Billy dan Farel tiba di kantor mereka pun langsung menuju ruangan masing-masing, sebelum itu.
"Rel bisa ke ruangan Mas sebentar." Ucap Billy serius.
"Iya Mas."
Setelah sampai ruangan, Billy melepas jas nya dan diletakkannya di gantungan baju yang terletak di sudut ruangannya.
"Maafin mas ya Rel, mas cuma gak mau kalau kamu terlalu ikut campur urusan pribadi Mas."
"Nyantai aja mas. Yang jelas aku cuma gak mau Mas kecewa dan aku ingin yang terbaik buat Mas, itu aja kok."
"Ya, sudah gak usah dibahas lagi." Sambil mengacak-acak rambut adiknya. "Nanti kamu gantiin Mas meeting dengan Perusahaan nya Pak Gun. Mas ada meeting dengan para direksi dan Papa, mungkin nanti akan memakan waktu lumayan lama. Jadi Mas minta kamu yang gantiin Mas ya. Untuk semua pembahasan meeting sudah di siapkan sama Rico, nanti tinggal kamu hubungi Rico saja."
"Siap Mas, ada lagi?." Tanya Farel yang akan ke luar dari ruangan Billy.
"Iya ada. Tolong nanti kalau sedang rapat kamu yang serius ya jangan bercanda." Ucap Billy dengan tegas.
"Siap Pak Bos." Ucap Farel yang keluar ruangan sambil mengacungkan ibu jarinya.
******
Di Rumah Sakit Ayana berangkat lebih awal dari jam kerjanya. Dia ingin mengunjungi Ibu Tika dan memberinya kue buatannya. Dia pun langsung menuju ruangan Ibu Tika.
"Assalamualaikum." Ucap Ayana sambil mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam. Masuk."
Ayana membuka pintu langsung masuk dan menghampiri Ibu Tika yang sedang duduk di depan meja kerjanya. Lalu menciun tangannya.
"Ibu, gimana kabar?. Maaf Aya baru bisa mengunjungi ibu habis beberapa hari ini IGD repot baget dan Aya juga sering lembur."
"Alhamdulillah, baik nak. Kamu juga jaga kesehatan jangan terlalu capek, apa ibu pindahkan kamu aja di departement lain biar kamu gak capek?."
"Gak usah bu, Aya lebih suka di sana."
"Ya sudah kalau itu mau mu, itu apa yang kamu bawa." Ucap Ibu Tika sambil menunjuk kotak yang di bawa Ayana.
"Ibu tahu aja, ini kue bu tadi sebelum berangkat Aya sempat membuat kue bersama Sisi anaknya Pak Dadang, coba dimakan dulu bu kuenya."
"Makasih ya." Ibu Tika memakan kue buatan Ayana. "Eh...enak baget Aya."
"Masa sih bu?, syukur kalau enak. Oh iya gimana kabar Pak Hermawan?."
"Alhamdulillah baik. Kamu gak ingin tinggal sama ibu saja di rumah, dari pada kamu sendirian di rumah?."
"Gak bu. Ayana gak mau merepotkan ibu, ibu sudah merawat Aya setelah Ayah dan ibu meninggal dan membiayai semua biaya sekolah dan keperluan Aya, padalah ayah dan ibu meninggalkan tabungan buat Aya. Tapi ibu tetap membiayai dengan uang ibu sendiri."
"Kamu itu sudah saya anggap seperti anak ku sendiri, makanya ibu ajak kamu tinggal di rumah ibu, biar ibu gak kawatir sama kamu."
"Makasih banyak bu, di rumah ada Pak Dadang dan keluarganya yang menemani Ayana, jadi ibu gak perlu kawatir. Oh iya, kapan rencananya Mas Billy tunangannya bu?."
"Nunggu Maudi pulang ke Surabaya. Dia kan model jadwalnya padat, ya jadi kita tunggu dia nya. Sebenarnya ibu kurang suka sama Maudi, tapi Mas mu sudah terlalu cinta sama dia, jadi ibu gak bisa bicara lagi, nurut saja maunya yang penting keputusannya terbaik buat dia."
"Amin bu. Kita doain aja itu terbaik buat Mas Billy."
"Iya. Oh iya jangan lupa kamu juga ikut acara tunangannya."
"Siap bu." Ayana tersenyum dan melihat jam dinding di ruangan Ibu Tika. "Maaf bu, Ayana harus kembali ke IGD sudah waktunya Aya kerja, kalau gak repot Aya akan berkunjung lagi."
"Iya sudah, ingat kata ibu jaga kesehatan."
"Iya bu." Ucap Aya sambil mencium tangan Ibu Tika dan berpamitan untuk bekerja.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Dani Nita
nonton apa
2023-03-07
2
Dani Nita
ikut
2023-03-07
0
Bambang Setyo
Ehmmm... Ibunya ternyata gak suka ya... 🙄🙄🙄
2021-08-31
0