Bab 4 Tamu Tak Diundang

Sebuah taman kaca yang indah, di tengahnya ada pohon besar yang menjadi peneduh ruangan tersebut. Suasana hangat sekaligus asri terasa amat nyata. Beberapa kamar juga terdapat taman kaca tersebut, dan tentu saja yang menyiapkan itu adalah Alena.

“Semua ini disiapkan oleh Putri pertama saya, dia sangat antusias saat saya memberi kabar bila akan ada tamu dari Timur. Bukan maksud saya tidak sopan, namun alangkah lebih baiknya bila setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Tuan semua beristirahat dengan nyaman. Biarkan pembicaraan kita di tunda hingga makan malam.” Semua orang tersanjung dengan sikap ramah dan perhatian Duke Arganta.

“Terima kasih banyak Tuan, saya tak pernah diperlakukan sebaik ini di Kerajaan asing.” Ucap pemimpin saudagar itu, semuanya akhirnya istirahat.

Alena juga meminta para pelayan untuk menyediakan tempat istirahat yang nyaman untuk para pekerja yang dibawa oleh para saudagar itu. Alena menyunggingkan bibirnya lega setelah semuanya berjalan dengan lancar.

“Elena, kita bicara sebentar di ruang kerjaku.” Duke Arganta menatap Elena dengan kesal, Alena sudah tahu apa yang ingin dibicarakan sang Ayah.

“T-tapi Ayah,” Elena hendak berdalih, namun Duke Arganta tak memberikan toleransi sedikitpun. Dia langsung pergi ke ruang kerjanya yang diikuti oleh Elena.

“Kau tahu apa kesalahan yang kau buat hari ini Elena?” Tanya Duke Arganta kesal, Elena menggelengkan kepalanya.

“Masih ingin keluar sebelum mengetahui kesalahan sendiri, apa kau tidak membaca buku yang aku kirim ke kamar mu?” Tanya Duke Arganta kian kesal, Elena tertegun.

“Maaf Ayah, tapi saya tidak suka membaca.” Ucap Elena, Duke Arganta makin kesal dibuatnya.

“Bila kau tak suka, maka sebaiknya kau jangan merusak segala sesuatu yang telah dirancang dengan baik oleh Kakakmu, kau selalu saja mengacau. Alena memang sangat polos hingga tak tahu bagaimana saudarinya yang bermuka dua, tapi Ayah tahu semuanya Elena!” Marah Duke Arganta, dia meminta pelayan untuk mengurung Elena setelahnya.

Seperti biasanya, Elena kembali mengamuk di kamarnya sedangkan Alena sudah mulai membuat susunan terbaik untuk memberikan balasan pada Elena.

Saat matahari tenggelam, Alena diam-diam mendekati kediman Elena dan membuka kunci kamar Elena. Para pengawal nampak sedikit panik, di tambah Elena saat ini tidaklah stabil.

“Elena, apa kau ada di dalam?” Tanya Alena pelan, Elena kemudian muncul dan langsung menangis dalam pelukan Alena.

“Alena, kamu memang saudari terbaikku. Lihatlah apa yang ayah lakukan padaku, dia mengurungku Alena. Tolong aku, sekali ini saja.” Elena memohon, Alena tersenyum.

“Adik, kamu akan baik-baik saja. Sekarang apa yang ingin kamu lakukan hem?” Alena mengusap air mata Elena, Elena menyeringai mendengar itu.

“Bisakah Kakak tinggal di kamar ini, dan biarkan aku yang datang ke ruang makan malam ini.” Elena nampak memohon dengan teramat, Alena terkekeh sumbang dalam hati.

Alangkah bodohnya dia di masa lalu yang tak dapat membedakan antara belas kasih dan keadilan, Alena tersenyum dan seseorang yang bersalah memang pantas mendapatkan hukuman.

“Baiklah, sekarang keluarlah dari kamar ini.” Elena tertawa jahat dalam hati mendengar Alena yang tetap sama seperti dulu agaknya.

“Kakak adalah yang terbaik di dunia, terima kasih banyak Kak.” Alena mengangguk dan membiarkan Elena keluar, sedangkan para penjaga nampak kebingungan melihat wajah Alena yang suram.

“Apa yang akan Ayah lakukan bila tahu semua ini?” Tanya Alena pada kedua penjaga itu.

“Mungkin beliau akan murka pada kami karena tak becus menjaga pintu ini, Nona.” Alena terkekeh dan meraih kedua tangan penjaga itu.

