Bab 5 Menggoda Mattias

Seperti sebuah melodi yang sudah tersusun dengan sangat baik, tak lama kemudian Elena muncul. Pangeran Mahkota nampak terpesona dengan kecantikan Elena yang memang sudah seperti bunga.

Elena mengenakan baju putih dengan rambut yang dihiasi mawar putih, Alena yang masih setia memperhatikan mereka dari kamarnya hanya menatap mereka dengan sangat tajam.

“Nona, apa tidak apa-apa bila begini?” Tanya Emma, dia takut bila Elena akan kembali membuat onar. Di tambah wajah Duke Arganta saat ini nampak sudah masam dan tak enak di pandang.

“Jangan risaukan itu Emma, semakin kacau maka akan semakin baik untukku.” Emma merinding mendengar kata-kata Alena, namun dia juga justru memperhatikan suasana yang tercipta di taman tersebut.

Namun sebuah mata justru tertuju ke arah kamar Alena saat ini, Alena tertegun saat mata keduanya saling bertemu. Mata keemasan itu menatapnya dengan tajam seperti elang yang akan menyambar mangsanya.

Alena terkekeh, namun saat ini dia bukan lagi gadis polos yang tak tahu apa-apa. Alena mengedipkan sebelah matanya hingga mata keemasan itu nampak terbelalak dan memalingkan wajah, rambut hitamnya nampak tertiup angin.

“Feet, imutnya.” Ucap Alena terkekeh melihat tindakan yang dilakukan oleh Duke Mattias, Alena menjadi sangat ingin menggoda pria itu lagi.

Sedangkan Elena dan Pangeran Mahkota nampak sudah duduk berdampingan, keduanya nampak sangat dekat dan akrab. Sedangkan para tamu dari Timur yang merasa tersisihkan mulai merasa geram karena tak ada yang memperhatikan mereka, karena semua perhatian kini tertuju pada sang Pangeran Mahkota.

“Ayo kita berangkat Emma,” Alena keluar dari kamarnya, dia berjalan menuju taman Kediaman Duke Arganta. Sosok pria yang nampak tengah bersandar di tiang kediaman itu memperhatikan sekeliling dengan sangat waspada.

“Hallo Tuan, saya memberi hormat pada Duke Mattias yang terhormat.” Alena memberikan salam, Mattias terperanjat dan terkejut bukan main.

“A-alena, ah maksud saya. Senang bertemu anda Lady Alena.” Mattias mengulurkan tangannya, dan Alena menerima uluran tangan tersebut. Mattias mengecup punggung tangan Alena sebagaimana sopan santun seorang Tuan muda pada seorang Lady.

“Mengapa anda tidak ikut bergabung? Bersediakah anda menjadi pendamping saya malam ini?” Alena melingkarkan tangannya di tangan Mattias, Mattias tak berkata apapun.

Namun langkahnya kini berubah seperti robot yang amat kaku, Alena ingin tergelak melihat tingkah Mattias yang seperti kanebo kering itu.

“Tuan, apa anda tak pernah menggandeng seorang Lady?” Goda Alena, Mattias mengigit bibir bawahnya.

“Maafkan saya, namun saya akan berusaha lebih baik. Ini memang pertama kalinya bagi saya menggandeng tangan seorang Lady.” Jujur Mattias, Alena terkekeh dan keduanya akhirnya masuk ke daerah taman Istana.

Para tamu yang sudah kesal, nampak tertegun melihat pasangan yang baru datang itu. Yang satu memiliki rambut merah dan sangat cantik, sedangkan si pria memiliki rambut hitam dan mata emas yang juga sangat menawan.

“Saya memberi salam kepada Matahari kecil Kerajaan,” Alena menunduk memberi hormat pada Alena, Pangeran Mahkota tertegun melihat Alena yang sudah berubah drastis. Kini matanya justru nampak membandingkan antara Alena dan Elena.

“Seneng bertemu dengan anda Lady Alena.” Pangeran Mahkota mengulurkan tangannya, nafas Alena sudah sesak di buatnya. Dia bahkan ingin mengambil belati di tangan seorang Kesatria yang tengah memotong daging di dekat perapian saat itu. Dia ingin memotong tangan pria itu dan membakarnya saat itu juga.

Alena nampak ragu mengulurkan tangannya, namun apalah daya karena dia juga harus mematuhi sopan santunnya sebelum di anggap sebagai orang yang tak beradab. Di tambah di hadapan para tamu saat ini yang sudah memandangi Alena dan Mattias sejak kedatangan mereka.

