Bab 6 jangan jahat sama Lala

" Suami " panggil Ayla yang tertutup selimut itu .

" Apa " tanya Bara yang berbaring telentang melirik selimut di sampingnya , ehh maksudnya Ayla

" Kirain Suami udah tidur " ucap Ayla semakin memeluk sebelah tangan Bara dengan erat .

" Bagaimana mungkin Aku membawa tidur pikiran liar ini" batin Bara bernafas berat, hasratnya tiba-tiba naik saat dada Ayla yang memeluknya terus bergesekan dengan tangan nya ketika Ayla memeluk semakin erat.

Bara yang merasa tidak tahan membuka selimut dan mengangkat tubuh Ayla agar lebih keatas serta meletakkan kepalanya di atas bantal .

" Tidur seperti orang normal tidak baik tidur dengan posisi seperti itu" ucap Bara yang memang benar dan juga heran dengan posisi tidur Ayla yang tidak biasa

" Kata siapa nggak baik buktinya Lala masih hidup sampai sekarang" ucap Ayla yang memang sudah sedari kecil bahkan kata Daddy dari bayi tidur dengan posisi seperti itu.

" Ya apa salahnya merubah nya demi kesehatan " ucap Bara memberikan jawaban logis .

" Enggak bisa , nanti juga seperti itu lagi " ucap Ayla yang memang selalu seperti itu tanpa sadar walaupun sebelum tidur dia berbaring dengan posisi yang baik .

" Bisa biar Aku bantu " ucap Bara yang ingin Ayla merubah kebiasaan tidurnya.

" Caranya?" tanya Ayla .

" Mau tidur Aku peluk ?" tanya Bara yang tidak ingin juga membuat Ayla tak nyaman sekalipun Ayla sudah menjadi istrinya yang bebas dia peluk kapan saja .

" Peluk aja?" tanya Ayla dengan polos.

" Ohhh, jadi kamu mau di apa-apain?" ucap Bara yang membuat Ayla langsung mendelik ngeri .

" Suami kalau melakukan begituan enak atau sakit?" tanya Ayla dengan polos begitu dia masuk kepelukan hangat Bara .

" Astaga , sekarang Aku punya jawaban kenapa Zoe melarang dengan keras Ayla dekat dengan pria manapun ternyata adiknya memang sangat polos dan rasa penasaran tinggi" batin Bara yang maklum Zoe se posesif itu pada adiknya.

" Gadis polos ini sangat mudah terpengaruh dan dibunuh oleh rasa penasaran yang terus menerus mendesak nalurinya." Bara masih terpaku menatap wajah Ayla yang berada dalam pelukan nya .

" Ya mana Aku tau , Aku pun belum pernah mencobanya" jawab Bara dengan wajah serius seolah sama sekali tidak mengerti tentang hal intim .

" Lahh masa sih bukannya teman-teman kalian banyak Casanova ya ?" tanya Ayla yang sangat tinggi rasa penasaran tapi selama ini Zoe sangat membatasi interaksi Ayla dengan para sahabatnya.

" Itu kamu tau Princess jawaban nya , yang Casanova itu teman-teman bukan Aku " jawab Bara dengan hati-hati menjawab setiap pertanyaan Ayla yang bisa saja membuat dia keceplosan nanti .

" Ya tapikan Suami berteman sama mereka masa nggak pernah di goda wanita? " tanya Ayla .

" Aku sudah muak melihat wanita " ucap Bara berterus terang , mungkin memang banyak sekali wanita yang ingin bersamanya dari berbagai kalangan tapi belum ada satupun dari mereka yang tulus ingin bersama Bara kecuali menginginkan hartanya saja.

" Liat Lala juga ?" ucap Ayla menatap Bara dengan mata bulatnya yang tiba-tiba sendu .

" Astaga , kan tadi kita bicara tentang wanita-wanita itu kenapa jadi kamu yang merasa " ucap Bara dengan gemas mencubit hidung Ara yang tidak terlalu mancung .

" Tapikan Suami yang bilang tadi kalau udah muak melihat wanita " ucap Ayla mengulang ucapan Bara .

" Ya kecuali Lala" ralat Bara agar Ayla tidak berpikiran berlebihan juga.

" Kenapa tidak muak melihat Lala?, Lala kan juga wanita?" tanya Ayla lagi .

" Karena Kamu istriku " pernyataan Bara mengecup kening Ayla untuk kedua kalinya setelah akad nikah tadi pagi .

" Lala cantik nggak Suami?" tanya Ayla spontan.

" Cantik " jawab Bara tanpa ragu .

" Semua orang bilang gitu " senyum bahagia Ayla mengedipkan matanya dengan centil saking senangnya.

" Hehhhh, centil juga kamu ternyata " Bara tergelak di tengah keseriusan begitu melihat sisi lain dari Ayla .

" Bukan centil Suami , perempuan mana yang tidak akan senang ketika dikatakan cantik " ucap Ayla mengatakan kenyataan.

" Kalau dibilang jelek?" tanya Bara dengan sengaja yang membuat Ayla langsung berubah ekspresi.

" nangis " ucap Ayla dengan jujurnya yang sedari kecil sangat sering menangis ketika dikatai jelek oleh Daddy dan Kakak nya .

" Hahaha, sudah besar tidak boleh cengeng " ucap Bara mengelus kepala Ayla .

" Nggak cengeng air mata aja yang meleleh sendiri" ucap Ayla yang membuat Bara semakin tersenyum lebar memandang wajah cantik itu .

" Enak ya jadi kamu tumbuh dalam keluarga yang lengkap " ucap Bara mengelus kepala Ayla membayangkan betapa bahagianya Ayla selama ini .

" Haaa, Suami jangan gitu nanti Lala nangis " ucap Ayla yang jadi sedih .

" Kok gitu ?" .

" Suami jangan sedih Lala kan udah janji bakal sayang dan nemenin biar Suami nggak kesepian lagi " ucap Ayla yang selalu sedih jika memikirkan hidup Bara selama ini .

" Apakah Aku bisa memegang ucapan itu? Apakah kamu tidak akan pergi disaat nanti ada yang lebih baik dariku ?" tanya Bara dengan mendalam mengelus kepala Ayla yang berbaring di samping nya .

" Lala janji asal Suami jangan punya pacar " syarat Ayla .

" Nambah istri boleh berarti ?" tanya Bara dengan bercanda sambil tertawa .

" Boleh , biar hidup Suami makin rame " jawaban tak terduga Ayla yang membuat Bara terkejut .

" Mulai hari ini Lala belajar ya mencintai Suami Lala dan menganggap kalau Suami itu milik Lala sepenuhnya" ucap Bara mengajari Istrinya yang sama sekali belum ada perasaan untuknya .

" Lala tau itu kok, tapi kalau Suami yang ingin berpaling Lala bisa apa " ucap Ayla tanpa terduga yang membuat Bara semakin meneguk Saliva .

" Ya Lala kan istri Sah, bisa marah atau bahkan menuntut jika dikemudian hari Aku berbuat salah " ucap Bara dengan transparan.

" Enggak, prinsip Lala apapun yang menetap disisi Lala maka itulah yang Lala miliki " ucap Ayla .

" Kamu tidak ingin berjuang untuk mendapatkan kembali apa yang pernah kamu miliki?" tanya Bara dengan spontan.

" Kata Daddy, Lala nggak boleh bersaing sama orang dalam hal apapun " jawab Ayla yang langsung membungkam mulut Bara untuk bertanya lebih lanjut .

Princess seperti Ayla tanpa bersaing pun dia akan tetap mendapatkan apa yang dia inginkan dan Daddynya menanamkan hal seperti itu dalam diri putrinya karena Daddy berhasil membuat putrinya tidak akan pernah setara dengan wanita lain dalam hal apapun .

" Suami jangan jahat sama Lala ya , Lala udah senang dan bahagia punya teman hidup kayak Suami" ucap Ayla dengan polos yang membuat Air mata Bara ingin menetes mendengar nya .

" Harusnya Aku yang bilang begitu" ucap Bara memeluk Ayla dengan erat .

Muachh.

" jangan pernah tinggalkan Aku ya , semua orang telah pergi meninggalkan Aku dan sekarang Aku hanya punya Kamu" ucap Bara dengan suara bergetar mengelus punggung Ayla.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***