Bab 02: Ancaman Kematian

Zhi Hao tahu bahwa dia tetap disana, hanya akan ada hinaan padanya. Meskipun ia kesal dan dongkol setengah mati, itu tidak akan merubah apapun. "Kalau aku bertindak Impulsif, itu hanya akan membawaku pada kebinasaan. Siapa yang akan menolong, ayah? Klan? Itu sama sekali tidak mungkin." Dalam hatinya ia berpikir sembari mengambil langkah menjauh.

Zhi Hao mengeratkan rahangnya, mencoba menahan amarah yang membara di dada. Dengan setiap kata yang ditaburkan Xiao Bei, seperti asam yang mengikis hati dan harga dirinya. Dia tahu betul, setiap menit yang dilalui di tempat itu hanya akan menambah derita.

"Kamu tidak lebih dari sampah di kaki kami!" teriak Xiao Bei dengan suara penuh penghinaan. Suara itu membahana di telinga Zhi Hao, menusuk ke dalam jiwanya yang lelah.

Beng! Satu tendangan dilepaskan.

Mata Xiao Bei berbinar dengan kepuasan saat dia melihat Zhi Hao terhuyung-huyung dari tendangannya.

"Pergilah, sebelum aku membuatmu lebih hina lagi!" seru Xiao Bei, sambil mendorong Zhi Hao dengan kakinya.

Zhi Hao merasakan darah mengalir di sudut bibirnya, mengingatkannya pada kepedihan yang lebih dalam dari luka fisik. Hatinya hancur, namun dia tahu harus menjaga kepala tetap dingin. "Melawanmu sekarang tidak akan mengembalikan harga diriku. Aku harus punya kekuatan yang dapat mengungguli agar bisa balas dendam," bisik Zhi Hao pada diri sendiri.

"Lihat, itu Zhi Hao, si sampah Klan Zhi!" teriak seorang pemuda dari kerumunan, disusul tawa yang meledak dari beberapa orang lainnya.

“Mungkin saja dia anak pungut, sehingga tidak bisa mewarisi kekuatan Klan Zhi.” Seseorang berkata.

"Anak pungut yang malang, tidak tahu malu!" sambung yang lain dengan nada sinis.

Setiap kata yang dilemparkan kepadanya bagai serpihan kaca yang menggores hatinya yang sudah lama berdarah.

Zhi Hao menggenggam erat Pedangnya, matanya memerah namun dia bertekad tidak menangis di depan mereka.

Kaki-kakinya bergerak lebih cepat, meninggalkan suara cemooh yang semakin menjadi-jadi.

Sesampainya di luar kota, Zhi Hao menemukan sebuah pohon besar, rindang yang seakan menawarkan pelarian dari kejamnya dunia.

Dia duduk, punggungnya bersandar pada batang pohon yang kokoh. Tangannya yang gemetar menutupi wajahnya, mencoba menyembunyikan luka yang tak kasat mata. Angin sepoi-sepoi membawa kesunyian, kontras dengan hiruk-pikuk kebencian yang baru saja dilewatinya.

Di bawah pohon itu, Zhi Hao menarik nafas dalam-dalam, berusaha mengusir bayang-bayang ejekan dan memulihkan sedikit kekuatan. Dia tahu, ini bukan akhir dari segalanya, tapi hanya sebuah ujian untuk kekuatan yang mungkin belum dia sadari.

Tiba-tiba, bayangan muncul dari ketinggian, turun dengan cepat dari pohon tempat Zhi Hao bersandar.

Zhi Hao, terluka oleh siksaan fisik dan perasaan akibat tendangan Xiao Bei dan cacian orang banyak, terkejut saat mendengar suara angin yang tajam melintas.

Swoosh!

Senjata mengarah cepat ke lehernya, hendak memutus nyawa yang dia anggap tidak lagi berharga. Namun, dalam sekejap, seberkas pedang menerjang dari arah lain, menangkis serangan mendadak itu dengan kuat.

Treng!

Pedang beradu, percikan bunga api menari di udara.

