HAPPY READING
"Ya ampun anak bunda cantik banget sih" Puji Gauri saat melihat putri semata wayang nya. Sementara Gauri sendiri menggunakan dress putih panjang dengan rambut di sanggul serta diberi jepitan bunga disamping kiri kanan nya.
Layra nampak bak putri khayangan dengan Dress warna dusty pink, tanpa lengan. Dress yang simple namun memberikan kesan anggun dan feminin pada dirinya. Dan tatanan rambut nya juga disanggul rapi menyisakan beberapa helai di pelipis wajahnya.
"Nah ini baru Alayyra anak perempuan papa satu satunya, bukan kayak lucinta luna yang jenis nya masih diragukan" Layra hanya mendengus lelah, papanya ini memuji atau menghina cobak.
"Layra yang anggun dan feminin sudah siap" ucapnya dramatis menahan kesal.
"Yaudah ayo berangkat" Ajak Gauri. Sambil mengandeng lengan suaminya yang nampak tampan dengan jas hitam dan kemeja putih sebagai dalaman.
Mereka pun menempuh perjalanan hampir setengah jam hingga sampai lah disebua gedung mewah bernuansa gold.
Saat pertama kali masuk terlihat dekorasi pesta yang simple namun terkesan mewah, dengan campuran warna putih dan biru langit yang mendominasi.
Kedua orang tua Layra langsung menuju ke segerombolan orang yang sedang berbincang bincang dan mau tak mau Layra mengikuti mereka.
"Selina happy birthday too you!" Ucap Gauri sambil memeluk wanita cantik yang kelihat begitu anggun dengan dress biru laut nya, masih nampak segar walaupun sudah berumur.
"Gauri terimah kasih loh!" Jawab Selina saat Gauri menyerahkan paper back biru.
"Sama sama, eh aku lupa kenalin, dia anakku" Gauri menarik Layra ke sampai nya, membuat Layra yang hendak protes namun langsung reflek tersenyum pada Selina.
"Wah cantik nya kayak mama nya yah" puji Selina saat melihat Layra. "Siapa namanya ini?" Tanya Selina sambil tersenyum.
"Layra tante" Jawab Layra dengan sopan dan senyuman manis nya. " ngomong ngomong selamat ulang tahun ya te".
"Ah terimakasih ucapannya, kamu kelas berapa?" Tanya Selina lagi.
"Kelas 11 dia lin" bukan Layra melainkan Gauri yang menjawab.
"Udah gede yah aku kira masih smp tadi" mendengar penuturan Selina Layra hanya tersenyum kikuk.
"Yaudah Layra kesana dulu yah tan bun" Pamit Layra sopan. Lalu dijawab anggukan oleh kedua nya.
Layra pun memilih duduk disalah atu bangku dipojok, lalu memakan cake coklat yang tadi ia ambil. "Kenapa gue harus disini cobak sih! Papa sama bunda sibuk ama temen temennya dan gue disini kek orang kehilangan ingatan!" Gerutnya kesal.
"Enakan juga ke sirkuit bareng Faro klo ga Ayres! Ah bete gue!" Layra hanya bisa pasrah lalu memakan cake nya dengan rasa kesal diubun ubun.
Lalu tiba tiba saat tengah menggerutu kesal, Layra mendapatkan ide cemerlang agar ia bisa keluar dari tempat menyebalkan ini tanpa ketahuan oleh papa maupun bundanya. Ia segera mengeluarkan handphone putih berlogo apel, lalu mengetik kan pesan pada seseorang.
Layra pun pergi menuju area belakang gedung yang ternyata terdapat taman kecil yang di tumbuhi pohon yang rindang.
---
Deral menatap pantulan dirinya dicermin, lalu merapikan jas hitam yang ia kenakan, tak lupa ia menata rambut hitamnya dan terakhir ia menyemprot kan parfum ke tubuhnya.
Lalu Deral segera menuju ke lantai bawa dimana pesta ulang tahun mama kesayangan nya sedang diselenggarakan. Jujur saja ia malas dengan segala hal berbau keramaian dan ribet, namun apa daya nya ini pesta ulang tahun mamanya ia tak mau menjadi anak durhaka.
