Tangan nya kembali memeluk pinggang Redyna , ia berdoa dalam hati semoga Redyna benar-benar sudah tertidur. Agar ia tidak kena amuk Redyna karena sudah dengan berani nya memeluk pinggang gadis itu yang padahal sebelumnya sudah diberi peringatan.
Saya nggak sanggup ngedenger penolakan yang kedua dari Kamu, Na. Harus pake cara apa, supaya kamu mau Nerima saya,hmm? bisik Gavin. Wajahnya ia benamkan di tengkuk Redyna, menghirup dalam-dalam aroma tubuh gadis itu.
Ngeliat kamu yang nggak mau disentuh saya dan nggak mau didekatin sama saya. Itu artinya kamu nolak saya,iya ? Saya nggak mau ditolak sama kamu, saya juga nggak mau bikin kamu nggak nyaman didekat saya. Tapi disisi lain, saya cinta dan terobsesi untuk milikin kamu, sayang. Saya harus gimana supaya kamu mau Nerima dan nyaman disamping saya ?
Setelah nya keheningan terjadi, hanya terdengar detik jarum jam yang ada dikamar itu." Biarin kayak gini aja,ya" ucap Gavin mempererat rengkuhan nya ditubuh Redyna.
***
Kini mobil sport yang dikemudikan Gavin telah sampai di pekarangan keluarga Adithama. Pria itu menggigit bibir bagian dalam nya ketika melihat Redyna yang bersedekap d**a dengan bibir yang mengerucut.
" Nggak usah mupeng! baru begini aja udah mupeng, gimana kalau aku bugil didepan Om!" sentak Redyna yang langsung mengubah ekspresi Gavin 180 derajat.
Ya kalau kamu bugil didepan saya, nggak perlu basa-basi langsung saya terkam kamu nya pas itu juga. Begitu kok dibikin repot. Redyna menatap horor pria yang ada disebelah nya, kemudian tangan nya berpindah posisi, menyilangkan tangan didepan d**a.
Matanya menatap galak Gavin yang malah memasang senyum miring nya, seolah menantang dirinya.
"Udahlah, aku berubah pikiran," ujar Redyna lalu melengos kan wajah nya. Lebih asyik menatap rumah nya dari dalam mobil, dari pada menatap wajah Gavin yang sedang gelagapan mendengar ucapan nya.
"Nggak bisa dong, sayang. Kita kan udah sepakat pas di apartemen saya." balas Gavin cepat tangannya terangkat untuk menyentuh tangan Redyna yang malah ditepis langsung oleh gadis itu.
"Ih, nggak boleh pegang-pegang,ya! Satu lagi, jangan panggil aku 'sayang' kita belum SAH asal Om tahu aja."
" sebentar lagi SAH."
" Iya, satu tahun lagi."
" Lama banget,Na. Apa nggak bisa bulan depan aja ?"
" satu tahun atau nggak sama sekali." ancam Redyna.
Seperti yang sudah terjadi pada percakapan mereka, Redyna telah menerima Gavin atas ucapan dan bujuk rayuan pria itu. Tetapi Redyna belum sepenuhnya menerima Gavin,ia masih membutuhkan waktu untuk berpikir apakah ia siap dinikahi oleh pria dewasa ini atau tidak.
Gavin yang tidak sabaran hanya memberikan waktu dua hari kepada Redyna yang membuat gadis itu mendengus tidak suka mendengar nya. Tepatnya kejadian satu jam yang lalu di apartemen Gavin, pria itu sengaja bangun lebih dulu sebelum Redyna, agar bisa menyiapkan makan siang yang sudah menjelang sore untuk sang gadis.
Tentu nya Gavin memesan makanan lewat aplikasi online,sebab ia tidak bisa memasak sama sekali. Termasuk memasak mie instan yang begitu mudah cara membuat nya.
Saat pintu apartemen berbunyi, Gavin bergegas keluar kamar dan mengambil makanan yang telah ia pesan. Baru setelah itu Gavin akan membangun kan Redyna dan mengajak makan bersama dengan nya.
Tangan nya sudah terangkat bersiap membuka pintu kamar, tapi pintu berwarna coklat itu telah terbuka sebelum Gavin membuka nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments