Bab 05: Kitab Penghancur Surga

"Tetua, mohon ampun atas keberanianku bertanya. Apakah arti dari 'kemiripan' yang Anda sebutkan? Aku juga belum pernah merasakan ada kekuatan tersembunyi dalam diriku," kata Zhi Hao dengan penuh kebingungan.

"Ikutilah aku!" suara Tetua Wi Dar terdengar misterius. Dia kemudian mendekati sebuah Cermin dan, dengan langkah yang memukau, menembusnya seolah-olah lembut. Zhi Hao terpaku, matanya membulat tak percaya. "Ayo masuk, jangan ragu-ragu."

Ketidakpastian tergambar jelas di wajah Zhi Hao. Meski bingung bagaimana mungkin Cermin itu bisa ditembus, dia tidak mengajukan pertanyaan lebih lanjut, bertekad menemukan jawabannya. "Mungkin dibalik ini semua tersembunyi rahasia kekuatanku. Aku harus bangkit, tak boleh lagi aku merasa diri ini tak berguna," batinnya dengan tekad yang membara.

Dengan dorongan keberanian yang baru, Zhi Hao mengambil langkah mantap menuju Cermin. Secepat kilat, dunianya berubah—ia kini berada di atas sebuah Pulau yang melayang di langit yang tidak terbatas.

"Tempat ini adalah Makam Dewa Penghancur. Ia meninggalkan catatan-catatan penting dan aku adalah penjaganya," ungkap Wi Dar dengan nada suara yang penuh rahasia dan misteri.

"Lihatlah dan bukalah Peti itu. Isinya akan membimbingmu menuju kekuatan yang luar biasa!" sambil tersenyum misterius, Tetua Wi Dar memberi Zhi Hao sebuah pandangan yang menantang.

Dengan langkah gontai namun penuh tekad, Zhi Hao mendekati Peti Mati, matanya bersinar terang bak cahaya harapan yang terselip diantara kegelapan. Dengan rasa hormat yang mendalam, ia menangkupkan kedua tinjunya di depan dada, berseru dalam suara yang dipenuhi kekhusyukan, "Jika memang ini takdir yang telah dituliskan untukku, semoga kekuatanmu mengalir ke dalam diriku dan menjadi bagian dari takdir yang akan aku ukir!"

Di kejauhan, melalui bayangan di cermin yang pelan-pelan memudar, Wi Dar mengamati dengan mata berkaca-kaca, menyampaikan pesan terakhir, "Semoga beruntung, Bocah Manusia!"

Dengan nafas yang memburu, Zhi Hao mulai mendorong tutup Peti Mati itu. Beratnya bukan main, seakan mempertanyakan keberanian dan keteguhan hati Zhi Hao. Ketika tutup peti itu terangkat, hawa dingin dan kekuatan purba mulai menerpa wajahnya, membuat Zhi Hao nyaris tak bisa berdiri, namun ia tetap bertahan, karena ia tahu, momen ini adalah momen yang akan mengubah seluruh jalannya kehidupan.

Tiba-tiba, sebuah sosok misterius melayang di udara, memancarkan aura Energi yang telah tersisa, peninggalan dari mereka yang telah berpulang untuk pewarisnya. Sosok tersebut menatap tajam ke arah Zhi Hao. "Anak Muda, panggil aku Guru!" ujarnya dengan suara yang menggema dalam hati Zhi Hao.

Dengan hormat, Zhi Hao segera membungkukkan badan dan menabrakkan kepalanya ke lantai seraya berkata, "Zhi Hao memberi salam pada Guru!" Rasa bahagia meluap-luap dalam dirinya, sebuah kegembiraan yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

"Takdir telah membawamu kepadaku dengan cara yang luar biasa," lanjut sosok tersebut dengan nada penuh misteri. "Meskipun kekuatan sejatimu belum terbangkitkan, Kitab yang kumiliki akan menghantarkanmu pada kejayaan tak terkalahkan. Ingat, anak muda, kekuasaan bukan segalanya. Jadilah dirimu yang sebenarnya."

"Saya akan mengukir petuah Guru di dalam hati saya," respons Zhi Hao dengan tekad yang menyala. "Saya akan menjadi murid yang tidak akan mengecewakan Guru."

