Alena , karena Alena asli sangat jarang mengunjungi ibunya, padahal ibunya sangat merindukannya. Dan diia ingin mengetahui apa saja wisata di dunia novel yang di tempatinya.

“ Kita berangkat berdua “ ujarnya lagi.

Alena sudah tidak bisa membantah ucapan Edward, dan dia pasrah untuk ikut bersamanya.

Di pesawat Alena merenggut kesal, bagaimana tidak, ketika membuka mata, dia sudah berada di pesawat jet pribadi milik suaminya.

Edward membawa Alena ketika masih tidur, dia sengaja tidak membangunkannya karena jika bangun mulut istrinya itu terlalu berisik menurutnya. Edward merasa tidak mengenal istrinya yang sekarang, dulu saja Alena selalu merayunya dan selalu ingin terlihat sempurna di mata Edward.

Tapi sekarang, istrinya berubah menjadi cerewet dan menggemaskan.

Setelah malam pertama kalinya dia meniduri Alena, Edward merasa ada magnet yang menariknya untuk selalu memperhatikan istrinya, apa lagi dengan segala tingkah laku barunya yang sedikit bar-bar.

“ Makan dulu “. Tawar Edward.

Alena mendengus memalingkan wajahnya, wajahnya terlihat cemberut.

“ Atau…mau kamu yang aku makan “. Ancamnya.

Alena langsung memalingkan wajahnya menatap sengit suaminya.

“ Silahkan kalau berani “. Sahut Alena lantang.

Edward berdiri dan langsung mengangkat tubuh Alena, lalu membawanya ke kamar yang tersedia di jet pribadinya.

Terpopuler

Comments

Nur Hayati

Nur Hayati

kok aku merasa bukan Alena yg bar bar tapi Edward ya yg barbar

2025-02-07

0

Wahyu Agustin

Wahyu Agustin

walopun terlambat Nemu novel ini g pp aku suka jalan crita nya

2025-01-30

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

haizh...mlh makan memakan /Grin//Grin/

2025-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!