Zhi Hao cepat berguling, menghindar dari pusaran pertempuran yang membahayakan. Dia terperanjat menyadari ada yang ingin mengakhiri hidupnya.

"Larilah Tuan Muda!" teriak Wang dalam ketegangan. Suara itu menyadarkan Zhi Hao, yang mengenali sosok penolong itu dari kunjungan masa lalu pada Ayahnya.

Mengabaikan rasa sakit yang mendera tubuhnya, Zhi Hao memacu langkah, berlari terhuyung-huyung menyelamatkan diri atas nasihat Wang. Nalurinya berteriak, hidupnya bergantung pada setiap detak dan langkah yang ia ambil sekarang.

"Haha, kau pikir kau bisa menghentikanku?" ejek sosok berjubah hitam dengan suara yang dalam dan menyeramkan. Dia mengangkat tangannya dan dengan cepat menarik pedang miliknya.

Wang menghela napas, mempersiapkan diri untuk pertarungan yang mungkin akan panjanh. "Langkahi mayatku kalau memang ingin membunuh Tuan Muda Zhi. Siapa kamu sebenarnya?" tantangnya, suaranya tetap tenang.

Tawa dingin terdengar dari balik penutup kepala. "Haha. Kamu tidak perlu tahu siapa aku, tapi yang pasti aku tetap akan membunuhnya. Jika memang kamu ingin mati lebih dulu, aku kabulkan."

Dengan gerakan yang cepat dan kuat, sosok itu meluncurkan dirinya ke arah Wang, pedangnya berkelebat dengan kilatan yang mematikan. Wang, dengan refleks yang terasah, mengelak dan mengeluarkan pedangnya sendiri.

Dentingan pedang pun tak terhindarkan.

Teng!

Teng!

Teng!

Kembang api memecah kesana kemari disertai ledakan.

Beng!

Beng!

Bomb!

"Oh, ternyata itu kamu! Tak ku sangka. Apakah kamu datang atas perintah Tuan Muda kedua?" tanya Wang dengan nada suara yang penuh kecurigaan, matanya tidak berkedip menatap Tetua Mo.

Tetua Mo, dengan wajah yang dipenuhi kerut dan mata yang berkilauan tajam, tidak bisa lagi mengelak. "Benar, aku datang atas perintahnya. Tapi, apakah kamu pikir aku datang tanpa persiapan sama sekali, Wang?" jawabnya dengan suara yang serak namun penuh keyakinan.

Tetua Mo tersenyum sinis, "Aku sudah memerintahkan dua orang bawahanku untuk mengejarnya. Dia pasti mati!" katanya dengan yakin, seolah-olah sudah memenangkan pertarungan ini.

Tetua Wang, mengangkat alisnya, tidak terlihat gentar. "Untuk apa membunuhnya. Toh dia juga bukan pewaris meski anak Pertama!" sahutnya dengan nada menggoda, mencoba menemukan celah dalam pertahanan Tetua Mo.

Tanpa membuang waktu lagi.

"Teknik Pedang Petir - Kilat menyambar!" teriaknya dengan suara yang menggelegar. Kilat berwarna biru terang terbentuk di ujung pedangnya, menyambar cepat ke arah Wang, yang berdiri dengan tenang di seberangnya.

Slash!

Woosh!

Wang, yang tampaknya tidak terkejut, hanya mengangkat satu alisnya dan tersenyum sinis. "Oh, kamu menguasai Teknik Pedang Klan Zhi, sungguh tak disangka orang luar bisa menguasainya. Sepertinya Tuan Muda kedua sudah tidak peduli lagi dengan kedudukannya di Klan Zhi," ucapnya dengan nada mengejek. Dengan gerakan yang hampir tak terlihat, ia mengayunkan pedangnya, "Teknik Pedang Ilusi - Bayangan Pedang Ganda." Dua bayangan pedang yang serupa dengan pedang aslinya muncul di sampingnya dan melesat bersamaan menyerang Tetua Mo.

Swoosh!

Bomb!

Dua teknik pedang yang kuat itu bertabrakan di tengah area, menghasilkan ledakan yang dahsyat. Debu dan percikan api menyembur ke segala arah, dan suara ledakan itu bergema melintasi medan pertarungan. Keduanya terpental beberapa langkah ke belakang, namun segera menstabilkan diri, siap untuk serangan berikutnya, mata mereka saling bertaut menantang, menunggu siapa yang akan melakukan gerakan berikutnya dalam duel sengit ini.

*

Di tengah kegelapan yang menyelimuti Hutan dekat Kota Linggau, Zhi Hao terus berlari menjauhi kampung halamannya, Klan Zhi.

Hutan yang angker itu adalah satu-satunya tempat berlindung yang bisa dia harapkan untuk bersembunyi, bertahan hidup, dan memupuk rasa dendamnya. Keputusasaan dan ketakutannya tercampur baur menjadi satu saat dia menyadari tak ada tempat lain untuk pergi.

Seakan merasakan ancaman yang mendekat, langkahnya semakin cepat. Di kejauhan, dua sosok melompat lincah di antara rimbunnya pepohonan. “Lihatlah dia, berlari kocar-kacir tanpa arah!” terdengar suara ejekan dari salah satu pemburu, seraya tawa mereka memecah kesunyian hutan.

"Kita harus segera menyelesaikannya dan membantu Tetua Mo. Jangan biarkan dia bertarung sendirian melawan Tetua Wang yang kejam," seru yang lainnya sambil menghunus pedangnya dengan gerakan gesit.

Dengan desir angin yang menderu, salah satu dari mereka melompat tinggi, berputar elegan di udara sebelum mendarat dengan posisi siaga tepat di atas Zhi Hao.

Dunia tampak seolah berhenti berputar bagi Zhi Hao, nafasnya tercekat, dan rasa takut memuncak menguasai setiap inci tubuhnya saat nyawa dan nasibnya bergantung pada selembar nyawa yang kini terancam oleh kesombongan musuh.

Terpopuler

Comments

George Lovink

George Lovink

Thor bisa tidak MC jagoannya itu memiliki ilmu tangan kosong yang mumpuni...jangan selalu Pedanglah...film2 China tuh nggak semua jagoannya pake Pedang malah dari dulu sampai sekarang malah jurus tangan kosong kebih banyak dari dari berpedang...betul nggak ??

2025-02-07

0

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Hayoooo Zhi Hao semangaaaat pacu lariiii yg kencang....lanjiuutkan Thor...😭😭🔥🔥💪💪

