Kota Kaum

"Diego kau seorang petualang kan" gadis itu mengimbangi jalan pemuda berambut biru itu. "Iya seperti itu lah" pemuda menjawab secukupnya.

"Nah lalu seperti apa petualangan mu" tanya lagi. "Maksudnya" pemuda berambut biru itu bertanya balik.

"Maksudku petualang selalu mempunyai kisah menarik buat si cerita, kamu pasti punya satu atau dua cerita kan" Diego mengerutkan dahi nya mencoba mengingat kejadian yang mungkin bisa diceritakan

"Entahlah aku tidak punya kisah yang menarik layaknya petualang lain" Diego bukan lah orang yang suka mengingat masa lalu.

Dia hanya hidup hari ini dan untuk hari esok.

"Ayo lah Diego kau belum pikun kan" tanya Karand memastikan. "Hm bagaimana kalau kisah tentang petualangan pertama ku" belum selesai ia menyelesaikan kalimat nya.

Karand berlari "simpan cerita mu Diego tadi kulihat ada kelinci bertanduk".

Diego mau tak mau mengikuti gadis itu. Kelinci bertanduk bukan lah kelinci biasa, mereka lebih lincah dan lebih kuat.

"Diego gunakan panah mu untuk menembak kelinci itu" teriak Karand sambil mengejar kelinci itu. "Tenang lah kau tidak akan mendapatkan kelinci, jika seperti itu" Diego mengambil sebuah buah pisau yang ada di balik jaketnya.

Gadis itu berhenti dan berbalik "Lalu bagaimana tuan petualang" ledek karand yang tidak terima dengan ucapan Diego.

"Cukup sederhana sih" Diego melemparkan pisau itu ke arah kelinci bertanduk itu namun melesat membuat kelinci itu melompat tinggi.

"Hebat sekali tuan petualang" ledek karand. Diego melemparkan pisau itu dan kali ini tepat mengenai kepala kelinci itu.

"Terima kasih, pujian nya" balas Diego membuat Karand terdiam seribu kata.

"Akan ku masak mari kita makanan" karand langsung berlari menuju kelinci itu.

Diego menyaksikan gadis itu memasak. Karand terlihat sangat ahli dalam memasak dan harus ia akui kalau bau nya saja sudah membuat cacing di perut nya berdemo untuk di beri makan.

Setelah makan mereka beristirahat sebentar namun Karand malah tertidur membuat Diego terpaksa menggendong gadis itu.

Tak ada pilihan selain terus melanjutkan perjalanan mengingat banyaknya bahaya di malam hari.

Tanpa terasa matahari sudah terbit kembali. "Di mana aku" ujar Karand lemah.

"Sebentar lagi kita akan tiba di kota kaum" jawab Diego singkat. "Begitu kah" karand menyandarkan kepalanya di bahu Diego.

"Apa kau belum mau turun" tanya Diego. "Kau tidak menyuruh turun" jawab karand di akhiri dengan menguap panjang.

Diego berhenti dan menurunkan Karand. "Kenapa berhenti" tanya Karand lagi. "Kita sudah sampai di gerbang kota kaum" Diego menujuk sebuah gerbang besar di depannya.

"Oh iya kau mau kemana" tanya Karand yang sudah berdiri sendiri.

"Aku ingin ke guild sekarang kalau kau" tanya  balik Diego.

"Aku ingin ke sekolah mendaftar dan mungkin besok atau lusa tes tapi prioritas ku mencari penginapan dan melanjutkan tidur ku" Karand kemudian tersenyum.

"Baiklah kalau begitu kita berpisah di sini" Diego mengangguk dan berjalan pergi.

"Terima kasih untuk bantuan nya ya" teriak gadis itu.

Diego tidak berbalik namun di muka nya terpatri sebuah senyum "gadis yang unik" ia senang sekali mereka bisa berbicara seperti sepasang teman yang sudah lama mengenal.

***

Saat ini Diego sedang berjalan menuju Guild Petualang kota Kaum.

Dahulu kala kota ini adalah bekas medan perang antar klan iblis melawan seluruh klan lain.

