Chapter 2

Semilir angin pagi berhembus lembut menyapu wajah cantik nan bening seorang gadis yang belum genap berumur 18 tahun, rambut hitam sebahu yang ikut terburai mengayun indah sesekali menutupi wajahnya.

Bee memenuhi janji untuk bertemu kekasihnya pagi ini di sebuah taman yang tidak jauh dari rumah sakit tempat Zayn bekerja, perempuan berhidung mancung itu duduk di bangku yang tersedia disana, banyak keluarga yang ikut meramaikan taman karena bertepatan dengan hari sabtu yang artinya waktu berakhir pekan bagi keluarga yang sibuk bekerja di hari biasa.

Ia sengaja datang lebih awal tentu setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah karena biarpun hari sabtu ibunya tetap bekerja hingga Bee lah yang mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk memasak untuk kedua adiknya.

Sesekali gadis itu melirik jam di pergelangan tangannya, ia terus saja mengulum senyum menunggu Zayn tiba, untuk menghilangkan kejenuhan Bee membuka ponselnya untuk melihat kembali photo-photo kenangan bersama Zayn selama tiga tahun terakhir, ada perasaan lucu bagi perempuan itu ketika melihat wajah polosnya kelas satu SMA yang bersanding dengan seorang pria yang jauh dari usianya menjadi kekasih waktu itu.

"Astaga.....aku lupa, hari ini tepat tiga tahun bersamanya" gumam Bee yang terus tersenyum melihat photo-photo mereka dari waktu ke waktu.

******

Hampir satu jam menunggu, senyum Bee kembali mengembang tatkala melihat mobil Zayn berhenti di parkiran taman.

Pria tampan itu keluar dari mobil menuju Bee yang telah berdiri menyambut kedatangnnya, Zayn tampak tersenyum namun terasa berbeda bagi Bee meski ia tepis pikiran itu ketika melihat sang kekasih membawa setangkai bunga mawar berwarna merah seperti biasa yang Zayn lakukan.

"Hai......kenapa lama sekali?" tanya Bee.

Zayn memberikan bunga itu namun tidak seperti biasa, Bee melihat pancaran sendu di mata lelaki itu ketika tatapan mereka bertemu. Bee sungguh merasa aneh.

"Kau sakit?" tanya Bee lagi ketika mendapati Zayn yang hanya diam menatap sendu.

Zayn masih diam, ia hanya menarik Bee dalam dekapannya, Zayn mendekap tubuh kecil itu dengan erat, bahkan sangat erat.

"Aku mencintaimu Bee......maafkan aku" ucap pria itu dengan suara bergetar dibalik pelukannya.

Bee mengernyit heran, kenapa suara Zayn terdengar menyedihkan, tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Hei...ada apa? kenapa kau meminta maaf? ayo duduk dulu, kau ada masalah?"

Zayn melepas pelukan, namun menggenggam erat kedua tangan Bee sambil mendudukkan diri mereka di bangku taman.

Zayn menatap Bee dengan mata yang berkaca-kaca, ia sungguh tidak tahu harus bicara apa tentang perjodohannya.

"Jangan seperti ini, kau membuatku takut....apa terjadi sesuatu padamu?" tanya Bee kembali.

"Akan terjadi pada kita" jawab Zayn sambil memejamkan sejenak kedua mata birunya.

"Ayolah....jangan membuatku cemas, cerita padaku"

Zayn menarik napas dalam sebelum akhirnya ia menyerah juga, ia menceritakan semua yang terjadi padanya sejak wasiat neneknya harus di laksanakan dalam waktu dekat bahkan Zayn sudah mendapat kabar dari orangtuanya bahwa esok malam akan ada pertemuan kedua keluarga yang akan membahas pernikahan tersebut.

Deg deg deg.

Bee terdiam, napasnya tercekat dadanya terasa sesak kekurangan oksigen untuk bernapas setelah mendengar semuanya.

Lama mereka hening.

"Maafkan aku Bee......" ucap Zayn yang tidak melepas genggaman tangan mereka.

Bee hanya menggeleng pelan.

"Kau tidak salah, kau sudah melakukan yang terbaik untuk keluarga mu" jawab Bee menatap kosong ke sambarang arah, ia juga bingung harus bersikap seperti apa.

"Percaya padaku....aku mencintaimu Bee, menikah tidak akan merubah apapun perasaanku padamu"

"Mulailah untuk merubahnya setelah itu, karena tidak ada alasan lagi untuk kita saling mencintai jika kau sudah terikat pernikahan dengan perempuan lain, istrimu juga perempuan sama sepertiku"

"Tidak......aku akan tetap mencintaimu Bee, akan tetap seperti itu sampai kapan pun" ucap Zayn yakin.

"Semua orang akan berubah jika sudah waktunya, sekarang kau bisa bilang begitu namun aku harap itu tidak terjadi setelah kalian menikah, cinta akan datang kapan saja terlebih itu istrimu sendiri yang akan menemani hari-hari mu kedepannya, jadi mari mulailah menerima kenyataan seperti itu pula yang akan aku lakukan" Jawab Bee sambil mengusap airmata yang sudah jatuh di sudut netra cokelat miliknya.

