Bab 5. Kekesalan Lidia

Bel sekolah berbunyi, para murid disekolah semuanya memenuhi kantin. Seorang gadis yang duduk dimeja paling sudut matanya menelisik kesemua arah.

Sesekali gadis itu mengalihkan matanya melihat kemeja yang ditempati oleh dua pemuda tampan namun tidak setampan Rangga.

"Lo lihat apa sih?" tanya gadis yang duduk bersama dengan gadis yang tidak beralih melihat kearah dua pemuda tampan tadi.

"Arjuna." Sahut gadis itu, matanya tetap tidak berpindah pada kedua pemuda itu.

"Arjuna?" sentak kedua teman yang duduk disampingnya. "Lo,lo pada kenapa sih, kok sampai segitunya terkejut.

"Iyalah, masa sih teman gue yang cantik, sexi dan wangi seperti bidadari suka sama si Arjuna," wajar kalau Dina terkejut saat Lidia menyebutkan nama Arjuna, karena Arjuna di sekolahnya sangat jelek, berkulit hitam, rambut kribo dan gigi matik.

"heu eu, kesambet Lo kali." Timpal Leni lagi karena mengira temannya suka sama si Arjuna.

"Kalian kali yang kesambet, maksud gue Arjuna ku, itu lihat, leleh hati ayang mas." Lidia menunjuk kearah dua pemuda yang sedang menikmati es teh di depan kantin.

"Oh...kirain lo suka sama si ar..." kata-kata Dina terhenti karena seseorang.

"Eh yayang, lo manggil gue ya, kenapa, kangen ya, memanglah orang setampan gue banyak yang kangenin." Dengan pedenya Arjuna datang memanggil yayang pada Lidia. Arjuna mengedip-ngedipkan mata pada gadis itu.

"Yayang, yayang, yayang gigi lo, sana jauh-jauh, jijik gue lihat gigi metik lo." Titah Lidia menggelitik dirinya seperti orang jijik.

Dina, Leni dan semua yang melihatnya tertawa melihat Lidia dan Arjuna.

"Yayang kok gitu sih sama Abang, padahal Abang langsung datang saat kamu sebut nama tadi." Arjuna masih senyam-senyum pada Lidia menunjukkan gigi metiknya.

"Hahaha...makan tuh Arjuna." Ledek Dina dan Leni.

"Abang, ukh...mau muntah gue, pergi gak Lo." Lidia sudah melepaskan sepatunya ingin melemparkan Arjuna.

"Iya, iya, Abang pergi, bay...bay yayang, muach." Arjuna yang sudah sedikit jauh melambaikan tangan dan membuat kiss bay pada Lidia.

Sedangkan Dina dan Leni serta yang lain yang berada di kantin itu sudah terbahak-bahak tertawa hingga perut mereka terasa sakit.

"Hahaha, seharusnya Lo bersyukur dicintai oleh Arjuna Lo. Hahaha." ledek Leni membuat wajah Lidia memerah.

"Lo mending diam, sebelum gue tabok!" hardik Lidia membuat Leni dan Dina senyap tanpa berani membuka suara lagi. Begitu juga dengan murid yang lain.

"Hei, bro itu Mak lampir kenapa?" tanya Ilham yang baru bergabung diantara Rangga dan Azam.

Ilham yang baru aja sampai disana heran melihat wajah Lidia memerah karena kesal.

"Lo sih lambat, tadi Mak lampir digoda oleh si Arjuna, aku sama Rangga hampir sesak nahan tawa, pokoknya ngakak banget deh." jelas Azam pada Ilham.

Sementara Rangga hanya mengangguk saja tanpa ekspresi.

Lidia beranjak dari tempat duduknya, kakinya melangkah kearah meja yang di duduki tiga pemuda tampan yang tidak lain Rangga, Azam dan Ilham.

Lidia langsung duduk di kursi kosong disebelah Rangga. "Ayang kok Lo diam aja sih lihat gue diledek oleh mereka." Lidia merengek bergelayut manja di lengan Rangga.

"Lalu apa hubungannya sama gue?" ucap Rangga sembari memindahkan tangan Lidia di lengannya.

Rangga sangat risih dengan tingkah dan sifat Lidia. Rangga sedikitpun tidak melirik kearah Lidia. Lelaki tampan itu tetap menatap lurus kedepan.

"Harusnya Lo marahin lah mereka, masa sih pacarnya diledekin Lo diam aja." Lidia masih merengek.

"Ck, percaya diri sekali Lo, kapan gue bilang Lo pacar gue?" ucap rangga kesal. Bisa-bisanya Lidia mengakui kali dirinya pacar Rangga, padahal tidak pernah bilang suka padanya.

"Bro, aku ke kelas duluan." Rangga langsung bangkit dari tempat duduknya tidak peduli dengan Lidia.

"Ayang, kok Lo ngomongnya gitu sih?" Lidia sungguh sangat malu tidak di akui oleh Rangga.

"Hahaha, ayang, marahin mereka lah." Ulang Azam mengejek Lidia. "gue 'kan pacar Lo, mimpi kali." sambung Ilham lagi.

Lidia sungguh tidak punya muka lagi berada di depan dua cowok tampan itu. Lidia mengepal kedua tangannya , dia sungguh sangat malu pada Ilham dan Azam.

Lidia menghentakkan kakinya, Lalu pergi dari hadapan Azam dan Ilham. Jangan ditanya lagi, betapa malunya Nadia.

"Lihat saja nanti aku akan mendapatkan mu, Rangga." Gumam Lidia sembari melangkah pergi.

Disisi lain seorang wanita turun dari pesawat, di ikuti oleh seorang gadis dibelakangnya. Wanita yang tidak lain adalah Azuhra dan Nana.

Keduanya berjalan keluar dari area bandara, disana seorang lelaki yang sebaya dengannya sudah menunggunya sejak dari tadi.

Lelaki yang bernama Wawan langsung menghampiri saat melihat wanita yang ditunggunya sedang berjalan kearahnya.

"Selamat datang di Indonesia Bu Azuhra." Ucap Pak Wawan sembari meraih koper yang dibawa oleh Azuhra.

"Iya Pak Wawan," jawab Azuhra sambil mengayunkan langkah kakinya keluar.

Azuhra sudah sangat pasif berbahasa Indonesia karena dia sering di Indonesia ketika suaminya masih hidup. Rena juga bisa berbahasa Indonesia tapi hanya sedikit, berbeda dengan Nana, Nana tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi gadis gembul itu mengerti jika orang berkata.

Pak Wawan menatap gadis yang berjalan disisi Azuhra. "Oh, ya, ini putriku, namanya Nana." Azuhra mengenalkan Nana pada Pak Wawan, kerena melihat Pak Wawan menatap bingung pad Nana.

"Saye Nana, Pak cik." Nana juga memperkenalkan dirinya.

"Nama saya, Wawan," sahut Wawan juga memperkenalkan dirinya pada Nana.

"Bagaimana perusahaan pusat?" tanya Azuhra sama Pak Wawan sembari berjalan menuju mobil.

"Perusahaan berjalan lancar, saya memimpinnya sesuai amanat dari Ibu Zuhra." Jawab Pak Wawan.

Pak Wawan adalah orang kepercayaan Azuhra dan almarhum suaminya, Pak Wawan diberi amanat untuk memimpin perusahaan pusat sementara, karena Azuhra disibukkan dengan kilang makanan di Negerinya.

Azuhra hanya sesekali saja ke perusahaan pusat itu pun jika ada kendala.

Disaat hampir tiba dimobil, ponsel Azuhra berdering, Azuhra segera meraih ponselnya.

"Assalamualaikum, Kak." Terdengar sapaan dari seberang telepon.

"Waalaikumsalam, ada apa Andi?" tanya Azuhra setelah menjawab salam dari Andi.

"Kah Zuhra sudah sampai dimana?" tanya Andi. Andi menelpon Azuhra karena berencana menjemputnya di bandara tadi.

"Saya sudah di bandara, ada apa ya?" tanya Azuhra lagi.

"Apa perlu aku jemput?" tanya Andi diseberang sana.

"Eh tak payah, Pak Wawan sudah disini." tolak Azuhra tidak mau merepotkan Pak Andi karena sudah dijemput oleh Pak Wawan.

"Baiklah kalau begitu, Nati kami kerumah Kakak, Asalamualaikum." Pak Andi mengakhiri teleponnya.

Setelah telepon di akhiri, Azuhra dan Nana langsung masuk kemobil. Pak Wawan yang sudah standby dibalik kemudi, langsung menjalankan mobilnya menuju rumah mewah Azuhra dan suaminya dulu.

Sementara di Negeri seberang, seorang gadis cantik dengan motor gedenya masih unggul di depan. Gadis yang bernama Rena itu memang sangat pandai dalam hal balapan.

Namun disaat hampir mencapai garis finish, tiba-tiba motor lawan menyalip motor Rena, hingga membuat Rena hilang kendali dan DHUUM....

