"Hei.....kenapa melamun?" sentuhan tangan lembut Bee membuyarkan lamunan sang kekasih yang duduk dibangku kemudi ketika Bee masuk ke dalam mobil.
Bee baru saja selesai mengurus segala administrasi perkuliahan yang akan di mulai dua minggu lagi, seperti biasa Zayn selalu setia menemani gadis belia itu mengurus segala sesuatu menyangkut lanjutan pendidikan kekasihnya.
Pada kenyataannya Zayn belum mengutarakan tentang masalah wasiat neneknya yang sudah diputuskan oleh orangtuanya untuk segera menikah dengan gadis pilihan sang almarhumah nenek.
Pria itu kian kalut, ia belum siap untuk memutuskan hubungan yang tengah berbunga itu, terlebih Bee yang masih sangat membutuhkan bantuannya ketika baru akan mulai masuk universitas sebagai mahasiswa baru yang butuh bimbingan karena Bee mengambil jurusan keperawatan yang tentu tidak berbeda jauh dari profesi sang kekasih yang sama-sama di bidang kesehatan.
Zayn tersenyum getir menatap Bee yang baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi samping kemudi.
"Tidak.....aku hanya bingung"
"Bingung kenapa?" tanya Bee heran.
"Lupakan......mau nonton? aku merindukanmu, aku sibuk akhir-akhir ini" jawab Zayn mengalihkan pembicaraan.
Bee tentu saja mengangguk, karena sudah dua minggu pasca nenek kekasihnya itu meninggal, mereka jarang jalan berdua karena selain masih harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya Zayn juga harus bolak balik ke kota Y karena disanalah rumah neneknya berada dan disana pula rencana perjodohan itu tercipta.
Mengemudi pelan, sambil fokus ke jalan Zayn tidak melepas tautan tangan sang kekasih sesekali ia mengecupnya, namun kali ini terasa berbeda bagi Bee, entah kenapa sejak kematian nenek Zayn, sikap pria itu sedikit bergeser lebih sering diam dan melamun akhir-akhir ini.
Setelah memarkirkan mobilnya di salah satu mall terbesar kota itu, mereka berniat makan siang sebelum melanjutkan kencan nonton film di bioskop.
Namun baru saja Bee ingin melepaskan sabuk pengaman, lebih dulu Zayn yang melakukannya untuk gadis cantik berambut sebahu tersebut.
Bee menatap dengan senyuman, Zayn membalas tatapan itu dengan perasaan membuncah didadanya, ia menarik pelan leher gadis itu dan membenamkan bibirnya pada bibir tipis milik Bee.
Setelah memberikan kecupan yang lumayan lama Zayn melepaskannya sambil mengusap bibir manis Bee dengan ibu jarinya.
"Aku mencintaimu"
Membuat Bee terkekeh pelan, menatap penuh damba pada manik biru milik Zayn lalu menjawab kata itu.
"Apa kau tidak malu mengatakan cinta pada gadis dibawah umur seperti ku? kau akan di sangka pedofil jika orang melihat kau menciumku" Disusul tawa pelan dari bibir gadis itu, Bee membalas kecupan itu di pipi Zayn.
"Aku juga mencintaimu, aku pernah berpikir ini hanya cinta monyet? entahlah yang pasti aku juga mencintai pria dihadapan ku ini" Elus lembut jemari lentik Bee di pipi kekasihnya.
Zayn hanya memandang lekat wajah Bee yang sedang tersenyum, ia tidak tahu apa ini akan menjadi kata cinta terakhir yang akan ia ucapkan pada gadis itu, sungguh Zayn tidak menginginkan keadaan ini namun sungguh sulit jika sudah menyangkut harga diri keluarganya.
Betapa pun ia terpaksa, namun baktinya kepada orangtua akan tetap ia laksanakan. Biarlah cinta menjadi cinta, Zayn berniat ingin menciptakan banyak kenangan bersama Bee yang mungkin sudah tidak akan lama lagi hanya menjelang perempuan yang menjadi jodohnya kembali dari luar negeri untuk pemotretan sebuah majalah.
