Cinta Dan Dendam Raja Naga
Di pedalaman hutan perbatasan antara manusia dan makhluk gaib terdengar suara kicauan burung phoenix mengusik indera pendengaran Sang Raja Naga—yang sedang bertapa di sebuah goa. Awalnya Raja Naga berpikir itu adalah suara ilusi untuk mengganggu konsentrasi pertapaannya. Helaan napas kesal terdengar menakutkan saat suara sang burung tak kunjung berhenti dan terus mengalun merdu di telinganya.
Dengan kesal, Ao Xing Long Wang akhirnya membuka mata dan sudahi pertapaannya. Anehnya, suara burung phoenix yang ia pikir ilusi malah semakin terdengar jelas dan memekakan telinga.
'Suaranya nyata? Siapa yang berani mengganggu pertapaanku! Lancang sekali!' batinnya kesal. Kemudian berdiri sambil membanting jubahnya kasar.
Rambut putih tergerai panjang hampir sepinggang, kulitnya sedikit pucat dengan kerutan di sekitar area mata, tak lupa jubah putih polos menambah kesan tua pada dirinya.
Saat hendak keluar dari goa untuk menemui burung phoenix, langkahnya berhenti gusar dengan raut wajah marah terhadap Kaisar Langit yang telah membuat keadaannya seperti pria yang usianya sudah ribuan tahun alias Kakek-Kakek. Padahal, usia Raja Naga sendiri masih ratusan tahun tergolong muda di dunia gaib mereka. Dengan keadaannya begitu, Raja Naga tidak ingin bertemu dengan siapa pun. Sebabnya, saat ini dia bertapa agar raga mudanya kembali seperti semula.
Yakni, satu tahun yang lalu di dunia atas terjadi bentrokan antara Kaisar Langit dan Raja Naga yang menghebohkan para Dewa dan Dewi di seluruh semesta. Kejadian itu diakibatkan Kaisar Langit yang memerintahkan Dewa Takdir untuk mengubah takdir pada setiap keturunan 'naga' yang melahirkan di bulan purnama. Jika jenis kelamin bayi naga perempuan, maka tugas Dewa Takdir adalah menarik kembali jiwa yang baru lahir. Memutuskan takdir untuk mencegahnya kekacauan di masa depan yang telah diramalkan oleh sang peramal.
Raja Naga yang mengetahui itu tentu saja sangat murka terhadap Kaisar Langit. Meski, Kaisar Langit adalah orang agung, Raja Naga tidak peduli itu. Siapa yang berani untuk menghentikannya? Jika ada sudah pasti orang itu akan mati terbunuh.
Kaisar Langit yang mengetahui jika Raja Naga menembus istananya tentu saja sangat shock. Kaisar Langit tentu tahu bagaimana peringai Raja Naga yang sangat bertolak belakang dengan para Dewa yang lainnya.
"Apa yang membawamu kemari, Tuan Raja Naga?" tanya Kaisar Langit dengan sopan.
"Kaisar Agung, saya rasa Anda sudah tahu apa yang membuat saya nekat menembus langit ke tuju untuk bertemu dengan Anda. Sayangnya, Anda kini hanya menyilaukan cahaya tanpa menunjukkan rupa Anda," jawab Raja Naga.
"Lancang!" Kaisar Langit berteriak murka.
Sebagai Kaisar Langit yang agung, dia tidak akan menunjukan rupanya. Yang terlihat hanyalah silauan cahaya seperti malaikat.
"Saya lancang karena Anda yang memulai, Kaisar Langit!" Suara Raja Naga tak kalah kerasnya.
Masing-masing mengeluarkan aura penindasan yang penuh dengan intimidasi. Sehingga orang-orang yang berada di sana merasakan tekanan luar biasa.
"Saya adalah penguasa alam semesta dan kamu berada di bawah saya, Raja Naga! Saya tidak melakukan sembarangan. Jika saya memutuskan sesuatu itu artinya menyangkut seluruh langit dan bumi. Kelahiran Putri Naga di bulan purnama adalah sumber malapetaka di masa depan. Dan dia akan menghancurkan bumi, langit serta lautan," terang Kaisar Langit.
"Apa Anda lupa siapa saya, Kaisar Langit? Saya adalah Penguasa Lautan dan dikenal sebagai Dewa Pelindung oleh rakyat di muka bumi dan juga seluruh makhluk di perairan tawar. Lantas Anda pikir di masa depan, saya akan diam saja melihat kekacauan yang disebabkan oleh Klan Naga?" Jawaban Raja Naga membuat Kaisar Langit tertegun.
Kaisar Langit tak menampik hal itu. Meski Raja Naga terkenal temperamental. Namun, dia adalah penguasa semua air. Sebagai naga yang agung atau pejuang kerajaan yang ganas, Raja Naga juga dikenal karena sifat arogannya dan penolakannya untuk mematuhi siapa pun kecuali Kaisar Langit. Namun, dia menggunakan keganasannya untuk melindungi Tiongkok dan rakyatnya.
"Untuk sekarang biarkan takdir yang berbicara. Jika pun ada kekacauan di masa depan, maka saya sendiri yang akan turun tangan," imbuh Raja Naga dengan penuh ketegasan.
Raja Naga memang tunduk kepada Kaisar Langit, tetapi bukan berarti dia diam saja saat rakyatnya di dzalimi.
"Bagaimana jika itu keturunanmu? Apa di masa depan Anda juga akan menentangnya?" Kaisar Langit bertanya dengan suara datar.