2024-11-29

0

Bantai saja Tetua Mo.... jangan kasih ampun

2024-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 01: Sampah Tak Berguna
2 Bab 02: Ancaman Kematian
3 Bab 03: Apakah aku sangat Spesial?
4 Bab 04: Sesuatu yang Tersembunyi
5 Bab 05: Kitab Penghancur Surga
6 Bab 06: Desa Wi di Serang
7 Bab 07: Ada Pengkhianat di Sana
8 Bab 08: Suara Peringatan
9 Bab 09: Serangan Malam
10 Bab 10: Pertempuran pecah
11 Bab 11: Kedatangan Patriark Wi
12 Bab 12: Aksi Zhi Hao
13 Bab 13: Bambu Temuruas
14 Bab 14: Konspirasi
15 Bab 15: Konfrontasi dengan Xiao Lui
16 Bab 16: Hukuman dari Kakak
17 Bab 17: Ambisi Klan Xiao
18 Bab 18: Kedatangan Klan Xiao
19 Bab 19: Ambisi kekuasaan
20 Bab 20: Kemarahan Xiao Ming
21 Bab 21: Rencana Pemberontakan
22 Bab 22: Perubahan Rencana
23 Bab 23: Racun
24 Bab 24: Rencana di Balik Rencana
25 Bab 25: Siapa yang berani
26 Bab 26: Pecah
27 Bab 27: Kehancuran
28 Bab 28: Apa yang terjadi pada Xiao Bai
29 Bab 29: Trik Xiao Bai
30 Bab 30: Kedatangan Xiao Mandai
31 Bab 31: Teknik Tubuh Abadi
32 Bab 32: Tak. Terkalahkan
33 Bab 33: Sebuah Kalung & Harimau Api
34 Bab 34: Rong An
35 Bab 35: Alam Rahasia
36 Bab 36: Rencana Keji
37 Bab 37: Rencana Keji 2
38 Bab 38: Jebakan di Lembah Gelap
39 Bab 39: Goblin
40 Bab 40: Pura-pura
41 Bab 41: Keluar dari Alam Rahasia
42 Bab 42: Rencana demi Rencana
43 Bab 43: Menunggu Serangan
44 Bab 44: Tidak akan Menyerah
45 Bab 45: Menggunakan Inti Bintang Petir
46 Bab 46: Rencana Wang Xiang
47 Bab 47: Mengejutkan Tetua Liang
48 Bab 48: Kemenangan yang melelahkan
49 Bab 49: Ancaman Baru
50 Bab 50 - Perang Bayangan
51 Bab 51: Bayangan Perang 2
52 Bab 52: Pertempuran Penentu
53 Bab 53: Rencana di Balik Tirai
54 Bab 54: Utusan untuk Sekte Fajar Senja
55 Bab 55: Persiapan Menuju Masa Depan
56 Bab 56: Temuan di Dasar Kolam Jiwa Petir
57 Bab 57: Perburuan Baru
58 Bab 58: Persiapan dan Keheningan
59 Bab 59: Teknik Halimun
60 Bab 60: Menyempurnakan Pondasi
61 Bab 61: Pertarungan di Kediaman Zhong Tian
62 Bab 62: Mengamankan Klan Zhi
63 Bab 62 : Penolakan Tegas Zhi Hao
64 Bab 63: Serangan Senyap
65 Bab 65: Serangan Senyap 2
66 Bab 66: Taktik Dalam Bayang-Bayang
67 Bab 67: Awal Perjalanan Baru
68 Bab 68: Dalam Kabut yang Menyembunyikan Rahasia
69 Bab 69: Rahasia di Balik Altar
70 Bab 70: Awal yang Baru
71 Bab 71: Misteri yang Terungkap
72 Bab 72: Jejak di Labirin Bayangan
