Bab 2. Rangga Frustasi

"Ma, besok Kak Zuhra kembali kesini, dan dia bilang, dia akan kembali memimpin perusahaan pusat kembali. Perusahaan di sana sudah dia jual, dia juga akan menetap disini." Pak Andi menceritakan apa yang di katakan oleh Azuhra kepada istrinya.

Mendengar cerita suaminya, Vina sangat senang karena Azuhra yang sudah di sebut Kakak olehnya akan kembali ke indonesia. Namun dia juga khawatir kalau Rangga tidak mau menikah dengan Rena, Putri dari Azuhra dan almarhum Yusran.

Vina ingat betul perjanjiannya dengan Yusran dan Azuhra waktu itu. Wanita itu tidak akan melupakan semua jasa yang sudah diberikan untuknya oleh kedua orang tua Rena.

"Mama akan terus membujuk Rangga supaya mau menerima perjodohan ini. Kita akan sangat malu kalau Rangga menolak perjodohan yang sudah kita sepakati dulu." Vina tidak tau harus berbuat apa kalau Rangga tetap bersikeras menolak perjodohan antara dia dan Rena.

Sementara disebuah kafe yang dikenal sebagai tempat nongkrong para Anak muda, Seorang pemuda tampan duduk termenung diantara teman-temannya. Lelaki tampan itu terus saja memikirkan perkataan kedua orang tuanya tadi.

"Bagaimana mungkin aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal sama sekali. Bagaimana kalau dia jelek, aku pasti menjadi bahan olokan seumur hidup oleh teman-temanku, aku tidak mau itu terjadi." Gumam lelaki tampan itu dalam hati.

"Lo kenapa, kok diam, ada masalah?" tanya Azam pada Rangga yang dari tadi terlihat melamun saja.

"Iya, kalau ada masalah lo cerita sama kita-kita, ya gak bro?" sahut Ilham membenarkan pada teman-temannya yang lain.

Rangga hanya menggeleng, pemuda itu memang dikenal dingin dan irit bicara. Semua temannya sudah terbiasa dengan sikap dingin Rangga, jadi bagi mereka hanya biasa-biasa saja.

Tidak lama kemudian datang Lidia dan gengnya yaitu Dina dan Leni. "Hai guys, apa kabar?" sapa Lidia ramah sembari menyuruh Ilham bergeser karena dia ingin duduk disebelah Rangga.

Rangga yang risih cuma berdecak saja. Rangga sebenarnya tidak suka sama Lidia, tapi hanya Lidia saja yang kegatalan mengejar-ngejar Rangga dan mengaku pada seluruh siswa disekolah kalau dia pacarnya Rangga.

Rangga tidak ambil pusing, biarkan saja Lidia mengaku pacarnya yang penting dia tidak suka dan tidak punya hubungan apa-apa sama perempuan gatal itu.

Lidia mulai menyandarkan kepalanya di bahu Rangga, Rangga yang risih menggeser bahunya agar Lidia tidak bersandar padanya.

Sontak Lidia hampir jatuh karena Rangga bergeser. Ilham dan Azam hanya mampu tertawa tanpa suara, kedua lelaki itu dan yang lainnya juga malas mendengar omelan Lidia nantinya.

Jadi lebih baik mereka milih aman aja. "Gue pulang dulu, gak enak badan." Ucap Rangga sembari bangkit dari kursi duduknya tadi.

"Hati-hati bro." Jawab Ilham dan Azam. sedangkan Lidia menatap kesal pada Rangga. "Bisa-bisanya dia menghindari ku." Gerutu Lidia dalam hatinya.

Rangga menunggangi kuda besinya ke tepi pantai, pemuda tampan itu ingin menyendiri sesaat. Rangga terus saja memikirkan perjodohannya sama gadis yang tidak dia kenal itu.

"Di zaman yang sudah modern kok masih ada ya orang tua yang menjodohkan Anaknya, heran gue sama Papa dan Mama." Rangga berbicara dengan motor kesayangannya walaupun dia tau tidak mungkin ada jawaban dari motor itu.

Rangga benar-benar frustasi memikirkan tentang perjodohannya.

Sementara ditempat lain yaitu di Negeri seberang. Seorang gadis cantik dan anggun sedang di teriaki oleh teman-temannya.

Terdengar suara teriakan disetiap orang yang berada disitu. "Rena...Rena...Rena..." Semua orang meneriaki nama Rena ketika gadis cantik itu mencapai garis finish.

Rena turun dari motor gedenya dan membuka helmnya, lalu berjalan menghampiri para membernya yang sedang girang meneriaki namanya itu.

