Di rumah Alena bersantai ria, sudah satu Minggu setelah kejadian itu tapi suaminya Presiden mesum itu belum menampakkan batang hidung nya.
Rencananya hari ini Alena ingin menjalankan misinya, membuat Edward jatuh cinta padanya.
Supaya bisa lekas kembali ke dunia asalnya.
Alena memakai celana jeans warna hitam dan baju kaos polos over size,make up tipis, dan rambut panjangnya di biarkan tergerai. Dan memakai sepatu kets warna putih.
Alena terlihat lebih muda. Inilah style asli dari seorang Alena yang berusia 17 tahun di dunia aslinya.
Alena menjalankan mobilnya menuju tempat Edward bekerja, di tengah jalan Alena melihat penjual bakso.
Alena yang sudah sangat merindukan makanan kesukaannya itu langsung saja dia singgah dan membeli dua porsi bakso jumbo. karena biasanya setiap hari dia makan bakso di kantin sekolah.
Alena ingat dengan jelas dimana letak istana presiden suaminya itu, Alena segera melanjutkan perjalanan nya yang terhalang tukang bakso.
Setelah sampai, Alena keluar mobil memakai kacamata hitam. Lalu mengeluarkan ponsel nya dan menekan nama Dimas asisten suaminya.
“ Jemput saya di luar…”
Alena langsung mematikannya.
Tidak berada lama Dimas datang dengan nafas ngos-ngosan.
“ Antar saya ke ruangan Bos mu itu…” perintah Alena.
Sesampainya di depan ruangan Edward, Alea menyuruh dimas.
“ Tolong antarkan satu buah mangkok besar ,sendok,garpu dan dua teh es..dan satu lagi..GAK PAKE LAMA..”
Dimas segera melaksanakan perintah nyonya nya.
“ Ceklekk…” Alena membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.
Terlihat Edward sedang duduk di kursi kebesarannya.
Alena meletakkan 2 bungkus bakso nya di atas meja sofa, lalu mendekat ke arah Edward yang sibuk mengetik laptop nya.
Sial sekali, kenapa presiden novel itu terlihat lebih tampan dengan kaca mata baca yang terbingkai di matanya.
Jangan sampai dia yang jatuh cinta duluan sama Edward.
“ Ehmm…” Alena berdehem ketika sampai di depan meja kerja Edward.
Edward menghentikan pekerjaannya dan menatap ke arah Alena istri yang tidak di anggap nya.
“ Ada keperluan apa..?” Tanya Edward tanpa basa-basi.
“ Memangnya harus ada alasan ya bertemu sama suami sendiri..?” Tanya Alena..” seperti anda yang menemui saya ketika ada mau nya..” sindir nya.
Edward menelan ludahnya dengan kasar ketika isterinya menyinggung nya.
“ Kenapa..? Sudah ingat..?” Tanya Alena
“ Kalau tidak ada kepentingan, Dimas akan mengantarmu pulang…” ucap Edward.
Alena menjatuhkan dirinya di sofa tidak memperdulikan ucapan suaminya.
“ Ceklekk..” Dimas masuk di iringi oleh seorang office boy yang membawa keperluan yang di inginkan oleh Ibu Negara.
Setelah mereka keluar,, Alena segera memindahkan dua baksonya ke dalam mangkok besar dan menambahkan banyak sambal cabe yang dia minta kepada penjual bakso tadi.
Dimas bergedik ngeri melihat kuah bakso istri Bos nya yang berubah menjadi merah.
“ Hemmmm…aroma baksonya benar-benar menggoda..” gumam Alena sambil menyuap baksonya. Belum bakso sampai di mulutnya Edward dengan cepat mengambil paksa garpu yang digunakan istrinya untuk memakan bakso.
Membuat Alea kaget.
“ Edward…” teriaknya dengan kesal. Di jalan tadi dia sudah membayangkan memakan semua baksonya itu, tapi dengan gilanya suami presiden novel itu merebut baksonya.
“ Dimas..cepat singkirkan bakso itu..” perintahnya.
Alena semakin kesal ketika mendengar suaminya mau membuang baksonya.
Melihat Dimas yang bergerak ingin mengambil baksonya Alena jadi emosi.
“ Berani Lo menyentuh bakso gue, gue lempar Lo dari gunung…” ancam Alena.
Dimas jadi kicep mendengar ancaman nyonya bos nya.
“ Dimas…” tekan Edward.
“ Selangkah Lo maju, gue lempar Lo pakai sepatu ini…” ancam Alena sambil melepaskan sepatunya.
Dimas jadi bingung mau apa, matanya menatap ke arah Edward untuk minta bantuan.
Tiba-tiba tubuh Alena terasa melayang, rupanya Edward mengangkat Alena seperti karung beras dan membawanya ke kamar pribadinya.
“ Edward mesum,, lepasin gue..” teriaknya.
Edward malah memukul bokong nya.
“ Aaaa…bakso gue…” teriaknya lagi.
Brukk.. Edward menghempaskan tubuh istrinya di ranjang besar miliknya nya.
