Bertemu Dengan Keempat Saudara

Pertemuan pertama itu membuat Raja Naga tak bisa memejamkan mata barang sejenak pun. Benaknya dipenuhi oleh gadis phoenix yang terus menari-nari mengganggu konsentrasinya.

Karena itu, Raja Naga memutuskan untuk kembali ke Istana Kristalnya di bawah laut.

Kepiting—Sang Pengawal yang melihat tuannya kembali lantas berseru senang. Setahun belakangan mereka tidak pernah bertemu dengan rajanya, pun tanpa tahu di mana keberadaan raja mereka.

"Raja kembali!" teriaknya untuk memberi tahu semua pengawal.

Berbondong-bondong mereka menyambut kedatangan Raja Naga.

"Salam hormat, Yang Mulia Long Wang." Sambil berlutut memberi penghormatan pada sang raja.

"Hormat kalian kuterima." Raja Naga menganggukkan kepalanya, sambil menatap satu persatu prajurit kerajaan.

Mendengar itu, para pengawal dan juga prajurit lantas berdiri. Mereka sedikit senang, tapi juga takut secara bersamaan. Senang karena raja mereka kembali, dan takutnya jika mereka melakukan kesalahan kecil, maka akan dihukum berat oleh sang raja.

"Lakukan tugas kalian seperti biasa, aku akan berendam di kolam, dan jangan biarkan siapa pun yang masuk, aku sedang tidak ingin diganggu!" Setelah berkata demikian, Raja Naga langsung menghilang dari sana dan muncul tepat di bibir kolam yungying.

Seperti halnya Dewa Cuaca di seluruh dunia, Raja Naga juga dikenal dengan kemampuannya yang luar biasa. Dia bisa melakukan teleportasi dalam hitungan detik. Berbeda dengan para Dewa yang lainnya jika berpergian mereka akan merobek ruang waktu terlebih dulu.

Tanpa melepas jubah putih, Raja Naga memasuki kolam yungying yang tampak tenang. Berendam dengan tubuh manusianya. Badan bersandar di pinggir kolam dengan mata terpejam erat. Hingga kilasan-kilasan burung phoenix itu kembali berterbangan di benaknya.

"Dia lagi!" gerutu Raja Naga.

Tetapi senyum kecil terbit di bibirnya. Hal yang mustahil, seorang Raja Naga tersenyum hanya karena mengingat gadis phoenix yang bahkan namanya saja dia tidak ketahui.

Setelah merasa esensi tubuhnya meningkat. Raja Naga pun menyudahi mandinya. Kemudian berganti dengan jubah merah cerah yang rumit. Eskpresi galak dengan bentuk manusia mencerminkan keganasannya, tak lupa pedang naga di pinggangnya.

Raja Naga adalah pemimpin dari semua kerajaan dari Empat Lautan yang dipimpin oleh saudaranya. Mereka mewakili empat arah mata angin, empat musim dan empat perairan di sepanjang perbatasan Tiongkok.

Ao Guang yang dikenal dengan sebutan Naga Azure, adalah penguasa timur dan musim semi. Dia menguasai perairan Laut Cina Timur.

Naga Merah atau Ao Qin, menguasai Laut Cina Selatan. Dia adalah Dewa Musim Panas.

Saudara keempat mereka, Ao Shun, adalah Naga Hitam. Memerintah Danau Baikal di utara, dia adalah penguasa musim dingin.

Terakhir, Naga Putih diberi nama Ao Run. Mewakili barat dan musim gugur, dia adalah Dewa Danau Qinghai.

Semua naga ini bersama dengan naga di danau dan sungai air tawar Tiongkok, bertanggung jawab kepada Ao Xing Long Wang. Berbeda dengan mereka, Long Wang sendiri tidak terikat pada satu tempat saja.