73 Bab 73: Perjalanan Menuju Kebenaran
74 Bab 74: Misteri Puncak Gunung
75 Bab 75: Puncak Kegelapan
76 Bab 76: Jejak Menuju Istana Langit Tersembunyi
77 Bab 77: Para Pengembara Misterius
78 Bab 78: Perang yang Tak Terelakkan
79 Bab 79: Persaingan
80 Bab 80: Jejak Menuju Takdir
81 Bab 81: Lembah Kabut Eterna
82 Bab 82: Jalan Baru di Depan Mata
83 Bab 83: Kekuatan yang Menyatu
84 Bab 84: Menuju Lembah Naga Tertidur
85 Bab 85: Pertarungan Api dan Bayangan
86 Bab 86: Warisan dan Peningkatan
87 Bab 87: Konflik di Pasar Kota
88 Bab 88: Kebangkitan Amarah Klan Hu
89 Bab 89: Penyamaran dan Rencana Balas Dendam
90 Bab 90: Pertempuran Dua Sekutu
91 Bab 91: Ancaman Tanpa Akhir
92 Bab 92: Strategi di Tengah Krisis
93 Bab 93: Menembus Sarang Sekte Bayangan
94 Bab 94: Balasan dari Klan Hu
95 Bab 95: Strategi Penghancuran Klan Hu
96 Bab 96: Jejak Baru dan Musuh di Balik Bayangan
97 Bab 97: Darah dan Bayangan
98 Bab 98: Perang di Lembah Kabut
99 Bab 99: Mengambil Hadiah Kemenangan
100 Bab 100: Awal dari Ketakutan yang Menyebar
101 Bab 101: Jejak Darah Masa Lalu
102 Bab 102: Api Dendam yang Membakar Langit
103 Bab 103: Strategi Kematian Tanpa Jejak
104 Bab 104: Strategi di Balik Bayangan
105 Bab 105: Penyerangan
106 Bab 106: Kembali ke Klan Zhi
107 Bab 107: Kepulangan yang Sunyi
108 Bab 108: Rencana Pernikahan
109 Bab 109: Dalam Bayangan Klan Ling
110 Bab 110: Ling Mei: Terperangkap di Antara Kepatuhan dan Kebebasan
111 Bab 111: Langkah Pertama Ling Mei
112 Bab 112: Jaringan Intrik dan Persiapan
113 Bab 113: Intrik di Balik Bayangan
114 Bab 114: Langkah di Balik Bayangan
115 Bab 115: Bayang-Bayang di Balik Kekacauan
116 Bab 116: Perburuan Dimulai
117 Bab 117: Perburuan Bayangan Timur
118 Bab 118: Jejak di Balik Bayangan
119 Bab 19: Perlindungan dari Sekte Langit Kelabu
120 Bab 120: Bayangan di Balik Persekutuan
121 Bab 121: Serangan di Tengah Malam
122 Bab 122: Jejak Bayangan Timur
123 Bab 123: Strategi dan Dominasi
124 Bab 124: Eksekusi Rencana
125 Bab 125: Pertempuran di Markas Strategis
126 Bab 126: Kedatangan Musuh Utama
127 Bab 127: Misteri di Lembah Tersegel
128 Bab 128: Rahasia di Cincin Dunia
129 Bab 129: Kitab Teknik Langit
130 Bab 130: Era Baru Klan Zhi
131 Bab 131: Awal Organisasi Bayangan
132 Bab 132: Langkah Berat Menuju Aliansi
133 Bab 133: Rencana yang Terbuka
134 Bab 134: Menyiapkan Panggung
