Kemarahan Raja Naga

Dalam kelamnya malam nan dingin di udara, sosok Raja Naga dalam bentuk naganya meliuk-liukkan badan. Surai putih panjang melambai tertiup angin, aura dingin dikeluarkan menekan seluruh makhluk di bumi maupun di langit.

Aumannya menembus langit memberi ancaman tak terduga pada seluruh penghuni dunia atas. Tidak ada yang tau penyebab kemarahannya yang begitu menggila.

Setelah puas meraung, Raja Naga mengubah kembali bentuk tubuhnya seperti manusia. Matanya yang sebelumnya menyorot merah kini perlahan membiru seperti sedia kala.

Dengan jubah putih polos, rambut tergerai panjang sepinggang tanpa diikat, wajah sedikit pucat dengan kerutan di area mata.

Efek dari sambaran guntur itu belum sepenuhnya hilang kadangkala dia masih merasakan sakit di bagian dada, tidak jarang memuntahkan seteguk darah.

Di pertengahan malam esensi tubuh yang kian melemah setelah meraung hebat di udara. Raja Naga mau tak mau mendaratkan kakinya di bumi untuk beristirahat.

Energinya seolah terkuras habis. Andai saja tidak terkena sambaran guntur maha dahsyat itu mungkin kondisinya tidak akan melemah seperti ini.

Di bawah rindangnya pohon sakura yang berjejer. Dia menyenderkan punggung tegaknya di batang pohon sambil memejamkan mata, tanpa sadar hingga fajar menyingsing di ufuk timur, Raja Naga masih terlelap dalam tidurnya.

Musim gugur bunga sakura berjatuhan menerpa wajah yang terpahat sempurna dalam tidur. Meski ada kerutan di area mata, namun itu sama sekali tak menurun kadar ketampanannya.

Tak jauh dari tempatnya, sesosok gadis berwajah ayu memakai jubah pink melintasi rerimbunan dahan bunga sakura. dia mengais kembang-kembang yang tertimbun hingga menampakkan permukaan tanah lalu menggalinya dengan sekuat tenaga. Aksinya begitu semangat hingga menimbulkan kegaduhan dan membuat Raja Naga terbangun.

Mendengar kebisingan, pria berotot itu lantas membuka matanya mengalihkan pandangan mencari sumber suara, dia menemukan seorang gadis yang sedang berjongkok menggali tanah. Raja Naga mengernyitkan dahi heran.

Raja Naga bangun melangkahkan kaki ke arah gadis itu, setelah berada tepat di belakangnya, Raja Naga berdehem pelan.

"Ekhem."

Mendengar deheman, gadis itu dengan cepat menoleh. Saat melihat sosok di belakangnya sontak saja dia berteriak takut sambil menutupi wajahnya.

"Aaaaaahh!"

Raja Naga pun tak kalah terkejutnya. Sang gadis yang selalu mengganggu konsentrasi pertapaannya kini berada di hadapannya.

'Gadis Phoenix'

Dia menyunggingkan senyum melihat sikap berlebihan yang ditunjukkan sang gadis. Ah, jika saja itu orang lain sudah dipastikan orang itu akan terlempar jauh.

"Kenapa kamu begitu ketakutan?" tanya Raja Naga.

Gadis itu tak menjawab, tapi mengintip dari sela-sela jari. Tiba-tiba ....

Wushhh!

Dengan sekali gerakan tangan, sang gadis menghilang dari sana. Meninggalkan Raja Naga seorang diri.

"Gadis ini menyebalkan!" umpatnya kesal.

Tiba-tiba sesosok melompat dari atas pohon mengagetkan Raja Naga. Dia adalah Sun Go Kong. Ya, setelah mendengar raungan memekakan telinga dan juga aura membunuh yang kuat dari atas udara tadi malam. Sun Go Kong langsung mengawasi Raja Naga dari kejauhan. Tetapi dia menekan aura tubuhnya dan menyembunyikan hawa keberadaannya sehingga Raja Naga tidak menyadari kehadirannya.

"Sun Go Kong, kau membuatku kaget!" protes Raja Naga.

Sun Go Kong menggaruk kepalanya. Sudah ciri khas mereka para monyet, yaitu menggaruk kepala meski tak gatal.

Dari semalam dia memang tertidur di atas pohon. Sun Go Kong sedikit khawatir, bagaimana pun Raja Naga adalah sahabatnya. Dia tidak ingin terjadi sesuatu dengan sahabatnya.

"Apa yang terjadi? Aku melihatmu mengamuk di udara. Aku sedikit khawatir jadi terus mengikutimu dan tertidur di atas pohon," terang Sun Go Kong.

"Hanya memberi peringatan untuk mereka yang berada di alam atas," jawab Raja Naga tenang sembari melirik ke arah lubang tanah yang nampak kosong tak menemukan apa pun di sana. Apa yang gadis itu cari? Kenapa dia menggali lubang? Begitulah isi pikirannya.

"Apa mereka merenggut bayi naga lagi?" Sun Go Kong nampak serius.

"Ya."

"Aigo, kamu harus menemui Dewa Takdir."

"Dia selalu bersembunyi."

"Apa!"

"Sudahlah, aku ingin bertemu dengan seseorang. Kamu jangan mengikutiku," bantah Raja Naga.