“Ikut aku, aku akan membuat kalian terhindar dari amarah.” Alena membawa kedua penjaga itu ke kediamannya, dia memerintahkan semua orang bekerja mempersiapkan makan malam.

Sedangkan Elena  yang entah ke mana perginya sudah tak dipikirkan lagi oleh kedua penjaga itu, Alena membuat makan besar di taman Kediaman Duke Arganta. Daging sapi yang di tumpuk dan di bumbui dengan berbagai rempah menjadi menu utama sore itu.

“Alena, apa kau melihat dua penjaga di depan pintu kamar Elena?” Duke Arganta nampak sangat resah, Alena mengangguk.

“Maafkan saya Ayah, namun saya kekurangan orang dan memanggil mereka untuk membantu saya di sini.” Alena memperlihatkan persiapan makan malam itu.

“Baiklah, seharusnya semua ini adalah tugas Ayah, namun Putriku telah dewasa dan mengerjakan semuanya dengan baik.” Alana tersenyum dan kedua penjaga itu akhirnya lega, karena terlepas dari hukuman sang Tuan.

Sore menjelang malam itu para tamu dari Timur akhirnya sudah siap menerima sajian makan malam, perpaduan makanan barat dan timur nampak tersaji di atas meja. Para Kesatria handal juga turun tangan langsung untuk mempersiapkan makan malam itu.

Alena kembali ke kamarnya, karena tubuhnya yang telah bau asap dan keringat. Sedangkan makan malam sudah di mulai di taman. Alena di bantu Emma berganti pakaian dan menatap ke luar kamar dimana taman nampak menyala kala itu.

“Akhirnya tamu malam ini datang,” Alena mengepalkan tangannya saat melihat dua orang manusia yang tak di undang nampak berada di gerbang kediaman Duke Arganta.

Seorang penjaga nampak berlari ke arah Duke Arganta dan mengabarkan bila Pangeran Mahkota dan Duke Mattias telah berada di gebang kediman tersebut.

Alena menghela nafas, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk memperlihatkan sosoknya yang lain. Alena mengenakan pakaian yang sedikit terbuka.

Hingga tubuhnya yang indah hasil latihan kerasnya terlihat jelas, Alena meminta Emma untuk memasangkan hiasan di kepalanya. Rambutnya di angkat ke atas, hingga leher yang biasanya terlihat pendek itu kini terlihat jenjang dan indah.

Emma tertegun melihat kecantikan sang Nona muda yang telah berubah banyak, bahkan selama satu bulan terakhir setiap harinya, Nona-nya berhasil menurunkan berat badan hingga satu kilogram per-hari.

Tubuh Alena yang proposional nampak sangat menawan, Alena masih menunggu di kamarnya. Hingga kedua pria itu masuk ke taman Kediaman Duke Arganta. 

Alena tersenyum, namun dia juga mengepalkan tangannya, Alena menatap sosok pria yang dulu amat di cintainya. Tapi juga orang yang membunuhnya, darah Alena bergejolak kembali dan hampir amarahnya meluap kala itu.

Sedangkan di sebelah pria itu nampak sosok pria yang nyaris tak pernah masuk ke dunia sosialita, dia sosok tertutup dan selalu di Medan perang. Alena tersenyum mengingat sebuah kalimat yang dia ucapkan sebelum dia mati di ujung pedangnya sendiri.

“Alena, mungkin ini terlambat. Namun, aku tak menyesal melakukan ini. Adapun yang ku sesali adalah tak dapat melindungi dirimu dari orang-orang biadab itu. Alena, saya mencintai anda.”

Kalimat itu kembali terngiang-ngiang dalam kepala Alena, Alena tak akan pernah melupakan sosok itu seumur hidupnya. Orang yang ingin mati bersamanya, orang yang tak pernah disadari Alena yang justru memiliki cinta tak terbatas.

Alena ingin memeluk pria itu sekarang, dia juga ingin meluapkan perasaannya dengan membara. Namun dia tak tahu, akankah saat ini Duke Mattias juga memiliki perasaan yang sama padanya.