135 Bab 135: Menghancurkan Formasi Penghancur Abyss
136 Bab 136: Tekad di Tengah Ancaman
137 Bab 137: Konfrontasi dengan Klan Luo
138 Bab 138: Akhir dari Luo Tianyu
139 Bab 139: Perjalanan Menuju Tanah Beku Abadi
140 Bab 140: Malam Berdarah di Hanxye
141 Bab 141: Jejak yang Hilang di Tanah Beku
142 Bab 142: Perkenalan dan Rencana
143 Bab 143: Tentang Daratan Utama
144 Bab 144: Reruntuhan di Tanah Beku Abadi
145 Bab 145: Serangan Kilat di Reruntuhan
146 Bab 146: Mata Kegelapan
147 Bab 147: Duel di Puncak Kekuasaan
148 Bab 148: Harapan di Tengah Kekacauan Pikiran
149 Bab 149: Ketegangan di Tengah Dingin
150 Bab 150: Pertarungan melawan Pilar 3
151 Bab 151: Kemenangan yang Menggetarkan
152 Bab 152: Kehangatan di Tengah Perjalanan
153 Bab 153: Laporan dan Strategi Baru
154 Bab 154: Pertempuran di Ambang Reruntuhan
155 Bab 155: Pintu Menuju Misteri
156 Bab 156: Perangkap yang Tersembunyi
157 Bab 157: Lorong yang Memisahkan Takdir
158 Bab 158: Jalan yang Terbentang di Depan
159 Bab 159: Ujian Terakhir dan Jalan Keluar
160 Bab 160: Awal dari Perjalanan Baru
161 Bab 161: Perjalanan Menuju Kedewasaan
162 Bab 162: Keputusan di Tengah Hening
163 Bab 163: Undangan Berbalut Ancaman
164 Bab 164: Pertemuan di Aula Utama
165 Bab 165: Konflik di Kota Baru
166 Bab 166: Pertarungan Tanpa Henti
167 Bab 167: Menuju Daratan Utama
168 Bab 168: Perekrutan Murid oleh Sekte-Sekte Besar
169 Bab 169: Bayangan di Balik Perekrutan
170 Bab 170: Duel di Tengah Perekrutan
171 Bab 171: Langkah Pertama Menuju Puncak Daratan Utama
172 Bab 172: Perjalanan Menuju Kota Batu Langit
173 Bab 173: Serangan di Lembah Seratus Bayangan
174 Bab 174: Penyergapan! Musuh Lama atau Ancaman Baru?
175 Bab 175: Pertempuran Memanas! Qianlong Mengamuk!
176 Bab 176: Masa Tenang dan Situasi Canggung
177 Bab 177: Gangguan Tak Terduga di Tengah Malam
178 Bab 178: Jing Wu! Pemburu dari Klan Surgawi!
179 Bab 179: Pertarungan dalam Kegelapan
180 Bab 180: Kekuatan Pedang Qianlong dan Teknik Penghancur Surga
181 Bab 181: Bayang-Bayang yang Belum Reda
182 Bab 182: Ujian Bintang Kutub dan Kebangkitan Para Penjaga
183 Bab 183: Turnamen Murid Baru
184 Bab 184: Seleksi Awal dan Ujian Bakat Unik
185 Bab 185: Ujian Kekuatan Fisik dan Arena Rintangan Mematikan
186 Bab 186: Persaingan dan Strategi Baru
187 Bab 187: Pertarungan yang Tak Terhindarkan
Episodes

