Semua barang sudah disiapkan di mobil yang ibu Bee sewa untuk mengangkut ke kontrakan baru mereka, iya mereka akan pindah hari ini dimana bertepatan dengan hari pernikahan Zayn dan perempuan yang menjadi jodohnya.
"Kalian siap sayang?" tanya ibu pada ketiga anaknya yang sama-sama menitikkan airmata menatap rumah kontrakan yang sudah sangat lama mereka huni bahkan sejak Bee masih kelas 1 SMP.
"Ayo....kami siap bu" jawab Bee sambil merangkul kedua adiknya.
Mereka turut naik ke mobil pick up itu dengan Bee yang duduk di sebelah pak sopir sambil menatap sekeliling dimana semua kenangannya bersama Zayn dimulai.
Melewati jalan besar menuju alamat baru mereka, tanpa Bee sadari mereka melewati sebuah hotel berbintang dengan papan ucapan dan berbagai karangan bunga menghiasi seluruh depan gedung tinggi itu menandakan ada sebuah pernikahan disana.
Iya itu adalah papan ucapan atas pernikahan Zayn dan perempuan bernama Kasih, pesta mewah digelar dengan banyak tamu undangan yang datang dari berbagai kalangan tentunya kalangan atas.
****
Prosesi ijab qabul dimulai dengan serangkaian acaranya.
Sudah dua kali Zayn salah dalam mengucapkan nama mempelai yang akan menjadi istrinya.
"Maaf saudara Zayn, mempelai anda bernama Laura Kasih Amanda bukan Laura Bunga Yasmin" kembali pak penghulu mengingatkan Zayn akan kesalahan pria itu.
Entah berada dimana pikiran dan hati Zayn saat ini, yang jelas hanya ada satu wajah yang ia ingat ketika mengucapkan janji suci tersebut.
Orang tua Zayn hanya geleng kepala, ibu Zayn sampai menangis turut bersedih akan kisah cinta putra semata wayangnya itu.
Orang tua Kasih pun tak kalah kesal pada calon mantunya itu, sampai pada kalimat ijab qabul yang ketiga barulah Zayn berhasil mengucapkan nama mempelainya dengan benar.
Semua orang bernapas lega, Zayn resmi menikah dengan Kasih seorang perempuan cantik berkulit putih dengan tinggi semampai karena memang Kasih adalah seorang model profesional.
Zayn menatap kosong pada mempelai perempuan yang tampak sumringah disampingnya setelah mereka berada di pelaminan.
Banyak rekan sesama dokter maupun rekan kerja orang tua mereka yang datang memberi selamat pada keduanya.
Kasih tampak antusias dan selalu tersenyum senang sambil terus memeluk lengan pria yang akan mewarisi seluruh kekayaan orangtuanya.
Zayn tampak datar, ia hanya menjalani sebagian takdir hidupnya yang sama sekali tidak ia harapkan, hati dan pikirannya masih tertuju pada seorang sosok perempuan cantik yang masih belia dimana menghiasi harinya selama tiga tahun terakhir.
Jodoh memang tidak ada yang tahu seberapapun manusia merencanakan pada akhirnya Tuhanlah yang akan menentukan.
*****
Meninggalkan kehidupan Zayn yang baru saja dimulai, beralih pada seorang gadis yang sudah mulai masuk kuliah semester pertama jurusan keperawatan.
Benar, Bee hanya perlu jalan kaki saja dari kontrakan barunya menuju kampus yang hanya berjarak kurang dari 500 meter saja.
Ibu Bee membuka usaha kantin di sekolah SMP tepat di depan kontrakan mereka berada, mendapatkan penghasilan harian itulah ia mampu kembali bangkit untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Bee tidak ingin terus menyusahkan ibunya, biaya kuliah bidang kesehatan tidaklah sedikit maka darinya ia memutuskan bekerja paruh waktu di salah satu minimarket yang tidak jauh dari kampusnya berada, ia mengambil shift sore hingga malam setelah pulang kuliah, lelah memang namun Bee menjalaninya dengan rasa syukur.