Setelah berbicara dengan orang kepercayaannya. Raja Naga mengirim telepati pada saudara-saudaranya, mengundang mereka untuk berpesta menyambut kembalinya ia ke istana. Selain dari itu keempat saudaranya juga harus melapor apa saja yang terjadi selama dirinya mengungsi di hutan perbatasan.

***

Di wilayah Kekaisaran Raja Naga, para rakyat yang terdiri dari mahkluk laut itu berbondong-bondong ke Istana Kristal—menghadiri undangan dari istana yang disebarkan oleh prajurit.

Mutiara dan permata berharga terhidang di atas meja kristal nan berkilau, itu adalah makan mewah yang hanya disediakan di istana.

Selain itu, Raja Naga juga mengendalikan semua hewan yang hidup di laut dan sekitarnya. Bagaikan Kaisar Duniawi, ia juga mempunyai makhluk-makhluk air sebagai rakyat yang melayaninya dan melakukan perintahnya.

Meskipun Raja Naga bisa menjadi raja yang menakutkan dan temperamental, tapi dia juga merupakan Dewa Pelindung. Sama seperti dia mengendalikan seluruh perairan Tiongkok, dia juga melindungi seluruh wilayah dan rakyatnya di bawah laut.

Karena itu, ia terus menjadi dewa yang populer, khususnya di wilayah pesisir. Orang-orang berdoa kepadanya bukan hanya dengan harapan agar terhindar dari amarahnya, tapi juga agar terlindungi dari musuh-musuhnya. khususnya mereka yang datang dengan kapal melintasi lautan.

Di wilayah ini, Raja Naga tidak hanya ditakuti karena kekuatan amarahnya, namun juga dihormati atas bantuan yang diberikannya. Dia dipandang sebagai dewa yang membawa keberuntungan bagi mereka yang menunjukkan rasa hormat dan ketaatan.

Raja Naga duduk di singgasana kebesarannya dengan begitu gagah. Wajah garangnya tak menampilkan senyum sedikitpun. Di samping kiri-kanannya sudah ada saudara-saudara yang dari empat kerajaan.

"Ao Guang," panggilnya pada Naga Azure. "Bagaimana situasi di kerajaanmu?"

Mendengar namanya dipanggil. Naga Azure lantas menghadap kemudian menunduk memberi hormat.

"Hamba menghadap, Yang Mulia Long Wang. Kerajaan hamba dalam keadaan aman terkendali. Sejauh ini tidak ada masalah yang besar." Mendengar laporan dari Naga Azure, Long Wang mengembuskan napas lega.

"Lalu, bagaimana denganmu?" Kali ini ia beralih ke Ao Qin atau si Naga Merah.

Sama seperti Naga Azure. Naga Merah pun memberi jawaban yang sama. Kini pertanyaan itu terarah kepada Ao Shun, Sih Naga Hitam.

"Menghadap, Yang Mulia Long Wang. Beberapa bulan yang lalu pada saat bulan purnama, di kerajaan hamba tepatnya keluarga Feng melahirkan seorang Putri Naga. Hanya saja bayi yang baru lahir itu tidak dapat diselamatkan," terang Naga Hitam.

"Apa yang terjadi?" Raja Naga menyipitkan matanya. Kini semua mata tertuju kepada Naga Hitam.

"Seperti yang Anda ketahui, Yang Mulia. Ini semua campur tangan Kaisar Langit. Maafkan saya yang tidak bisa melawan kehendak Sang Kaisar Surgawi," jawab Naga Hitam sambil menunduk.

Raja Naga mengembuskan napas kasar. Tangannya terkepal erat. Kaisar Langit masih kekeuh dengan ramalan itu.

"Biarkan saja!"serunya setelah terdiam cukup lama. Ia tidak ingin rakyatnya menjadi tegang. Setidaknya biarkan mereka menikmati jamuan tanpa harus merasa tertekan karena aura dingin.

Ada kelegaan dari wajah keempat saudaranya. Mereka tidak mau menerima resiko atas kemarahan kakak tertua mereka.

