Hampir saja

Devano yang melihat keluhan Sienna, menyunggingkan senyuman tipis. "Apakah sangat sakit?" bisik Devano semakin mendekat ke arah Sienna. Sienna hanya menjawab anggukan kepala sambil masih terisak.

"Aku akan membantu mu mengobati rasa sakit itu," ujar Devano sambil berdiri dan masih memegang pergelangan tangan Sienna.

"Aku akan membawa mu ke suatu tempat, di mana kamu tidak akan merasakan sakit lagi. Apakah kau mau ikut?" tanya Devan.

Sienna, yang kesadarannya sudah hilang karena minuman sampanye itu, tanpa pikir panjang segera berdiri dan mengikuti ajakan Devan. "Ya, aku mau, aku mau menghilangkan rasa sakit ini, aku tidak mau sakit lagi," ucap Sienna. Tanpa Sienna ketahui dan tanpa Sienna sadari apa yang dilakukannya saat ini. Dengan senang hati, Devan menggendong tubuh Sienna, membawa Sienna keluar dari bar.

"Tuan." Saat Devan keluar dari bar, semua anak buahnya sudah menunggu di luar.

"Jangan ada yang menggangguku malam ini," titah Devan, dan dapat dimengerti oleh semua anak buahnya, alasan kenapa Devan tidak mau diganggu oleh siapapun. Devan membawa Sienna ke hotel tempatnya menginap malam ini, hotel itu berada di samping bar, dan tidak menunggu waktu lama, Devan sudah berhasil membawa Sienna ke atas ranjangnya.

Devan mendekati Sienna yang masih terpejam di atas ranjang, memandangi wajah mungil Sienna, dan tanpa sadar Devan memuji kencantikan Sienna.

"Cantik," gumam Devan seraya tersenyum kecil. tangannya terulur mengusap pipi lembut Sienna dan bergerak menuju ke bibir tipis Sienna. Devan mendekatkan diri, dan mencium kening Sienna beberapa menit, dan kembali menatap wajah sayu itu.

Sienna mulai mengerjapkan matanya dan membuka matanya secara perlahan. Melihat hal itu, Devan tersenyum. "Kau sudah bangun? Lihatlah, sekarang aku sudah membawa mu ke tempat yang aku janjikan, aku akan membuat kamu melupakan rasa sakit mu," ujar Devan.

"Brengsek!" Sienna menatap Devan dengan tatapan tajam, bukan hanya itu Sienna juga menampar pipi Devan dengan cukup keras.

"Kau ini kenapa?" tanya Devan yang merasa aneh dengan sikap Sienna.

"Bajingan! Kau bilang kau mencintai ku, tapi kenapa kamu tidur dengan adik ku sendiri!" raung Siena semakin menjadi.

"Cukup! Jangan memancing emosi ku," ucap Devan di fase ini Devan memang terbilang sudah cukup bersabar, selama ini tidak ada yang berani melawannya, dan jikapun ada maka dia tidak akan bisa hidup tenang.

"Bajingan! Aku membenci mu, dan aku meraa jijik dengan mu!" seru Sienna lagi semakin memancing kemarahan Devan.

"Aku sudah cukup bersabar, tapi sepertinya kau tidak bisa ku ajak bicara baik-baik. Dan, sekarang kau harus membayar sikap kurang ajarmu dengan tubuh mu yang indah," ucap Devan sambil tersenyum smirk.

Devan mulai mengendurkan dasinya dan melepaskannya, kecupan singkat dia berikan pada bibir Sienna, tapi sepertinya Devan merasa candu dan kembali melumat bibir itu.

"Lepas!" dalam perlawanan lemahnya, Sienna berusaha melepaskan diri, tapi terlambat.

Devan terus menyerang Sienna, mencium bibir lalu turun ke leher, lenguhan mulai terdengar dari bibir Sienna, ditengah aktivitas yang sedang dilakukan oleh Devan, dirinya berbisik di telinga Sienna.

"Tenang saja, aku akan membuat kamu tidak lagi merasakan sakit di dadamu, tapi aku pastikan kau tidak akan melupakan malam ini," bisik Devan sambil menjilat daun telinga Sienna dengan lembut dan menggigit kecil.