Terpopuler

Comments

ᵉᶠ・゚:* 𝕰𝖑𝖑𝖊 *:・゚

ᵉᶠ・゚:* 𝕰𝖑𝖑𝖊 *:・゚

tunjukkan pesonamu alena, biar tau rasa tu pangeran cicak

2025-02-14

2

guntur 1609

guntur 1609

brti Duke Matias yg mencintai Alana dimasa lalau

2024-12-24

1

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Masih nyimak

2025-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Baru
2 Bab 2 Tunggu Pembalasanku!
3 Bab 3 Tamu Dari Timur
4 Bab 4 Tamu Tak Diundang
5 Bab 5 Menggoda Mattias
6 Bab 6 Penyelamat
7 Bab 7 Mengejar Alena
8 Bab 8 Penyergap
9 Bab 9 Mari Berteman!
10 Bab 10 Nyaman
11 Bab 11 Dalam Masalah
12 Bab 12 Pengakuan Mattias
13 Bab 13 Menyerahkan Dekrit
14 Bab 14 Anda Tidak Salah Mengambil Pangeran Mahkota?
15 Bab 15 Menceritakan Segalanya Pada Mattias
16 Bab 16 Cemburu
17 Bab 17 Memetik Buah Dari Kesabaran
18 Bab 18 Mematahkan Rumor
19 Bab 19 Selamat Pagi!
20 Bab 20 Ayah-Anak
21 Bab 21 Dua Pernikahan
22 Bab 22 Pernikahan Akbar
23 Bab 23 Perbandingan
24 Bab 24 Mari Belajar!
25 Bab 25 Berpikir Selaras
26 Bab 26 Neftri Maharani
27 Bab 27 Rencana Bulan Madu
28 Bab 28 Pergi Bulan Madu
29 Bab 29 Marquess Alfiena
30 Bab 30 Perpisahan Alena dan Alfiena
31 Bab 31 Meramal
32 Bab 32 Kejadian Setelah Kematian
33 Bab 33 Rencana Mattias
34 Bab 34 Jenuh
35 Bab 35 Pencapaian Sempurna
36 Bab 36 Alena Hamil
37 Bab 37 Rahasia Putra Mahkota Yang Terkuak
38 Bab 38 Menunggu Kekasihku Cerai
39 Bab 39 Anakku!
40 Bab 40 Kehilangan Putra
41 Bab 41 Sidang Cerai
42 Bab 42 Bukan Adikku!
43 Bab 43 Darah Dan Tali Gantung
44 Bab 44 Menjadi Kaisar
45 Bab 45 Ayo Kita Menikah!
46 Bab 46 Kau Yang Sakit!
47 Bab 47 Buktikanlah
48 Bab 48 Akhir Bahagia
49 Bab 49 Putri Tang Yue
50 Bab 50 Melahirkan
51 Bab 51 Masa Depan Kekaisaran
52 Bab 52 Trauma (S2)
53 Bab 53 Aku Sakit? (S2)
54 BAB 54 Sang Pembunuh Bayaran (S2)
55 Bab 55 Mertua Durjana (S2)
56 Bab 56 Malaikat Kecil (S2)
57 Bab 57 Hadiah (S2)
58 Bab 58 Bertemu Mertua Galak (S2)
59 Bab 59 Bertaruh (S2)
60 Bab 60 Kedekatan Alicia dan Mythic (S2)
61 Bab 61 Akademi Kekaisaran (S2)
62 Bab 62 Cerdas Cermat (S2)
63 Bab 63 Kebetulan (S2)
64 Bab 64 Percakapan Ambigu (S2)
65 Bab 65 Guild Evil (S2)
66 Bab 66 Orang Ku (S2)
67 Bab 67 Rumah Sesungguhnya (S2)
68 Bab 68 Kompetisi Antar Ruang Asrama (S2)
69 Bab 69 Rubah Kecil (S2)
70 Bab 70 Clep! (S2)
71 Bab 71 Orang Berarti (S2)
72 Bab 72 Utusan Dari Riyue (S2)
73 Bab 73 Surat Dari Kaelus (S2)
74 Bab 74 Bertahanlah Alicia (S2)
75 Bab 75 Glory Sakit (S2)
76 Bab 76 Kembali Ke Tubuh Cai'er (S2)
77 Bab 77 Surat Lamaran Dari Kaisar Riyue (S2)
78 Bab 78 Keputusan Glory (S2)
79 Bab 79 Perpisahan (S2)
80 Bab 80 Rumah Baru Glory (S2)
81 Bab 81 Akibat Alicia (S2)
82 Bab 82 Sisi Lian Alicia (S2)
