Pulang (2)

“Terima kasih Ibunda…” Dewi Astjarjana menyambut kedatangan Danastri kembali ke kamarnya di Griya Kenanga.

Perasaannya bercampur aduk. Ia tidak tahu harus berbuat apa untuk saat ini.

“Istirahatlah Dewi… “ Danastri meraih Anandhita yang tertidur pulas dari dekapan Dewi Astjarjana.

Diciumnya kedua pipi bayi cantik itu dengan lembut sebelum menaruhnya di samping tubuh Dewi Astjarjana.

Danastri juga mengambil tumpukan bantal di belakang punggung Dewi Astjarjana dan meninggalkan sebuah saja agar Dewi Astjarjana bisa berbaring.

“Saya mohon diri, akan saya kirimkan seorang abdi dalem kesini untuk membantu merawat Kanjeng Nyai dan Anandhita sampai pupak puser.” Pamit Mbok Esti setelah membersihkan diri.

Kemunduran hari kelahiran Anandhita, ditambah dengan sosok Ayah Anandhita sebagai seorang adipati yang sangat dicintai dan disegani rakyatnya, membuat Mbok Esti rela tinggal, jauh lebih lama daripada perhitungannya.

Dewi Astjarjana pun dikenal sebagai istri adipati yang mempunyai sifat rendah hati, jauh dari kesan sombong, bahkan sering kali keluar kadipatenan dengan memakai baju biasa, bercengkrama dengan rakyat jelata, dan membagi-bagikan hartanya untuk mereka.

Selama Mbok Esti tinggal disana, Dewi Astjarjana dan Adipati Elang Ganendra selalu memastikan semua kebutuhan Mbok Esti dan kedua abdi dalem yang dibawanya terpenuhi, mulai dari kenyamanan tempat tidur, makanan, pakaian, sampai kelancaran komunikasi antara Mbok Esti dan keluarganya yang tinggal di sebuah dusun yang masih dalam wilayah Kadipaten Pringgondani.

Bahkan beberapa kali Elang Ganendra mengirimkan kereta kuda berisi beras, gula, telor ayam, kain, bahkan kambing dan beberapa bahan pokok lainnya ke kediaman Mbok Esti.

Pulangnya, kereta kuda itu membawa salah seorang atau dua orang keluarga Mbok Esti ke kadipatenan hanya untuk mengunjungi dan melepas rindu Mbok Esti kepada keluarganya.

Semua usaha Elang Ganendra dan Dewi Astjarjana lakukan agar Mbok Esti tidak terlalu memikirkan keadaan keluarganya, sehingga bisa fokus menunggu proses persalinan Dewi Astjarjana.

“Terima kasih Mbok… Main-main lah kemari bila Mbok Esti ada waktu.” ucap Dewi Astjarjana sambil pelan-pelan merebahkan tubuhnya.

Rasa penat terasa di sekujur badannya setelah hampir seharian melalui proses melahirkan yang sangat menguras tenaga dan mempertaruhkan nyawanya.

“Baik Kanjeng Nyai..” Jawab Mbok Esti sambil menundukkan badannya.

“Ini sedikit ucapan terima kasih kami Mbok.” Danastri menyerahkan 2 kantong koin emas kepada Mbok Esti.

Mbok Esti hanya tertegun, tidak berani menerima pemberian itu walaupun Mbok Esti tidak tau berapa isinya.

Ia memang tidak pernah berharap lebih dari apa yang sudah diterimanya selama tinggal di kadipatenan.

“Terimalah, jangan ditolak!” Danastri mendekati Mbok Esti dan menarik tangan Mbok Esti agar mau menerima kantong tersebut.

“Terima kasih banyak Nyai Kanjeng.” Diciumnya tangan Danastri sebagai ucapan terima kasih.

Danastri meraih kedua pipi Mbok Esti, lalu mencium pipi kanan dan kiri Mbok Esti.

Dua wanita tengah baya itu lalu berpelukan seperti saudara kandung, walaupun status dan derajat mereka sangat jauh berbeda.