Melihat Zayn terdiam menatapnya sendu, Bee menjadi heran.
"Hei....apa kita akan terus disini? aku lapar" Bee merengek manja sambil mengibaskan lima jari lentiknya di hadapan wajah Zayn.
"Maaf....baiklah, mari berkencan nona Bee" Ajak Zayn tertawa.
*****
Setelah dari restoran mereka berkencan nonton bioskop, makan es krim dan berbelanja kebutuhan Bee, meski Bee sering menolak namun Zayn tetap membelanjakan semua kebutuhan kekasihnya itu hanya untuk meringankan beban ibu Bee yang tengah bekerja keras menghidupi anak-anaknya.
Sebelum senja, mereka sudah pulang.
"Bee...."
"Hmmmm?" balas Bee yang melepas sabuk pengaman setelah mereka sampai di depan rumah kontrakan Bee.
"Sebenarnya ada yang ingin ku bicarakan dengan mu tentang kita" Zayn bicara pelan sambil menggenggam tangan Bee.
"Bicara apa? tentang kita? apa maksudmu? ayolah jangan bicara tentang pernikahan impian kita, aku masih dibawah umur lagi pula belum juga resmi menjadi mahasiswa" Jawab Bee sambil bercanda.
Memang selama mereka bersama, Zayn selalu mengutarakan tentang niat baiknya untuk menikahi gadis itu jika Bee telah dewasa dan menyelesaikan kuliahnya, itu menandakan bahwa Zayn benar-benar serius dengan gadis itu bukan hanya untuk berpacaran saja.
Zayn terdiam mendengar jawaban Bee meski itu bercanda namun tentu mampu membuat dokter itu tersinggung.
"Lambat laun aku akan bicara juga padamu tentang hal ini, besok kita bertemu di taman setelah aku selesai kunjungan pasien, aku harap apapun yang terjadi nanti percaya padaku bahwa cintaku tidak akan berubah sampai kapan pun"
Kalimat panjang itu membuat Bee mengerutkan keningnya heran.
"Ada apa ini? kenapa kau membuatku cemas akan hari besok, apa terjadi sesuatu? kau memang sedikit berubah akhir-akhir ini" jawab Bee dengan raut bingung.
"Besok akan ku jelaskan semuanya padamu, pulanglah ini sudah sangat sore, aku bahagia menghabiskan waktu bersama mu hari ini" Zayn berucap pelan sambil mengecup punggung tangan Bee.
Bee hanya bisa mengangguk saja, ia tidak berkata-kata lagi dan segera melepas genggaman tangan Zayn dan beringsut turun dari mobil mewah sang kekasih.
Namun baru saja satu kakinya menjejaki tanah, Zayn seakan enggan melepas genggaman itu dan menahannya pelan kembali menariknya hingga tubuh Bee kembali terduduk ditempat semula.
"Aku mencintaimu Bee....sungguh" ucap pria itu sambil memberi kecupan kening yang lumayan lama.
Membuat darah Bee berdesir merasakan keanehan sikap Zayn hari ini.
Mata mereka bertemu menyiratkan pertanyaan besar yang terlukis di bola mata cokelat milik Bee, pun Zayn yang tidak tahu harus bersikap seperti apa besok ketika akan jujur pada gadis yang ia cintai itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Opung Boru Caroline
nenek mengacaukan cinta sepasang muda mudi.jika ada perjodohan knapa tdk dari dulu disampaikan.setelah cinta tumbuh subur siapa yg tdk sakit jika diputuskan tali cinta.oh nenek untunglh kamu sd mati.jadi tdk kamu lihat gejolak hati cucumu yg sedang kacau
2022-03-02
1
Nur yati
udah kebayang bsok 😭😭😭
seperti yg aku alamin dlu.....
2020-09-20
1
Farul Ayang
aku mampir
2020-09-05
1