Pendapatan lumayan yang di syukuri oleh Bee karena bisa membantu keuangan biaya kuliahnya agar ibu Bee bisa fokus pada biaya adik-adiknya saja. Sampai Bee sekarang sudah melewati tiga bulan pertama kuliahnya dengan berat sambil bekerja.
Pada suatu malam sebelum Bee pulang bekerja, ada sebuah mobil singgah di depan minimarketnya.
"Rani....bisa menggantikan ku sebentar, aku ingin ke toilet" ucap Bee pada teman kerjanya yang sama-sama berseragam merah.
Rani menganggguk sambil mengacungkan jempolnya tanda setuju sambil berjalan ke meja kasir.
"Berapa?" tanya seorang pria yang menyerahkan minuman sebagai belanjaannya di kasir.
"Dua puluh lima ribu kakak" jawab Rani yang menggantikan Bee sementara gadis itu di toilet.
Zayn menyerahkan nominal lebih dari yang disebutkan, setelah menerima kembaliannya pria berwajah datar itu ingin segera keluar dari sana, namun perempuan yang menjadi istrinya itu menyusul ke dalam minimarket.
"Aku akan menunggu di mobil, belilah yang ingin kau beli" ucap Zayn masih dengan wajah datar sambil berlalu dari sana.
"Baiklah sayang....aku hanya ingin membeli cemilan saja" jawab Kasih.
Zayn keluar, Bee pun ikut keluar dari toilet kembali ke kasir.
"Kau bisa kembali ke pekerjaanmu Rani" ucap Bee.
Rani hanya mengangguk saja.
Sampai pada Kasih menyerahkan semua belanjaannya di kasir.
Lama mereka saling menatap, hingga sebuah senyuman terpancar dari bibir Bee.
"Apa kau kak Kasih?" tanya Bee bersemangat.
"Astaga.....kau Bee? gadis kecil yang dulu sering mengganggu acara kencanku? maaf kau berhijab sekarang jadi aku tidak mengenalimu"
Iya, Bee memantapkan hatinya untuk berhijab ketika ia mulai duduk dibangku kuliah yang artinya baru tiga bulan ini.
Bee keluar dari meja kasir, mereka berpelukan.
"Kak kau kah ini? kau benar-benar berubah sekarang" ucap Bee menatap penampilan Kasih dihadapannya.
"Iya...seperti yang kau lihat, aku sudah menjadi seorang model sekarang Bee, bahkan aku sudah menjadi nyonya kaya sekarang"
Jawab Kasih membanggakan diri.
"Oh benarkah? apa kakak menikah dengan kak Angga?"
"Enak saja....aku tidak akan menikah dengan lelaki miskin sepupumu itu Bee" Kasih mengibaskan tangannya.
Bee terdiam.
"Ayolah jangan marah, kami sudah berpisah sejak aku menjadi seorang model Bee, sekarang aku sudah menikah dengan dokter muda yang tampan dan kaya raya"
"Hmmmm selamat kalau begitu kak, kau sangat beruntung jadi perempuan, mana suamimu?"
"Dia menungguku di mobil, kami baru tiga bulan menikah Bee masih hangat-hangatnya" colek Kasih pada hidung mancung Bee seraya menggodanya.
"Astaga....aku masih anak-anak kak" mereka tertawa.
Setelah membayarkan belanjaannya Kasih pamit pada Bee yang mengantarkannya sampai kedepan.
Namun sayang Zayn tengah sibuk dengan ponselnya hingga tidak menghiraukan istrinya yang tengah melambaikan tangan pada seorang gadis berhijab berseragam merah.
Hingga Kasih sudah sampai di dalam mobil, Zayn menyusul ingin masuk namun terhenti ketika matanya melirik kearah perempuan berjilbab dan memakai kacamata itu masuk kembali ke tempat kerjanya.
Deg Deg Deg.
Jantung Zayn berdetak kencang ketika melihat punggung Bee yang menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Sisi Tarsun San'ngisa
kok norak katanya model
2022-10-05
0
Suci Nova
ko blm up juga sih ka.....???
2020-08-20
4
farila
kok belum up biasanya jam segini udah up
2020-08-20
3