Sedangkan Mattias nampak menatap tangan Alena yang akan terukur dengan ekor matanya, hingga tangan Pangeran Mahkota dan Alena bersentuhan, Mattias mengepalkan tangannya saat pria itu akan mengecup punggung tangan Alena. Mattias kian panik akan perasaannya sendiri yang terasa amat meresahkan.

“Lady, apa anda suka buah apel?” Mattias menarik lengan Alena dan membawa Alena menjauh dari sana, sebelum bibir Pangeran Mahkota menempel di tangan Alena.

Alena merasa terselamatkan, dia di bawa ke hadapan meja dan duduk berdampingan. Alena menatap Mattias yang kini tengah mengupas apel, semua orang juga masih tertuju pada Alena dan Mattias. Tanpa terkecuali Duke Arganta yang sejak tadi melihat adanya hal aneh di antara mereka.

“Lady, apa yang anda lakukan dengan kertas-kertas sebanyak itu?” Tanya seorang saudagar dari Timur.

“Saya menggunakannya untuk membuat sebuah jilidan buku, saya juga membuat banyak hal menarik. Bila anda tertarik, anda dapat melihat hasil produksi kami bulan depan.” Jawab Alena, hingga percakapan menyenangkan terjadi antara Alena dan para saudagar dari Timur.

“Anda sangat tahu banyak tentang Negara Timur ya?” Puji Pangeran Mahkota, Alena tersenyum sinis.

“Tentu saja, saya pasti mencari tahu segala sesuatu dengan baik bila bersangkutan dengan masa depan keluarga saya, Pangeran.” Ucap Alena, Duke Mattias nampak telah mengupas dua apel dan memotongnya menjadi kecil.

Dia menyerahkan apel itu ke hadapan Alena, Alena tersenyum. Dia memang sangat suka pada apel, namun hal itu hanya diketahui oleh Ayah dan beberapa pelayan di kediamannya saja.

Alena kembali berbicara dan Mattias hanya memperhatikan saja dan mengagumi bertapa luar biasanya wanita yang kini berada di sampingnya, pengetahuan yang amat luas dia paparkan dengan mudah. Pandangannya terhadap dunia, dan juga cara dia memperhatikan segala sesuatu sampai hal mendetail. Semua itu juga tercermin seperti tata letak meja yang seolah telah dipersiapkan dengan sangat matang.

Para saudagar dari Timur akhirnya merasa kembali terbuka, semua orang juga ikut berbicara. Sedangkan Elena yang tak tahu apa-apa hanya diam membisu. Selain itu sejak tadi Duke Arganta nampak menatapnya dengan tajam, membuat Elena tak berani melakukan apapun.

Makan malam usai, dan Pangeran Mahkota memilih kembali ke Istana. Sedangkan Duke Mattias memilih tinggal lebih lama.

“Mengapa anda belum kembali?” Tanya Alena yang sudah berganti pakaian kembali dan membantu para pekerjanya merapikan taman malam itu.

“Saya ingin membantu, apa ada yang bisa saya bantu?” Tanya Mattias, Alena terkekeh dan menatap semua orang.

“Nampaknya kita akan cepat selesai bila anda membantu, bagaimana bila memindahkan bekas pembakaran itu bersama para Ksatria?” Tanya Alena tanpa sungkan, toh dia juga ingin tahu. Apakah Mattias memang ingin membantu, ataukah hanya omong besar saja.

Namun tak di sangka, Mattias ternyata benar-benar membantu. Pekerjaan mereka juga berjalan dengan lancar malam itu.

Waktu sudah menunjukkan dini hari, dan taman juga sudah bersih seperti semula. Para pekerja dan pelayan serta para Ksatria yang kelelahan langsung istirahat. Sedangkan Mattias nampak masih terdiam dan seolah ingin mengatakan sesuatu pada Alena.

“Aneh ya Tuan Duke, tak ada orang luar yang tahu bila saya suka pada apel.” Alena terkekeh hambar, seolah berkata. Dari mana anda tahu tentang aku menyukai apel? Apa anda menyimpan mata-mata di kediaman ini?

Terpopuler

Comments

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Sepertina seruu....

2025-02-01

0

Ruby Jane

Ruby Jane

mgkn duke mattias juga mengulang waktu.

2024-11-29

2

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-10-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Baru
2 Bab 2 Tunggu Pembalasanku!
3 Bab 3 Tamu Dari Timur
4 Bab 4 Tamu Tak Diundang
5 Bab 5 Menggoda Mattias
6 Bab 6 Penyelamat
7 Bab 7 Mengejar Alena
8 Bab 8 Penyergap
9 Bab 9 Mari Berteman!
10 Bab 10 Nyaman
11 Bab 11 Dalam Masalah
12 Bab 12 Pengakuan Mattias
13 Bab 13 Menyerahkan Dekrit
14 Bab 14 Anda Tidak Salah Mengambil Pangeran Mahkota?
15 Bab 15 Menceritakan Segalanya Pada Mattias
16 Bab 16 Cemburu
17 Bab 17 Memetik Buah Dari Kesabaran
18 Bab 18 Mematahkan Rumor
19 Bab 19 Selamat Pagi!
20 Bab 20 Ayah-Anak
21 Bab 21 Dua Pernikahan
22 Bab 22 Pernikahan Akbar
23 Bab 23 Perbandingan
24 Bab 24 Mari Belajar!
25 Bab 25 Berpikir Selaras
26 Bab 26 Neftri Maharani
27 Bab 27 Rencana Bulan Madu
28 Bab 28 Pergi Bulan Madu
29 Bab 29 Marquess Alfiena
30 Bab 30 Perpisahan Alena dan Alfiena
31 Bab 31 Meramal
32 Bab 32 Kejadian Setelah Kematian
33 Bab 33 Rencana Mattias
34 Bab 34 Jenuh
35 Bab 35 Pencapaian Sempurna
36 Bab 36 Alena Hamil
37 Bab 37 Rahasia Putra Mahkota Yang Terkuak
38 Bab 38 Menunggu Kekasihku Cerai
39 Bab 39 Anakku!
40 Bab 40 Kehilangan Putra
41 Bab 41 Sidang Cerai
42 Bab 42 Bukan Adikku!
43 Bab 43 Darah Dan Tali Gantung
44 Bab 44 Menjadi Kaisar
45 Bab 45 Ayo Kita Menikah!
46 Bab 46 Kau Yang Sakit!
47 Bab 47 Buktikanlah
48 Bab 48 Akhir Bahagia
49 Bab 49 Putri Tang Yue
50 Bab 50 Melahirkan
51 Bab 51 Masa Depan Kekaisaran
52 Bab 52 Trauma (S2)
53 Bab 53 Aku Sakit? (S2)
54 BAB 54 Sang Pembunuh Bayaran (S2)
55 Bab 55 Mertua Durjana (S2)
56 Bab 56 Malaikat Kecil (S2)
57 Bab 57 Hadiah (S2)
58 Bab 58 Bertemu Mertua Galak (S2)
59 Bab 59 Bertaruh (S2)
60 Bab 60 Kedekatan Alicia dan Mythic (S2)
61 Bab 61 Akademi Kekaisaran (S2)
62 Bab 62 Cerdas Cermat (S2)
63 Bab 63 Kebetulan (S2)
64 Bab 64 Percakapan Ambigu (S2)
65 Bab 65 Guild Evil (S2)
66 Bab 66 Orang Ku (S2)
67 Bab 67 Rumah Sesungguhnya (S2)
68 Bab 68 Kompetisi Antar Ruang Asrama (S2)
69 Bab 69 Rubah Kecil (S2)
70 Bab 70 Clep! (S2)
71 Bab 71 Orang Berarti (S2)
72 Bab 72 Utusan Dari Riyue (S2)
73 Bab 73 Surat Dari Kaelus (S2)
74 Bab 74 Bertahanlah Alicia (S2)
75 Bab 75 Glory Sakit (S2)
76 Bab 76 Kembali Ke Tubuh Cai'er (S2)
77 Bab 77 Surat Lamaran Dari Kaisar Riyue (S2)
78 Bab 78 Keputusan Glory (S2)
79 Bab 79 Perpisahan (S2)
80 Bab 80 Rumah Baru Glory (S2)
81 Bab 81 Akibat Alicia (S2)
82 Bab 82 Sisi Lian Alicia (S2)
83 Bab 83 Surat Izin Menikah (S2)
84 Bab 84 Pernikahan Dadakan (S2)
85 Bab 85 Cinta Dan Realita (S2)