Mbok Esti melangkahkan kakinya menuju pelataran diikuti kedua abdi dalemnya yang setia.

Sesampainya disana, kepala abdi dalem Griya Utama, Gayatri, membungkukkan badan dan menyambutnya dengan senyuman.

Mbok Esti bersama kedua abdi dalemnya membalas dengan melakukan hal yang sama.

Dua buah kereta kuda beserta saisnya sudah tersedia di pelataran.

Awalnya Mbok Esti berniat melangkah menuju ke kereta kedua, kereta yang biasa dikirim Adipati Elang Ganendra untuk menjemput dan mengantarkannya pulang pergi dari desa ke kadipatenan untuk memeriksa kandungan Dewi Astjarjana, kereta yang nampak lebih sederhana daripada kereta pertama yang Mbok Esti tahu sebagai kereta khusus untuk tamu kehormatan Kadipaten Pringgondani.

Tapi Gayatri mempersilakan Mbok Esti memasuki kereta pertama seperti perintah Danastri.

“Kereta kedua sudah penuh dengan barang-barang bingkisan dari Nyai Kanjeng Danastri untuk Mbok Esti...”

Begitu alasan yang diberikan Gayatri, membuat Mbok Esti lebih takjub lagi atas kebaikan hati keluarga kadipatenan ini.

“Baiklah… terima kasih Gayatri. Panggil aku jika kamu menikah dan melahirkan nanti!!”

Ucap Mbok Esti sambil melangkah masuk ke dalam kereta pertama. Kedua abdi dalemnya mengikuti masuk ke dalam kereta pertama.

Nampak sekali raut wajah bahagia dengan sinar mata berbinar-binar saking bahagianya diperlakukan seperti orang penting oleh keluarga kadipatenan, sejenak melupakan tubuhnya yang lelah serta kondisi Anandhita.

Kereta Mbok Esti mulai bergerak meninggalkan pelataran, diiringi kereta barang di belakangnya dan dua orang pengawal berkuda di barisan paling belakang.

“Tolong jaga rahasia tentang Anandhita. Jangan sampai sekali pun kalian menceritakan keadaan Anandhita kepada orang lain, walau itu Ibu kandungmu."

"Cukup katakan Anandhita sebagai bayi perempuan yang sehat dan cantik apabila ada yang menanyaimu tentang Anandhita.” Pesan Mbok Esti kepada kedua abdi dalemnya di dalam kereta.

“Baik Nyai…” Jawab kedua abdi dalem Mbok Esti bersamaan sambil menganggukkan kepala.

Mbok Esti tahu kedua abdi dalemnya dapat dipercaya dan selalu menuruti perintahnya.

Setelah kereta kuda Mbok Asti keluar dari pagar kadipatenan, Gayatri berbalik badan dan melangkahkan kakinya masuk kembali ke Griya Utama untuk melanjutkan tugasnya.

Karena sejak hari ini ada penduduk baru di dalam kadipatenan yang perlu mereka urus, Gayatri pun merubah susunan abdi dalem sebelumnya, menambahkan dua orang abdi dalem yang sudah mempunyai anak untuk bertugas membantu abdi dalem yang akan dikirim Mbok Esti nanti guna merawat Anandhita.

Gayatri berencana akan meminta penambahan abdi dalem kepada Dewi Astjarjana atau Elang Ganendra nanti setelah beberapa hari.

Gayatri tidak mengetahui apa yang terjadi di Griya Kenanga karena keluarga kadipanenan ini bukanlah tipe keluarga yang suka berteriak-teriak, membentak ataupun suasana ribut lainnya bila mereka ada masalah.

Yang dia tahu, dia butuh tambahan tenaga berpengalaman untuk membantu Dewi Astjarjana mengurus Anandhita.

Terpopuler

Comments

Orang Baik

Orang Baik

jd fav ah

2021-01-05

4

Anita Venter

Anita Venter

Aku suka banget ceritanya Thor, keren. Semoga aku bisa bikin cerita sekeren ini.


