“Terima kasih Ibunda…” Dewi Astjarjana menyambut kedatangan Danastri kembali ke kamarnya di Griya Kenanga.
Perasaannya bercampur aduk. Ia tidak tahu harus berbuat apa untuk saat ini.
“Istirahatlah Dewi… “ Danastri meraih Anandhita yang tertidur pulas dari dekapan Dewi Astjarjana.
Diciumnya kedua pipi bayi cantik itu dengan lembut sebelum menaruhnya di samping tubuh Dewi Astjarjana.
Danastri juga mengambil tumpukan bantal di belakang punggung Dewi Astjarjana dan meninggalkan sebuah saja agar Dewi Astjarjana bisa berbaring.
“Saya mohon diri, akan saya kirimkan seorang abdi dalem kesini untuk membantu merawat Kanjeng Nyai dan Anandhita sampai pupak puser.” Pamit Mbok Esti setelah membersihkan diri.
Kemunduran hari kelahiran Anandhita, ditambah dengan sosok Ayah Anandhita sebagai seorang adipati yang sangat dicintai dan disegani rakyatnya, membuat Mbok Esti rela tinggal, jauh lebih lama daripada perhitungannya.
Dewi Astjarjana pun dikenal sebagai istri adipati yang mempunyai sifat rendah hati, jauh dari kesan sombong, bahkan sering kali keluar kadipatenan dengan memakai baju biasa, bercengkrama dengan rakyat jelata, dan membagi-bagikan hartanya untuk mereka.
Selama Mbok Esti tinggal disana, Dewi Astjarjana dan Adipati Elang Ganendra selalu memastikan semua kebutuhan Mbok Esti dan kedua abdi dalem yang dibawanya terpenuhi, mulai dari kenyamanan tempat tidur, makanan, pakaian, sampai kelancaran komunikasi antara Mbok Esti dan keluarganya yang tinggal di sebuah dusun yang masih dalam wilayah Kadipaten Pringgondani.
Bahkan beberapa kali Elang Ganendra mengirimkan kereta kuda berisi beras, gula, telor ayam, kain, bahkan kambing dan beberapa bahan pokok lainnya ke kediaman Mbok Esti.
Pulangnya, kereta kuda itu membawa salah seorang atau dua orang keluarga Mbok Esti ke kadipatenan hanya untuk mengunjungi dan melepas rindu Mbok Esti kepada keluarganya.
Semua usaha Elang Ganendra dan Dewi Astjarjana lakukan agar Mbok Esti tidak terlalu memikirkan keadaan keluarganya, sehingga bisa fokus menunggu proses persalinan Dewi Astjarjana.
“Terima kasih Mbok… Main-main lah kemari bila Mbok Esti ada waktu.” ucap Dewi Astjarjana sambil pelan-pelan merebahkan tubuhnya.
Rasa penat terasa di sekujur badannya setelah hampir seharian melalui proses melahirkan yang sangat menguras tenaga dan mempertaruhkan nyawanya.
“Baik Kanjeng Nyai..” Jawab Mbok Esti sambil menundukkan badannya.
“Ini sedikit ucapan terima kasih kami Mbok.” Danastri menyerahkan 2 kantong koin emas kepada Mbok Esti.
Mbok Esti hanya tertegun, tidak berani menerima pemberian itu walaupun Mbok Esti tidak tau berapa isinya.
Ia memang tidak pernah berharap lebih dari apa yang sudah diterimanya selama tinggal di kadipatenan.
“Terimalah, jangan ditolak!” Danastri mendekati Mbok Esti dan menarik tangan Mbok Esti agar mau menerima kantong tersebut.
“Terima kasih banyak Nyai Kanjeng.” Diciumnya tangan Danastri sebagai ucapan terima kasih.
Danastri meraih kedua pipi Mbok Esti, lalu mencium pipi kanan dan kiri Mbok Esti.
Dua wanita tengah baya itu lalu berpelukan seperti saudara kandung, walaupun status dan derajat mereka sangat jauh berbeda.