"Awak best, awak betul-betul off the best." Kawan-kawan Rena memuji gadis cantik dan anggun itu.

"Thank." Jawab Rena sembari melakukan tos dengan kawan-kawannya itu. Kemudian Rena mengajak kawan-kawannya itu duduk di bangku.

"Macam mane, awak jadi tak pindah ke Indonesia?" tanya salah satu kawan Rena yang akrab dengannya.

"Aku tak tau lagi, tengok nanti Mak cakap ape, kalau jadi aku nak buat macam mane? Aku mesti la ikut die, takkan la aku tinggal kat sini seorang." Jawab Rena pada kawan kawannya.

Kawan-kawan Rena terdiam menatap sendu pada Rena. kawan-kawan Rena sedih karena kehilangan salah satu teman yang selalu berada diantara mereka.

Rena mengerti dengan kesedihan Kawan-kawannya. Wanita cantik itu tidak bisa berbuat banyak karena itu keputusan dari Mamanya.

"Dah lah, tak yah sedih, kite 'kan bisa video call, kalau ade mase awak- awak datang aje kerumah ku kat Indonesia. Kite orang bisa lah jalan-jalan kat sana." Rena meminta pada kawan-kawannya agar tidak sedih melepasnya pergi.

"Tapi, awak tak boleh lupakan kita-kita orang to?" kawan-kawan Rena mengingatkan Rena agar tidak melupakan mereka.

"Tak lah, awak-awak member aku yang the best to?" keempat gadis itu saling memeluk dan saling menangis karena besok mereka akan berpisah dengan salah satu teman baik mereka.

Di Indonesia, Rangga yang sudah cukup menyendiri, pemuda itu kembali kerumahnya karena waktu sudah hampir magrib.

Rangga tiba dirumah tepat waktu magrib. Pemuda itu langsung masuk kekamarnya dengan buru-buru. Samapi didalam kamar pemuda itu segera membersihkan diri dan langsung menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.

Rangga walaupun suka balapan namun pemuda itu tidak pernah lupa pada kewajibannya sebagai umat muslim. Pak Andi dan Mama Vina sudah mengajarkan Putranya itu taat beribadah sebagaimana dirinya dan suaminya tidak pernah meninggalkan kewajibannya.

Sejak kecil Rangga sudah diajarkan sholat, dan Rangga juga pernah mondok beberapa tahun hingga tamat SMP. Rangga berhenti mondok saat masuk ke sekolah SMA. Namun Rangga tidak lupa pada ilmu yang sudah didapatkannya saat mondok.

Rangga juga sering membaca Alquran sebelum dia tidur. Seperti malam ini Rangga memulai membaca Alqur'an setelah makan malam.

Mama Vina masuk kedalam kamar Putranya, dia melihat Putranya sedang mengaji, wanita paruh baya itu duduk ditempat tidur Putranya menunggu Putranya selesai membaca Alquran.

Rangga menyudahi mengajinya saat menyadari Mamanya sudah duduk diranjang tidurnya.

"Mama, ada apa?" tanya Rangga setelah selesai menyimpan Al-Qur'an pada tempatnya semula.

Mama Vina menatap lekat wajah Putra semata wayangnya yang sudah menjadi pemuda tampan. Kalau Vina ingat saat dia hamil dan waktu mau melahirkan, Mama Vina tidak bisa membendung air matanya.

Namun Mama Vina sangat bersyukur Allah telah mengirimkan dua suami istri yang berhati malaikat untuk menolongnya.

"Nak, kamu sekarang sudah besar, sudah menjadi Sorang pemuda tampan dan gagah, kalau Mama ingat saat Mama mengandung mu dan melahirkan mu," Mama Vina tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Mama Vina sudah berkaca -kaca, jangankan mengingat, menceritakan saja Mama Vina rasanya tidak sanggup.

Rangga mengusap air mata wanita yang melahirkannya itu dengan kedua ibu jarinya.

"Ma, kenapa, sebenarnya ada apa saat Mama mengandung ku?" tanya Rangga dia jadi penasaran, dia juga ingin tau mungkinkah ada rahasia yang ditutupi Kedua orang tuanya saat mengandungnya. Pikir Rangga.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

Rangga Rena ,,sama² suka balapan motor

2024-09-12

1

Yunia Afida

Yunia Afida

semangat terus 💪💪💪💪💪💪

2024-09-09

1

Reogkhentir

Reogkhentir

Waduh........ pasti begini pas akhir bab nya menggantung ceritanya bikin jadi tambah penasaran...... terima kasih updatenya thor lanjutkan tetap semangat untuk selalu berkarya