#MemilihCinta
#ay_pumkin

2020-11-24

12

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Anandhita jangan 2 anak yang bisa terbang karena punya sayap

2020-10-25

11

lihat semua
Episodes
1 Perjuangan Sang Ibu
2 Selamat Datang Anandhita
3 Pulang (1)
4 Pulang (2)
5 Ayah dan Anak
6 Insiden Kecil
7 Dusun Plapah
8 Gerombolan Bandit Tengik
9 Ujang
10 Pelampiasan
11 Pengorbanan
12 Pengabdian Nyata
13 Satu Keluarga
14 Siluman
15 Panik
16 Awal Sebuah Rencana
17 Pengalaman Baru
18 Perguruan Kidang Kentjana
19 Mencari Alasan
20 Perpisahan
21 Dimas Arya (1)
22 Dimas Arya (2)
23 Ilmu Pernapasan
24 Terungkap
25 Mengungsi (1)
26 Mengungsi (2)
27 Wejangan
28 Laku
29 Ki Jalak Lawu
30 Jati Diri
31 Sendang Panguripan
32 Panah Pasopati dan Busur Gandiwa
33 Pasar Setan
34 Nyai Lamia
35 Sendang Drajat
36 Warung Mbok Yem
37 Puncak Lawu
38 Kawah Candradimuka
39 Cakra Mahkota
40 Kang Samid
41 Pertemuan Pertama
42 Dilema
43 Emosi
44 Masuk Perangkap
45 Terganti
46 Bertolak Belakang
47 Ilmu Kanuragan
48 Ajian Gelap Ngampar
49 Bubur Sengkolo
50 Penghianatan Abimanyu
51 Penyerangan Tak Terduga
52 Gajah Sama Gajah Bertarung, Pelanduk Mati di Tengah-Tengah
53 Grojogan Sewu
54 Teringat
55 Pernikahan Dimas Arya
56 Ki Nirjhara
57 Cinta Durjana
58 Kehilangan
59 Salatiga
60 Alas Roban
61 Aki dan Nini Janggut Putih
62 Batang
63 Ki Renggo
64 Pertempuran Alas Roban (1)
65 Pertempuran Alas Roban (2)
66 Racun Ki Renggo
67 Halangan di Pintu Gerbang
68 Usaha
69 Rakha Sadeli Prawira
70 Kawah Cikaluwung Putri
71 Kelahiran Kembali
72 Kidung Salira Ayu
73 Kembali
74 Berlatih
75 Kemajuan
76 Kekalahan Pertama
77 Nenek Tua Vs Pimpinan Pasukan Lelembut
78 Buah Bibir
79 Harapan
80 Mamak Awang
81 Akhir dari Pencarian
82 Kembang Padjadjaran
83 Tragedi Lembah Kinta
84 Aksi Si Nenek Tua
85 Berlayar
86 Lamaran
87 Waktu yang Salah
88 Karubuhan Gunung
89 Malam Pertama
90 Masa Transisi
91 Anandhita Season 2 Eps 1. Langkah Awal
92 Bajak Laut di Gunung Krakatau
93 Milik Bersama
94 Swarnabhumi
95 Sebuah Petunjuk
96 Anggota Keluarga Baru
97 Pelabuhan
98 Ambil Alih Kapal
99 Mayat di Dermaga
100 Serikat Dagang Kujang Kembar
101 Misteri
102 Tidak up 08 Oct 20
103 Kasultanan Banten
104 Hasrat
105 Gelap Mata
106 Kebakaran
107 Pahlawan Tak Dikenal
108 Aksi Berikutnya
109 Nasib Serikat Dagang Kujang Kembar
110 Kilas Balik Dimas Arya
111 Runtuhnya Serikat Dagang Kujang Kembar
112 Emosi Jiwa
113 Menjemput Impian
114 Satu per Satu
115 Alur Kehidupan
116 Pawiwahan
117 Referensi Novel Keren
118 Asmaradhana
119 Markas Jurai Emas
120 Penemuan di Penginapan
121 Rencana