"Kamu memang layak untuk ini. Waktu keberadaan sisa jiwaku takkan lama lagi, gunakan waktu itu untuk berlatih dengan giat," nasihat sang Guru, suaranya mulai memudar. "Satu hal lagi yang perlu kau tahu. Temukan orang yang menguasai Teknik yang ada dalam Kitab ini. Dialah Murid Pengkhianat yang harus kau hadapi dan kalahkan dengan tanganmu sendiri."

Kata-kata itu bagai guntur yang menggelegar di telinga Zhi Hao, membuatnya bersumpah akan menemukan dan menghadapi Murid Pengkhianat itu, mengakhiri pengkhianatan dengan keadilan yang diajarkan oleh Gurunya. Sebuah janji yang akan membawa perubahan besar dalam hidupnya.

“Tapi, bagaimana bisa saya mengalahkannya, Guru? Sedangkan dia lebih awal mempelajarinya!” tanya Zhi Hao.

“Ada satu Kitab yang aku letakkan di Sebuah Rumah. Itu adalah Versi Lengkap dari Kitab Penghancur Surga. Jadi jika kamu mampu menguasai seluruhnya. Kamu akan bisa mengalahkannya. Tapi tentu saja Kultivasi yang kamu miliki haruslah tinggi. Setidaknya mencapai Raja Dewa.”

"Mustahil," keluh Zhi Hao dengan nada penuh kekecewaan.

"Aku telah mempersiapkan beberapa benda penting di dalam Cincin Penyimpanan ini untuk pewarisku. Darahmu adalah kuncinya, teteskan pada cincin di jariku ini." Kata-kata terakhir Sang Guru terdengar jelas sebelum sosoknya mulai memudar menjadi kabut tipis. "Penuhilah janjimu," bisik suara itu pada angin yang berhembus perlahan.

“Baik Guru, saya bersumpah untuk menemukan dan membunuhnya.” Zhi Hao mengukir sumpahnya.

Zhi Hao menunduk dalam-dalam, memberikan penghormatan terakhir pada gurunya yang kini hanya tinggal kerangka. Dengan hati yang bergetar, ia mengambil cincin di ibu jari sang Guru dan menggigit ujung jari sendiri.

Setetes darah merah jatuh ke cincin, yang seketika menyerapnya dan memancarkan cahaya menyilaukan sekeliling.

Tiba-tiba, dunia di sekeliling Zhi Hao berubah. Ia kini berdiri di sebuah rumah besar dengan taman obat yang luas, diiringi rasa kenyamanan yang mendalam.

"Tempat apa ini sebenarnya?" gumam Zhi Hao sambil berdiri di depan pintu rumah yang terlihat tua dan usang. Dengan hati yang berdebar, ia mengetuk pintu dan berseru namun tak satupun menjawab. Ia mendorong pintu dan terkejut karena pintu itu tak terkunci.

Langkahnya gontai memasuki rumah yang terasa menyimpan seribu misteri. "Apakah ini benar rumah yang Guru maksudkan?" bisiknya dalam hati yang penuh keraguan sambil terus melangkah maju. Di tengah-tengah ruangan, sebuah Kitab terapung secara misterius, seakan menanti kedatangannya.

"Kitab Penghancur Surga!" Zhi Hao bergumam kagum dan terpukau. Nama itu sendiri berat dan penuh dengan kuasa. Ia menarik nafas dalam-dalam, lalu dengan tangan yang gemetar, mendekat untuk mengambilnya.

Zhi Hao lalu duduk bersila dengan khidmat, menarik nafas panjang sebelum perlahan membuka kitab yang akan mengubah jalannya nasib. "Bab Pertama. Ini adalah tentang pengolahan Energi...." Suara jantungnya berdegup kencang sambil matanya menelusuri setiap kata dengan penuh antisipasi, memulai perjalanan yang akan menentukan masa depannya.

Terpopuler

Comments

Mia Sagitarius

Mia Sagitarius

hmm..lumayan

2025-03-04

0

Mamat Stone

Mamat Stone

Akhirnya.....

