Chapter 5 Menantu Idaman

Tok .. tok .. tok ..

"Maaf Mister, saya terlambat". ucap Nayya yang baru saja tiba diruangan pimpinan.

"Kau terlambat 15 menit, Dokter Narra"! cibir Mr.Rayen.

"Maaf tadi, saya ada keperluan sebentar". cicit Nayya merasa bersalah.

"Silahkan duduk"! ucap Mr.Rayen.

Nayya tersenyum sinis, saat melihat wajah Pria yang sudah mencuri ciumannya digudang obat tadi. Ternyata ia sudah sampai lebih dulu disana.

"Saya ingin menanyakan perihal tentang lamaran yang saya ajukan untuk putra saya tadi"?

"Apakah Kamu bersedia menerimanya"? tanya Mr.Rayen kembali.

"Apakah ini tidak terlalu mendadak, Mister"?

"Kenapa? Apa kau tidak menyukai putraku"?

"Bukan seperti itu, Mister". ucap Nayya gugup.

"Lalu? Apakah dia bukan type Dokter Narra"?

"Daddy"! sentak Sean wajahnya sudah memerah.

"Dia memang sudah dewasa, dan hampir mendekati tua, tapi dia masih perjaka saya bisa jamin"!

"Jadi kau tidak perlu merasa khawatir". ucapnya dengan frontal.

Mata Nayya terbelalak lebar, saat mendengar ucapan pak tua yang ada dihadapannya.

Sedangkan Sean terlihat mengusap wajahnya dengan kasar, dia benar-benar malu saat ini.

"Kau harus tahu, putraku ini tidak pernah berpacaran, dia pria kaku dan juga dingin"!

"Selama 10 tahun ini ia hanya sibuk belajar dan bekerja saja, tentu dia adalah pria yang setia dan penyayang. Saya pernah dengar dia masih setia mengharapkan cinta pertamanya".

"Entah, gadis bodoh mana yang diharapkannya selama ini, untuk apa mengharapkan wanita yang tidak pasti, benar tidak Dokter Narra"?

Glek ..

Sean dan Narra meneguk saliva masing-masing, ucapan Mr.Rayen benar-benar sesuatu.

Mereka berdua saling melirik dengan tatapan yang sulit diartikan saat ini.

"Gadis bodoh katanya"! batin Nayya dongkol.

"Saya sudah memperhatikan Dokter Narra, selama 10 tahun terakhir ini. Saya sangat menyukai kerja keras dan kecerdasan Kamu".

"Kau muridku yang paling pintar dari yang lain".

"Kamu selalu membuatku bangga dengan setiap prestasimu, Kau menantu idaman untuk para orang tua sesepuh seperti kami ini".

"Tapi Mister". Nayya ingin membantah.

Ini lah watak keras sebenarnya Mr.Rayen, pemaksa!

"Saya tidak ingin kecolongan, para sahabatku bahkan sudah lebih dulu menandaimu sebagai kandidat menantu untuk para putra mereka".

"Apa kata publik, jika mereka saja bisa memiliki menantu secantik dan secerdas, Dokter Narra"!

"Maka itu saya harus bergerak dari para pak tua itu, Saya mau Kamu menjadi istri putraku, tidak dengan yang lain"! cerocos Mr.Rayen tanpa jeda lagi.

"Dokter Narra maukan, menerima putra saya"?

Ahh .. Lagi dan lagi pak tua ini bertindak semau dirinya saja. Nayya sampai bingung dibuatnya.

Sean hanya bisa memijat pelipisnya berulang kali, kepalanya sudah pusing melihat kelakuan Daddy yang baru ia temui 10 tahun ini. Sikapnya memang terkadang diluar kendalinya.

"Saya butuh waktu untuk berpikir Mister". ucapnya pelan namun sedikit ragu.

"Kau butuh waktu berapa lama lagi"?

"Usia saya sudah hampir kepala enam, Narra"!

ujar Mr.Rayen dengan tegas memanggilnya tanpa embel-embel Dokter lagi.

Nayya kaget saat Mr.Rayen memanggilnya tidak dengan sebutan Dokter. Itu artinya dia sedang dalam mode tidak ingin di bantah.

"Daddy"! sentak Sean ia ikut khawatir.

"Usia Kamu juga tidak lagi muda Roland"!

"Tahun ini kau sudah masuk kepala tiga"!

"Mau usia berapa lagi Kamu ingin menikah"! ucapnya dengan tegas pada putranya.

"Dad, Roland belum siap menikah"! elaknya.

"Kapan Kamu siap menikah? Menunggu Daddy mu sudah didalam makam, IYAA"! sentak Mr.Rayen

Sean hanya bisa diam tidak dapat berkutik lagi.

Setiap Mr.Rayen membahas tentang kematian, dirinya selalu saja kalah, ia tidak bisa menolak apa yang menjadi keinginan Daddy nya itu.

"Bagaimana dengan keputusanmu, Narra"?

tanya Mr.Rayen kembali dingin.

Hmm .. Nayya hanya menghela nafas beratnya.

"Beri saya waktu 2 tahun lagi Mister"!

"Hah, Kau sudah tidak waras Narra"!

"Ahh .. Kalian benar-benar membuatku kesal"!

ucap Mr.Rayen sambil memijat-mijat keningnya yang kini terasa begitu sakit.

"Aku Ingin menyelesaikan Study Spesialisku dulu Mister. Dua tahun lagi semuanya selesai".

"Bukankah masa residen Nayya seharusnya sudah selesai, kenapa ia harus menambahnya 2 tahun lagi. Dia hanya mengambil Spesialis Estetika saja bukan? seharusnya itu tidak membutuhkan waktu lama". Sean bermonolog dalam hatinya.

"Setelah itu, Aku baru bisa memikirkan lamaran dari Mister. Jika kita memang berjodoh, kita akan menikah ditahun berikutnya". jawabnya hati-hati.

"Jadi saya harus menunggu 3 tahun lagi Narra"!

ucapnya sampai menggeleng-gelengkan kepala merasa ini semua diluar ekspetasinya.

"Maaf .. Mister". lirih Nayya pelan.

"Usiaku tidak bisa menunggu selama itu Nayya"! ucap Mr.Rayen pelan, lalu ia segera mengganti panggilan namanya Dokter Narra.

Sean tersentak, Apakah Daddynya juga tahu panggilan kecil Nayya.

"Guru". lirih Nayya mulai terisak.

"Ada apa ini? Apa yang tidak ku ketahui"? batin Sean.

Ia melihat kedekatan antara Nayya dan Daddy nya bukanlah hanya sebatas Guru dan murid saja.

Bahkan mereka berdua lebih terlihat seperti Ayah dengan putrinya sekarang ini.

"Kau tahu bukan? jantungku ini makin hari makin melemah, Dokter Sonic sudah memvonis usiaku tidak akan lama lagi, hanya satu atau dua tahun lagi Saya akan bisa bertahan". jawabnya lemah.

"Guru .. Guru akan panjang umur .. Guru akan segera sembuh .. Aku akan terus mencari pendonor yang cocok untuk Guru". ujar Nayya sedih.

Mr.Rayen divonis Jantung Koroner 3 tahun lalu.

Salah satu penyakit yang menyebabkan tingkat kematian tertinggi didunia.

"Tapi ini sudah 3 tahun, pihak rumah sakit masih belum bisa mendapatkan donor untuk saya".

"Di sisa umur saya ini, saya hanya ingin putra saya menikah secepatnya, dan hanya dengan wanita pilihan saya, dan itu Kamu Nayya"! tegas Mr.Rayen.

"Guru .. Please jangan pernah memanggilku dengan nama itu lagi"! sentak Nayya kemudian.

Nayya sangat membenci orang-orang yang suka menggunakan panggilan kecilnya.

Semenjak pindah dari Amsterdam dan Zurich.

Nayya pergi menjauh dari seluruh keluarga dan juga para sahabatnya. Ia memilih Seoul untuk menjadi tempatnya bersembunyi selama ini.

"Nama itu sebenarnya nama yang cantik".

"Saya tidak mengerti sampai sekarang ini, kenapa Kamu tidak menyukai nama itu lagi". sentaknya.

Nayya hanya diam tidak menjawabnya.

"Hmm, baiklah saya akan beri waktu Kamu untuk berpikir, namun tidak dengan 2 atau 3 tahun"!

"Cukup 2 sampai 3 bulan tidak lebih"! ujarnya.

Mr.Rayen tidak ingin di bantah lagi. Kemudian ia pergi meninggalkan Sean dan Nayya disana.

Nayya tidak dapat berpikir dengan baik saat ini.

Ia sudah terduduk lemas di sofa panjang itu.

"Apa Kamu bisa menjelaskan semua ini Nayy"?

tanya Sean tiba-tiba.

"Hmm .. Gue mau keruangan gue dulu". ucap Nayya dengan sangat gugup.

