3. Malaikat yang diutus Tuhan

Tak biasa, Nana jadi jengah dengan kondisinya yang hanya berbalut handuk. Akhirnya ia menutupi tubuhnya dengan selimut, sampai akhirnya hanya wajahnya dan kepalanya saja yang tersembul.

"Kamu tak mengenali saya?" tanya Bim sedikit heran.

Nana menatap wajah Bim, dan memperhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki tetap Nana tidak mengenalinya dan gelengan kepala memastikan Bim jika Nana tak ingat pada dirinya.

Mana bisa lupa dengan wajah oriental nya. Apa lagi tahi lalat yang dikenang, yang dulu sering di pegang jika menggodanya.

Tapi Nana sedikitpun tak ingat dengan Bim.

"Kamu Vita Cahyani kan? " tanya Bim memastikan.

Nana hanya mengangguk sambil mengingat ingat wajah tampan laki laki di depannya, tapi Nana tetap lupa.

Dia pun mengingat ingat pelanggan yang pernah memakai jasanya, tetap tidak ingat.

"Anaknya Pak Ali dan Ibu Amih?" masih juga Bim menguatkan ingatannya.

Sambil mengerenyitkan kening, untuk mengingat laki laki di depannya Nana menyerah.

Ia memang bukan orang cerdas waktu di sekolah dulu, karena itu daya ingatnya terbatas.

"Om kenal saya begitu mendalam, dulu pernah tinggal di cikahuripan?" Nana langsung menebak.

"Ingat Abah Didin yang rumahnya disamping Abah Jaja?" Balas Bim kemudian.

"Oh.... anaknya Abah Didin tea?" sambil mengingat ingat nama dari laki laki yang usianya lebih tua 5 tahun darinya dan laki laki di depannya adalah teman teh Utik yang kini sudah almarhumah.

"Saya Bimbim, yang sering main ke rumah sama Jaelani dan Asep," Bim berusaha mengingatkan Nana.

"Ya ampun.... akang bimbim, pangling, sekarang teh kasep," jawab Nana senang.

Bimbim yang dulu nana kenal gemuk, rada hitam tapi sekarang putih, badan bidang dan gagah. pantas saja Nana tidak mengenalinya.

"Kang bim kelihatan jadi orang sukses nya kang, kabar abah Didin bagaimana kang? "

"sudah meninggal waktu akang kelas 2 SMP, akhirnya akang pindah ke Jakarta diasuh Om Dodi, adiknya Abah," Bim menjelaskan.

"dua tahun Abah Didin meninggal, menyusul bapak dan teh Utik, mereka terkena tanah longsor kang," meledak tiba tiba tangis Nana yang masih menggunakan handuk dibalut seprai. Bim terhentak kaget dan langsung terucap

"Innalilahi wa innalilahi rojiun," akang baru dengar Neng. Bim ikut berduka.

"Dari situlah kang, penderitaan Neng datang bertubi tubi. setelah bapak meninggal dan rumah tak bisa lagi diperbaiki karena terkubur tanah. Neng, adik dan mamah ikut juragan Pepen tapi kebaikannya hanya topeng, karena neng diperkosa tanpa sepengetahuan mamah akhirnya neng hamil, untuk menutupi malu, neng pun lari dari rumah itu ke Bandung kang, biar aib yang neng tanggung tak ada yang tahu. Neng melahirkan di sebuah kebun, untung ada orang yang lihat dan neng dibantu. Tidak lama tinggal di sana, karena neng malu menumpang pada orang akhirnya dengan terpaksa, neng menerima pekerjaan menjadi ******* kang," meledak tangis nana lagi menceritakan kegetiran hidupnya.

Bim yang mendengar penuturan Nana begitu geram dan wajahnya begitu tegang.

"Neng sebetulnya malu menceritakan ini semua kang, tapi karena Kang Bim sudah neng anggap saudara, neng jadi berani mengungkapkan kegetiran hidup neng ini," masih sesenggukan Nana menceritakan semua kepedihan yang dialaminya.

Bim kini baru menyadari bahwa dia tidak sendirian, ada orang lain yang lebih menderita dari dirinya. Kini Bim bisa lebih tegar lagi dalam mengatasi kepahitan dan kegetiran hidupnya.

"Neng, Insyaallah akang akan membantu neng," janji Bim tegas. Mendengar itu Nana menangis sejadi jadinya, antara gembira, kaget. kini Nana merasa punya malaikat yang bisa menjadi penjaganya dari serigala- serigala yang akan menerkamnya.

"Akang mau keluar dulu, membeli baju untuk neng ya." Nana langsung mengangguk setuju, karena sejak tadi dia hanya berlapis handuk.

Nana kini merasa gembira yang tak bisa dilukiskan. Ia percaya dengan janji Bim. Beban yang sebelumnya begitu membebaninya, kini mulai terasa ringan.

Episodes
1 1. Selingkuh dengan sahabatnya sendiri
2 2. Kecewa itu pahit rasanya
3 3. Malaikat yang diutus Tuhan
4 4. kebahagiaan datang pelan pelan
5 5. Mbok Nah diutus Tuhan seperti malaikat untuk Bim
6 6. perceraian yang tidak bisa di tunda
7 7. Kedekatan Muti, Enggar dan Nana
8 8. Misi yang berhasil
9 9. Pelan pelan Nana dan Bim menjadi religius
10 10. Muti ingin Nana menjadi mamanya
11 11. Kata cinta yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam
12 12. Belajar mengatasi masalah sendiri
13 13. penyesalan yang tulus
14 14. Pernyataan cinta
15 15. Nana Yang telah membuat bathinnya tenang
16 16. Pentingnya sebuah harga diri
17 17. Kepercayaan itu penting
18 18. Tak ingin membiarkan cinta itu di rampas
19 19. Kasih ibu sepanjang jalan
20 20. Muti yang mulai mengerti
21 21. Kepergian Bim ke Amerika
22 22. Tak ada sekat pemisah
23 23. buah cinta di meja makan
24 24. Rangkaian bunga untuk anak tersayang
25 25. Menunggu ijin Papa
26 26. Nana yang penuh kasih
27 27. Mengubur masa lalu yang kelam
28 28. Penuh cinta kasih
29 29. Bersedekah
30 30. Persahabatan tak mengenal status
31 31. penyesalan yang tak akan diulangi
32 32. Mewujudkan Mimpi
33 33. Pertemuan membawa kedamaian
34 34. Bakat yang baru terlihat
35 35. Kehebatan Nana
36 36. Ikuti anjuran pemerintah
37 37. Tegang mendekati hari pernikahan
38 38. pernikahan yang syahdu dan khidmat
39 39. teman kecil
40 40. Aku Ingin Pulang
Episodes

Updated 40 Episodes

1
1. Selingkuh dengan sahabatnya sendiri
2
2. Kecewa itu pahit rasanya
3
3. Malaikat yang diutus Tuhan
4
4. kebahagiaan datang pelan pelan
5
5. Mbok Nah diutus Tuhan seperti malaikat untuk Bim
6
6. perceraian yang tidak bisa di tunda
7
7. Kedekatan Muti, Enggar dan Nana
8
8. Misi yang berhasil
9
9. Pelan pelan Nana dan Bim menjadi religius
10
10. Muti ingin Nana menjadi mamanya
11
11. Kata cinta yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam
12
12. Belajar mengatasi masalah sendiri
13
13. penyesalan yang tulus
14
14. Pernyataan cinta
15
15. Nana Yang telah membuat bathinnya tenang
16
16. Pentingnya sebuah harga diri
17
17. Kepercayaan itu penting
18
18. Tak ingin membiarkan cinta itu di rampas
19
19. Kasih ibu sepanjang jalan
20
20. Muti yang mulai mengerti
21
21. Kepergian Bim ke Amerika
22
22. Tak ada sekat pemisah
23
23. buah cinta di meja makan
24
24. Rangkaian bunga untuk anak tersayang
25
25. Menunggu ijin Papa
26
26. Nana yang penuh kasih
27
27. Mengubur masa lalu yang kelam
28
28. Penuh cinta kasih
29
29. Bersedekah
30
30. Persahabatan tak mengenal status
31
31. penyesalan yang tak akan diulangi
32
32. Mewujudkan Mimpi
33
33. Pertemuan membawa kedamaian
34
34. Bakat yang baru terlihat
35
35. Kehebatan Nana
36
36. Ikuti anjuran pemerintah
37
37. Tegang mendekati hari pernikahan
38
38. pernikahan yang syahdu dan khidmat
39
39. teman kecil
40
40. Aku Ingin Pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!