122 Menyusup (1)
123 Menyusup (2)
124 Menyusup (3)
125 Batu 24
126 Mencari Bantuan
127 Bantuan (1)
128 Bantuan (2)
129 Referensi Novel Keren
130 Terima Kasih Nyi Selasih
131 Harga Sebuah Kebebasan
132 Menyongsong Hari
133 Hari Baru
134 Wanita Terhebat
135 Kerajaan Pagan
136 Negeri 10.000 Kuil
137 Negeri Penghasil Giok (1)
138 Negeri Penghasil Giok (2)
139 Dali
140 Kunming
141 Legenda Ashima (Shilin)
142 Referensi Novel Keren
143 Kawan Baru
144 Ada - Ada Saja
145 Ghuangzhou
146 Vs Bangsa Cao 1
147 Vs Bangsa Cao 2
148 Referensi Novel Keren
149 Vs Bangsa Cao 3
150 Vs Bangsa Cao 4
151 Vs Bangsa Cao 5
152 Vs Bangsa Cao 6
153 Vs Bangsa Cao 7
154 Vs Bangsa Cao 8
155 Vs Bangsa Cao 9
156 Vs Bangsa Cao 10
157 Referensi Novel Keren
158 Vs Bangsa Cao (Akhir Peperangan)
159 Kemenangan
160 Anandhita Season-3
161 Berdamai
162 Takdir
163 Pulau Handeuleum
164 Kerinduan
165 Kisah Kasih
166 Di Luar Kendali
167 Duka
168 Menata Hati
169 Konsekuensi
170 Kabar Gembira
171 Tak Semudah dan Seindah Harapan
172 Penyelesaian Masalah
173 Invasi Belanda
174 Pengorbanan Kabaka
175 Roda Kehidupan
176 Runtuhnya Padjadjaran
177 VOC
178 Pieter Both
179 Serangan Pieter Both I
180 Serangan Pieter Both II
181 Serangan Pieter Both III
182 Menyelamatkan Ibunda
183 Usaha Awang
184 Kesetiaan
185 Pulang
186 Akhir Cerita Anandhita
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Perjuangan Sang Ibu
2
Selamat Datang Anandhita
3
Pulang (1)
4
Pulang (2)
5
Ayah dan Anak
6
Insiden Kecil
7
Dusun Plapah
8
Gerombolan Bandit Tengik
9
Ujang
10
Pelampiasan
11
Pengorbanan
12
Pengabdian Nyata
13
Satu Keluarga
14
Siluman
15
Panik
16
Awal Sebuah Rencana
17
Pengalaman Baru
18
Perguruan Kidang Kentjana
19
Mencari Alasan
20
Perpisahan
21
Dimas Arya (1)
22
Dimas Arya (2)
23
Ilmu Pernapasan
24
Terungkap
25
Mengungsi (1)
26
Mengungsi (2)
27
Wejangan
28
Laku
29
Ki Jalak Lawu
30
Jati Diri
31
Sendang Panguripan
32
Panah Pasopati dan Busur Gandiwa
33
Pasar Setan
34
Nyai Lamia
35
Sendang Drajat
36
Warung Mbok Yem
37
Puncak Lawu
38
Kawah Candradimuka
39
Cakra Mahkota
40
Kang Samid
41
Pertemuan Pertama
42
Dilema
43
Emosi
44
Masuk Perangkap
45
Terganti
46
Bertolak Belakang
47
Ilmu Kanuragan
48
Ajian Gelap Ngampar
49
Bubur Sengkolo
50
Penghianatan Abimanyu
51
Penyerangan Tak Terduga
52
Gajah Sama Gajah Bertarung, Pelanduk Mati di Tengah-Tengah
53
Grojogan Sewu
54
Teringat
55
Pernikahan Dimas Arya
56
Ki Nirjhara
57
Cinta Durjana
58
Kehilangan
59
Salatiga
60
Alas Roban
61
Aki dan Nini Janggut Putih
62
Batang
63
Ki Renggo
64
Pertempuran Alas Roban (1)
65