86 Aku Nanya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 Awal Baru
2
Bab 2 Tunggu Pembalasanku!
3
Bab 3 Tamu Dari Timur
4
Bab 4 Tamu Tak Diundang
5
Bab 5 Menggoda Mattias
6
Bab 6 Penyelamat
7
Bab 7 Mengejar Alena
8
Bab 8 Penyergap
9
Bab 9 Mari Berteman!
10
Bab 10 Nyaman
11
Bab 11 Dalam Masalah
12
Bab 12 Pengakuan Mattias
13
Bab 13 Menyerahkan Dekrit
14
Bab 14 Anda Tidak Salah Mengambil Pangeran Mahkota?
15
Bab 15 Menceritakan Segalanya Pada Mattias
16
Bab 16 Cemburu
17
Bab 17 Memetik Buah Dari Kesabaran
18
Bab 18 Mematahkan Rumor
19
Bab 19 Selamat Pagi!
20
Bab 20 Ayah-Anak
21
Bab 21 Dua Pernikahan
22
Bab 22 Pernikahan Akbar
23
Bab 23 Perbandingan
24
Bab 24 Mari Belajar!
25
Bab 25 Berpikir Selaras
26
Bab 26 Neftri Maharani
27
Bab 27 Rencana Bulan Madu
28
Bab 28 Pergi Bulan Madu
29
Bab 29 Marquess Alfiena
30
Bab 30 Perpisahan Alena dan Alfiena
31
Bab 31 Meramal
32
Bab 32 Kejadian Setelah Kematian
33
Bab 33 Rencana Mattias
34
Bab 34 Jenuh
35
Bab 35 Pencapaian Sempurna
36
Bab 36 Alena Hamil
37
Bab 37 Rahasia Putra Mahkota Yang Terkuak
38
Bab 38 Menunggu Kekasihku Cerai
39
Bab 39 Anakku!
40
Bab 40 Kehilangan Putra
41
Bab 41 Sidang Cerai
42
Bab 42 Bukan Adikku!
43
Bab 43 Darah Dan Tali Gantung
44
Bab 44 Menjadi Kaisar
45
Bab 45 Ayo Kita Menikah!
46
Bab 46 Kau Yang Sakit!
47
Bab 47 Buktikanlah
48
Bab 48 Akhir Bahagia
49
Bab 49 Putri Tang Yue
50
Bab 50 Melahirkan
51
Bab 51 Masa Depan Kekaisaran
52
Bab 52 Trauma (S2)
53
Bab 53 Aku Sakit? (S2)
54
BAB 54 Sang Pembunuh Bayaran (S2)
55
Bab 55 Mertua Durjana (S2)
56
Bab 56 Malaikat Kecil (S2)
57
Bab 57 Hadiah (S2)
58
Bab 58 Bertemu Mertua Galak (S2)
59
Bab 59 Bertaruh (S2)
60
Bab 60 Kedekatan Alicia dan Mythic (S2)
61
Bab 61 Akademi Kekaisaran (S2)
62
Bab 62 Cerdas Cermat (S2)
63
Bab 63 Kebetulan (S2)
64
Bab 64 Percakapan Ambigu (S2)
65
Bab 65 Guild Evil (S2)
66
Bab 66 Orang Ku (S2)
67
Bab 67 Rumah Sesungguhnya (S2)
68
Bab 68 Kompetisi Antar Ruang Asrama (S2)
69
Bab 69 Rubah Kecil (S2)
70
Bab 70 Clep! (S2)
71
Bab 71 Orang Berarti (S2)
72
Bab 72 Utusan Dari Riyue (S2)
73
Bab 73 Surat Dari Kaelus (S2)
74
Bab 74 Bertahanlah Alicia (S2)
75
Bab 75 Glory Sakit (S2)
76
Bab 76 Kembali Ke Tubuh Cai'er (S2)
77
Bab 77 Surat Lamaran Dari Kaisar Riyue (S2)
78
Bab 78 Keputusan Glory (S2)
79
Bab 79 Perpisahan (S2)
80
Bab 80 Rumah Baru Glory (S2)
81
Bab 81 Akibat Alicia (S2)
82
Bab 82 Sisi Lian Alicia (S2)
83
Bab 83 Surat Izin Menikah (S2)
84
Bab 84 Pernikahan Dadakan (S2)
85
Bab 85 Cinta Dan Realita (S2)
86
Aku Nanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!