83 Bab 83 Surat Izin Menikah (S2)
84 Bab 84 Pernikahan Dadakan (S2)
85 Bab 85 Cinta Dan Realita (S2)
86 Aku Nanya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 Awal Baru
2
Bab 2 Tunggu Pembalasanku!
3
Bab 3 Tamu Dari Timur
4
Bab 4 Tamu Tak Diundang
5
Bab 5 Menggoda Mattias
6
Bab 6 Penyelamat
7
Bab 7 Mengejar Alena
8
Bab 8 Penyergap
9
Bab 9 Mari Berteman!
10
Bab 10 Nyaman
11
Bab 11 Dalam Masalah
12
Bab 12 Pengakuan Mattias
13
Bab 13 Menyerahkan Dekrit
14
Bab 14 Anda Tidak Salah Mengambil Pangeran Mahkota?
15
Bab 15 Menceritakan Segalanya Pada Mattias
16
Bab 16 Cemburu
17
Bab 17 Memetik Buah Dari Kesabaran
18
Bab 18 Mematahkan Rumor
19
Bab 19 Selamat Pagi!
20
Bab 20 Ayah-Anak
21
Bab 21 Dua Pernikahan
22
Bab 22 Pernikahan Akbar
23
Bab 23 Perbandingan
24
Bab 24 Mari Belajar!
25
Bab 25 Berpikir Selaras
26
Bab 26 Neftri Maharani
27
Bab 27 Rencana Bulan Madu
28
Bab 28 Pergi Bulan Madu
29
Bab 29 Marquess Alfiena
30
Bab 30 Perpisahan Alena dan Alfiena
31
Bab 31 Meramal
32
Bab 32 Kejadian Setelah Kematian
33
Bab 33 Rencana Mattias
34
Bab 34 Jenuh
35
Bab 35 Pencapaian Sempurna
36
Bab 36 Alena Hamil
37
Bab 37 Rahasia Putra Mahkota Yang Terkuak
38
Bab 38 Menunggu Kekasihku Cerai
39
Bab 39 Anakku!
40
Bab 40 Kehilangan Putra
41
Bab 41 Sidang Cerai
42
Bab 42 Bukan Adikku!
43
Bab 43 Darah Dan Tali Gantung
44
Bab 44 Menjadi Kaisar
45
Bab 45 Ayo Kita Menikah!
46
Bab 46 Kau Yang Sakit!
47
Bab 47 Buktikanlah
48
Bab 48 Akhir Bahagia
49
Bab 49 Putri Tang Yue
50
Bab 50 Melahirkan
51
Bab 51 Masa Depan Kekaisaran
52
Bab 52 Trauma (S2)
53
Bab 53 Aku Sakit? (S2)
54
BAB 54 Sang Pembunuh Bayaran (S2)
55
Bab 55 Mertua Durjana (S2)
56
Bab 56 Malaikat Kecil (S2)
57
Bab 57 Hadiah (S2)
58
Bab 58 Bertemu Mertua Galak (S2)
59
Bab 59 Bertaruh (S2)
60
Bab 60 Kedekatan Alicia dan Mythic (S2)
61
Bab 61 Akademi Kekaisaran (S2)
62
Bab 62 Cerdas Cermat (S2)
63
Bab 63 Kebetulan (S2)
64
Bab 64 Percakapan Ambigu (S2)
65
Bab 65 Guild Evil (S2)
66
Bab 66 Orang Ku (S2)
67
Bab 67 Rumah Sesungguhnya (S2)
68
Bab 68 Kompetisi Antar Ruang Asrama (S2)
69
Bab 69 Rubah Kecil (S2)
70
Bab 70 Clep! (S2)
71
Bab 71 Orang Berarti (S2)
72
Bab 72 Utusan Dari Riyue (S2)
73
Bab 73 Surat Dari Kaelus (S2)
74
Bab 74 Bertahanlah Alicia (S2)
75
Bab 75 Glory Sakit (S2)
76
Bab 76 Kembali Ke Tubuh Cai'er (S2)
77
Bab 77 Surat Lamaran Dari Kaisar Riyue (S2)
78
Bab 78 Keputusan Glory (S2)
79
Bab 79 Perpisahan (S2)
80
Bab 80 Rumah Baru Glory (S2)
81
Bab 81 Akibat Alicia (S2)
82
Bab 82 Sisi Lian Alicia (S2)
83
Bab 83 Surat Izin Menikah (S2)
84
Bab 84 Pernikahan Dadakan (S2)
85
Bab 85 Cinta Dan Realita (S2)
86
Aku Nanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!