Raja Naga diam. Dia berpikir apa mungkin kekacauan di masa depan diakibatkan oleh keturunannya kelak? Tidak mengelak membuat Kaisar Langit mengambil kesimpulan sendiri.
"Hanya bayi yang lahir di bulan purnama, itu pun jika dia perempuan kalau laki-laki, maka saya akan membiarkannya hidup lebih lama." Kaisar Langit tetap pada pendiriannya untuk memusnahkan setiap bayi naga yang lahir tepat di bulan purnama.
"Maka jangan salahkan saya, jika istanamu ini hancur!" Raja Naga berteriak berang.
Hal itu sontak membuat para Dewa dan Dewi yang berkumpul menjadi ketakutan. Keringat sebesar biji jagung bermunculan di kening Dewi Takdir. Bagaimana pun dia bersama Dewa Takdir yang menulis takdir untuk setiap bayi naga yang lahir di bulan purnama. Dewa Bintang yang menyadari itu langsung bertanya.
"Ada apa, Dewi Takdir? Kenapa kamu terlihat gemetar?" tanya Dewa Bintang.
"Dewa Bintang, suratan takdir bayi naga di tulis olehku dan juga Dewa Takdir—" Namun, obrolan mereka terhenti karena teriakan Dewa Hujan yang menggema.
"Awaaass! Minggiiiir!" teriak Dewa Hujan, terdengar cukup nyaring saat melihat ekor naga hampir mengenai kedua sahabatnya.
Blaasss!
Dengan ekornya yang keras nan panjang, Raja Naga mengayunkan ke sembarang arah dan juga raungannya yang terdengar menggelegar seakan meruntuhkan Kekaisaran Langit. Tanduknya panjang berwarna emas dengan mata yang memerah tajam menyorot Kaisar Langit dengan penuh amarah. Dia mengibas kasar surai lembutnya bikin para Dewi memujanya dengan tatapan penuh kagum.
Kaisar Langit yang melihat singgasananya porak-poranda menjadi murka ditambah para dewa sialan hanya menonton pertunjukan Raja Naga tanpa berani menghentikannya. Sedangkan Dewa Takdir yakni, Zhong Li Quan telah bersembunyi antah berantah.
Tak ingin istananya hancur di tangan Raja Naga. Kaisar Langit mencoba untuk menghentikan perbuatan Raja Naga yang menurutnya sudah melampaui batas.
"Hentikan Ao Xing Long Wang! Atau aku akan membuatmu untuk membayarnya!" Amarah yang telah menguasai Raja Naga tak memperdulikan peringatan dari Kaisar Langit.
Raja Naga terus menyemburkan api dari mulutnya ke sembarang arah. Kaisar Langit yang kadung jengkel lantas mengeluarkan cahaya dari tubuhnya dan menembak ke kepala Raja Naga. Pertempuran tak di elakan lagi dengan berakhir Raja Naga yang terkena hukuman guntur karena sudah berani menyerang Kaisar Langit sosok Maha Agung.
Kini di Goa Wilayah Hutan Kematian, Raja Naga mengasingkan diri untuk memulihkan kembali raganya yang terkena sambaran guntur sebanyak sepuluh kali. Sambaran guntur maha dahsyat itu mampu membuat kulitnya keriput sehingga terlihat lebih tua dari usianya. Bahkan kolam yungying miliknya tak mampu mengembalikan esensi tubuhnya.
Setahun setelah kejadian itu, Raja Naga tak pernah lagi menampakan diri, waktunya dihabiskan untuk bertapa. Hal itu cukup ampuh untuk mengembalikan raga mudanya. Selama bertapa tanpa disadari, kulit keriputnya perlahan mulai mengencang kembali dan juga, luka dalam sembuh dengan sendiri tanpa ramuan penyembuh seperti yang diminum para kultivator pada umumnya.
Jika terkena sambaran guntur, ramuan tingkat tinggi sekalipun tidak akan membantu. Jika yang fisiknya lemah, mereka tentu langsung akan mati, namun berbeda dengan Raja Naga, fisiknya cukup kuat. Terbukti, dia mampu menahan serangan dari Dewa Petir.
Dan hutan perbatasan adalah hutan yang kaya akan energi spritual, tak heran jika hewan spritual maupun para siluman akan berbondong-bondong berkultivasi di sana untuk meningkatkan kekuatan mereka.
Tetapi semuanya akan berkultivasi dalam diam. Tidak seperti burung phoenix yang malah menarik perhatian para makhluk dengan nyanyian merdunya.
Raja Naga yang kesal kemudian memakai topeng silver untuk menutupi wajahnya kemudian keluar dari goa berniat memberi pelajaran pada burung phoenix.
Setibanya di luar, Raja Naga melihat seorang gadis bertengger manis di atas pohon sambil bernyanyi riang tanpa memperdulikan keadaan di sekitarnya.
Raja Naga yang tadinya kesal kini justru terpaku pada sesosok gadis yang tadinya hendak ia marahi. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman kecil.
"Sungguh pemandangan yang langka," gumamnya.
Senyuman manis bikin hati Sang Raja berdesir.
Akankah Sang Phoenix telah mencuri hati sang Raja?
***
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Anto Hikma
Lanjut
2024-11-28
0
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
hadir 😁 semangat ya😇👍🙏
2024-10-30
0
𝐕ɪᴏʟᴇᴛ27💜
Aku mampir kak!🤗 Semangat!
2024-10-22
1