Mbok Esti melangkahkan kakinya menuju pelataran diikuti kedua abdi dalemnya yang setia.
Sesampainya disana, kepala abdi dalem Griya Utama, Gayatri, membungkukkan badan dan menyambutnya dengan senyuman.
Mbok Esti bersama kedua abdi dalemnya membalas dengan melakukan hal yang sama.
Dua buah kereta kuda beserta saisnya sudah tersedia di pelataran.
Awalnya Mbok Esti berniat melangkah menuju ke kereta kedua, kereta yang biasa dikirim Adipati Elang Ganendra untuk menjemput dan mengantarkannya pulang pergi dari desa ke kadipatenan untuk memeriksa kandungan Dewi Astjarjana, kereta yang nampak lebih sederhana daripada kereta pertama yang Mbok Esti tahu sebagai kereta khusus untuk tamu kehormatan Kadipaten Pringgondani.
Tapi Gayatri mempersilakan Mbok Esti memasuki kereta pertama seperti perintah Danastri.
“Kereta kedua sudah penuh dengan barang-barang bingkisan dari Nyai Kanjeng Danastri untuk Mbok Esti...”
Begitu alasan yang diberikan Gayatri, membuat Mbok Esti lebih takjub lagi atas kebaikan hati keluarga kadipatenan ini.
“Baiklah… terima kasih Gayatri. Panggil aku jika kamu menikah dan melahirkan nanti!!”
Ucap Mbok Esti sambil melangkah masuk ke dalam kereta pertama. Kedua abdi dalemnya mengikuti masuk ke dalam kereta pertama.
Nampak sekali raut wajah bahagia dengan sinar mata berbinar-binar saking bahagianya diperlakukan seperti orang penting oleh keluarga kadipatenan, sejenak melupakan tubuhnya yang lelah serta kondisi Anandhita.
Kereta Mbok Esti mulai bergerak meninggalkan pelataran, diiringi kereta barang di belakangnya dan dua orang pengawal berkuda di barisan paling belakang.
“Tolong jaga rahasia tentang Anandhita. Jangan sampai sekali pun kalian menceritakan keadaan Anandhita kepada orang lain, walau itu Ibu kandungmu."
"Cukup katakan Anandhita sebagai bayi perempuan yang sehat dan cantik apabila ada yang menanyaimu tentang Anandhita.” Pesan Mbok Esti kepada kedua abdi dalemnya di dalam kereta.
“Baik Nyai…” Jawab kedua abdi dalem Mbok Esti bersamaan sambil menganggukkan kepala.
Mbok Esti tahu kedua abdi dalemnya dapat dipercaya dan selalu menuruti perintahnya.
Setelah kereta kuda Mbok Asti keluar dari pagar kadipatenan, Gayatri berbalik badan dan melangkahkan kakinya masuk kembali ke Griya Utama untuk melanjutkan tugasnya.
Karena sejak hari ini ada penduduk baru di dalam kadipatenan yang perlu mereka urus, Gayatri pun merubah susunan abdi dalem sebelumnya, menambahkan dua orang abdi dalem yang sudah mempunyai anak untuk bertugas membantu abdi dalem yang akan dikirim Mbok Esti nanti guna merawat Anandhita.
Gayatri berencana akan meminta penambahan abdi dalem kepada Dewi Astjarjana atau Elang Ganendra nanti setelah beberapa hari.
Gayatri tidak mengetahui apa yang terjadi di Griya Kenanga karena keluarga kadipanenan ini bukanlah tipe keluarga yang suka berteriak-teriak, membentak ataupun suasana ribut lainnya bila mereka ada masalah.
Yang dia tahu, dia butuh tambahan tenaga berpengalaman untuk membantu Dewi Astjarjana mengurus Anandhita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Orang Baik
jd fav ah
2021-01-05
4
Anita Venter
Aku suka banget ceritanya Thor, keren. Semoga aku bisa bikin cerita sekeren ini.
#MemilihCinta
#ay_pumkin
2020-11-24
12
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Anandhita jangan 2 anak yang bisa terbang karena punya sayap
2020-10-25
11