"Taruhan Cinta: Satu Bulan Untuk Hati Citra"
Awal Pendekatan
Rian
(Di dalam hati)"Baiklah, Rian. Ini adalah langkah pertama untuk memenangkan hati Citra. Semua orang percaya kamu bisa melakukannya, jadi tunjukkan apa yang kamu bisa!"
Rian berdiri di luar gedung fakultas, menatap kerumunan mahasiswa yang berjalan. Dia merasa campur aduk antara kegugupan dan semangat. Citra, gadis yang dicintainya, berdiri di tengah teman-temannya, tertawa lepas. Dengan rambut panjang yang mengalir, senyum yang menawan, dan kepercayaan diri yang luar biasa, Citra adalah pusat perhatian.
Rian
"Jadi, apa langkah pertamaku? Aku harus mendekatinya. Tapi gimana caranya?"
Tiba-tiba Doni muncul dari belakang
Doni
"Hey, Rian! Sudah siap untuk bertindak? Ingat, kita semua ada di sini untuk mendukungmu."
Fajar
"Yang penting, jangan sampai grogi. Citra itu cerdas dan langsung bisa tahu kalau kamu cuma berpura-pura."
Rian
"Tenang aja, guys. Aku akan berusaha sebaik mungkin."
Rian mengambil napas dalam-dalam dan mulai melangkah menuju Citra. Saat dia mendekat, jantungnya berdegup kencang.
Citra
"Oh, Rian! Apa kabar? Lama tak bertemu!"
Rian
(Tersenyum & berusaha santai)"Hai, Citra! Kabar baik. Kamu kelihatan sibuk, ya?"
Citra
"Sedikit. Lagi ngerjain tugas kelompok. Kamu sendiri gimana?"
Rian
(Di dalam hati)"Ini saatnya! Ayo, Rian, jangan sampai kelewatan!"
Rian
"Ngomong-ngomong, aku lagi nyari orang untuk ikut belajar bareng. Mungkin kamu mau? Kita bisa saling bantu."
Citra terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab
Citra
"Belajar bareng? Hmm, kedengarannya seru! Oke, aku mau."
Rian
(Senang)"Bagus! Kapan kita mulai?"
Citra
"Besok siang setelah kuliah, bagaimana?"
Rian
(Di dalam hati)"Yes! Ini adalah langkah pertama yang baik."
Rian tiba di perpustakaan lebih awal, menyiapkan buku dan catatan. Dia merasa bersemangat dan sedikit gugup menunggu Citra. Ketika Citra tiba, dia tersenyum dan langsung menghampiri Rian.
Citra
"Hai, Rian! Maaf aku terlambat. Ada urusan sedikit."
Rian
"Tidak masalah! Ayo kita mulai."
Mereka duduk di meja sudut yang tenang, membahas pelajaran. Rian berusaha keras untuk tampil percaya diri dan menarik perhatian Citra. Mereka saling bertukar ide, dan Rian terkejut melihat betapa cerdas dan menariknya Citra.
Citra
(Kaget)"Wow, kamu tahu banyak tentang ini, Rian. Aku suka cara kamu menjelaskan."
Rian
(Senang)"Terima kasih! Aku belajar banyak dari kamu juga."
Seiring waktu berlalu, suasana semakin santai. Rian mulai merasa lebih nyaman di samping Citra, dan dia menikmati setiap momen.
Rian
(Di dalam hati)"Ini lebih mudah dari yang aku bayangkan. Mungkin aku bisa membuatnya jatuh cinta padaku."
Setelah belajar, mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kantin.
Citra
"Kita sudah belajar cukup keras. Ayo kita ambil makan siang. Apa yang kamu mau?"
Rian
"Terserah asalkan bisa makan bareng kamu."
Citra tertawa kecil, membuat Rian merasa lebih percaya diri.
Mereka duduk bersama dan berbincang tentang banyak hal, dari kuliah sampai hobi. Rian merasa semakin terhubung dengan Citra. Namun, saat makan, dia melihat Doni dan Fajar dari kejauhan yang memberikan isyarat, seolah mengingatkannya untuk tetap fokus pada taruhan.
Doni
(Memperingatkan)"Jangan lupa, Rian! Waktunya semakin menipis!"
Fajar
(Tertawa)"Kamu harus memanfaatkan setiap detik!"
Rian
(Menatap Citra)"Tenang, bro. Aku tahu apa yang harus dilakukan."
Rian tersenyum dan kembali ke Citra. Saat mereka terus berbincang, Rian mulai merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk mendekati Citra, menyadari bahwa setiap detik adalah peluang untuk memperkuat hubungan mereka.
Rian
(Di dalam hati)"Satu bulan untuk membuatnya jatuh cinta padaku. Aku harus lebih kreatif dan berani."
Comments