Bab 4

Alena terbangun ketika mendengar suara keributan dari bawah.

Dia bangun dan melihat ke sekelilingnya, seingatnya dia bukannya tidur di kamar pribadi milik Edward. Tapi kenapa sekarang dia berada di kamarnya.

Jangan-jangan di dunia novel ini ada semacam ilmu-ilmu kayak film fantasi seperti film drama China yang sering di tontonnya.

“ Tau ah capek…” gumamnya. Alena membersihkan tubuhnya yang lengket karena habis di gempur suami mesumnya itu.

Alena menghela nafas lelah ketika melihat seluruh tubuhnya penuh dengan kiss Mark baru yang di buat Edward.

Selesai mandi Alena memakai baju santai, celana jeans pendek dan kaos over size. Alena turun kebawah untuk melihat keributan yang terjadi.

Di bawah, seorang wanita paruh baya dan seorang wanita seksi sedang memarahi seorang pelayan.

“ Dasar pelayan tidak becus, cepat bereskan semuanya….” Teriak wanita itu.

Di lantai terlihat pecahan yang berasal dari vas bunga. Pelayan itu dengan cepat pergi dengan gemetar karena takut. Dahi pelayan itu sedikit berdarah akibat lemparan vas bunga itu.

“ Ada apa ribut-ribut di rumah saya..?” Alena berdiri tidak jauh dari mereka.

Mereka menoleh ke arah Alena, wanita seksi itu meju dan mendekat ke arah Alena.

“ Rumah kamu? Jangan mimpi..” ujar wanita itu.

Alena mengernyitkan keningnya, berusaha mengingat alur novel yang dia baca untuk mengingat siapa yang berada di depannya.

Ah iya…wanita itu bernama Selena dan paruh baya itu adalah ibu mertua nya. Dia ingat di novel setelah memarahi pelayan, Edward datang mereka berdua mengadukan Alena yang tidak-tidak, tapi Edward tidak peduli, melihat ketidak pedulian suaminya, ibu mertuanya bahkan berani menghukum Alena terang-terangan.

“ Terus menurut kamu rumah ini milik siapa..?” Tanya Alena balik.

“ Tentu milik Edward, dan saya adalah calon istri yang sangat dicintainya…” akunya dengan percaya diri.

Alena terbahak mendengar pernyataan wanita di depannya.

“ Dasar tidak punya sopan santun…” ibu mertuanya sayang menghampirinya.

“ Gara-gara kamu putra saya gagal menikah dengan kekasihnya, saya tidak sudi menerima kamu sebagai menantu saya…”

Alena kembali terbahak.. “ saya akan sopan kepada orang yang menghargai saya, untuk modelan seperti kalian saya tidak perlu membutuhkan sopan santun …”

“ Dan satu lagi, posisi nyonya Miller akan selamanya menjadi milik saya…” tekannya kepada Selena dan ibu mertuanya.

“ Aku akan mengadukan penghinaan ini kepada Edward…” ancam mertuanya.

“ Silahkan, aku tidak perduli, silahkan keluar…” Usirnya.

“ Dasar menantu durhaka,Akan aku pastikan Edward akan menghukummu…” ujarnya setengah berteriak.

Alena mengusir rambutnya kebelakang dengan jarinya, hingga bekas percintaan mereka terlihat.

Selena yang melihat itu langsung melotot kan matanya.

“ Dasar jalang…” teriaknya Lalu mendekat kearah Alena dan menarik rambutnya, tapi Alena lebih dulu menangkap tangan Serena.

Alena yang dulunya adalah gadis tomboi dan juga memiliki keahlian karate menjadi hal mudah hanya sekedar menghadapi manusia semacam Serena.

“ Jangan pernah berani menyentuh ku kalau tidak ingin celaka…” bisik Alena, lalu mendorong tubuh Serena hingga jatuh ke bawah.

Bertepatan dengan Edward yang masuk ke dalam rumah, dan melihat bagaimana Alena mendorong Serena.

Melihat puteranya datang, ibu mertua Alena segera menghampiri nya.

“ Edward lihatlah bagaimana kelakuan istri kamu, kami kesini hanya ingin berkunjung, tetapi dia malah tidak menghargai kami bahkan dengan berani mengusir kami…” adunya.

Serena melihat Edward ada disitu, dia langsung menengis, seperti orang yang sangat tersakiti.

Edward menatap tajam Alena.

Alena mendengus melihat drama murahan yang sedang berlangsung. Mungkin jika Alena dulu, maka dia akan memohon kepada suaminya supaya percaya padanya, tetapi suaminya malah tidak perduli.

“ Edward tolong aku, istrimu benar-benar kejam…” Serena terisak minta pertolongan kepada Edward.

Alena melebarkan matanya ketika Serena menyebutnya kejam. Dengan geram Alena menarik rambut Serena lalu menamparnya.

“ Edward tolong…” teriak Serena minta pertolongan.

Tetapi Edward tidak menghiraukan permintaan Serena. Matanya hanya fokus ke arah istrinya yang sedang melampiaskan emosinya.

Alena menampar kedua pipi Serena sampai puas lalu melepaskan nya. Nafasnya tersengal untuk meredam emosinya.

Selena menangis kencang, dia sangat berantakan,ibu mertua Alena segera menolong Serena.

“ Edward, cepat beri hukuman kepada istri mu, dia sudah gila…” kata ibunya penuh emosi.

“ Menghukum ku? Coba saja kalau berani..” ucapnya dengan penuh emosi.

“ Dan kau..” tunjuknya ke arah Edward.

Alena mengacungkan jari tengah nya lalu mengibaskan rambutnya dan langsung naik ke atas menuju kamarnya.

Edward mengangkat sudut bibirnya setelah melihat bagaimana istrinya sekarang.

Dimas yang berdiri di belakang bosnya hanya bergedik ngeri ketika melihat Nyonya nya.

“ Antar mereka pulang…” perintah Edward kepada Dimas, untuk mengantar ibunya dan Serena pulang.

Edward berlalu meninggalkan ibunya, melihat itu ibunya tidak terima.

“ Edward, tega kamu mengusir ibu kamu sendiri…!” Ujarnya.

Edward menghentikan langkahnya di anak tangga yang baru saja dia naiki lalu berbalik menghadap ibunya.

“ Kau bukan ibuku…” sahutnya lalu melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

Terpopuler

Comments

Amalia Siswati

Amalia Siswati

bagus ceritanya cuma kenapa sech peran laki-lakinya harus presiden,sedangkan sekelas presiden pasti istrinya akan di publikasikan karena perannya sebagai ibu negara

2025-02-11

0

beybi T.Halim

beybi T.Halim

keren ini ceritanya sat set..,biru lebam semua😀😀

2025-02-05

0

Retno Isma

Retno Isma

wah.... ibu tiri kah?

2025-01-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!