"Dewa Danau Qinghai, bagaimana dengan kerajaan di bawah pimpinanmu?" Berbeda dengan saudara yang lain. Dewa Danau Qinghai atau yang akrab disapa dengan Naga Putih ini orangnya agak cerewet, dan tidak terlalu tegang saat berhadapan dengan kakak pertama, yaitu Ao Xing Long Wang.

"Saya?" tanya Naga Putih sedikit terkejut.

Semua menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh intimidasi.

"Apa yang kau pikirkan!" sentak Raja Naga.

"Kakak Pertama, Kerajaanku baik-baik saja. Anda tidak perlu khawatir. Hanya saja ...." Naga Putih menggantung ucapannya.

"Hanya saja apa! Kenapa kau tidak lanjut!" sergah Naga Hitam mulai emosi. Adik bungsunya ini memang sedikit bandel.

Merasa para kakak menatapnya, Naga Putih memundurkan langkah ke belakang. "Kenapa kalian menatapku begitu?" tanyanya.

"Bicaralah!" kata Raja Naga, "Atau aku lempar ke neraka bertemu Raja Yama."

"Kakak Pertama! Lama tidak bertemu, kenapa membuatmu menjadi tambah garang. Lihat saja wajahmu menjadi cepat tua!" ungkap Naga Putih tanpa takut.

"Kau!" Raja Naga menggeram marah.

Raja Naga memainkan elemen air di tangannya membentuk bola-bola kristal yang padat. Melihat itu Naga Putih menjadi sedikit panik. Dia tahu kakaknya itu tidak main-main jika menyangkut keempat kerajaan.

"Baiklah, akan kukatakan!" ujarnya cepat.

"Cepat!" seru keempatnya secara bersamaan.

'Mereka ini seharusnya melindungi ku yang anak bungsu. Tapi malah akan mengirimku ke neraka!'

"Akhir-akhir ini aku dipusingkan oleh siluman kera. Dia terus menggangguku dan sangat merepotkan," ucap Naga Putih sembari menopang dagu.

"Apa yang dilakukan oleh siluman berbulu itu?"

"Dia mendapat hukuman dari Kaisar Langit dan membutuhkan bantuanku untuk mencari gadis manusia yang memiliki jiwa abadi agar bisa membebaskannya. Sebab itu, dia selalu datang mengganggu waktuku."

Raja Naga yang mendengar itu lantas mengernyitkan dahi.

'Apa yang dilakukan siluman berbulu itu sehingga membuatnya dikutuk. Tapi wataknya memang kurang bagus. Dia sedikit sembrono!'

Dalam hati Raja Naga bertanya-tanya. alasan ia dihukum dengan sambaran guntur karena menyerang Kaisar Langit. Lantas apa kesalahan Sun Go kong? Sampai ia mendapat hukuman juga.

Karakter Raja Naga dan Siluman Kera Sun Go Kong tak jauh berbeda. Mereka memiliki kesamaan yang temperamental dan juga susah diatur. Namun, tidak membuat keduanya untuk bermusuhan. Mereka justru berteman baik.

Jika Raja Naga memilih untuk tidak menampakkan dirinya di hadapan manusia dan melindungi manusia dalam diam. Maka berbeda dengan Sun Go Kong. Siluman Kera itu lebih suka keluyuran dan bermain di dunia manusia hanya untuk kesenangannya semata.

"Apakah itu Sun Go Kong?" tanya Naga Merah mulai ingin tahu.

"Aigo, siapa lagi kalau bukan dia. Bukankah dia sama seperti Kakak Pertama? Sama-sama ... meresahkan!" ujar Naga Putih sedikit kesal.

"Pfftt ...."

'Bocah ini!'

*****

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

putri cobain 347

putri cobain 347

absen pagi kak

2024-10-18

2

TIGHER GAMING

TIGHER GAMING

wkwkww aku suka dewa no 4

2024-10-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!