"Paa!" panggil Deral saat melihat pria tua sedang berjalan menuju aula pesta.
"Apaan? Kenapa masih disini? Mau kena marah mamamu lalu dikutuk jadi batu!?" Tanya Devon Abercio, atau sering dipanggil papa oleh Deral.
"Yah papa sendiri ngapain disini? Mau kena marah mama lalu tidur di luar?" Tanya balik Deral sambil mengikuti gaya bicara Devon tadi.
"Tanya balik nanya, udah ah ayo!" Devon pun menarik lengan Deral.
"Happy birthday mom!" Ucap Deral sambil memberikan kotak putih berlogo merk terkenal.
"Eh anak kesayangan mama! Makasih kadonya sayang" Ucap Selina lalu mengecup kedua pipi anaknya.
"Mama jangan rusak image Deral!" Pinta Deral sambil menatap sekeliling, untung tak banyak yang melihat adegan tadi, bisa terjun payung harga dirinya yang dingin dan bengis ini.
"Dasar kamu anak durhaka! Udah deh mending kenalin ini temen mama sekaligus patner bisnis papa kamu, tante Gauri!" Selina dengan semangat mengenalkan Gauri pada Deral, Gauri pun tersenyum melihat anak sahabatnya tersebut.
"Saya Deral te" Ucap Deral sopan.
"Perkenalkan saya tante Gauri" Bakas Gauri dengan senyum manisnya.
"Yaudah mama sama tante Gauri mau kesana dulu bayy!" Selina dan Gauri pun menghampiri segerombolan perempuan lain, lalu yah biasa lah kalau pada perempuan ngumpul ngapain lgi klo engga ngerumpi.
Mata hazel Deral pun menyapu seluruh aula pesta, tiba tiba matanya menangkap sosok yang tak asing.
Ia melihat sosok gadis dengan dress pink, ia duduk di bangku pojok sambil memakan sepiring cake coklat dan memperlihatkan raut wajah kesal.
Seketika ia sadar bahwa itu adalah gadis yang sama, yang tadi siang ikut tawuran. Namun Deral lagi lagi dibuat terpanah oleh nya.
Yang tadi siang menggunakan seragam sekolah gaya anak urakan sekarang nampak anggun dengan dress dusty pink. Yang tadi siang rambut panjangnya tergerai liar sekarang disanggul rapi. Yang tadi siang nampak barbar saat meninju lawanya sekarang nampak menggemaskan dengan raut wajah kesal dan bibir yang dimajukan.
Sungguh hatinya yang tadi siang sudah aneh bertambah sejuta kali lipat lebih aneh sekarang, ia merasakan ada gejolak aneh saat melihat gadis tersebut, ia juga merasa ingin memilikinya, ingin memberikan nya segala yang ia punya, ia ingin melindungi nya dan menyayangi nya.
Apakah itu cinta? Deral benar benar tak tahu.
"Pa!" panggil Deral pada papanya yang sedang asik mengobrol bersama rekan bisnisnya.
"Apaan sih?" Jawab Devon kesal.
"Itu sapa?" Tunjuk Deral pada gadis tersebut.
"Mana? Oh itu anaknya Clovis sama Gauri, rekan bisnis papa sekaligus anaknya sahabat mama kmu" jelas Devon. "Napa suka? Sikat aja sekarang keburu diambil orang entar nangis kamu" Saran Devon yang membuat Deral memandang kesal papanya.
Ternyata papanya dingin dingin nyebelin, pikir Deral. Devon pun menepuk pundak putra nya lalu melangkah pergi menuju istri tercinta nya.
Deral pun terus mengamati gerak gerik gadis yang telah mencuri hatinya tersebut. Lalu saat selesai mengetik sesuatu di hpnya gadis tersebut menuju taman belakang, Deral pun mengikuti nya walau dalam pikiran nya bertanya buat apa dia kesana?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Zulfa
Salken kak, JIKA mampir membawa like nih, mari saling dukung kakak 😍
2021-04-12
1