Ayana kembali ke kamar Billy, setelah dia menjalankan sholat subuh dan pergi ke katin membelikan teh hangat untuk Ibu Tika dan Pak Hermawan.
"Dari mana kamu Aya?." Tanya Ibu Tika.
"Maaf bu Aya, tadi sholat dulu dan membelikan teh untuk ibu. Lho, Bapak kemana kok gak ada?."
"Bapak pulang ke rumah, untuk mengambilkan ibu pakaian ganti dan tas kerja ibu. Oh iya, Aya nanti ibu mau minta tolong jagain Billy ya. Ibu ada meeting sebentar, kalau ada apa-apa kamu langsung hubungi ibu."
"Iya bu, sekarang ibu istirahat saja, ini tadi Aya belikan teh hangat, ibu minum dulu, biar Aya yang jaga Mas Billy."
"Kamu gak capek, semalam ibu lihat kamu cuma tidur sebentar."
"Gak kok bu, saya sudah terbiasa kan memang tugas perawat seperti itu."
Andai Maudi seperti Ayana baik, perhatian, sabar ucapnya dalam hati.
Jam dinding menunjukkan pukul delapan pagi, Farel datang membawakan pakaian ganti dan makanan untuk Ibu Tika dan Ayana.
"Lho, kok Mas Farel yang kesini bukannya Bapak?." Tanya Ayana sambil melihat ke arah pintu kamar mencari Pak Hermawan.
"Gak, Papa ada meeting gantiin Mas Billy, jadi aku yang ke sini, kamu sudah makan Aya?. Ini ada makanan tadi disiapin bik Inah, kamu makan dulu sana."
"Iya Mas." Ucap Ayana sambil menyiapkan makanan diatas meja.
"Mama mana Aya?."
"Oh, ibu lagi di kamar mandi."
Tak lama kemudian Ibu Tika keluar dari kamar mandi dan bergabung untuk sarapan bersama.
Maudi dan Ibu Nadia pun datang ke Rumah Sakit setelah Farel memberi kabar ke Ibu Nadia.
"Pagi, Tan, Rel." Ucap Maudi kepada Ibu Tika dan Farel lalu tersenyum sinis melihat Ayana yang berada di sana.
"Gimana mbak keadaan Billy, sudah ada perkembagan belum?." Tanya Ibu Nadia.
"Belum mbak ini masih menunggu Dokter, mungkin habis ini datang."
Tak lama kemudian Billy pun mulai sadar walau masih belum sepenuhnya. Ayana yang berada di sana pun langsung memeriksa dan memanggil Dokter.
"Bagaimana Dokter keadaan anak saya?." Tanya Ibu Tika.
"Kondisi Bapak Billy sudah membaik. Tetapi untuk kakinya kita tunggu Dokter Ortopedi karena saya takut memberikan analisa, menurut saya Pak Billy mengalami kelumpuhan."
Semua yang ada di ruangan itu pun kaget mendengarkan keterangan Dokter itu, Maudi yang mendengar langsung duduk tak kuat mendengar bahwa calon suaminya akan cacat.
"Maksud Dokter calon suami saya akan cacat." Tanya Maudi.
"Ini masih prediksi saya saja. Nanti kalau Dokter Ortopedi memeriksa akan lebih jelas."
Setelah memeriksa Billy Dokter langsung meninggalkan ruangan Billy.
"Maaf mbak Tika saya gak bisa lama-lama di sini saya ada acara." Ucap Ibu Nadia.
"Maudi juga tante ini aku juga ada pemotretan dan aku harus menandatangani kontrak audisi model, jadi aku gak bisa menjaga Billy. Maaf ya tan gak apa kan." Ucap Maudi yang terlihat malas karena melihat keadaan Billy.
"Iya gak apa tapi tante minta tolong ya Maudi, kalau sudah selesai dengan urusan mu, segeralah kesini. Beri semangat untuk Billy agar dia cepat pulih."
"Iya tan."
Mereka berdua pun pergi meninggalkan rumah sakit. Setelah mereka pergi Billy pun mulai sadar sepenuhnya dia pun tahu kalau kakinya tidak bisa di gerakkan.
"Mama." Kata Billy.
"Kamu sudah sadar nak."
"Kenapa kaki Billy Ma?, tadi Billy sempat dengar kalau kaki Billy lumpuh. Ini juga Billy gak bisa menggerakkan kaki Billy."
Mereka pun mulai terdiam dan Ibu Tika mulai menangis, Farel yang di sana pun tidak bisa melihat wajah Masnya yang mulai panik.
"Gak apa kok Mas Billy, tenang aja optimis kalau kaki mas gak kenapa-napa, saya panggilkan Dokter dulu ya. Mas derdoa aja." Ucap Ayana yang menenangkan Billy sambil memegang erat tangan Billy.
Dokter Ortopedi pun datang memeriksa kaki Billy.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Christina Risna
Q br mampir tp Q suka ceritanya dr awal baca sdh Q ksih like & Q ❤
2021-09-27
0
Bambang Setyo
Calon istri gak baik ini.. Masa calon suaminya sakit dia malah sbk sama kerjaannya..
2021-08-31
0
Sutiah
waah 🤗...,ni nanti posisi Maudy di gantikan oleh ayana aja thor
2021-05-29
1