"Tidak.....jangan bicara seperti itu Bee ku mohon, aku sangat tersiksa dengan keadaan ini"

"Lantas kita harus apa sekarang? akan tetap saling mencintai setelah kau menikah? apa kau pikir aku tidak punya harga diri mencintai suami orang? kita bisa apa Zayn? lebih baik menyerah saja mulai dari sekarang agar tidak terlalu terluka nantinya"

Zayn terdiam, lalu Bee melanjutkan.

"Aku senang kau jujur dari sekarang, setidaknya aku punya waktu untuk menyiapkan perasaanku nantinya" Ucap Bee menatap sendu wajah pria yang terlihat kacau itu.

Zayn menggeleng pelan "Maafkan aku Bee..."

"Tenanglah....kau tidak salah kenapa meminta maaf, mungkin kita memang tidak berjodoh, matahari sudah mulai naik, ayo pulang....aku belum memasak untuk makan siang adik-adikku" jawab Bee berbohong, ia sungguh tidak bisa berlama-lama lagi bicara dengan pria itu yang akan membuatnya bertambah sakit.

Zayn tidak bisa berkata-kata lagi, mereka menuju mobil.

Bee ingin memasang sabuk pengaman, namun Zayn menghentikannya.

"Biar aku saja" ucap Zayn yang langsung memasangkan sabuk pengaman untuk Bee.

"Iya.....setidaknya ini untuk yang terakhir kalinya" jawab Bee sambil tersenyum pilu.

Zayn menatap wajah itu sendu, setelah sabuk terpasang ia mengecup lembut kening Bee yang membuat perasaan Bee kian hancur, gadis itu memejamkan mata dengan butiran bening mengalir pasti seiring kecupan itu berlangsung lumayan lama.

Zayn mengusap airmata Bee, pria itu pun kian hancur ia tidak tahu harus berkata apa lagi, mereka sama-sama hening, kemudian Zayn menyalakan mesin mobil dan melaju pelan menuju jalan pulang.

Bee hanya diam menatap kosong ke luar jendela, mereka larut dalam keheningan perasaan masing-masing.

Sampai mobil itu berhenti di depan rumah Bee.

Zayn membuka sabuk pengaman Bee, lalu ia menarik tubuh gadis itu memeluknya erat seakan enggan melepaskan Bee untuk keluar dari mobilnya.

Bee hanya diam. Ia menikmati pelukan yang mungkin akan menjadi pelukan terakhir mereka, Zayn melepasnya dan meraih bibir Bee mereka berciuman lumayan lama, Bee hanya mengikuti permainan pria itu, mereka menikmati tautan bibir itu yang mungkin akan menjadi ciuman perpisahan diantara keduanya.

Dengan airmata yang berlinang, karena kesulitan bernapas Zayn melepas bibirnya dari gadis itu, lama tatapan mereka menyatu, hingga Bee langsung memutuskannya dan keluar dari mobil tanpa berkata-kata lagi.

Zayn menyusulnya hingga kembali menarik tubuh mungil Bee dan mendekapnya erat sekali, Bee membalas pelukan itu tidak kalah erat, perasaan mereka sama, sama hancurnya.

Bee ingin melepasnya, namun Zayn tahan. Bahkan pria itu kini terisak, iya Zayn menangis pilu dibalik pelukan itu tubuhnya bergetar, pada kenyataannya Zayn tidaklah sekuat yang terlihat pria itu rapuh ketika menghadapi perpisahan ini.

"Aku mencintaimu Bee.....aku mencintaimu....kau mendengarku? aku akan mencintaimu sampai kapanpun" ucap Zayn dengan suara terputus-putus diredam oleh tangis.

Bee hanya menggeleng pelan, airmata gadis itu tumpah.

"Iya....aku mendengar mu Zayn, jadikan itu kata cinta terakhirmu untukku, karena setelah ini aku tidak berhak mendapatkannya bahkan hanya untuk mendengarnya"

"Aku melepasmu Zayn ku....aku melepasmu dengan ikhlas, berbahagialah....karena akupun akan berbahagia setelah ini, terimakasih atas tiga tahun terakhir, aku mencintaimu Zayn.....ini pernyataan cinta terakhirku, aku mencintaimu"

Jawab Bee yang ikut terisak.

Zayn kian hancur mendengar Bee bicara di balik pelukan mereka, beruntung tidak ada yang melihat adegan menyedihkan itu.

Hingga Bee melepas paksa, karena tidak ingin terlarut dalam perasaan hancur yang akan membuat mereka semakin terluka.

Bee berlari masuk ke rumah dan menutup pintu dengan rapat, ia terdiam dibalik pintu menangis dalam keheningan hingga tubuhnya luruh.

Zayn pun demikian, ia masih berdiri di depan pintu rumah kontarakan sederhana itu.

Akhirnya pria itu memutuskan untuk pulang, ia menaiki mobil dengan perasaan hampa, dan perlahan melaju dengan pelan menuju rumahnya yang hanya berjarak kurang dari lima puluh meter saja.

Bee melihat kepergian Zayn dari kaca jendela dengan perasaan yang remuk redam, bagaimana kisah cintanya yang manis terukir selama tiga tahun harus berakhir dalam beberapa jam saja.

Terpopuler

Comments

Aas Azah

Aas Azah

baru baca langsung mewek😭😭😭

2022-10-01

0

Ulfa Riady

Ulfa Riady

baru baca episode awal sudah bikin sesek nafas😭😭😭

2022-10-01

0

Etika Samosir

Etika Samosir

jd ikut mewek thor

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Lanjutan 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Lanjutan 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!