Pertempuran Alas Roban (2)
66
Racun Ki Renggo
67
Halangan di Pintu Gerbang
68
Usaha
69
Rakha Sadeli Prawira
70
Kawah Cikaluwung Putri
71
Kelahiran Kembali
72
Kidung Salira Ayu
73
Kembali
74
Berlatih
75
Kemajuan
76
Kekalahan Pertama
77
Nenek Tua Vs Pimpinan Pasukan Lelembut
78
Buah Bibir
79
Harapan
80
Mamak Awang
81
Akhir dari Pencarian
82
Kembang Padjadjaran
83
Tragedi Lembah Kinta
84
Aksi Si Nenek Tua
85
Berlayar
86
Lamaran
87
Waktu yang Salah
88
Karubuhan Gunung
89
Malam Pertama
90
Masa Transisi
91
Anandhita Season 2 Eps 1. Langkah Awal
92
Bajak Laut di Gunung Krakatau
93
Milik Bersama
94
Swarnabhumi
95
Sebuah Petunjuk
96
Anggota Keluarga Baru
97
Pelabuhan
98
Ambil Alih Kapal
99
Mayat di Dermaga
100
Serikat Dagang Kujang Kembar
101
Misteri
102
Tidak up 08 Oct 20
103
Kasultanan Banten
104
Hasrat
105
Gelap Mata
106
Kebakaran
107
Pahlawan Tak Dikenal
108
Aksi Berikutnya
109
Nasib Serikat Dagang Kujang Kembar
110
Kilas Balik Dimas Arya
111
Runtuhnya Serikat Dagang Kujang Kembar
112
Emosi Jiwa
113
Menjemput Impian
114
Satu per Satu
115
Alur Kehidupan
116
Pawiwahan
117
Referensi Novel Keren
118
Asmaradhana
119
Markas Jurai Emas
120
Penemuan di Penginapan
121
Rencana
122
Menyusup (1)
123
Menyusup (2)
124
Menyusup (3)
125
Batu 24
126
Mencari Bantuan
127
Bantuan (1)
128
Bantuan (2)
129
Referensi Novel Keren
130
Terima Kasih Nyi Selasih
131
Harga Sebuah Kebebasan
132
Menyongsong Hari
133
Hari Baru
134
Wanita Terhebat
135
Kerajaan Pagan
136
Negeri 10.000 Kuil
137
Negeri Penghasil Giok (1)
138
Negeri Penghasil Giok (2)
139
Dali
140
Kunming
141
Legenda Ashima (Shilin)
142
Referensi Novel Keren
143
Kawan Baru
144
Ada - Ada Saja
145
Ghuangzhou
146
Vs Bangsa Cao 1
147
Vs Bangsa Cao 2
148
Referensi Novel Keren
149
Vs Bangsa Cao 3
150
Vs Bangsa Cao 4
151
Vs Bangsa Cao 5
152
Vs Bangsa Cao 6
153
Vs Bangsa Cao 7
154
Vs Bangsa Cao 8
155
Vs Bangsa Cao 9
156
Vs Bangsa Cao 10
157
Referensi Novel Keren
158
Vs Bangsa Cao (Akhir Peperangan)
159
Kemenangan
160
Anandhita Season-3
161
Berdamai
162
Takdir
163
Pulau Handeuleum
164
Kerinduan
165
Kisah Kasih
166
Di Luar Kendali
167
Duka
168
Menata Hati
169
Konsekuensi
170
Kabar Gembira
171
Tak Semudah dan Seindah Harapan
172
Penyelesaian Masalah
173
Invasi Belanda
174
Pengorbanan Kabaka
175
Roda Kehidupan
176
Runtuhnya Padjadjaran
177
VOC
178
Pieter Both
179
Serangan Pieter Both I
180
Serangan Pieter Both II
181
Serangan Pieter Both III
182
Menyelamatkan Ibunda
183
Usaha Awang
184
Kesetiaan
185
Pulang
186
Akhir Cerita Anandhita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!