Kekecewaan dan rasa malu Elang Ganendra dengan wujud Anandhita, merubah sifat dan tingkah lakunya sehari-hari.
Adipati Elang Ganendra yang dulunya sangat mencintai istrinya, tak bisa berpisah dengan Dewi Astjarjana dalam waktu lama, sekarang seperti menghindarinya.
Ia senantiasa mencari cara, bagaimana menghabiskan waktu di luar kadipatenan.
Kalau biasanya Sang Raja kerajaan Djawa Dwipa yang meminta Adipati Elang Ganendra untuk melaksanakan tugas kerajaan, sekarang Adipati Elang Ganendra-lah yang mengajukan diri untuk mengambil tugas kerajaan yang sulit dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya.
Seperti saat ini, Adipati Elang Ganendra mengajukan diri untuk membasmi sarang perampok di Dusun Plapah, Kadipaten Cirebon.
Bukan hanya satu atau dua perampok yang ada di dusun itu, tapi semua penduduk Dusun Plapah adalah perampok.
Mereka merampok kantor dan rumah pejabat Kadipaten Cirebon, atau pun kadipaten-kadipaten lain yang terletak di sekitar Kadipaten Cirebon.
Tak jarang pula mereka merampok upeti yang akan diantar ke Kerajaan Djawa Dwipa, atapun merampok pegawai kerajaan yang sedang melintas di Kadipaten Cirebon dan sekitarnya.
Hal ini tentu saja membuat para pejabat resah dan akhirnya meminta pertolongan kepada Sang Raja.
Gerombolan perampok yang menyebut dirinya sebagai Bandit Tengik tersebut sangat sulit untuk ditaklukkan.
Selain para anggotanya berilmu tinggi, Gerombolan Bandit Tengik juga mendapatkan dukungan dari banyak orang dan warga sekitar, karena hasil rampokannya setelah dikurangi kebutuhan sehari-hari para perampok beserta keluarganya dan kebutuhan untuk minum tuak bersama, sisa hasil rampokannya akan dibagikan lagi kepada penduduk dusun Plapah dan sekitarnya yang rata-rata hidupnya serba kekurangan karena tingginya pajak yang harus dibayar ke kadipaten dan banyaknya pejabat Kadipaten Cirebon yang korupsi.
Banyak juga pendekar tingkat tinggi beraliran putih yang akhirnya ikut bergabung dengan kelompok mereka setelah mengetahui tujuan mereka merampok.
Tentu saja hal ini disambut baik oleh para anggota Bandit Tengik, karena bisa menambah kekuatan Gerombolan Bandit Tengik itu sendiri.
Adipati Elang Ganendra berniat bergabung dulu, berpura-pura menjadi anggota perampok tersebut sambil menyelidiki dan mencari kelemahan yang bisa dipakainya untuk memberantas mereka di kemudian hari.
Tentu saja hal itu akan membutuhkan waktu lama sebelum ia menyelesaikan tugasnya.
Sementara tugas – tugas Kadipaten Pringgondani sendiri sudah diserahkan kepada wakilnya, Abimanyu.
***
Tak terasa satu tahun tlah berlalu. Anandhita mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Bila bayi lain yang berumur satu tahun baru belajar berjalan, Anandhita sudah bisa berlari walaupun sesekali masih terjatuh.
Sayap di punggungnya pun tumbuh dengan sempurna seiring dengan perkembangan badannya yang tumbuh dua kali lipat dari ukurannya saat lahir. Bulu-bulu tipis berwarna putih bersih, mulai tumbuh merata di seluruh permukaan kedua sayapnya.
Dewi Astjarjana sangat menyayanginya. Begitu juga Danastri dan Dewandaru. Dewandaru bahkan rela meninggalkan perguruan Kidang Kentjana hanya demi Anandhita.
