"Astaga dia Istri Presdir?" kaget mereka dengan suara kecil .
" Ngapain kalian?" tanya Bara dengan dingin menghampiri keempat direktur muda itu .
" I, Ini Presdir," gelagapan mereka .
" Dia gangguin Lala Suami" adu Ayla dengan wajah takutnya dan berlari memeluk Bara .
" Ti, tidak Presdir . Dia makan es banyak sekali jadi kami ambil biar nggak dia makan semua" jawab salah satu direktur itu dengan santai saat ekspresi Bara mulai berubah .
Bara melirik lima stik es krim diatas meja serta beberapa Es krim yang dipegang oleh direktur itu .
" Berikan bil belanjaan nya" ucap Bara meminta pada kasir yang dengan cepat di carikan.
" Lala cuma makan satu Suami selebihnya mereka " ucap Ayla malah menuduh membuat keempat direktur itu tercengang mendengarnya.
Ayla melepaskan pelukannya di tubuh Bara lalu berdiri di samping dan batuk-batuk karena merasa tenggorokan nya kering .
Hacueh.
Ayla bersin dengan cukup keras " Masih menuduh kami yang makan Es?" ucap salah satu dari direktur itu menggoda Ayla yang sudah ada bukti nyata makan Es krim terlalu banyak .
" Suami , enggak, Lala " ucap Ayla terus berbicara sambil berjalan mengikuti Bara yang terus melangkah tapi hanya diam saja .
" Suami maafin Lala" ucap Ayla ketika mereka berada di dalam lift karena Bara tiba-tiba diam seribu bahasa.
" Suami " panggil Ayla memegang tangan Bara dan memainkan jarinya .
Uhukkkk
Uhukkkk.
Wueeekkk.
Saking seringnya batuk membuat Ayla muntah dan juga Flu .
" Suami hidung Lala perih " rengek Ayla yang muntah sedikit di dalam lift .
Bara menggendong Ayla keruangan nya lalu mengambil beberapa helai tisu.
" Mau makan es krim lagi?" tanya Bara dengan dingin membantu membersihkan mulut Ayla
Uhukkkk
" boleh?" tanya Ayla .
" Terserah" ucap Bara meletakkan Ayla di atas sofa lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya .
" Suami jangan marah ?" ucap Ayla berlari cepat memeluk Bara yang masih berjalan itu dari belakang .
" Nggak marah, terserah Kamu toh kalau sakit kamu sendiri yang nanggung " ucap Bara dengan nada datar berdiri diam walaupun Ayla memeluknya dari belakang .
" Suami nggak kasihan liat Lala?" tanya Ayla dengan manja .
" Enggak " jawab Bara cuek kembali melanjutkan langkah nya walaupun ada Ayla yang memeluknya.
" Isssh, Teganya Suami " ucap Ayla dengan nada meledek dan tingkah bobrok nya .
" Biarkan, percuma peduli pada orang yang tidak peduli dengan kesehatan nya nanti kalau sakit menangis dan merengek" omel Bara yang berdiri di depan lemari mencari berkas dan Ayla masih memeluknya.
" kan ada Suami " jawab Ayla dengan mudahnya semakin bermanja dibalik punggung Bara .
" Kamu ngerti nggak kalau orang lagi marah sama kelakuan Kamu" ucap Bara dengan suara sedikit meninggi menatap tangan Ayla yang masih melingkar di perutnya
" Maafin Lala" suara kecil Ayla di dari balik punggung Bara dan sesekali masih batuk .
" Kamu ngapain makan es krim sampai lima hahh" ucap Bara yang marah karena Ayla tidak memperhatikan kesehatan sampai makan 5 es krim .
" Lala suka" ucap Ayla yang baru tadi merasa puas makan es krim.
" Ya kalau suka Aku pun tidak melarang kamu memakannya tapi makanlah dengan porsi yang wajar , lagian kamu juga bukan anak kecil lagi yang apapun harus di pantau " ucap Bara saat Ayla terkesan sangat tidak dewasa .
" Suami mana ngerti betapa sulitnya menahan keinginan untuk tidak memakan makanan yang disuka " jawab Ayla yang sudah sedari kecil sampai sekarang merasakan , itulah sebabnya sekali dapat Ayla selalu kebablasan dan lupa daratan jika sudah makan es krim.
Bara berbalik lalu memeluk istrinya itu dengan kasih Sayang " Okey mulai hari ini kamu boleh makan 1 es krim dalam sehari " ucap Bara sebagai pria dewasa yang kini mengerti kenapa Ayla seperti rakus dengan es krim karena dia memang jarang dibolehkan memakannya.
" Beneran ?" tanya Ayla sampai meronta-ronta kesenangan yang diangguki Bara .
" Terimakasih, Lala sayang Suami " ucap Ayla berjinjit memeluk leher Bara lalu mengecup pipinya saat akhirnya Bara mengerti .
" Aku juga sayang Istriku" ucap Bara mengecup kening Ayla .
Mereka bersama baru beberapa hari ini tapi perasaan mereka sudah sangat jauh berubah , mungkin karena mereka adalah 2 insan yang sama-sama kesepian sehingga saat bersama mereka cepat akrab .
" Lala duduk disofa ya Suami " ucap Ayla yang diangguki Bara .
Ayla berbaring meluruskan kakinya diatas sofa lalu bermain ponsel dalam waktu cukup lama sampai perlahan matanya mengantuk dan akhirnya tertidur .
Bara menyelimuti Ayla yang sudah tertidur dengan jas sambil geleng kepala " Dia suka sekali tidur tidak pakai bantal " gemas Bara berjongkok mengelus kepala Ayla yang tidur disofa .
" Mmmh" Ayla menggeliat tidak nyaman lalu tidur menghadap sandaran kursi.
" Tidurlah" senyum hangat Bara menatap punggung Ayla .
...........
2 jam kemudian .
Ayla membuka mata dan langsung mengelus perutnya yang terasa begitu lapar .
" Suami dimana?" ucap Ayla duduk mengucek matanya menatap meja kerja Bara yang kosong .
Ayla merapikan rambut dan penampilan nya lalu berjalan keluar dari ruangan kerja Bara .
" Selamat siang Nyonya, Apa anda perlu sesuatu ?" tanya bodyguard begitu Ayla membuka pintu .
" Suami Lala dimana?" tanya Ayla mengucek lagi matanya .
" Tuan sedang meeting dan tadi berpesan jika Nyonya lapar makanan sudah tersedia diatas meja " ucap bodyguard itu.
" Dia belum makan kan?" tanya Ayla yang di balas gelengan oleh bodyguard itu.
Ayla kembali masuk dan berbaring disofa bermain ponsel menunggu sampai Bara selesai meeting.
..........
" Lala mengapa bermain ponsel kan kamu belum makan sudah siang " ucap Bara langsung mengambil ponsel Ayla yang berbaring di sofa itu .
" Lala nunggu Suami " jawab Ayla yang sudah duduk itu .
" ngapain ditunggu kan lama , Aku meeting dan perut kamu sakit karena telat makan " cemas Bara melihat hidangan yang masih utuh diatas meja
" Besok-besok jangan menunggu Aku, kalau lapar makan duluan " ucap Bara yang jadi kasihan melihat Ayla jadi telat makan hanya gara-gara menunggunya.
" Lala mau makan sama Suami jadi nggak Apa-apa kok nunggu " ucap Ayla yang mengerti kalau Bara sibuk .
" Bukan masalah nungguin tapi nanti kamu sakit " ucap Bara yang tidak ingin terjadi apa-apa dengan Ayla.
" Enggak, Suami yang kerja aja telat makan nggak apa-apa apalagi Lala yang cuma duduk " jawaban realistis Ayla tapi itu justru secara tidak langsung menampar Bara dengan ucapan nya .
" Iya , Okey . Aku tidak akan telat lagi makan hanya karena mengurus pekerjaan" ucap Bara setelah introspeksi diri.
" Bagus " ucap Ayla mengacungkan 2 jempol.
" Sini Lala yang suapi suami " ucap Ayla mengambil alih piring dan sendok di tangan Bara .
" Aaaaa" ucap Ayla menyuapi dengan tulus , membuat Air mata Bara ingin menetes saat kembali disuapi nasi oleh Ayla mengingatkan Bara bahwa orang terakhir yang menguapi nasi adalah ibunya 13 tahun yang lalu .
Tidak munafik anak laki-laki yang sudah dewasa seperti Bara pun masih merindukan kasih sayang seorang ibu sampai detik ini walaupun itu tidak akan mungkin dia dapatkan lagi lantaran ibunya yang sudah tiada
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
awesome moment
😭😭😭😭😭
2024-11-21
0
Miss Typo
nangis 😭
2024-10-18
0
Sang Penyihir Hati
biasanya ada up tiap hari kaka,,
2024-10-18
0