"terserah kalian aku malu melihat kalian bertengkar apa kalian tidak punya malu haaah" ana sedikit membentak keduanya
"diam kau wanita perampas,kau jangan menuntut macam macam.cukup satu jam jatah mu untuk melihat anak anak mu jangan lebih." maki jalang itu pada ana.
Entah dari mana kisah nya istri pertama di sebut perampas.memang wajar kalau dia di katain gila oleh anak ana yang nomer dua.anak umur dua tahun itu seakan paham.
Ana hanya hanya terkekeh geli.
"mamah...."panggil anak ana Yang pertama.
Ana tersenyum.
"Ayo sayang Kita pergi dari sini."ana nenggendong anak kedua nya dan menuntun anak pertama nya.
"cerai kan aku,aku tidak ingin tidak sudi I katakan memperebutkan terpedo mu.aku tidak sudi aku jijik,dan kau ambilah terpedo itu kau makan lah sepuas puas nya aku tidak sudi cih.." teriak ana pada suami dan jalang itu.
Jalang itu hanya bengong terlihat marah mungkin ana berpikir pasti karna dia Kemaruk terpedo Sandi.
betul dan benar tebakan ana.
Ana tersenyum sinis pada jalang serta suami nya ana sudah tidak perduli apa pun lagi.
"ayok sayang."ajak ana pada anak anak nya anak melangkah keluar dari pintu tapi tiba tiba.
Buuggg !!!! "aaaaaaa......ana menjerit saat kepala nya terasa sakit dan pusing.seketika darah keluar dari pelipis ana.kepala bagian belakang ana terasa sakit seperti di hentam pukulan yang sangat kuat.
"anak anak langsung menangis begitu mendengar suara ana mengaduh dan menjerit kesakitan.
"aaaa... Ana terus menjerit ana terhuyung dan berpegang pada tepian pintu.pangangan ana terasa gelap.ana hampir ambruk namun anak berhasil bangkit dan membuka matanya kembali.ana teringat anak keduanya Yang berada dalam gendongan.dengan pelahan tapi pasti ana melangkah keluar dari rumah.
"tega Kamu pah memukul ku apa aalah ku,kamu suami zolim pah.!!!"ana melangkah pergi meninggal kan rumah nya menuju rumah mertua nya.
Dengan suara isak tangis ana dan anak anak nya .ana melangkah keluar dari rumah.
dengan langkah pelahan ana melangkah menggendong dan menuntun anak nya ana berjalan menuju rumah mertua nya.
"mah!!! papah tidak sengaja mah maaf mahh !!!! Sandi berteriak menyesal entah drama atau apa tapi Sandi hanya diam berdiri mematung menatap kepergian anak anak dan istri nya.
"ayok pulang jangan harap Lau dapat ijin lagi pulang menengok anak mu.!" jalang itu masih berteriak mengajak Sandi pulang kerumah nya.
Dari kejauhan ana masih mendengar kedua nya berdebat.seperti nya ada tetangga yang tergangu.
Anak bujang tetangga ju keluar membawa samurai panjang.menegur keduanya untuk berhenti bertengkar.agar jangan membuat keributan di sekitar rumah nya.
tetapi,sayang maksud tetangga ingin meletak malah menjadi ladang duit buat Sandi.
Sandi memperkarakan masalah tersebut untuk menuntut tetangga ana di laporkan polisi.sandi yang licik dan jalang nya yang culas memenjarakan tetangga ana hingga mendekam di penjara dan di harus kan membayar jaminan untuk membebaskan nya.
Alhasil Sandi mendapat uang dari sana.
Terpaksa ana tidak masuk kerja ijin cuti sakit satu hari. Sandi datang setelah ana menginap satu malam di rumah mertua nya.mertuanya pun tidak mempunyai solusi karna mertua lelaki dan anak anak lelaki yang lain nya sama. kaki perempuan semua kecuali satu orang anak lelaki nomer empat dia sangat baik pada anak dan istri nya.
Ana duduk melamun di dapur di temani anak anak nya yang sedang bermain.tiba tiba Sandi datang dan memeluk ana.
ana melepas pelukan Sandi ana sudah bertekad tidak lagi mau perduli dengan apa yang Sandi lakukan.
"mah maaf mah jangan minta cerai papa sayang sama mama juga anak anak." Sandi menangis tapi ana sudah tidak perduli.
Bahkan saat ini telinga ana masih terasa ber dengung kepala ana masih berat dan pusing.pukulan di kepala ana cukup kuat dan membuat tubuh ana lemas.dan makin bertambah rasa sakit hati yang ana Rasa saat ini.
"maaf mah papah tidak sengaja.mamah jangan minta cerai jangan pergi.ana hanya diam tidak bersuara apa pun.ana hanya diam bahkan ana tak berselera untuk makan.
Setelah kejadian itu ana sedikit tenang .ana juga anak-anak pulang dan bertekad ana tidak ingin bertemu lagi dengan Sandi.