2025-02-08

0

kuda_liar

kuda_liar

jejak petualang

2024-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 01: Sampah Tak Berguna
2 Bab 02: Ancaman Kematian
3 Bab 03: Apakah aku sangat Spesial?
4 Bab 04: Sesuatu yang Tersembunyi
5 Bab 05: Kitab Penghancur Surga
6 Bab 06: Desa Wi di Serang
7 Bab 07: Ada Pengkhianat di Sana
8 Bab 08: Suara Peringatan
9 Bab 09: Serangan Malam
10 Bab 10: Pertempuran pecah
11 Bab 11: Kedatangan Patriark Wi
12 Bab 12: Aksi Zhi Hao
13 Bab 13: Bambu Temuruas
14 Bab 14: Konspirasi
15 Bab 15: Konfrontasi dengan Xiao Lui
16 Bab 16: Hukuman dari Kakak
17 Bab 17: Ambisi Klan Xiao
18 Bab 18: Kedatangan Klan Xiao
19 Bab 19: Ambisi kekuasaan
20 Bab 20: Kemarahan Xiao Ming
21 Bab 21: Rencana Pemberontakan
22 Bab 22: Perubahan Rencana
23 Bab 23: Racun
24 Bab 24: Rencana di Balik Rencana
25 Bab 25: Siapa yang berani
26 Bab 26: Pecah
27 Bab 27: Kehancuran
28 Bab 28: Apa yang terjadi pada Xiao Bai
29 Bab 29: Trik Xiao Bai
30 Bab 30: Kedatangan Xiao Mandai
31 Bab 31: Teknik Tubuh Abadi
32 Bab 32: Tak. Terkalahkan
33 Bab 33: Sebuah Kalung & Harimau Api
34 Bab 34: Rong An
35 Bab 35: Alam Rahasia
36 Bab 36: Rencana Keji
37 Bab 37: Rencana Keji 2
38 Bab 38: Jebakan di Lembah Gelap
39 Bab 39: Goblin
40 Bab 40: Pura-pura
41 Bab 41: Keluar dari Alam Rahasia
42 Bab 42: Rencana demi Rencana
43 Bab 43: Menunggu Serangan
44 Bab 44: Tidak akan Menyerah
45 Bab 45: Menggunakan Inti Bintang Petir
46 Bab 46: Rencana Wang Xiang
47 Bab 47: Mengejutkan Tetua Liang
48 Bab 48: Kemenangan yang melelahkan
49 Bab 49: Ancaman Baru
50 Bab 50 - Perang Bayangan
51 Bab 51: Bayangan Perang 2
52 Bab 52: Pertempuran Penentu
53 Bab 53: Rencana di Balik Tirai
54 Bab 54: Utusan untuk Sekte Fajar Senja
55 Bab 55: Persiapan Menuju Masa Depan
56 Bab 56: Temuan di Dasar Kolam Jiwa Petir
57 Bab 57: Perburuan Baru
58 Bab 58: Persiapan dan Keheningan
59 Bab 59: Teknik Halimun
60 Bab 60: Menyempurnakan Pondasi
61 Bab 61: Pertarungan di Kediaman Zhong Tian
62 Bab 62: Mengamankan Klan Zhi
63 Bab 62 : Penolakan Tegas Zhi Hao
64 Bab 63: Serangan Senyap
65 Bab 65: Serangan Senyap 2
66 Bab 66: Taktik Dalam Bayang-Bayang
67 Bab 67: Awal Perjalanan Baru
68 Bab 68: Dalam Kabut yang Menyembunyikan Rahasia
69 Bab 69: Rahasia di Balik Altar
70 Bab 70: Awal yang Baru
71 Bab 71: Misteri yang Terungkap
72 Bab 72: Jejak di Labirin Bayangan
73 Bab 73: Perjalanan Menuju Kebenaran
74 Bab 74: Misteri Puncak Gunung
75 Bab 75: Puncak Kegelapan
76 Bab 76: Jejak Menuju Istana Langit Tersembunyi
77 Bab 77: Para Pengembara Misterius
78 Bab 78: Perang yang Tak Terelakkan
79 Bab 79: Persaingan
80 Bab 80: Jejak Menuju Takdir
81 Bab 81: Lembah Kabut Eterna
82 Bab 82: Jalan Baru di Depan Mata
83 Bab 83: Kekuatan yang Menyatu
84 Bab 84: Menuju Lembah Naga Tertidur
85 Bab 85: Pertarungan Api dan Bayangan
86 Bab 86: Warisan dan Peningkatan
87 Bab 87: Konflik di Pasar Kota
88 Bab 88: Kebangkitan Amarah Klan Hu
89 Bab 89: Penyamaran dan Rencana Balas Dendam
90 Bab 90: Pertempuran Dua Sekutu
91 Bab 91: Ancaman Tanpa Akhir
92 Bab 92: Strategi di Tengah Krisis
93 Bab 93: Menembus Sarang Sekte Bayangan
94 Bab 94: Balasan dari Klan Hu
95 Bab 95: Strategi Penghancuran Klan Hu
96 Bab 96: Jejak Baru dan Musuh di Balik Bayangan
97 Bab 97: Darah dan Bayangan
98 Bab 98: Perang di Lembah Kabut
99 Bab 99: Mengambil Hadiah Kemenangan
100 Bab 100: Awal dari Ketakutan yang Menyebar
101 Bab 101: Jejak Darah Masa Lalu
102 Bab 102: Api Dendam yang Membakar Langit
103 Bab 103: Strategi Kematian Tanpa Jejak
104 Bab 104: Strategi di Balik Bayangan
105 Bab 105: Penyerangan
106 Bab 106: Kembali ke Klan Zhi
107 Bab 107: Kepulangan yang Sunyi
108 Bab 108: Rencana Pernikahan
109 Bab 109: Dalam Bayangan Klan Ling
110 Bab 110: Ling Mei: Terperangkap di Antara Kepatuhan dan Kebebasan
111 Bab 111: Langkah Pertama Ling Mei
112 Bab 112: Jaringan Intrik dan Persiapan
113 Bab 113: Intrik di Balik Bayangan
114 Bab 114: Langkah di Balik Bayangan
115 Bab 115: Bayang-Bayang di Balik Kekacauan
116 Bab 116: Perburuan Dimulai
117 Bab 117: Perburuan Bayangan Timur
118 Bab 118: Jejak di Balik Bayangan
119 Bab 19: Perlindungan dari Sekte Langit Kelabu
120 Bab 120: Bayangan di Balik Persekutuan
121 Bab 121: Serangan di Tengah Malam
122 Bab 122: Jejak Bayangan Timur
123 Bab 123: Strategi dan Dominasi
124 Bab 124: Eksekusi Rencana
125 Bab 125: Pertempuran di Markas Strategis
126 Bab 126: Kedatangan Musuh Utama
127 Bab 127: Misteri di Lembah Tersegel
128 Bab 128: Rahasia di Cincin Dunia
129 Bab 129: Kitab Teknik Langit
130 Bab 130: Era Baru Klan Zhi
131 Bab 131: Awal Organisasi Bayangan
132 Bab 132: Langkah Berat Menuju Aliansi
133 Bab 133: Rencana yang Terbuka
134 Bab 134: Menyiapkan Panggung
135 Bab 135: Menghancurkan Formasi Penghancur Abyss
136 Bab 136: Tekad di Tengah Ancaman
137 Bab 137: Konfrontasi dengan Klan Luo
138 Bab 138: Akhir dari Luo Tianyu
139 Bab 139: Perjalanan Menuju Tanah Beku Abadi
140 Bab 140: Malam Berdarah di Hanxye
141 Bab 141: Jejak yang Hilang di Tanah Beku
142 Bab 142: Perkenalan dan Rencana
143 Bab 143: Tentang Daratan Utama
144 Bab 144: Reruntuhan di Tanah Beku Abadi
145 Bab 145: Serangan Kilat di Reruntuhan
146 Bab 146: Mata Kegelapan
147 Bab 147: Duel di Puncak Kekuasaan
148 Bab 148: Harapan di Tengah Kekacauan Pikiran
149 Bab 149: Ketegangan di Tengah Dingin
150 Bab 150: Pertarungan melawan Pilar 3
151 Bab 151: Kemenangan yang Menggetarkan
152 Bab 152: Kehangatan di Tengah Perjalanan
153 Bab 153: Laporan dan Strategi Baru
154 Bab 154: Pertempuran di Ambang Reruntuhan
155 Bab 155: Pintu Menuju Misteri
156 Bab 156: Perangkap yang Tersembunyi
157 Bab 157: Lorong yang Memisahkan Takdir
158 Bab 158: Jalan yang Terbentang di Depan
159 Bab 159: Ujian Terakhir dan Jalan Keluar
160 Bab 160: Awal dari Perjalanan Baru
161 Bab 161: Perjalanan Menuju Kedewasaan
162 Bab 162: Keputusan di Tengah Hening
163 Bab 163: Undangan Berbalut Ancaman
164 Bab 164: Pertemuan di Aula Utama
165 Bab 165: Konflik di Kota Baru
166 Bab 166: Pertarungan Tanpa Henti
167 Bab 167: Menuju Daratan Utama
168 Bab 168: Perekrutan Murid oleh Sekte-Sekte Besar
169 Bab 169: Bayangan di Balik Perekrutan
170 Bab 170: Duel di Tengah Perekrutan
171 Bab 171: Langkah Pertama Menuju Puncak Daratan Utama
172 Bab 172: Perjalanan Menuju Kota Batu Langit
173 Bab 173: Serangan di Lembah Seratus Bayangan
174 Bab 174: Penyergapan! Musuh Lama atau Ancaman Baru?
175 Bab 175: Pertempuran Memanas! Qianlong Mengamuk!
176 Bab 176: Masa Tenang dan Situasi Canggung
177 Bab 177: Gangguan Tak Terduga di Tengah Malam
178 Bab 178: Jing Wu! Pemburu dari Klan Surgawi!
179 Bab 179: Pertarungan dalam Kegelapan
180 Bab 180: Kekuatan Pedang Qianlong dan Teknik Penghancur Surga
181 Bab 181: Bayang-Bayang yang Belum Reda
182 Bab 182: Ujian Bintang Kutub dan Kebangkitan Para Penjaga
183 Bab 183: Turnamen Murid Baru
184 Bab 184: Seleksi Awal dan Ujian Bakat Unik
185 Bab 185: Ujian Kekuatan Fisik dan Arena Rintangan Mematikan
186 Bab 186: Persaingan dan Strategi Baru
187 Bab 187: Pertarungan yang Tak Terhindarkan
Episodes

