3. BAG[Sebelnya pake kuadrat]

...BAB 3-[Sebelnya pake kuadrat]...

..._Ayam kate, nendang durian...

...Sini yang pedekate, situ yang jadian_...

Tahun baru tepat dihari Minggu. Bikin jomblo ngenes makin ngenes. Udah malam mingguan tambah malam tahun baruan. Hanya satu doa para jomblowan jomblowati diluar sana, semoga hujan sederas derasnya. Kembang api mlempem, gak ada yang ngerayain. Biar yang date gagal ngedate. Biar yang apel gagal ngapel. Sekali kali malam mingguan anteng dirumah, gak keluyuran, nemenin orang tua buat nambah bakti.

Ocha gadis belum genap umur 17 tahun itu menikmati malam Minggu tahun barunya santai-santai. Ditemani Snack ciki renyah digigit yang menggunung diatas kasur bak harta qorun tak lupa soda ria yang setia menemani.

Pintu kamar ditutup capek dengar racauan tak jelas tetangga sebelah, menanyakan malam mingguan kemana. Dari sore tadi Keenan sibuk ngerecok mau malam mingguan bareng gebetan, rencananya mau minta kepastian status malam ini, mumpung malam Minggu.

Bukan wacana yang bersifat rahasia, nyatanya satu rumah dibuat risuh orasi sang Abang yang mirip kampanye pilkada, mungkin tetangga sebelah juga dengar saking koar koar nya.

Tok tok

"Cha.."

Pintu diketuk, gerakan tangan yang akan memasukan kripik kentang terhenti.

"Ada apa mi?" Ternyata Ummi yang terlihat setelah membuka pintu.

Ummi memberikan paper bag entah apa isinya, keningnya berkerut, bingung ketika menerima. "Apa mi?"

Ummi menggeleng, "Gak tau, buka aja sendiri."

"Lah emang dari siapa?"

"Dari si Eja tadi."

Ocha melotot kaget, "Beneran mi? Gak bohong kan? Orangnya mana?" Beruntun bertanya sambil melihat dibelakang Ummi. Mungkin masih bisa ditemukan orangnya.

"Baru aja pulang, udah dari tadi ngobrol bareng Babe digazebo depan. Makan bareng juga."

"Kok umi gak bilang." Ucapnya menuntut.

"Emang kenapa? Lah tadi kan bilang sendiri kalo gak mau diganggu, bilangnya mau hibernasi, gak makan malam, mau diet. Gimana sih dek."

Ocha terdiam, merenggut, tadi sore dia memang memberi ultimatum pada kedua orang tuanya agar tidak diganggu juga tidak ikut makan malam. Sejak menjelang Maghrib dia berada dikamar, setelah merampok seisi loker dapur mencari cemilan yang akan menemaninya malam ini. Meskipun tadi sempat diganggu sang kakak, menggedor pintu kamar untuk mengajaknya ikut keluar, menjadi saksi pernyataan cintanya. Namun tak membuatnya bergerak dari atas kasur, menikmati drama komedi ditemani sesaji.

"Tadi nyariin Ocha nggak mi?"

Ummi menggeleng, "Ngapain nyariin kamu kan udah putus."

Melupakan kekesalan, ia lebih terkejut dengan ucapan Ummi, perasaan tak ada yang dikasih tahu kalo putus, bahkan Keenan pun tak diberi tahu.

Ya Allah, cowok kalo sekali lemes gitu ya, lemes banget sampe ember bocor. Dasar mantan!!

"Gini dek, biarpun kalian memutuskan udahan, tapi bagi Ummi kalian tetap anak Ummi, jadi Ummi gak bakal biarin Eja jadi sungkan datang kesini gara gara hubungan kalian. Adek paham kan? Ummi cuma mau bilang kalo memang itu yang terbaik menurut kalian, Ummi bakal dukung apapun itu, yah walaupun masih pengen banget punya mantu kayak Eja sih." Ummi tertawa renyah, mencairkan suasana.

Ummi menarik si bungsu kedalam pelukannya, "Tapi silaturahim nya jangan sampai putus ya." Pinta beliau.

Hanya anggukan yang bisa Ocha sampaikan, tenggorokannya kering, tercekat ingin menangis. Apalagi mendengar bagaimana sayangnya sang ibu pada mantan.

"Udah, tidur gih, udah malem ini, jangan lupa sholat isya dulu kalo belum, cuci muka basuh kaki lalu tidur ya. Jangan begadang buat nonton film apalagi nonton kenangan mantan, ati ati ngajak Balikan." Melepas pelukannya, Ummi terkekeh mengusap puncak kepala putrinya sayang begitu melihat raut wajah masam.

"Nice dream, bubu." Ejek Ummi begitu keluar kamar.

"Ihhh, Ummi."

Ocha melihat jam di atas nakas menunjukkan pukul setengah sembilan. Tak terasa sudah mau menghabiskan malam minggunya dengan nonton film dan nanti akan diakhiri dengan mimpi dipulau kapuk. Usai melaksanakan kewajiban, bersiap tenggelam dalam mimpi tiba tiba matanya terbuka, teringat bungkusan paper bag yang belum dibuka.

Beranjak dari tempatnya, mengambil paper bag yang ada disudut meja belajar.

Ada 2 buah kotak yang terlihat begitu membuka isinya. Tangannya terampil mengeluarkan, ternyata ada surat juga. Kotak pertama kecil dibungkus kertas kado dibawahnya ada kotak tanggung yang isinya donat macha kesukaannya.

Mau jingkrak jingkrak baper, tapi ditahan alhasil yang keluar hanya senyum tipis disertai hidup yang kembang kempis menahan.

Happy Saturday night and new year bubu😍 maaf ya Bu kalo aku cuma ngasih ini gak diajak jalan, bubu sih ngajak putus segala, ngajak nikah kek biar seneng. Kalo mau diajak jalan Balikan yuk Bu. Nggak kasian sama aku merana gini sendirian, gak ada temen malam mingguan. Sebenernya pengen nulis banyak, tapi capek, ntar deh kalo ketemu makanya mau kalo diajak ngomong. Bubu sih,, udah dulu ya Bu, bye. Sayang terus pokoknya.

Nb. Telponnya dijawab dong Bu, kangen banget sama suaranya yang kayak speaker masjid.

...Tersayang....

Baper? Jangan tanya. Pastinya. Selesai membaca Ocha tak kuasa menahan tawa, masih sejujur itu ternyata kalo ngomong.

Tak berselang lama kembali merengut. "Kenapa nggak jujur juga kalo selingkuh. Sebel gue pake kuadrat." Ucapnya pelan, tak mau meratapi nasib terlalu lama, ia pergi meninggalkan pemberian mantan begitu saja.

Mencoba menutup mata walau sulit dirasa, tubuhnya ditenggelamkan dalam selimut. Secepat itu suasana hatinya berubah, padahal tadi sempat tertawa bahagia seperkian detik sudah kembali merana.

...>>>°_°<<<...

Coffe shop bernuansa anak muda ikut menjadi saksi pernyataan perasaan seorang Keenan, habis Maghrib tadi ia menjemput si gebetan_Dara_ untuk mengajak malam mingguan setelah meminta izin pada ayahnya. Baru tiba setelah isya.

Teman seangkatan sudah berkumpul untuk menjadi tim sukses Keenan ketika keduanya sampai, bukan tidak mudah membawa serta Dara untuk datang, susah banget. Apalagi setelah tahu calon mertua nya angkatan TNI yang posesif.

Dara tampak bergeming mendengar pernyataan Keenan, bingung satu sisi dia sayang satu sisinya lagi melanggar prinsipnya gak pacaran sebelum lulus SMA.

Gadis itu menoleh menatap Jeno, sang sahabat yang juga ada disana. Meminta pendapat. Jeno menghela nafas kasar, mengalihkan pandangan.

"Terima lah Dar, udah kesini juga, masa kita gagal dapet PJ."

"Iya Dar, terima dong."

"Terima. Terima."

Teman temannya mulai beraksi melihat tak ada pergerakan dari dara untuk menerima. Dia kembali menoleh kearah Keenan, semakin bingung melihat wajah melas kemungkinan terburuk.

Dara mengangguk lemah, menerima. Suara 'yes' terdengar dari Keenan disusul sorakan teman teman. Sesuai janji digrup angkatan Keenan akan mentraktir mereka.

Sudah lama Keenan tertarik dengan Dara, si cuek yang tak pernah tertarik dengan pesonanya. Baru bulan kemarin dia berani melakukan chat pribadi yang ternyata dapat tanggapan positif. Gak sekaku kelihatannya, enak diajak ngobrol. Jadilah malam ini mumpung timingnya tepat dia ungkapkan saja perasaannya.

Keenan senyum percaya diri, sudah dia duga tak kan ada yang mampu menolak pesonanya. Dara disampingnya hanya tersenyum kaku, tak pernah berada di situasi ini.

"Sori gue telat." Reza datang, menepuk pundak Keenan.

"Udah Lo terima Dar?" Reza menoleh menatap Dara.

Gadis itu tersenyum malu, mengangguk. "Ya Lo pikir sendiri lah, emang ada yang menolak pesona cowok ganteng kayak gue." Keenan berucap percaya diri.

Mengindahkan ucapan Keenan, Reza kembali melihat Dara, "Mau aja Lo Dar nerima burung kutilang gini, awas kena jampi jampi."

"Sialan Lo." Reza tertawa.

"Gimana tadi, ketemu si Ocha nya? Balikan kagak?"

"Boro boro, ketemu aja kagak apalagi balikan." Keenan menepuk pundak sang sahabat ikut berduka cita.

"Sabar bro, masih coba lagi. Yang penting gue jadian." Ejeknya.

"Sialan emang, sini yang pedekate situ yang jadian. Durhaka Lo."

Rasanya ada kesenangan tersendiri melihat raut tak enak sahabat. Biarlah biasanya juga mereka yang pamer status, giliran putus gak mungkin kan hidup ini jadi Hiatus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!