Selesai mandi Alena memakai baju tidur nya.
Lalu memakai skincare yang sudah tersedia dan bersiap tidur.
Namun tiba-tiba. “Brakkkk…”
Pintu dibuka dari luar dengan kencang.
Alea terperangah kaget melihat siapa yang membuka pintunya dengan kasar.
Terlihat seorang laki-laki dengan pakaian yang kusut sedang menatap tajam Alena.
Alena ingat kalau di depannya itu Edward suami nya. Tapi kenapa terlalu tampan? Gumamnya dalam hati.
Edward yang melihat pakaian tipis yang dikenakan istrinya menjadi terasa panas.
Edward yang terpengaruh obat perangsang akhirnya mendekat dan mengangkat tubuh Alena.
“ Aaaa…” teriak Alena kaget ketika merasa tubuhnya melayang.
Edward menghempaskan tubuh Alena di ranjang dan langsung menindihnya.
“ Heh Edward, apa yang Lo lakukan…” teriak Alena.
Edward menarik nafasnya dengan berat, tanpa pikir panjang langsung mencium bibir Alena dengan rakus.
“ hemptt…” Alena berusaha mendorong tubuh besar Edward,, tapi Edward tidak peduli.
Edward benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi karena obat sialan yang di berikan oleh salah satu menteri nya untuk menyodorkan putrinya. Untuk Edward bisa menahannya dan sampai dirumah, pikirkan nya langsung tertuju pada isteri nya.
Ciumannya merambat ke leher Alena dan membuat beberapa tanda di lehernya.
Sebelah tangan besar Edward menahan kedua tangan Alena di atas kepalanya. Dan sebelah tangannya lagi membuka paksa baju Alena,hingga bajunya robek, td terpampang dua buah gunung kembar Alena tidak memakai bh, di dunia aslinya kalau tidur dia terbiasa tidak pakai bh.
Edward menghentikan ciumannya ketika merasa tidak ada perlawanan dari istrinya. Lalu melepaskan kameja putih yang di pakai nya.
Alena pasrah, nafasnya tersenggal karena tenaganya sudah habis terkuras karena memberontak tadi.
Edward kembali menyerang Alena hingga pagi,, bahkan ketika Alena sedang tidur Edward tetap menyerang nya.
“ Tok tok tok…” pintu di ketuk dari luar.
Alena yang terganggu karena mendengar ketukan pintu segera membuka matanya.
“ Shhhh..” Alena meringis merasa seluruh tubuhnya sakit terutama di bagian intimnya.
Di lihatnya jam menunjukan pukul 10 siang.
“ Edward brengsek…” gumamnya pelan.
Karena sudah berapa kali dia minta berhenti namun Edward tidak mendengarkan nya.
Alena berusaha bangun dan turun dari ranjangnya menuju pintu yang di ketok dari tadi.
“ Ceklekk…” pintu di buka, terlihat seorang pelayan di depan pintu membawa troli yang berisi makanan.
Alena mempersilahkan pelayanan membawa masuk makanannya.
Pelayan itu paham melihat apa yang terjadi di kamar majikannya yang berantakan.
Bahkan pagi tadi Tuan presiden lah yang menyuruhnya mengantarkan makanan ke kamar isterinya.
Setelah pelayan keluar Alea masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
“ Dasar presiden mesum…” teriak Alena kesal karena melihat tanda yang di buat Edward memenuhi tubuhnya.
Alena berendam dengan sabun aroma terapi yang menenangkan.
Matanya terpejam sambil mengingat alur cerita yang berbeda. Alena benar-benar kesal dengan Edward,,dan dia berniat akan membalasnya nanti.
Selesai selesai makan Alena berencana ingin belanja ke mall ingin membeli beberapa baju kaos dan celana jeans,karena baju Alena asli semuanya dres dan gaun.
Untung saja Alena asli memiliki beberapa kartu salah satunya kartu hitam yang di kasih suaminya. Alena berniat belanja sepuasnya dengan kartu yang suaminya kasih sebagai balasan.
Dengan bernyanyi kecil Alena menuruni anak tangga dan menyapa beberapa pelayan.
Para pelayan sedikit terkejut dengan perubahan pada nyonya nya.
Biasanya si nyonya memakai pakaian seksi dan make up yang mencolok.
Tapi sekarang nyonya mereka memakai dres putih gading selutut dan make up tipis, membuat wajahnya lebih segar.
Pucuk di cinta ulam pun tiba, ketika Alena keluar dari pintu mansion, sebuah mobil berhenti di depan pintu mansion nya,,seorang laki-laki dewasa keluar dari mobil itu dengan tergesa gesa,, Alena mengingat jika laki-laki itu adalah Dimas asisten pribadi suaminya.
Alea tersenyum ketika sebuah ide muncul di kepalanya.
Dimas memberi hormat melihat istri bos nya di depan pintu lalu melanjutkan jalannya menuju pintu ruang pribadi Bos nya.