"Sepertinya Kamu menyukai ciumanku Nayy"! ucap Sean dengan senyum smirknya.

Sontak membuat Nayya reflek untuk menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

Sean terkekeh, kemudian ia mulai mendekati Gadis pencuri hatinya selama belasan tahun ini.

Sean sangat bahagia, bisa menemukan Nayya di tanah kelahirannya ini. Sudah lama dia mencari gadis ini di penjuru negara manapun.

Tidak sia-sia Sean terbang jauh dari Barcelona menuju Jakarta. Tuhan telah mempertemukan  dirinya dengan first love nya kembali.

"Mau apa"? ketus Nayya, saat melihat Sean mulai mendekati dirinya.

"Mau menebus waktu 10 tahun .. Eh tidak-tidak bukan 10 tahun, tapi 12 tahun yang benar".

"Aku ingin menebus waktu kita yang terbuang sia-sia selama 12 tahun lamanya". goda Sean.

"Hah? Sepertinya Lo sudah .. hm maksud Aku, Kamu mulai kelihatan tidak waras". ketus Nayya.

Cih ... desis Sean pura-pura kesal.

"Permisi, Aku mau balik keruanganku dulu"! ujar Nayya dengan acuh.

"Tidak perlu, Aku mau me time sama Kamu"!

"Hari ini, Aku menyewa semua waktumu"! ucap Sean lalu menggenggam erat tangannya.

Kemudian ia mengajak Nayya pergi dari ruang pimpinan. Semua mata tertuju pada mereka berdua. Sampai akhirnya mereka berdua menghilang dari koridor rumah sakit.

Episodes
1 Chapter 1 Prolog
2 Chapter 2 Dia
3 Chapter 3 Orang yang Sama
4 Chapter 4 Kamu
5 Chapter 5 Menantu Idaman
6 Chapter 6 Second Kiss
7 Chapter 7 Ternyata Kamu
8 Chapter 8 Sorry
9 Chapter 9 Do You Like me ?
10 Chapter 10 Lingkungan Toxic
11 Chapter 11 Depresi
12 Chapter 12 Flasback
13 Chapter 13 Flash back 2
14 Chapter 14 Flash Back Off
15 Chapter 15 Perpisahan termanis
16 Chapter 16 Korea
17 Chapter 17 LDR Pertama
18 Chapter 18 Rindu
19 Chapter 19 Nasihat
20 Chapter 20 Fokus
21 Chapter 21 Cemburu
22 Chapter 22 Cincin
23 Chapter 23 Salah Paham part 2
24 Chapter 24 Clear
25 Chapter 25 Konfrensi Pers
26 Chapter 26 Konfrensi Pers Part 2
27 Chapter 27 Konfrensi Pers part 3
28 Chapter 28 Memulai dari Awal
29 Chapter 29 Tanda Kepemilikan
30 Chapter 30 Malam Tahun Baru
31 Chapter 31 Awal yang Baru
32 Chapter 32 Kamu
33 Chapter 33 Pertemuan
34 Chapter 34 Hanya Kamu
35 Chapter 35 Kau Anggap Aku Apa?
36 Chapter 36 Ketemuan
37 Chapter 37 POV Cessy
38 Chapter 38 Operasi
39 Chapter 39 Simalakama
40 Chapter 40 Mau kembali dengan Ku?
41 Chapter 41 Kecewa
42 Chapter 42 Samuel VS Mr Rayen
43 Chapter 43 Karma!
44 Chapter 44 Masih Marah?
45 Chapter 45 Terimakasih!
46 Chapter 46 Mine!
47 Chapter 47 Pertama!
48 Chapter 48 Mengulang!
49 Chapter 49 Aku Menunggu mu!
50 Chapter 50 Kesayangan
51 Chapter 51 Penjelasan
52 Chapter 52 Jarak Jauh
53 Chapter 53 Tantrum
54 Chapter 54 Negara Asal!
55 Chapter 55 Suprise
56 Chapter 56 Gebrakan
57 Chapter 57 Apartemen
58 Chapter 58 Takut Kehilangan
59 Chapter 59 Sakit
60 Chapter 60 Silent!
61 Chapter 61 Benar-Benar Gila
62 Chapter 62 Wanita itu Istriku!
63 Chapter 63 Sisi Lain Sean
64 Chapter 64 Terjawab Sudah
65 Chapter 65 Main di Rumah Sakit
66 Chapter 65 Malam yang panjang
67 Chapter 67 Menjelang Resepsi
68 Chapter 68 Wedding Victor dan Nayla
69 Chapter 69 Melakukannya lagi!
70 Chapter 70 Bawa Aku Pergi
71 Chapter 71 Siapa yang berani mengusik istriku?
72 Chapter 72 Wanita Munafik
73 Chapter 73 Kalian Iblis
74 Chapter 74 Melemah
75 Chapter 75 Hamil
76 Chapter 76 Terbaring Lemah
77 Chapter 77 Terimakasih Sudah Bertahan
78 Chapter 78 Berdamai dengan Keadaan
79 Chapter 79 Dia Hanya Masa Lalu
80 Chapter 80 Wedding Resepsi
81 Chapter 81 Happy Ending
82 Chapter 82 Serasa Pengantin Baru
83 Chapter 83 Special Part
84 Chapter 84
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 1 Prolog
2
Chapter 2 Dia
3
Chapter 3 Orang yang Sama
4
Chapter 4 Kamu
5
Chapter 5 Menantu Idaman
6
Chapter 6 Second Kiss
7
Chapter 7 Ternyata Kamu
8
Chapter 8 Sorry
9
Chapter 9 Do You Like me ?
10
Chapter 10 Lingkungan Toxic
11
Chapter 11 Depresi
12
Chapter 12 Flasback
13
Chapter 13 Flash back 2
14
Chapter 14 Flash Back Off
15
Chapter 15 Perpisahan termanis
16
Chapter 16 Korea
17
Chapter 17 LDR Pertama
18
Chapter 18 Rindu
19
Chapter 19 Nasihat
20
Chapter 20 Fokus
21
Chapter 21 Cemburu
22
Chapter 22 Cincin
23
Chapter 23 Salah Paham part 2
24
Chapter 24 Clear
25
Chapter 25 Konfrensi Pers
26
Chapter 26 Konfrensi Pers Part 2
27
Chapter 27 Konfrensi Pers part 3
28
Chapter 28 Memulai dari Awal
29
Chapter 29 Tanda Kepemilikan
30
Chapter 30 Malam Tahun Baru
31
Chapter 31 Awal yang Baru
32
Chapter 32 Kamu
33
Chapter 33 Pertemuan
34
Chapter 34 Hanya Kamu
35
Chapter 35 Kau Anggap Aku Apa?
36
Chapter 36 Ketemuan
37
Chapter 37 POV Cessy
38
Chapter 38 Operasi
39
Chapter 39 Simalakama
40
Chapter 40 Mau kembali dengan Ku?
41
Chapter 41 Kecewa
42
Chapter 42 Samuel VS Mr Rayen
43
Chapter 43 Karma!
44
Chapter 44 Masih Marah?
45
Chapter 45 Terimakasih!
46
Chapter 46 Mine!
47
Chapter 47 Pertama!
48
Chapter 48 Mengulang!
49
Chapter 49 Aku Menunggu mu!
50
Chapter 50 Kesayangan
51
Chapter 51 Penjelasan
52
Chapter 52 Jarak Jauh
53
Chapter 53 Tantrum
54
Chapter 54 Negara Asal!
55
Chapter 55 Suprise
56
Chapter 56 Gebrakan
57
Chapter 57 Apartemen
58
Chapter 58 Takut Kehilangan
59
Chapter 59 Sakit
60
Chapter 60 Silent!
61
Chapter 61 Benar-Benar Gila
62
Chapter 62 Wanita itu Istriku!
63
Chapter 63 Sisi Lain Sean
64
Chapter 64 Terjawab Sudah
65
Chapter 65 Main di Rumah Sakit
66
Chapter 65 Malam yang panjang
67
Chapter 67 Menjelang Resepsi
68
Chapter 68 Wedding Victor dan Nayla
69
Chapter 69 Melakukannya lagi!
70
Chapter 70 Bawa Aku Pergi
71
Chapter 71 Siapa yang berani mengusik istriku?
72
Chapter 72 Wanita Munafik
73
Chapter 73 Kalian Iblis
74
Chapter 74 Melemah
75
Chapter 75 Hamil
76
Chapter 76 Terbaring Lemah
77
Chapter 77 Terimakasih Sudah Bertahan
78
Chapter 78 Berdamai dengan Keadaan
79
Chapter 79 Dia Hanya Masa Lalu
80
Chapter 80 Wedding Resepsi
81
Chapter 81 Happy Ending
82
Chapter 82 Serasa Pengantin Baru
83
Chapter 83 Special Part
84
Chapter 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!