"Sayang, sibuk gak?. Besok ini aku sudah balik ke Surabaya, bisa gak kamu jemput aku di bandara, memang kamu gak kangen sama aku?." Ucap Maudi dengan nada yang manja.
"Maaf sayang kayaknya besok aku gak bisa deh jemput kamu. Besok aku ada meeting yang gak bisa di gantikan."
"Memang adik mu gak bisa gantiin kamu. Terus buat apa kalau dia di jadiin wakil Direktur kalau gak bisa kerjain apa-apa."
"Bukannya gak bisa. Tapi proyek ini harus aku yang pegang karena dari pihak mereka mau nya ketemu langsung dengan ku. Tolong dong sayang kamu juga harus ngertiin kerjaan ku juga. Ya sayang."
Maudi dengan nada kesal. "Maksudnya aku gak ngertiin gimana Bill. Aku kan cuma kepingin kamu jemput aja, memang aku gak ngertiin kamu apa?, kamu yang gak gertiin aku tahu."
"Kamu jangan egois lah!. Aku gak ngertiin kamu, selama ini aku membebaskan kamu pergi kemana aja, karena aku tahu kalau profesi mu sebagai model. Sudah lah aku sibuk nanti aku telepon kamu lagi."
Billy menghembuskan nafasnya. Mulai gak konsen dengan pekerjaannya. Farel yang dari tadi memperhatikan Billy dari awal mengangkat telepon Maudi mulai ikut emosi.
"Sudah Mas gak usah dihiraukan tar kalau dia butuh juga bakal telepon Mas lagi." Ucap Farel dengan nada kesal.
"Iya Rel, makasih ya. Tar sore aku langsung berangkat ke Malang buat meninjau langsung proyek hotel."
"Berangkat sendiri?." Tanya Farel.
"Gak, aku berangkat sama Mas Udin, jadi aku bisa gantiin nyupirnya."
"Ok Mas hati-hati, gak usah kawatir yang di sini nanti biar aku yang urus sama Rico."
"Makasih ya Rel."
*******
Sore itu Billy langsung berangkat ke Malang bersama Mas Udin, sebelum berangkat dia tidak lupa menelepon Mamanya untuk meminta ijin. Sesampai nya di Malang Billy dan Mas Udin langsung menuju hotel yang akan di tinjau sekalian beristrirahat. Paginya Billy memulai aktifitasnya dengan meeting bersama Mas Udin.
Peninjauan proyek hotel itu tidak terlalu lama karena Billy melakukannya dengan cepat, dia ingin segera kembali ke Surabaya untuk menemui kekasihnya Maudi.
"Mas Udin di sini saja, saya minta tolong urus yang di sini, saya mau kembali dulu ke Surabaya, ada urusan, kalau ada apa-apa langsung hubungi saya saja."
"Iya Pak, gak sama supir aja Pak kembali ke Surabaya, memang Bapak gak capek?."
"Gak usah, saya nyetir sendiri saja. Tolong ya urus yang di sini saya balik dulu."
Setelah berpesan dan berpamitan kepada Mas Udin, Billy pun langsung kembali ke Surabaya. Jam menunjuk kan pukul tujuh, Billy berada di jalan tol, dia mencari rest area untuk beristirahat sebentar dan menjalankan ibadah sholat. Sebelum memasuki rest area tiba-tiba mobil Billy ditabar truk dari arah belakang. Billy kaget dengan benturan keras dari bekakang, akibat dari tabrakan itu Billy tidak sadarkan diri dan di bawa ke Rumah Sakit.
*******
Di Rumah Sakit Ayana mendapatkan giliran jaga malam. Dia sedang asik membaca buku dan sesekali mendegarkan sahabatnya Nata bercanda bersama salah satu teman dan dokter jaga yang ada di sama.
"Dok, buruan tar ada yang ambil lo orangnya." Ucap Nata sambil melirik ke arah Ayana.
"Apaan sih Nat." Ucap Dokter Adi yang tersenyum malu.
Ayana yang mendengar teman nya bercanda dari tadi cuma tersenyum. Dokter Adi adalah Dokter magang di Rumah Sakit itu, dia sudah lama suka dan kagum kepada Ayana. Dari sudut pandang Dokter Adi, Ayana mempunyai kepribadian yang baik dan sesuai dengan kretetian menjadi istri yang baik.
Tak lama kemudian ada panggilan telepon dari petugas medis yang ada di dalam ambulan, mereka mengabarkan ada korban tabrakan yang mengakibatkat tiga korban. Setelah beberapa menit ambulan pun datang mereka langsung menangani korban kecelakan tersebut. Ayana yang kaget melihat kalau salah satu korban kecelakan itu adalah Mas Billy.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Kurniatun Dafa
sukaaa....
2021-12-06
1
Bambang Setyo
Waahhh... Billy kecelakaan....
2021-08-31
0
Esih Dede
lanjuuut
2021-04-10
2