Hari hari ana lalui anak menutup anak anak pada tetangga untung masih mau menolong ana.
setelah berbulan bulan anak pun sudah tidak bertemu lagi dengan Sandi karna Sandi kali datang saat ana tidak di rumah.
Setiap Kali Sandi datang kerumah uang yang ana simpan selalu hilang dan benar Sandi lah yang mengambil nya.
"mah tadi papa pulang dan papa entah mencari apa di dalam lemari."adu si sulung pada ana.
"ya Allah neng uang kita hilang.kenapa setiap kali papa mu pulang selalu mengambil uang kita padahal mama sudah pindah pindah menyimpan uang nya.
Saat ini ana sudah berbulan bulan Sandi tidak menafkahi ana harus Banting tulang mencari uang sendiri.
Ana meminta solusi pada orang tua nya di kampung.dan mereka meminta ana mengantar anak anak ke kampung.
Lebih tepat nya orang tua ana mengambil cucu nya sendiri dan membawa pulang ke kampung.
"mau di bawa kemana cucu cucu Ku." Tanya ayah mertua.
"maaf besan saya ingin membawa cucu Kita pulang ke kampung. ana tidak bisa fokus kerja karna anak anak nya tidak ada yang menjaga. Lagian di sini semua serba mahal ana kesalahan." ayah ana menjelaskan.
"mau kau kasih makan apa cucu ku di kampung haah ! mau kau kasih makan pasir !" ayah mertua ana meradang berteriak menghina orang tua ana.
Ana sudah bertekad, saat itu Sandi Ada menyaksikan semua itu.
"andai menantu menjamin hidup anak cucu saya mungkin saya tidak akan bertindak seperti ini besan."
Ayah ana tetap tenang walau di hina.
"bersyukur laki masih ingat pulang walau tidak memberi uang.tidak bersyukur beruntung Sandi masih ingat pulang walau sebulan sekali.!
ayah mertua memang sifat dan Kata kata selalu sombong padahal setiap hari ibu mertua ku menangis using belanja tak cukup dan selalu memanaskan istri muda nya.
Ana melepas kepergian anak anak nya dengan derai air mata.sandi hanya diam sejenak lantas pergi.
setelah melepas anak anak nya pergi ana berkemas dan anak keluar dari rumah kosan nya pindah kerumah sepupunya. Lebih dekat dengan kerjaan.
setelah dua bulan ana melepas anak anak ke kampung kini Sandi mulai meneror ana.
ana meminta pisah Sandi tidak mau justru suratvsurat yang ana bawa di robek robek nya berkas berkas tersebut.
Sandi masih sangat mencintai ana walau kininana sudah dingin taknsehangat dulu.
malam itu ana pulang di antar teman satu bagian nya karna satu arah dan kebetulan sip tiga atau ana kebagian kerja jam tiga sore pulang jam sebelas malam.
Di tengah perjalanan ana di hadang Sandi dengan membawa parang.
Ana yang hawatir dengan teman nya ana menyuruh teman nya pulang putar arah dan ana sendiri yang menghadapi Sandi.
Sandi mengancam akan meninggal kepala lelaki mana pun yang berani mendekati ana.
Ana sudah jengah dan tak peduli.ana bosan dengan sifat Sandi yang tidak punya otak.
Sandi lupa berkaca pada dirinya sendiri.
Ana sekali lagi meminta cerai tapi Sandi tetap tidak mau.
"boleh mama minta cerai tapi mama jangan ada di sini jangan kerja di sini awas aja kalau masih ber keliaran di sini dan daerah sini." ancam Sandi pada ana .yang tidak memikirkan kan nasib anak anak nya.
ana kecewa dengan kata kata pedas dan menyakiti kan keluar dari mulut orang yang pernah ana cintai ini.
ana tertegun menatap Sandi
"Kamu tega melihat anak anak mu kelaparan.kamu zolim pah aku tidak rela kamu perlakukan seperti ini.ingat Tuhan tidak tidur Tuhan tau perjuangan ku demi anak anak."
"Aku bersumpah hidup mu sudah selama nya pah.
ana benci dengan Sandi anak benci dengan jalang itu anak bersumpah tidak sudi tidak rela di perlakukan tidak adil seperti ini.
ana memilih keluar dari pabrik mengundurkan diri.ama pulang ke kampung berkumpul sama anak anak nya ,tangis haru ketiganya berpelukan sambil nangis.
"mah mah berhenti keja ,papa pun tidak pulang pulang gimàna kita makanah.kalau begitu biar lah kakak minta-minta di tepi jalan di lampu merah mah buat kakak cari uang." si sulung berpikir akan mengemis di tepi jalan untuk mereka mencari makan.
"tidak sayang mama masih kuat mama bisa."ana menguatkan anak anak nya.
Next 💕 💕 💕
🙏 support me pleas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments