Masih di dalam kamar....
Albert masih betah berendam di dalam kamar mandi sampai kurang kebih satu jam.
para pelayan sampai bingung dengan tuannya yang tak keluar dari kamar mandi, tapi mereka tak berani mengganggu.
''Ada apa dengan tuan muda kok lama banget mandinya, itulah bisikan para pelayan.
''Udah biarin aja, mungkin aja tuan muda lagi luluran atau mungkin berdandan.
''Haizzz kalau ngomong jangan asal,nanti kalau tuan muda dengar kita bisa di cabik cabik seperti singa yang kelaparan dengan mangsanya.
Mereka akhirnya diam setelah mendengar pintu kamar mandi terbuka.
Albert menjentikkan jarinya tanda menyuruh keluar para pelayan.
Albert berjalan menuju walk in closset untuk memakai baju
Setelah ganti baju Tuan muda itu pun merebahkan badannya di atas king size nya
''Lelah juga hari ini padahal cuma perjalanan.gumamnya.
Albert menatap langit langit kamarnya,
mengambil ponselnya dan melakukan panggilan.
Selang beberapa menit datanglah pelayan laki laki paruh baya.
''Tuan muda panggil saya?
Hmmm... hanya itu jawaban dari sang tuan muda.
''Apa ada sesuatu yang tuan muda perlukan?
Albert mengoyang goyangkan kakinya tanda minta di pijit, pelayan langsung tau kode dari tuannya itu karena memang sering minta di pijit jika pulang.
pelayan itu langsung duduk dan memijit kaki tuan nya.
karena terlalu lelah Albert sampai ketiduran dan beralih ke dunia mimpi.
Sampai ponselnya berbunyi pun Albert tak sadar.
Pelayan yang memijitnya tak berani membangunkannya.
Aduh gi mana ini apa tuan muda akan marah kalau aku bangunkan, atau lebih baik diam saja pura pura tuli. tapi berisik juga, masa tuan muda nggak denger sih ponselnya berbunyi sekeras itu, batin pak Heri.
Samar samar sudah mulai terdengar di telinga bunyi ponselnya ,Albert meraba raba,tanpa melihatnya langsung menerima panggilan,
Dan ternyata itu dari Arman sang sekretaris yang sudah bekerja di kantor Albert bertahun tahun .
Setelah lama berbincang lewat telepon Albert langsung bangun.
''Pak Heri, siapkan mobil, saya mau ke kantor,ucapnya sambil beranjak dari tempatnya.
''Baik tuan muda .
Pak heri langsung segera keluar dari kamar tuan mudanya.
Albert mengganti bajunya dengan baju yang sedikit formal untuk datang ke kantor.
Seperti tak kenal lelah kalau mengenai pekerjaan, karena itulah yang terpenting baginya, Albert tak pernah menyia nyiakan waktu sedetik pun kalau sudah menyangkut tentang pekerjaan.
Setelah keluar dari kamar ,kali ini Albert langsung melewati Lift yang menghubungkan ke garasi.
Sesampainya , tuan Albert langsung membuka pintu mobil yang sudah di siapkan pak Heri.
Pak heri yang sudah tau tujuan tuannya langsung melajukan mobilnya tanpa kata
Sampai di depan kantor, Para karyawan langsung menyambut bosnya yang baru pulang dari luar negeri.
Semua menyapa Albert dengan penuh kehormatan, pasalnya tuan Albert adalah orang terkaya di negeri ini.
Dengan kesombongannya ,tak membalas sapaan dari para karyawan dan langsung masuk menuju ruangannya.
''Selamat datang tuan muda, bagaimana kabar tuan muda?
''Nggak usah basa basi, kenapa kamu menyuruhku ke sini?
''Maaf tuan muda, ada kabar gembira yang harus saya sampaikan, dan ini menyangkut tuan muda,karena saya tak bisa ke runmah tuan muda sekarang.
'' Memang kabar gembira apa, sampai kau berani memanggilku ke sini? ''ucap tuan Albert serius.
''Apa tuan muda sudah tau dengan acara penyambutan tuan?'' .
''Heem... emang kenapa?
Ah tuan muda ini selalu tau duluan, Arman.
''Apa tuan muda sudah menentukan tempatnya.?''
Tuan Albert menggeleng.
''Apa kamu punya saran untuk itu?''
''Ya, saya punya saran, bagaimana kalau kita merayakannya di klub yang biasa dulu tuan muda datangi.
''Baiklah kamu atur aja, yang penting itu membuat ku happy
Aku paham tuan kamu pasti akan happy di sana, karena disana wanitanya sangat cantik cantik.
''Man, apa perusahaan kita masih bergabung dengan perusahaan pak Robin?
''Masih tuan ,memang ada apa dengan pak robin, apa ada masalah?
''Tidak, aku kenal anaknya pak Robin, dia sangat cantik dia seorang model di negara P dan beberapa kali aku bertemu dengan anaknya.