Devan membuka gaun Sienna dengan tidak sabar, dirinya begitu takjub menatap tubuh Sienna yang begitu putih, saat Devan menekan tangan Sienna, maka kulit itu akan berubah menjadi kemerahan. Devan tersenyum entah kenapa dirinya merasa mendapatkan mainan baru.

Devan turun menatap lekuk tubuh Sienna yang begitu sempurna, bagian payudaranya juga terasa pas untuk dipandang. Devan tidak sadar dirinya sampai meneguk salivanya, perasaan ini tidak pernah Devan rasakan sebelumnya, jiwanya seolah menggelora ingin segera melepaskan sesuatu yang sudah menunggu sejak tadi.

"Ahh..." lenguhan kecil dari bibir Sienna, membuat Devan semakin memuncak, suara Sienna terdengar seperti desahan yang membuat hasrat Devan semakin menggebu-gebu.

"Oh sial!" lirih Devan, "kau sangat seksi cantik, bahkan aku semakin tidak sabar untuk menjamah mu, kau memang penggoda yang liar," ucap Devan seraya tersenyum nakal. Devan ingin kembali membuka gaun Sienna sampai bagian bawah, tapi tangannya terhenti ketika samar-samar Devan mendengar isakan dari bibir Sienna.

"Kenapa? Kenapa kalian berdua begitu tega?" isak Siena, Devan kembali memastikan kesadaran Sienna, tapi Sienna masih memejamkan matanya.

"Apa masalah gadis ini? Apakah dia putus cinta karena pengkhianatan?" gumam Devan.

Hanya melihat tubuh Sienna, Devan sadar bahwa Sienna masih perawan belum pernah dijamaah oleh lelaki. "Hal menyakitkan apa yang dialami oleh gadis ini?" gumam Devan, tapi Devan menggelengkan kepalanya.

"Bodoh, apa perduli ku dengan masalah gadis ini, aku tidak perduli, yang terpenting aku bisa mendapatkan tubuhnya, lagi pula dia sendiri yang mau aku ajak ke sini," ucap Devan meyakinkan diri.

Devan ingin kembali membuka gaun Sienna, namun tangannya begitu berat. Devan pun akhirnya meilih duduk di sisi Sienna dan mengusap wajah frustasinya.

"Apa yang terjadi pada ku? Kenapa aku merasakan hal aneh?" gumam Devan, dirinya merasa tidak tega melihat wajah sayu Sienna, apalagi di dalam bawah sadar nya pun, Sienna terlihat begitu menyedihkan, isakan tangisnya yang begitu menyayat hati membuat Devan merasa iba. Bisa saja Devan melakukan sesuka hatinya, mendapatkan apa yang Devan mau, apalagi dalam keadaan Sienna yang tidak sadarkan diri, tentunya sangat mudah bagi Devan. Tapi, hati kecilnya menolak dengan keras.

Devan pun memilih untuk ke kamar mandi setelah sebelumnya dia menyelimuti tubuh Sienna tanpa merapikan dress Sienna sama sekali. Devan berlalu ke kamar mandi, dia harus menenangkan diri dan juga menenangkan sesuatu yang sudah mengeras semenjak tadi. Akhirnya, pada malam itu tidak ada kejadian apapun antara Devan dan Siena, mereka berdua memang tidur dalam satu ranjang tapi Devan tidak pernah mengambil keperawanan Sienna. Akan tetapi, saat Sienna bangun melihat keadaannya yang sudah setengah telanjang, membuat Sienna berpikir dirinya sudah kehilangan keperawanannya oleh orang asing.

Terpopuler

Comments

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

alhamdulillah
bang devan masih waras dan gak nyakitin sienna dgn olah raga ranjang 😍😍😍
jangan khawatir ya bang karena sienna jodoh masa depanmu 😘😘😘

2024-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Patah hati
3 Hampir saja
4 Awal mula pertemuan
5 Sepenggal kisah kelam
6 Mencoba merayu
7 Pertemuan kembali
8 Kerjasama?
9 Perjanjian
10 Ada apa dengan mu Tuan?
11 Ajakan bertemu
12 Mengikuti
13 Tidak sengaja bertemu
14 Mulai ragu?
15 Mencari tahu
16 Ulah Felix
17 Makan malam
18 Keraguan
19 Keluarga Toxic?
20 Sisi rapuh Felix
21 Pertemuan tidak terduga
22 Sumber informasi
23 Amarah Devan
24 Tamu tak diundang
25 Kisah masalalu
26 mood yang berubah
27 sakit?
28 Siapa dia?
29 Jadi, dia Salma
30 Merasa bersalah
31 Semua terungkap
32 Takut sendiri?
33 Sahabat untuk Sienna
34 Keadaan mengkhawatirkan
35 Risau
36 Hari pernikahan
37 Salah paham?
38 Wedding day
39 Mulai sadar?
40 Hubungan yang membaik
41 Risau
42 Apa yang disembunyikan?
43 Kisah masalalu kelam
44 Sikap yang berubah
45 Memilih pergi
46 Tentang Sienna
47 Sienna sakit
48 Merasa tidak pantas?
49 akhirnya
50 Terkejut
51 Pesan rahasia
52 Penculikan
53 Kenyataan
54 Misi penyelamatan
55 Balas dendam
56 Keberadaan Jasson yang sebenarnya
57 Mencari jawaban
58 Jawaban yang tidak diingankan
59 Patah hati
60 Pembalasan
61 Lama tidak bertemu?
62 Panggilan rindu
63 Jawaban hati
64 Rencana lamaran
65 Wedding dream?
66 Hari bahagia
67 Kapan menikah?
68 Masih mencintainya
69 Risau
70 Belum siap
71 Hanya seorang pekerja?
72 Tugas baru
73 Istri kedua
74 Pelakor?
75 Permintaan tak masuk akal
76 Akhir kisah masa lalu
77 Menyesal
78 Duka Salma
79 Keadaan membaik
80 Masih berusaha
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Patah hati
3
Hampir saja
4
Awal mula pertemuan
5
Sepenggal kisah kelam
6
Mencoba merayu
7
Pertemuan kembali
8
Kerjasama?
9
Perjanjian
10
Ada apa dengan mu Tuan?
11
Ajakan bertemu
12
Mengikuti
13
Tidak sengaja bertemu
14
Mulai ragu?
15
Mencari tahu
16
Ulah Felix
17
Makan malam
18
Keraguan
19
Keluarga Toxic?
20
Sisi rapuh Felix
21
Pertemuan tidak terduga
22
Sumber informasi
23
Amarah Devan
24
Tamu tak diundang
25
Kisah masalalu
26
mood yang berubah
27
sakit?
28
Siapa dia?
29
Jadi, dia Salma
30
Merasa bersalah
31
Semua terungkap
32
Takut sendiri?
33
Sahabat untuk Sienna
34
Keadaan mengkhawatirkan
35
Risau
36
Hari pernikahan
37
Salah paham?
38
Wedding day
39
Mulai sadar?
40
Hubungan yang membaik
41
Risau
42
Apa yang disembunyikan?
43
Kisah masalalu kelam
44
Sikap yang berubah
45
Memilih pergi
46
Tentang Sienna
47
Sienna sakit
48
Merasa tidak pantas?
49
akhirnya
50
Terkejut
51
Pesan rahasia
52
Penculikan
53
Kenyataan
54
Misi penyelamatan
55
Balas dendam
56
Keberadaan Jasson yang sebenarnya
57
Mencari jawaban
58
Jawaban yang tidak diingankan
59
Patah hati
60
Pembalasan
61
Lama tidak bertemu?
62
Panggilan rindu
63
Jawaban hati
64
Rencana lamaran
65
Wedding dream?
66
Hari bahagia
67
Kapan menikah?
68
Masih mencintainya
69
Risau
70
Belum siap
71
Hanya seorang pekerja?
72
Tugas baru
73
Istri kedua
74
Pelakor?
75
Permintaan tak masuk akal
76
Akhir kisah masa lalu
77
Menyesal
78
Duka Salma
79
Keadaan membaik
80
Masih berusaha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!