“Arkhh..pinggang gue…” keluhnya sambil memegang pinggul belakangnya.
Edward melepaskan jas dan kemeja putihnya, hingga menyisakan celananya.
Alena meneguk ludahnya kasar ketika melihat tubuh atletis suaminya yang penuh dengan roti sobek.
“ Mau pegang..?” Tanya Edward yang melihat mata Alena menatap tubuhnya.
Alena mengangguk,,lalu dengan cepat kembali menggelengkan kepalanya.
“ Nggak… gue mau pulang…” ketusnya dengan memajukan bibirnya nya.
Edward melihat ekspresi istrinya menjadi gemas.
Edward mendekati Alena dan menindihnya.
Alena merasakan jantung nya berdetak keras ketika wajah mereka sangat dekat.
“ Gu..gue mau pulang ke rumah, cepat menyingkir…” ucap Alena menyembunyikan kegugupannya.
Edward tidak bergeming sedikitpun. “ Siapa kamu..?”
Pertanyaan Edward membuat Alena jadi sedikit takut. “ Gue..Alena…” jawabnya berusaha tidak terlihat gugup.
“ Kamu bukan seperti Alena yang saya kenal…”
“ Memangnya Alena yang kamu kenal seperti apa..?” skakmat Alena dengan emosi. Dia tau Edward tidak pernah peduli kepada Alena asli, dan itu membuat Alena menjadi kesal.
“ Bukannya Lo tidak pernah peduli sama gue selama ini..?”
Edward diam dan menatap tajam mata Alena ,dia tidak menjawab pertanyaan istrinya. Semakin dilihatnya, Alena sekarang berbeda dengan Alena yang dulu..
Alena dulu kalau berbicara dengannya tidak pernah kasar, dan selalu memanggilnya dengan sopan, Tapi Alena sekarang berbanding terbalik dengan Alena yang dikenalnya. Dan juga cara berpakaian Alena sangat jauh berbeda.
Sebenarnya setelah malam dia meniduri alena, Edward selalu memantau isterinya lewat cctv yang terpasang di setiap kamar.
Dan semua perilaku yang terlihat di cctv jauh berbeda dengan Alena yang dia kenal.
“ Tidak bisa jawabkan Lo..? Karena Alena yang dulu udah nggak ada, sekarang yang di hadapan Lo ini adalah Alena versi baru yang lebih baik lagi..” Alena semakin puas melihat Edward tidak bisa menjawab ya. Bodo amat dengan misi membuat suami novelnya ini jatuh cinta dengannya. Sekarang dia benar-benar kesal dengan Edward.
Edward terkekeh, dia jadi gemes melihat istrinya bicara, bibirnya terlihat sangat menggoda, dulu dia tidak tertarik dengan Alena yang agresif, tapi sekarang dengan sikap bar-bar nya sedikit membuat hatinya bergetar.
Atau itu adalah trik yang sedang di mainkan istrinya supaya membuatnya tertarik.
“ Ini pasti trik kamukan supaya saya tertarik sama kamu…?” Tanya Julian semakin mendekatkan wajahnya kepada Alena.
Mata Alena terbelalak mendengar tuduhan Edward.
“ Percaya diri banget Lo..” sahut Alena yang tidak terima dengan tuduhan Edward.
“Enggak guna tau nggak menarik perhatian Lo yang jelek ini..” ucapnya lagi sambil menjauhkan wajah Edward menggunakan jari telunjuk.
“Sekarang gue udah gak peduli sama hubungan kita,, masih banyak kok laki-laki yang ngantri sama gue…” kata Alena dengan percaya diri, sebenarnya dia cuman ngomong, jangan sampai dia pisah sama Edward, bakal gak bakalan bisa kembali dia ke dunianya.
Edward kembali terkekeh mendengar ucapan istrinya itu.
Cuppp… Edward menyatukan bibirnya dengan bibir Alena. Sungguh setelah malam itu Edward benar-benar candu dengan semua yang ada di tubuh istrinya, tapi dia berusaha menahan untuk tidak menerkamnya dengan tidak pulang selama seminggu. Tapi hari ini dia tidak bisa menahannya lagi.
Alena yang kaget dicium tiba-tiba dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Edward, tapi tidak sedikitpun Edward menggubrisnya.
Semakin lama ciuman Edward semakin panas, Alena akhirnya pasrah.
Merasa tidak ada perlawanan, Edward semakin menjadi menciumi Alena.
Dan siang itu Edward kembali menerkam Alena sampai berjam-jam.
Alena yang lelah akhirnya tertidur, Edward menyudahi aktivitas nya terhadap istrinya dan ikut merebahkan tubuhnya di samping istrinya. Edward menyelimuti istrinya dan juga tubuhnya, lalu mereka tertidur.
Mohon maaf jika alur sedikit berubah 🙏🙏🙏
Terima kasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Kartika Lina
its okay thor,, kadang inspirasi suka muncul tiba-tiba
2025-02-05
0
Rusmini Rusmini
🥵🥵🥵🥵
2025-02-01
0
༄ᴵᵏᵏQuenzyᥫ᭡
hari yang panas cuy
2024-12-17
1