Updated 187 Episodes

1
01: Sampah Tak Berguna
2
Bab 02: Ancaman Kematian
3
Bab 03: Apakah aku sangat Spesial?
4
Bab 04: Sesuatu yang Tersembunyi
5
Bab 05: Kitab Penghancur Surga
6
Bab 06: Desa Wi di Serang
7
Bab 07: Ada Pengkhianat di Sana
8
Bab 08: Suara Peringatan
9
Bab 09: Serangan Malam
10
Bab 10: Pertempuran pecah
11
Bab 11: Kedatangan Patriark Wi
12
Bab 12: Aksi Zhi Hao
13
Bab 13: Bambu Temuruas
14
Bab 14: Konspirasi
15
Bab 15: Konfrontasi dengan Xiao Lui
16
Bab 16: Hukuman dari Kakak
17
Bab 17: Ambisi Klan Xiao
18
Bab 18: Kedatangan Klan Xiao
19
Bab 19: Ambisi kekuasaan
20
Bab 20: Kemarahan Xiao Ming
21
Bab 21: Rencana Pemberontakan
22
Bab 22: Perubahan Rencana
23
Bab 23: Racun
24
Bab 24: Rencana di Balik Rencana
25
Bab 25: Siapa yang berani
26
Bab 26: Pecah
27
Bab 27: Kehancuran
28
Bab 28: Apa yang terjadi pada Xiao Bai
29
Bab 29: Trik Xiao Bai
30
Bab 30: Kedatangan Xiao Mandai
31
Bab 31: Teknik Tubuh Abadi
32
Bab 32: Tak. Terkalahkan
33
Bab 33: Sebuah Kalung & Harimau Api
34
Bab 34: Rong An
35
Bab 35: Alam Rahasia
36
Bab 36: Rencana Keji
37
Bab 37: Rencana Keji 2
38
Bab 38: Jebakan di Lembah Gelap
39
Bab 39: Goblin
40
Bab 40: Pura-pura
41
Bab 41: Keluar dari Alam Rahasia
42
Bab 42: Rencana demi Rencana
43
Bab 43: Menunggu Serangan
44
Bab 44: Tidak akan Menyerah
45
Bab 45: Menggunakan Inti Bintang Petir
46
Bab 46: Rencana Wang Xiang
47
Bab 47: Mengejutkan Tetua Liang
48
Bab 48: Kemenangan yang melelahkan
49
Bab 49: Ancaman Baru
50
Bab 50 - Perang Bayangan
51
Bab 51: Bayangan Perang 2
52
Bab 52: Pertempuran Penentu
53
Bab 53: Rencana di Balik Tirai
54
Bab 54: Utusan untuk Sekte Fajar Senja
55
Bab 55: Persiapan Menuju Masa Depan
56
Bab 56: Temuan di Dasar Kolam Jiwa Petir
57
Bab 57: Perburuan Baru
58
Bab 58: Persiapan dan Keheningan
59
Bab 59: Teknik Halimun
60
Bab 60: Menyempurnakan Pondasi
61
Bab 61: Pertarungan di Kediaman Zhong Tian
62
Bab 62: Mengamankan Klan Zhi
63
Bab 62 : Penolakan Tegas Zhi Hao
64
Bab 63: Serangan Senyap
65
Bab 65: Serangan Senyap 2
66
Bab 66: Taktik Dalam Bayang-Bayang
67
Bab 67: Awal Perjalanan Baru
68
Bab 68: Dalam Kabut yang Menyembunyikan Rahasia
69
Bab 69: Rahasia di Balik Altar
70
Bab 70: Awal yang Baru
71
Bab 71: Misteri yang Terungkap
72
Bab 72: Jejak di Labirin Bayangan
73
Bab 73: Perjalanan Menuju Kebenaran
74
Bab 74: Misteri Puncak Gunung
75
Bab 75: Puncak Kegelapan
76
Bab 76: Jejak Menuju Istana Langit Tersembunyi
77
Bab 77: Para Pengembara Misterius
78
Bab 78: Perang yang Tak Terelakkan
79
Bab 79: Persaingan
80
Bab 80: Jejak Menuju Takdir
81
Bab 81: Lembah Kabut Eterna
82
Bab 82: Jalan Baru di Depan Mata
83
Bab 83: Kekuatan yang Menyatu
84
Bab 84: Menuju Lembah Naga Tertidur
85
Bab 85: Pertarungan Api dan Bayangan
86
Bab 86: Warisan dan Peningkatan
87
Bab 87: Konflik di Pasar Kota
88
Bab 88: Kebangkitan Amarah Klan Hu
89
Bab 89: Penyamaran dan Rencana Balas Dendam
90
Bab 90: Pertempuran Dua Sekutu
91
Bab 91: Ancaman Tanpa Akhir
92
Bab 92: Strategi di Tengah Krisis
93
Bab 93: Menembus Sarang Sekte Bayangan
94
Bab 94: Balasan dari Klan Hu
95
Bab 95: Strategi Penghancuran Klan Hu
96
Bab 96: Jejak Baru dan Musuh di Balik Bayangan
97
Bab 97: Darah dan Bayangan
98
Bab 98: Perang di Lembah Kabut
99
Bab 99: Mengambil Hadiah Kemenangan
100
Bab 100: Awal dari Ketakutan yang Menyebar
101
Bab 101: Jejak Darah Masa Lalu
102
Bab 102: Api Dendam yang Membakar Langit
103
Bab 103: Strategi Kematian Tanpa Jejak
104
Bab 104: Strategi di Balik Bayangan
105
Bab 105: Penyerangan
106