Saat perang berakhir dan kekalahan di dapat klan iblis. Atas keputusan bersama para pejuang pada saat itu lahirnya gerakan perdamaian dan buatnya Federasi perdamaian

Federasi perdamaian memutuskan untuk membangun kota di bekas Medan perang ini sebagai simbol perdamaian.

Mulai dari manusia , beastman, Elf, peri, wizard, Mermaid , stealth semua ada di kota ini.

Lama berjalan ia sampai di sebuah bangunan megah yang tak lain adalah guild kota kaum.

Ia melihat banyak sekali orang orang yang mengobrol dengan santai. Sesekali tertawa mendengar salah satu teman nya bercerita.

Diego berjalan menuju meja resepsionis untuk melaporkan hasil misi.

"Permisi apa misi yang ku ambil belum kadaluarsa" tanya Diego. "Oh Diego tentu belum bagaimana apa misi nya lancar" ucap resepsionis itu.

Diego mengangguk kemudian mengeluarkan satu kantong berisi jari goblin dan satu kantong berisi tanaman herbal yang ia ambil di hutan hitam.

"Diego berikan kartu guild mu" ucap resepsionis itu. Diego pun memberikan kartu itu lalu di letakan nya di sebuah papan khusus.

Perlahan kartu itu berubah warna menjadi silver. Lalu resepsionis itu memberikan bayaran Diego.

"Ini bayaran mu dan selamat telah menjadi petualang rank silver ya" ucap resepsionis itu. "Terima kasih atas bantuan nya" ucap Diego kemudian undur diri.

Tujuan berikut nya adalah pulang ke rumah. Di perjalanan ia bertemu dengan seorang wanita beastman. 

Wanita berambut ungu gelap dengan kulit sawo matang dengan telinga anjing sedang duduk menangis di pinggir jalan.

Diego memutuskan untuk menghampiri nya karena tidak tahan mendengar tangisan gadis itu.

"Hei nona beastman tangisan mu itu menganggu ku" ucap Diego menghampiri gadis beastman itu.

Tangis beastman itu makin pecah. Diego menunduk agar tinggi mereka sama. "Hiks...hikss...aku...baru saja ditipu orang" ucap nya sambil tersedu sedu.

"Dia bilang kalau aku menyerahkan uang ku....aku akan mendapatkan peralatan sekolah dan langsung bisa ke asrama" ia menangis tersedu sedu.

"Sewaktu aku ke asrama nama ku tidak terdaftar" teriak nya lagi. Diego mengambil uang yang dia dapat dari quest yang di selesaikan nya.

"Ini aku punya sedikit uang buat lah laporan kepada para ksatria untuk menangkap orang yang menipu mu"  Diego memberikan semua uang nya.

"Jangan menangis , menangis terus tidak akan membuat uang mu kembali" Diego bangkit dan berjalan pergi.

Ia berjalan meninggalkan gadis beastman itu yang masih bingung, sekarang ini tujuan nya satu yaitu pulang.

Rumah nya terletak di pinggir pasar. Rumah yang lebih mirip gubuk tua ini adalah tempat yang menjadi saksi bisu terhadap semua hal yang terjadi pada nya.

Terpopuler

Comments

Henry Hafidz

Henry Hafidz

beastman itu konsepnya kayak Zoan One Piece?

2022-08-22

0

Dinda Putra

Dinda Putra

wkwkwk di suruh cerita tapi pas mau cerita orang nya kemana

2021-06-23

0

Ton Mar

Ton Mar

Author syarat untuk naik rank bagaimana?

2021-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Ksatria Muda Ambisius
2 Akhir atau Awal
3 Kehidupan yang Baru
4 Kota Kaum
5 Sekolah Kaum,Pria Misterius dan Tes Masuk
6 Teman Sekamar & Hari Pembukaan
7 Sebuah Sikap
8 Dendam yang Tak Akan Pernah Padam
9 Menguji Sebuah Ombak
10 Menaklukan Ombak Besar
11 Cahaya Dalam Sebuah Kegelapan
12 Mall Kota Kaum
13 Penyerangan Mall Kota Kaum
14 Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 1)
15 Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 2)
16 Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 3)
17 Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 4)
18 Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 5 Final)
19 Waktu Berpetualang
20 Pertemanan
21 Sebuah Kisah Lama : Diego Si Pendukung Petualang
22 Sebuah Kisah Lama : Perpisahan dan Pertemuan
23 Sebuah Kisah Lama : Bertemu dengan Keadilan
24 Sebuah Kisah Lama : Panggung Para Serigala
25 Sebuah Kisah Lama : Sandiwara Serigala
26 Sebuah Kisah Lama : Si Jenius yang Buruk Rupa
27 Membuka Lembaran Baru
28 Sebuah Kisah Lama : Perang Di Kota Tonren
29 Sebuah Kisah Lama : Perang Di Kota Tonren (Part 2)
30 Sebuah Kisah Lama : Perang Di Kota Tonren (Part 3 Final)
31 Mulai Berubah
32 Akhir Dari Sebuah Kisah
33 Hidup yang Penuh Kerumitan
34 Awal Dari Sebuah Kisah Baru
35 Orang yang Menyusahkan
36 Prolog Dalam Sebuah Kisah
37 Roda Kehidupan Terus Berputar
38 Takdir
39 Sebuah Kisah yang Hilang
40 Sebuah Kisah yang Hilang (part 2)
41 Serangan Tujuh Ksatria Hitam
42 Mencari Jalan keluar dari sangkar
43 Pemberontakan
44 Awal Pertemuan
45 Kisah dimulai
46 Lahirnya Pahlawan Bertangan Besi
47 Pahlawan Bertangan Besi
48 Fraksi Federasi Perdamaian
49 Pasukan Elit klan Iblis
50 Pengumuman
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Ksatria Muda Ambisius
2
Akhir atau Awal
3
Kehidupan yang Baru
4
Kota Kaum
5
Sekolah Kaum,Pria Misterius dan Tes Masuk
6
Teman Sekamar & Hari Pembukaan
7
Sebuah Sikap
8
Dendam yang Tak Akan Pernah Padam
9
Menguji Sebuah Ombak
10
Menaklukan Ombak Besar
11
Cahaya Dalam Sebuah Kegelapan
12
Mall Kota Kaum
13
Penyerangan Mall Kota Kaum
14
Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 1)
15
Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 2)
16
Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 3)
17
Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 4)
18
Pertempuran Di Mall Kota Kaum (Part 5 Final)
19
Waktu Berpetualang
20
Pertemanan
21
Sebuah Kisah Lama : Diego Si Pendukung Petualang
22
Sebuah Kisah Lama : Perpisahan dan Pertemuan
23
Sebuah Kisah Lama : Bertemu dengan Keadilan
24
Sebuah Kisah Lama : Panggung Para Serigala
25
Sebuah Kisah Lama : Sandiwara Serigala
26
Sebuah Kisah Lama : Si Jenius yang Buruk Rupa
27
Membuka Lembaran Baru
28
Sebuah Kisah Lama : Perang Di Kota Tonren
29
Sebuah Kisah Lama : Perang Di Kota Tonren (Part 2)
30
Sebuah Kisah Lama : Perang Di Kota Tonren (Part 3 Final)
31
Mulai Berubah
32
Akhir Dari Sebuah Kisah
33
Hidup yang Penuh Kerumitan
34
Awal Dari Sebuah Kisah Baru
35
Orang yang Menyusahkan
36
Prolog Dalam Sebuah Kisah
37
Roda Kehidupan Terus Berputar
38
Takdir
39
Sebuah Kisah yang Hilang
40
Sebuah Kisah yang Hilang (part 2)
41
Serangan Tujuh Ksatria Hitam
42
Mencari Jalan keluar dari sangkar
43
Pemberontakan
44
Awal Pertemuan
45
Kisah dimulai
46
Lahirnya Pahlawan Bertangan Besi
47
Pahlawan Bertangan Besi
48
Fraksi Federasi Perdamaian
49
Pasukan Elit klan Iblis
50
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!