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Reogkhentir

Reogkhentir

Ya kan terjadi juga hal yang tak diinginkan....... ya begini ini anak yang tak menurut dengan perkataan seorang ibu jadi celaka bikin susah saja

2024-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menolak
2 Bab 2. Rangga Frustasi
3 Bab 3. Hati Rangga Luluh
4 Bab 4. Keputusan Rangga
5 Bab 5. Kekesalan Lidia
6 Bab 6. Terpaksa
7 Bab 7. Kerumah Azuhra
8 Bab 8. Menentukan Hari H
9 Bab 9. Janji Rena
10 Bab 10. Mengolok
11 Bab 11. Bertengkar
12 Bab 12. Hari Pertama Sekolah
13 Bab 13. Benci
14 Bab 14. Kerumah Azuhra Lagi
15 Bab 15. Bukan Nana Tapi Rena
16 Bab 16. Tidak Saling Kenal
17 Bab 17. Di Skor
18 Bab 18. Diluar Jangkauan
19 Bab 19. Pernikahan
20 Bab 20. Rencana Lidia
21 Bab 21. Azam Dan Ilham Kerumah Rangga
22 Bab 22. Mulai Luluh
23 Bab 23. Bertemu Dengan Alan
24 Bab 24. Kebaikan Rena
25 Bab 25. Mulai Berdamai
26 Bab 26. Drama Ditempat tidur
27 Bab 27. Kemarahan Rangga
28 Bab 28. Cemburu
29 Bab 29. Aku Mencintai Mu
30 Bab 30. Bidadari
31 Bab 31. Penolakan Alan
32 Bab 32. Syarat Dari Marco
33 Bab 33. Menginap Di Rumah Mertua
34 Bab 34. Permintaan Maaf Lidia
35 Bab 35. Rena Dihukum
36 Bab 36. Lidia Pura-pura Baik
37 Bab 37. Rangga Dan Rena
38 Bab 38. Kecupan Pertama
39 Bab 39. Kepesta Ulang Tahun
40 Bab 40. Obat Perangsang
41 Bab 41.Rangga Dan Rena Suami Istri
42 Bab 42. Mencari Rena
43 Bab 43. Pertempuran
44 Bab 44. Senjata Makan Tuan
45 Bab 45. Wajah Cerah Rena
46 Bab 46. Keakraban Rangga Dan Rena
47 Bab 47.Rena Dikurung
48 Bab 48.Kecemasan Rangga
49 Bab 49. Rena Selamat
50 Bab 50. Bahagia
51 Pengemuman
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Menolak
2
Bab 2. Rangga Frustasi
3
Bab 3. Hati Rangga Luluh
4
Bab 4. Keputusan Rangga
5
Bab 5. Kekesalan Lidia
6
Bab 6. Terpaksa
7
Bab 7. Kerumah Azuhra
8
Bab 8. Menentukan Hari H
9
Bab 9. Janji Rena
10
Bab 10. Mengolok
11
Bab 11. Bertengkar
12
Bab 12. Hari Pertama Sekolah
13
Bab 13. Benci
14
Bab 14. Kerumah Azuhra Lagi
15
Bab 15. Bukan Nana Tapi Rena
16
Bab 16. Tidak Saling Kenal
17
Bab 17. Di Skor
18
Bab 18. Diluar Jangkauan
19
Bab 19. Pernikahan
20
Bab 20. Rencana Lidia
21
Bab 21. Azam Dan Ilham Kerumah Rangga
22
Bab 22. Mulai Luluh
23
Bab 23. Bertemu Dengan Alan
24
Bab 24. Kebaikan Rena
25
Bab 25. Mulai Berdamai
26
Bab 26. Drama Ditempat tidur
27
Bab 27. Kemarahan Rangga
28
Bab 28. Cemburu
29
Bab 29. Aku Mencintai Mu
30
Bab 30. Bidadari
31
Bab 31. Penolakan Alan
32
Bab 32. Syarat Dari Marco
33
Bab 33. Menginap Di Rumah Mertua
34
Bab 34. Permintaan Maaf Lidia
35
Bab 35. Rena Dihukum
36
Bab 36. Lidia Pura-pura Baik
37
Bab 37. Rangga Dan Rena
38
Bab 38. Kecupan Pertama
39
Bab 39. Kepesta Ulang Tahun
40
Bab 40. Obat Perangsang
41
Bab 41.Rangga Dan Rena Suami Istri
42
Bab 42. Mencari Rena
43
Bab 43. Pertempuran
44
Bab 44. Senjata Makan Tuan
45
Bab 45. Wajah Cerah Rena
46
Bab 46. Keakraban Rangga Dan Rena
47
Bab 47.Rena Dikurung
48
Bab 48.Kecemasan Rangga
49
Bab 49. Rena Selamat
50
Bab 50. Bahagia
51
Pengemuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!