"Apa gadis phoenix yang tadi? Coba lihat penampilanmu! Wajar saja dia takut. Kamu mirip Dewa Pencabut Nyawa." Sun Go Kong memindai penampilan Raja Naga dari atas hingga ke bawah.

Mendengar itu, Raja Naga melirik dirinya sendiri. Benar saja penampilannya saat ini tak ubahnya malaikat pencabut nyawa. Pantas saja gadis itu berteriak takut.

Hanya dengan mengibaskan tangan, jubah putih polos menghilang tergantikan dengan jubah merah yang cerah melekat di badannya. Rambut terikat rapi kemudian memakai topeng perak untuk menutupi kerutan di matanya.

Sun Go Kong memutar mata jengah. 'selalu saja merah!'

"Sampai bertemu lagi," ucap Raja Naga. Dia menggunakan ilmu teleportasinya dan menghilang dari sana.

Sun Go Kong mengendikan bahunya. Awalnya dia khawatir dengan kondisi Raja Naga. Tapi orang yang dikhawatirkan menunjukkan sikap acuh tak acuh.

Saat ini sih gadis phoenix masih dalam keadaan larinya, dia memasuki area hutan yang penuh dengan semak belukar. Terlalu panik sehingga lupa dengan kekuatan yang dia miliki. Lagi pula tempatnya saat ini adalah dunia manusia. Mereka tidak boleh menggunakan sihir sembarangan, pun juga terbang menggunakan tubuh asli mereka. Itu sangat dilarang oleh Kaisar Surgawi, karena hal itu bisa memantik keingintahuan para manusia di muka bumi.

Raja Naga muncul begitu saja di hadapan sang gadis—menghadang jalannya. Gadis itu kaget juga ketakutan—langsung memundurkan langkah ke belakang sambil memegangi dadanya.

Dia melihat ke arah sosok yang sebelumnya berwajah pucat memakai jubah putih. Kini telah berubah memesona. Dia memandang dengan mata tak berkedip.

"Long Wang," ucapnya.

"A-aku tidak melakukan kesalahan. Ja-jangan melihatku seperti itu," imbuhnya lagi dengan suara yang terbata-bata.

"Terus kenapa berlari? Kau begitu takut melihatku. Apa aku semenakutkan itu?" tanya Raja Naga.

Burung phoenix itu menggeleng pelan. "Aku hanya terkejut," jawabnya berbohong.

Lagi pula, siapa yang tidak kenal Raja Naga, dengan segala rumor yang didengarnya selama ini sudah membuatnya ketar-ketir.

Meski tidak melakukan kesalahan jika bertemu Raja Naga mereka lebih memilih melarikan diri.

Sifat temperamentalnya membuat semua orang takut.

"Kau sudah mengganggu waktuku sebanyak dua kali," ujar Raja Naga dengan wajah datar. Tetapi di dalam hatinya dia tersenyum penuh makna.

"Aku? Tapi bagaimana mungkin? Kita baru pertama kali bertemu," beo sang gadis.

"Yang pertama, di hutan perbatasan, kau mengganggu waktu bertapa ku dengan suara nyaringmu itu. Yang kedua, kau mengganggu waktu tidurku tadi."

"Apa?" Gadis Phoenix itu begitu terkejut. Dia mulai ingat dengan kelakuannya di hutan perbatasan. Awalnya dia hanya ingin menarik pemuda dari kalangan manusia. Dia sangat tertarik dengan orang-orang di dunia manusia. Siapa sangka itu justru menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.

"Ah, begitu, ya. Kalau begitu maafkan aku. Aku sungguh tidak tahu," ucapnya sambil cengengesan, namun juga ketakutan yang tidak bisa disembunyikan.

"Tidak semudah itu. Aku tidak suka waktuku diganggu." Raja Naga menyela.

Di tengah percakapan mereka, muncul pria berwajah tampan yang langsung melindungi gadis phoenix dengan sayap burungnya yang lebar.

"Hua'er... apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu menyinggungnya?" Pria yang baru datang itu sangat menunjukkan kekhawatirannya terhadap gadis dipelukannya. Hal itu membuat Raja Naga murka.

Raja Naga mengeluarkan aura dingin. Tangannya terkepal erat. Dia seperti orang yang sedang cemburu.

"Kakak Qiu Han, Anda di sini?"

"Tentu saja, aku sangat khawatir denganmu."

Pria yang dipanggil Qiu Han itu melepaskan pelukannya, lalu menyembunyikan wanita itu di belakangnya.

Dia menatap Raja Naga yang juga menatapnya dingin. Aura permusuhan penuh intimidasi dari keduanya sangat kentara.

"Jangan sentuh Lin Hua," ujar Qiu Han.

"Menyingkir!" seru Raja Naga.

Lin Hua dengan cepat berdiri di tengah-tengah mereka. Niat hati ingin menjelaskan, tetapi malah ditarik Raja Naga.

*****

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

🎧✏📖

🎧✏📖

semangat pagi😊😁👍🙏

2024-11-01

0

Shopia Asmodeus

Shopia Asmodeus

apa itu aigo?

2024-10-30

0

Shopia Asmodeus

Shopia Asmodeus

aq ngetik mengernyit sedikit belepotan takut typo. alhasil ganti mengerutkan keningnya /Facepalm/

2024-10-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!