Seharusnya Dewandaru lebih banyak disana karena Elang Ganendra sudah tidak pernah mengurusnya lagi. Tapi kecintaan dan rasa sayangnya kepada Anandhita, membuatnya lebih banyak menghabiskan waktu di kadipatenan daripada di kediamannya sendiri, Perguruan Kidang Kentjana.
Dewandaru pulalah yang mengajari Anandhita berjalan, melompat, berlari, bahkan kuda-kuda ilmu bela diri. Dewandaru khawatir Anandhita bakal mendapat cemo'ohan karena fisiknya yang berbeda.
Dewandaru ingin Anandhita bisa membela dirinya dan memberi pelajaran pada semua orang yang mencemo'ohnya.
Walaupun sebenarnya Dewandaru adalah sosok penyabar dan baik hati, tapi Dewandaru tidak bisa terima bila ada orang yang mencemooh cucu kesayangannya.
Walaupun untuk sekedar membayangkan saja, Dewandaru sudah tidak bisa menerimanya dan tidak akan membiarkannya.
Tiap pagi diajaknya Anandhita berlari mengelilingi pagar dalam kadipatenan yang kelilingnya hampir mencapai seribu tombak ( 1 tombak = 3 – 5 meter).
Sedangkan Dewi Astjarjana dan Danastri sering mengajak Andhita bercakap-cakap untuk melatih kemampuan verbalnya.
“Anandhita, istirahat dulu!” Panggil Dewi Astjarjana di suatu siang kepada Anandhita yang sedang berlatih kuda-kuda bersama Dewandaru.
Sudah hampir satu jam Anandhita dan Dewandaru berdiri tengan kaki terbuka dan sedikit berjongkok, sedangkan badannya dalam posisi tegak. Penampilan Anandhita layaknya gadis kecil berusia tiga tahun saat berlatih kuda-kuda.
“Ibuuuu….” Anandhita berlari dan melompat kepelukan Dewi.
Apalah daya, Dewi Astjarjana tidak mampu menahan dorongan tubuh Anandhita dan membuatnya terdorong ke belakang membawa Anandhita dalam pelukannya.
Sebelum tubuh Dewi Astjarjana terjerembab ke tanah, Dewandaru segera melesat dan menahan tubuh Dewi Astjarjana, kemudian mendorongnya ke depan, mengembalikan Dewi Astjarjana ke posisi tegaknya.
Danastri dan beberapa abdi dalem yang melihat kejadian tersebut segera menghampiri mereka, kuatir terjadi apa-apa dengan majikannya dan Anandhita.
“Kamu tidak apa-apa?” Tanya Dewandaru kepada Dewi Astjarjana.
“Nanda tidak mengapa, Romo. Hanya terkejut dengan kekuatan Anandhita."
"Terima kasih sudah menahan Nanda sehingga tidak sampai jatuh ke tanah.” Jawab Dewi Astjarjana sambil tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya.
Karena ada Anandhita di pelukannya, Dewi Astjarjana tidak bisa membungkuk sempurna seperti yang biasa dia lakukan bila membungkuk hormat kepada orang tua dan mertuanya.
“Anandhita, pelan-pelan. Tubuhmu lebih kuat daripada ibundamu.” Ucap Dewandaru sambil mengusap kepala Anandhita.”
“Hah, tuat, yah. Tuat.” Hanya itu yang bisa diucapkan Anandhita karena dia memang baru berumur satu tahun.
Dewi Astjarjana pamit undur diri karena sudah waktunya Anandhita untuk tidur siang sambil menyusu kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Nikodemus Yudho Sulistyo
ANGKARAMURKA dan PENDEKAR TOPENG SERIBU mampir 🙏🏻🙏🏻
2021-04-25
2
Anita Venter
Untung mertuanya nggak sekejam suaminya. Kasian Anandhita. Bagaimanapun juga dia perlu kasih sayang ayahnya.
#MemilihCinta
#ay_pumkin
2020-11-24
11
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
MENIKAHI ANAK MAMI
makasih 🙏🙏
2020-11-04
9