2024-09-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menolak
2 Bab 2. Rangga Frustasi
3 Bab 3. Hati Rangga Luluh
4 Bab 4. Keputusan Rangga
5 Bab 5. Kekesalan Lidia
6 Bab 6. Terpaksa
7 Bab 7. Kerumah Azuhra
8 Bab 8. Menentukan Hari H
9 Bab 9. Janji Rena
10 Bab 10. Mengolok
11 Bab 11. Bertengkar
12 Bab 12. Hari Pertama Sekolah
13 Bab 13. Benci
14 Bab 14. Kerumah Azuhra Lagi
15 Bab 15. Bukan Nana Tapi Rena
16 Bab 16. Tidak Saling Kenal
17 Bab 17. Di Skor
18 Bab 18. Diluar Jangkauan
19 Bab 19. Pernikahan
20 Bab 20. Rencana Lidia
21 Bab 21. Azam Dan Ilham Kerumah Rangga
22 Bab 22. Mulai Luluh
23 Bab 23. Bertemu Dengan Alan
24 Bab 24. Kebaikan Rena
25 Bab 25. Mulai Berdamai
26 Bab 26. Drama Ditempat tidur
27 Bab 27. Kemarahan Rangga
28 Bab 28. Cemburu
29 Bab 29. Aku Mencintai Mu
30 Bab 30. Bidadari
31 Bab 31. Penolakan Alan
32 Bab 32. Syarat Dari Marco
33 Bab 33. Menginap Di Rumah Mertua
34 Bab 34. Permintaan Maaf Lidia
35 Bab 35. Rena Dihukum
36 Bab 36. Lidia Pura-pura Baik
37 Bab 37. Rangga Dan Rena
38 Bab 38. Kecupan Pertama
39 Bab 39. Kepesta Ulang Tahun
40 Bab 40. Obat Perangsang
41 Bab 41.Rangga Dan Rena Suami Istri
42 Bab 42. Mencari Rena
43 Bab 43. Pertempuran
44 Bab 44. Senjata Makan Tuan
45 Bab 45. Wajah Cerah Rena
46 Bab 46. Keakraban Rangga Dan Rena
47 Bab 47.Rena Dikurung
48 Bab 48.Kecemasan Rangga
49 Bab 49. Rena Selamat
50 Bab 50. Bahagia
51 Pengemuman
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Menolak
2
Bab 2. Rangga Frustasi
3
Bab 3. Hati Rangga Luluh
4
Bab 4. Keputusan Rangga
5
Bab 5. Kekesalan Lidia
6
Bab 6. Terpaksa
7
Bab 7. Kerumah Azuhra
8
Bab 8. Menentukan Hari H
9
Bab 9. Janji Rena
10
Bab 10. Mengolok
11
Bab 11. Bertengkar
12
Bab 12. Hari Pertama Sekolah
13
Bab 13. Benci
14
Bab 14. Kerumah Azuhra Lagi
15
Bab 15. Bukan Nana Tapi Rena
16
Bab 16. Tidak Saling Kenal
17
Bab 17. Di Skor
18
Bab 18. Diluar Jangkauan
19
Bab 19. Pernikahan
20
Bab 20. Rencana Lidia
21
Bab 21. Azam Dan Ilham Kerumah Rangga
22
Bab 22. Mulai Luluh
23
Bab 23. Bertemu Dengan Alan
24
Bab 24. Kebaikan Rena
25
Bab 25. Mulai Berdamai
26
Bab 26. Drama Ditempat tidur
27
Bab 27. Kemarahan Rangga
28
Bab 28. Cemburu
29
Bab 29. Aku Mencintai Mu
30
Bab 30. Bidadari
31
Bab 31. Penolakan Alan
32
Bab 32. Syarat Dari Marco
33
Bab 33. Menginap Di Rumah Mertua
34
Bab 34. Permintaan Maaf Lidia
35
Bab 35. Rena Dihukum
36
Bab 36. Lidia Pura-pura Baik
37
Bab 37. Rangga Dan Rena
38
Bab 38. Kecupan Pertama
39
Bab 39. Kepesta Ulang Tahun
40
Bab 40. Obat Perangsang
41
Bab 41.Rangga Dan Rena Suami Istri
42
Bab 42. Mencari Rena
43
Bab 43. Pertempuran
44
Bab 44. Senjata Makan Tuan
45
Bab 45. Wajah Cerah Rena
46
Bab 46. Keakraban Rangga Dan Rena
47
Bab 47.Rena Dikurung
48
Bab 48.Kecemasan Rangga
49
Bab 49. Rena Selamat
50
Bab 50. Bahagia
51
Pengemuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!