Dimas keluar dari ruang kerja Edward sambil menenteng dokumen dan langsung keluar untuk kembali ke istana presiden. Setelah masuk Dimas memasang salt belt nya dan berjangkit kaget setelah melihat istri majikannya ada di kursi belakang.
“ Kenapa…?” Tanya Alena melihat asisten suaminya yang kaget.
“ Nyonya…apa yang anda lakukan di dalam mobil saya..?” Tanya Dimas
“ Antar saya ke mall,,saya mau belanja..” sahut Alena.
“ Tapi…saya bukan sopir anda nyonya…” jelas Dimas memberi tahu.
“ Yang bilang kamu sopir saya siapa..? Kamu pikir saya nggak tau siapa kamu..?”
Dimas menelan ludahnya dengan kasar,,percuma berdebat dengan Ibu negara yang satu ini.
“ Cepat antar saya…” tegas Alena menyuruh Dimas.
Dimas jadi serba salah. Tidak diantar ke mall,si Ibu Negara bakalan ngamuk,, diantar nani presiden nya juga ngamuk karena kelamaan menunggu berkas yang ingin ditanda tangani nya.
“ Nyonya…apakah anda sudah izin dengan Tuan Edward..?” Tanya Dimas.
“ Sudah…” sahut Alena enteng.
“ Cepat jalankan mobilnya..” suruhnya.
“Nyonya bagaimana jika anda ke mall pakai mobil dan sopir yang lain..” Tawar Dimas lagi.
“ Dimass….” Tekan Alena sambil melotot.
Dimas tergagap mendengar Ibu Negara menyebut namanya. Dimas mulai menjalankan mobilnya menuju mall terbesar di kota itu.
Ingin menelpon Bos nya tapi handphone nya ketinggalan di ruang kerjanya.
Akhirnya Dimas hanya bisa pasrah.
Sesampainya di mall,, Alena turun dari mobilnya.
“ Lo..tunggu disini..” ucapnya.
“ Tapi Nyonya saya mau mengantar dokumen ini ke tempat pak presiden..” sahut Dimas sambil menunjukkan map.
“ Gue gak peduli,,kalo sampai Lo ninggalin gue..” Alena menggorok lehernya dengan ibu jarinya memperingati Dimas.
Dimas mengangguk gugup.
“ Bagus…” Ucapnya.
Dimas baru sadar jika penampilan Ibu Negara itu sudah berubah,,dan tapi panggilannya Lo gue. Padahal dulu Alena adalah wanita yang anggun dan lembut. Minus nya cuma satu, yaitu makeup menor yang selalu menghiasi wajahnya.
Alena masuk kedalam mall dengan santai, meskipun dia istri presiden di negara ini tapi tidak ada satu pun yang mengenalinya,karena pernikahan mereka yang sangat tertutup rapat.
Alena membeli beberapa baju, celana, make up, perhiasan dengan harga yang di luar nalar.
Di istana Presiden Edward duduk di kursi presiden sambil memejamkan matanya, mengingat malam panas antara dia dan istrinya membuatnya gerah..
Edward yang menunggu asistennya yang mengambil dokumen di rumahnya heran karena asisten nya tidak kunjung datang, padahal sudah cukup lama pergi.
“ Ting Ting Ting..” bunyi notif di handphone Edward berbunyi.
Edward segera memeriksa notif. Dahinya mengkerut ketika melihat tagihan kartu yang di pegang istrinya tidak main-main nominal nya.
Ini pertama kali nya istrinya memakai kartu pemberian nya.
Alea yang sudah puas belanja akhirnya memutuskan untuk segera pulang.
Di depan mall mobil asisten suaminya masih terparkir.
Alena membuka pintu mobil belakang memasukkan semua belanjaannya, disusul dirinya juga masuk ke dalam mobil.
Dimas segera menjalankan mobilnya menuju mansion.
Setelah sampai Alena keluar dari mobil dan menyuruh pelayan untuk membawa barang belanjaannya.
Dimas langsung putar balik mengarah ke istana negara.
Sesampainya di ruangan presiden, Edward menatap tajam Dimas.
Dimas yang di tatap menjadi panas dingin.
“ Maaf terlambat tuan…” ucap Dimas sambil menyerahkan dokumen kepada Edward.
“ Kenapa..?”
Diman menghela nafas panjang dan mulai menceritakan alasannya jadi lama.
Mendengar alasan Dimas, Edward akhirnya menyuruh nya keluar. Dimas bernafas lega.
mohon maaf jika typo...🙏
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
dendam mu sama suami mu tpi membalas sma org lain, memang ngak patut d contohi..
2025-01-26
2
༄ᴵᵏᵏQuenzyᥫ᭡
waktunya nguras duet suami wkwk
2024-12-17
1
Rusmini Rusmini
/Grin//Grin//Grin//Grin/
2025-01-31
0