Updated 187 Episodes

1
01: Sampah Tak Berguna
2
Bab 02: Ancaman Kematian
3
Bab 03: Apakah aku sangat Spesial?
4
Bab 04: Sesuatu yang Tersembunyi
5
Bab 05: Kitab Penghancur Surga
6
Bab 06: Desa Wi di Serang
7
Bab 07: Ada Pengkhianat di Sana
8
Bab 08: Suara Peringatan
9
Bab 09: Serangan Malam
10
Bab 10: Pertempuran pecah
11
Bab 11: Kedatangan Patriark Wi
12
Bab 12: Aksi Zhi Hao
13
Bab 13: Bambu Temuruas
14
Bab 14: Konspirasi
15
Bab 15: Konfrontasi dengan Xiao Lui
16
Bab 16: Hukuman dari Kakak
17
Bab 17: Ambisi Klan Xiao
18
Bab 18: Kedatangan Klan Xiao
19
Bab 19: Ambisi kekuasaan
20
Bab 20: Kemarahan Xiao Ming
21
Bab 21: Rencana Pemberontakan
22
Bab 22: Perubahan Rencana
23
Bab 23: Racun
24
Bab 24: Rencana di Balik Rencana
25
Bab 25: Siapa yang berani
26
Bab 26: Pecah
27
Bab 27: Kehancuran
28
Bab 28: Apa yang terjadi pada Xiao Bai
29
Bab 29: Trik Xiao Bai
30
Bab 30: Kedatangan Xiao Mandai
31
Bab 31: Teknik Tubuh Abadi
32
Bab 32: Tak. Terkalahkan
33
Bab 33: Sebuah Kalung & Harimau Api
34
Bab 34: Rong An
35
Bab 35: Alam Rahasia
36
Bab 36: Rencana Keji
37
Bab 37: Rencana Keji 2
38
Bab 38: Jebakan di Lembah Gelap
39
Bab 39: Goblin
40
Bab 40: Pura-pura
41
Bab 41: Keluar dari Alam Rahasia
42
Bab 42: Rencana demi Rencana
43
Bab 43: Menunggu Serangan
44
Bab 44: Tidak akan Menyerah
45
Bab 45: Menggunakan Inti Bintang Petir
46
Bab 46: Rencana Wang Xiang
47
Bab 47: Mengejutkan Tetua Liang
48
Bab 48: Kemenangan yang melelahkan
49
Bab 49: Ancaman Baru
50
Bab 50 - Perang Bayangan
51
Bab 51: Bayangan Perang 2
52
Bab 52: Pertempuran Penentu
53
Bab 53: Rencana di Balik Tirai
54
Bab 54: Utusan untuk Sekte Fajar Senja
55
Bab 55: Persiapan Menuju Masa Depan
56
Bab 56: Temuan di Dasar Kolam Jiwa Petir
57
Bab 57: Perburuan Baru
58
Bab 58: Persiapan dan Keheningan
59
Bab 59: Teknik Halimun
60
Bab 60: Menyempurnakan Pondasi
61
Bab 61: Pertarungan di Kediaman Zhong Tian
62
Bab 62: Mengamankan Klan Zhi
63
Bab 62 : Penolakan Tegas Zhi Hao
64
Bab 63: Serangan Senyap
65
Bab 65: Serangan Senyap 2
66
Bab 66: Taktik Dalam Bayang-Bayang
67
Bab 67: Awal Perjalanan Baru
68
Bab 68: Dalam Kabut yang Menyembunyikan Rahasia
69
Bab 69: Rahasia di Balik Altar
70
Bab 70: Awal yang Baru
71
Bab 71: Misteri yang Terungkap
72
Bab 72: Jejak di Labirin Bayangan
73
Bab 73: Perjalanan Menuju Kebenaran
74
Bab 74: Misteri Puncak Gunung
75
Bab 75: Puncak Kegelapan
76
Bab 76: Jejak Menuju Istana Langit Tersembunyi
77
Bab 77: Para Pengembara Misterius
78
Bab 78: Perang yang Tak Terelakkan
79
Bab 79: Persaingan
80
Bab 80: Jejak Menuju Takdir
81
Bab 81: Lembah Kabut Eterna
82
Bab 82: Jalan Baru di Depan Mata
83
Bab 83: Kekuatan yang Menyatu
84
Bab 84: Menuju Lembah Naga Tertidur
85
Bab 85: Pertarungan Api dan Bayangan
86
Bab 86: Warisan dan Peningkatan
87
Bab 87: Konflik di Pasar Kota
88
Bab 88: Kebangkitan Amarah Klan Hu
89
Bab 89: Penyamaran dan Rencana Balas Dendam
90
Bab 90: Pertempuran Dua Sekutu
91
Bab 91: Ancaman Tanpa Akhir
92
Bab 92: Strategi di Tengah Krisis
93
Bab 93: Menembus Sarang Sekte Bayangan
94
Bab 94: Balasan dari Klan Hu
95
Bab 95: Strategi Penghancuran Klan Hu
96
Bab 96: Jejak Baru dan Musuh di Balik Bayangan
97
Bab 97: Darah dan Bayangan
98
Bab 98: Perang di Lembah Kabut
99
Bab 99: Mengambil Hadiah Kemenangan
100
Bab 100: Awal dari Ketakutan yang Menyebar
101
Bab 101: Jejak Darah Masa Lalu
102
Bab 102: Api Dendam yang Membakar Langit
103
Bab 103: Strategi Kematian Tanpa Jejak
104
Bab 104: Strategi di Balik Bayangan
105
Bab 105: Penyerangan
106
Bab 106: Kembali ke Klan Zhi
107
Bab 107: Kepulangan yang Sunyi
108
Bab 108: Rencana Pernikahan
109
Bab 109: Dalam Bayangan Klan Ling
110
Bab 110: Ling Mei: Terperangkap di Antara Kepatuhan dan Kebebasan
111
Bab 111: Langkah Pertama Ling Mei
112
Bab 112: Jaringan Intrik dan Persiapan
113
Bab 113: Intrik di Balik Bayangan
114
Bab 114: Langkah di Balik Bayangan
115
Bab 115: Bayang-Bayang di Balik Kekacauan
116
Bab 116: Perburuan Dimulai
117
Bab 117: Perburuan Bayangan Timur
118
Bab 118: Jejak di Balik Bayangan
119
Bab 19: Perlindungan dari Sekte Langit Kelabu
120
Bab 120: Bayangan di Balik Persekutuan
121
Bab 121: Serangan di Tengah Malam
122
Bab 122: Jejak Bayangan Timur
123
Bab 123: Strategi dan Dominasi
124
Bab 124: Eksekusi Rencana
125
Bab 125: Pertempuran di Markas Strategis
126
Bab 126: Kedatangan Musuh Utama
127
Bab 127: Misteri di Lembah Tersegel
128
Bab 128: Rahasia di Cincin Dunia
129
Bab 129: Kitab Teknik Langit
130
Bab 130: Era Baru Klan Zhi
131
Bab 131: Awal Organisasi Bayangan
132
Bab 132: Langkah Berat Menuju Aliansi
133
Bab 133: Rencana yang Terbuka
134
Bab 134: Menyiapkan Panggung
135
Bab 135: Menghancurkan Formasi Penghancur Abyss
136
Bab 136: Tekad di Tengah Ancaman
137
Bab 137: Konfrontasi dengan Klan Luo
138
Bab 138: Akhir dari Luo Tianyu
139
Bab 139: Perjalanan Menuju Tanah Beku Abadi
140
Bab 140: Malam Berdarah di Hanxye
141
Bab 141: Jejak yang Hilang di Tanah Beku
142
Bab 142: Perkenalan dan Rencana
143
Bab 143: Tentang Daratan Utama
144
Bab 144: Reruntuhan di Tanah Beku Abadi
145
Bab 145: Serangan Kilat di Reruntuhan
146
Bab 146: Mata Kegelapan
147
Bab 147: Duel di Puncak Kekuasaan
148
Bab 148: Harapan di Tengah Kekacauan Pikiran
149
Bab 149: Ketegangan di Tengah Dingin
150
Bab 150: Pertarungan melawan Pilar 3
151
Bab 151: Kemenangan yang Menggetarkan
152
Bab 152: Kehangatan di Tengah Perjalanan
153
Bab 153: Laporan dan Strategi Baru
154
Bab 154: Pertempuran di Ambang Reruntuhan
155
Bab 155: Pintu Menuju Misteri
156
Bab 156: Perangkap yang Tersembunyi
157
Bab 157: Lorong yang Memisahkan Takdir
158
Bab 158: Jalan yang Terbentang di Depan
159
Bab 159: Ujian Terakhir dan Jalan Keluar
160
Bab 160: Awal dari Perjalanan Baru
161
Bab 161: Perjalanan Menuju Kedewasaan
162
Bab 162: Keputusan di Tengah Hening
163
Bab 163: Undangan Berbalut Ancaman
164
Bab 164: Pertemuan di Aula Utama
165
Bab 165: Konflik di Kota Baru
166
Bab 166: Pertarungan Tanpa Henti
167
Bab 167: Menuju Daratan Utama
168
Bab 168: Perekrutan Murid oleh Sekte-Sekte Besar
169
Bab 169: Bayangan di Balik Perekrutan
170
Bab 170: Duel di Tengah Perekrutan
171
Bab 171: Langkah Pertama Menuju Puncak Daratan Utama
172
Bab 172: Perjalanan Menuju Kota Batu Langit
173
Bab 173: Serangan di Lembah Seratus Bayangan
174
Bab 174: Penyergapan! Musuh Lama atau Ancaman Baru?
175
Bab 175: Pertempuran Memanas! Qianlong Mengamuk!
176
Bab 176: Masa Tenang dan Situasi Canggung
177
Bab 177: Gangguan Tak Terduga di Tengah Malam
178
Bab 178: Jing Wu! Pemburu dari Klan Surgawi!
179
Bab 179: Pertarungan dalam Kegelapan
180
Bab 180: Kekuatan Pedang Qianlong dan Teknik Penghancur Surga
181
Bab 181: Bayang-Bayang yang Belum Reda
182
Bab 182: Ujian Bintang Kutub dan Kebangkitan Para Penjaga
183
Bab 183: Turnamen Murid Baru
184
Bab 184: Seleksi Awal dan Ujian Bakat Unik
185
Bab 185: Ujian Kekuatan Fisik dan Arena Rintangan Mematikan
186
Bab 186: Persaingan dan Strategi Baru
187
Bab 187: Pertarungan yang Tak Terhindarkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!