Bab 106: Kembali ke Klan Zhi
107
Bab 107: Kepulangan yang Sunyi
108
Bab 108: Rencana Pernikahan
109
Bab 109: Dalam Bayangan Klan Ling
110
Bab 110: Ling Mei: Terperangkap di Antara Kepatuhan dan Kebebasan
111
Bab 111: Langkah Pertama Ling Mei
112
Bab 112: Jaringan Intrik dan Persiapan
113
Bab 113: Intrik di Balik Bayangan
114
Bab 114: Langkah di Balik Bayangan
115
Bab 115: Bayang-Bayang di Balik Kekacauan
116
Bab 116: Perburuan Dimulai
117
Bab 117: Perburuan Bayangan Timur
118
Bab 118: Jejak di Balik Bayangan
119
Bab 19: Perlindungan dari Sekte Langit Kelabu
120
Bab 120: Bayangan di Balik Persekutuan
121
Bab 121: Serangan di Tengah Malam
122
Bab 122: Jejak Bayangan Timur
123
Bab 123: Strategi dan Dominasi
124
Bab 124: Eksekusi Rencana
125
Bab 125: Pertempuran di Markas Strategis
126
Bab 126: Kedatangan Musuh Utama
127
Bab 127: Misteri di Lembah Tersegel
128
Bab 128: Rahasia di Cincin Dunia
129
Bab 129: Kitab Teknik Langit
130
Bab 130: Era Baru Klan Zhi
131
Bab 131: Awal Organisasi Bayangan
132
Bab 132: Langkah Berat Menuju Aliansi
133
Bab 133: Rencana yang Terbuka
134
Bab 134: Menyiapkan Panggung
135
Bab 135: Menghancurkan Formasi Penghancur Abyss
136
Bab 136: Tekad di Tengah Ancaman
137
Bab 137: Konfrontasi dengan Klan Luo
138
Bab 138: Akhir dari Luo Tianyu
139
Bab 139: Perjalanan Menuju Tanah Beku Abadi
140
Bab 140: Malam Berdarah di Hanxye
141
Bab 141: Jejak yang Hilang di Tanah Beku
142
Bab 142: Perkenalan dan Rencana
143
Bab 143: Tentang Daratan Utama
144
Bab 144: Reruntuhan di Tanah Beku Abadi
145
Bab 145: Serangan Kilat di Reruntuhan
146
Bab 146: Mata Kegelapan
147
Bab 147: Duel di Puncak Kekuasaan
148
Bab 148: Harapan di Tengah Kekacauan Pikiran
149
Bab 149: Ketegangan di Tengah Dingin
150
Bab 150: Pertarungan melawan Pilar 3
151
Bab 151: Kemenangan yang Menggetarkan
152
Bab 152: Kehangatan di Tengah Perjalanan
153
Bab 153: Laporan dan Strategi Baru
154
Bab 154: Pertempuran di Ambang Reruntuhan
155
Bab 155: Pintu Menuju Misteri
156
Bab 156: Perangkap yang Tersembunyi
157
Bab 157: Lorong yang Memisahkan Takdir
158
Bab 158: Jalan yang Terbentang di Depan
159
Bab 159: Ujian Terakhir dan Jalan Keluar
160
Bab 160: Awal dari Perjalanan Baru
161
Bab 161: Perjalanan Menuju Kedewasaan
162
Bab 162: Keputusan di Tengah Hening
163
Bab 163: Undangan Berbalut Ancaman
164
Bab 164: Pertemuan di Aula Utama
165
Bab 165: Konflik di Kota Baru
166
Bab 166: Pertarungan Tanpa Henti
167
Bab 167: Menuju Daratan Utama
168
Bab 168: Perekrutan Murid oleh Sekte-Sekte Besar
169
Bab 169: Bayangan di Balik Perekrutan
170
Bab 170: Duel di Tengah Perekrutan
171
Bab 171: Langkah Pertama Menuju Puncak Daratan Utama
172
Bab 172: Perjalanan Menuju Kota Batu Langit
173
Bab 173: Serangan di Lembah Seratus Bayangan
174
Bab 174: Penyergapan! Musuh Lama atau Ancaman Baru?
175
Bab 175: Pertempuran Memanas! Qianlong Mengamuk!
176
Bab 176: Masa Tenang dan Situasi Canggung
177
Bab 177: Gangguan Tak Terduga di Tengah Malam
178
Bab 178: Jing Wu! Pemburu dari Klan Surgawi!
179
Bab 179: Pertarungan dalam Kegelapan
180
Bab 180: Kekuatan Pedang Qianlong dan Teknik Penghancur Surga
181
Bab 181: Bayang-Bayang yang Belum Reda
182
Bab 182: Ujian Bintang Kutub dan Kebangkitan Para Penjaga
183
Bab 183: Turnamen Murid Baru
184
Bab 184: Seleksi Awal dan Ujian Bakat Unik
185
Bab 185: Ujian Kekuatan Fisik dan Arena Rintangan Mematikan
186
Bab 186: Persaingan dan Strategi Baru
187
Bab 187: Pertarungan yang Tak Terhindarkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!