''Apa tuan menyukainya?,
''Mungkin, tapi aku juga tidak tau perasaan apa ini, tapi aku tidak mau buru buru, kamu tetap jaga hubungan baik perusahaan kita dengan pak Robin.
''Baik tuan muda.
Apa ini ,apa tuan muda sudah mulai jatuh cinta,biasanya dia hanya main main, tapi ini kok kelihatannya serius, batin Arman.
''Mikirin apa kamu, kenapa masih berdiri di situ.?''
Arman sontak kaget dengan ucapan tuan muda.
''Baik tuan ,kalau begitu saya keluar dulu.
''Oh iya tuan muda saya lupa, nanti malam saya yang akan menjemput tuan muda,
''Heem...
Arman pergi meninggalkan ruangan tuan Albert.
Tuan muda masih aja Jutek tapi kalau sama wanita langsung deh mukanya berubah total.
Arman menggerutu.
Sedangkan di kampus Danisha dan Mely sedang duduk di kantin sambil menikmati makanan yang di pesannya
''Mel nanti gue pinjam materi dari pak dosen tadi ya?
''Iya lo nggak usah khawatir, apa sih yang nggak buat lo.
Tiba tiba Ponsel Mely berbunyi dan tertera nama bos di layarnya.
''Dari siapa mel kok muka lo kaget gitu.
'Belum menjawab Mely langsung mengangkat ponselnya
Mely kelihatan serius mendengarkan lawan bicaranya.
Ponsel terputus ,dan terburu buru memasukkan ke dalam tasnya.
Wajah Mely terlihat panik,
''Ada apa sih Mel ,lo kok aneh gitu.?'' tanya Danisha.
''Gawat Sha, ini benar benar gawat, bos nyuruh kita datang ke klub sekarang, karena malam ini ada yang boking klub untuk pesta penyambutan orang terkaya di negeri ini, jadi kita harus mempersiapkan semua sebaik mungkin, karena bos mempercayakan sama gue, jadi ayo cepetan kita harus buru buru ke sana.
''Ya udah ayo kita pasti dapat tips banyak malam ini, kan yang datang pasti orang kaya semua, Danisha.
''Ssstttt... Danisha, kalau ngomong jangan keras keras, lo nggak tau ini di mana? kalau ada yang tau bisa gawat nanti kamu mau kita di keluarin dari kampus gara gara pihak kampus tau kerjaan kita.
''Maaf Mel, gue keceplosan.
Mereka langsung pergi meninggalkan kantin.
Selang beberapa menit Danisha dan Mely sudah berada di depan klub, mereka langsung masuk dan mulai bergelut dengan pekerjaannya.
Jam 08 malam
Danisha memakai baju yang sangat seksi karena itu keinginan bosnya kepada seluruh pegawai klub, mereka harus se perfect mungkin untuk melayani para tamu yang akan datang malam ini kalau malam malam sebelumya nggak ada tuntutan baju, tapi khusus malam ini bosnya mengeluarkan modal, supaya para tamu sangat berkesan dengan klubnya, mengingat pasti semua yang datang adalah orang kaya.
Para tamu sudah mulai berdatangan, Danisha serta yang lain menyambut para tamu dengan senyuman semanis mungkin, agar semua tamu merasa terhibur.
Siapa sih orang terkaya di negeri ini, bikin gue penasaran aja, Danisha.
Arman datang menjemput tuan mudanya, perjalanan yang sangat cepat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk sampai ke klub tujuan.
Arman membuka pintu untuk Albert,
''Silahkan tuan muda, saya yakin anda nggak akan bosan untuk datang ke sini.''bisiknya.
''Benarkah, kenapa kamu begitu yakin ?
''Seratus persen yakin tuan muda, saya tau selera tuan muda.
Tuan Albert langsung berjalan menuju pintu utama klub .
Semua menyambut kedatangannya, para kolega bisnis tentunya ,semua menghampirinya di depan pintu
''Selamat datang ke klub kami tuan dan semoga tuan terhibur denga pelayanan kami disini.
Albert hanya manggut manggut.
Mely yang menyadari tamu utama datang langsung berlari untuk mengambil minuman.
''Nisha Tuan Albert sudah datang, tolong lo layani ya,
Tuan Albert sepertinya nggak asing nama itu tapi siapa ya? Danisha.
Danisha langsung mengambil nampan yang berisi botol minuman dan gelas
Danisha membelah kerumunan orang yang berhalu lalang di depannya,
karena lampu yang gemerlap dan kebisingan suara musik membuat Danisha harus bersuara keras, kini sampailah Danisha di depan tuan Albert, Danisha langsung meletakkan nampan di depan tuannya itu.
Tuan Albert melirik ke arah Danisha, yang memakai rok mini dan rambut terurai serta baju putih yang sedikit tipis menambah kemolekan tubuhnya.
Siapa dia aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana?*b*atinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments