Setelah Ryu masuk dalam kamar, ia lalu mengambil HPnya dari dalam tas selempangnya. Ia lalu mencoba menelpon Nadia namun berkali-kali tak diangkat. Ryu lalu mengirim pesan pada Nadia mengajaknya bertemu besok pagi. Ia berjalan kearah balkon untuk menenangkan dirinya. Sesampainya ia di balkon ia mengacak- acak rambutnya dengan frustasi membayangkan Ryu menikah dengan wanita bukan pilihannya.
Ryu tak mengetahui bahwa pacarnya itu telah menjadi simpanan dari pria lain beristri yang tidak lain adalah papa dari sahabat Ryu yaitu Axel. Papa Axel bernama Handika Sanjaya yang sering disebut Hans.
Ryu masih menatap langit yang sama ditatap oleh Axel dan Asha di tempat yang berbeda. Asha menatap bintang dan bulan yang bersinar indah dengan senyum yang ceria dan pipi merona. Asha bersyukur hari ini sudah mendapat keberuntungan bisa bekerja sebagai penata rias artis idolanya walaupun statusnya freelance karena ia masih sekolah.
Ditempat yang lain Axel membuat sebuah lirik lagu sekaligus menatap langit terkadang sambil tersenyum sendiri membayangkan wajah Asha dilangit malam yang cerah. Untuk pertama kalinya Axle benar-benar menyukai seorang gadis biasa bernama Asha. Asha mampu menarik hatinya.
Sedangkan Ryu menatap langit dengan perasaan sedih karena impiannya bersolo karir terhalang dengan bayang-bayang pernikahan dengan wanita pilihan sang mama. Sedangkan ia sangat mencintai Nadia karena Nadia pernah berkorban untuknya saat terjadi insiden kecelakaan di kampusnya.
Ditempat yang lain juga Nadia meratapi nasibnya dan bertekad membalas dendam pada keluarga Rahardian. Sebenarnya ia tak mau menjadi sugar Daddy dari ayah Axle. Ia merasa berdosa dan bersalah pada Axle. Bagaimanapun juga Axel dulu pernah membantunya saat dibully di kampus.
Tapi ia bersedia menerima dijodohkan oleh Hans untuk menutupi hubungan terlarang mereka saat hampir ketahuan oleh mama Axle yang sedang bersama wartawan. Disaat itu juga ia menyetujui rencana Hans untuk pura - pura menyetujui rencana bertunangan dengan Axle dan tetap menjadi simpanan papa Axel.
Sebenarnya Nadia sudah mulai bosan menjalani hubungan dengan Hans, namun demi uang dan karirnya ia rela mengorbankan harga dirinya. Ia menginginkan kehidupan seperti sebelum papanya meninggal yang saat itu masih menjadi anak orang kaya raya.
Nadia mengingat kenangan indah bersama papanya dengan duduk di depan ruang TV dengan hanya menggunakan piyama tidurnya. Saat berusia 18 tahun, Nadia menyerahkan keperawanannya pada Hans. Ia tak berfikir panjang saat menerima tawaran Hans karena Hans menawarkan bantuan untuk membalaskan dendamnya serta terbebas dari pembullyan dikampusnya kala itu.
Setiap hari Nadia selalu mengkonsumsi pil KB bahkan memasang KB IUD agar mencegahnya dari kehamilan saat berhubungan dengan Hans.
Nadia mencari informasi mengenai keluarga Rahardian yang hanya memiliki anak bernama Tiara Isvara Rahardian dan Ryuza Yukta Rahardian. Ryu memiliki sifat periang, sensitif, cerdas, penuh perhatian namun tidak mudah untuk jatuh cinta. Setiap hari Nadia mencari cara agar bisa membuat Ryu jatuh cinta. Namun Ryu akan jatuh cinta pada wanita yang selalu memberikan perhatian lebih padanya dalam segala hal dan tulus padanya. Sampai akhirnya Nadia merencanakan mencelakai Ryu namun Nadia berpura-pura mengorbankan nyawanya demi Ryu. Ryu merasa berhutang nyawa pada Nadia dan Ryu selalu mengingat perhatiannya hingga akhirnya Ryu luluh dan mereka resmi berpacaran hingga saat ini.
Namun hubungan mereka tidak berjalan dengan baik karena mama Ryu yang selalu mengawasi gerak-gerik Nadia yang terkesan palsu pada Ryu. Mama Ryu tidak menyetujui mereka berpacaran sehingga 3 tahun belakangan ini mereka menjalin hubungan backstreet dengan Nadia.
Setiap kali ingin menemui Ryu, Nadia selalu beralasan pergi ke pemotretan. Hanya Axel yang mengetahui kedekatan mereka karena satu kampus dulu dengan Ryu dan Nadia.
Dirumah Asha
Asha duduk di teras luar di kursi bambu mengerjakan PR sambil menatap langit malam.
"Kak Asha, mama demam." panggil Dandy adik lelaki Asha membuyarkan lamunannya. Asha lalu bergegas masuk dan membereskan buku-bukunya.
Ia menghampiri mamanya dikamar disusul dengan Dandy. Ia menempelkan telapak tangannya ke kening mamanya. Merasakan suhu tubuh mamanya yang panas, ia mulai panik.
"Kita bawa mama ke Rumah Sakit. Kakak mau pinjam motor ke Tante Shanaz dulu. kamu siapkan baju untuk mama ya" perintah Asha.
Asha berlari pergi ke rumah tantenya malam-malam, meminjam motor tantenya. Setelah tantenya mengizinkan, Asha lalu ke rumah membujuk mamanya untuk mau dibawa ke rumah sakit. Dandy memegangi mamanya dari belakang dan Asha yg mengendarai motornya menuju RS terdekat.
Sesampainya Asha di RS ia membawa mamanya ke IGD karena mamanya demam tinggi dan tiba-tiba sesak. Asha menenangkan adiknya Dandy yang mengkhawatirkan mamanya walaupun Asha sendiri sebenarnya juga sedih dan khawatir. Untung saja tadi Asha diberikan uang tambahan oleh Tiara sehingga ia bisa membawanya ke RS.
Asha duduk cemas sambil memeluk Dandy menanti sang dokter sedang memberikan pertolongan kepada mamanya.
"Kak, aku takut mama..." ucap Dandy sambil menangis.
"Sssttt... jangan berfikir yang tidak-tidak. kakak yakin mama pasti sembuh" ucap Asha menenangkan Dandy.
"Nona Asha.." panggil sang suster
"Saya sus"
"Sepertinya ibu anda membutuhkan rawat inap malam ini. Silahkan tanda tangani surat ini agar kami bisa melakukan yang terbaik untuk ibu anda"
Asha pun menandatangani surat persetujuan rawat inap. Akhirnya mamanya dipindahkan dari IGD menuju kelas rawat inap kelas 3. Malam ini Dandy menunggu ibunya di RS, Asha pulang ke rumah untuk mengambil beberapa baju ganti dan seragam untuk Dandy karena bagaimanapun ia harus tetap bersekolah sesuai keinginan mamanya. Agar anak-anaknya memiliki ijazah dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan ilmu yang berguna. Asha meminta izin kepada wali kelasnya bahwa ia tidak masuk karena mamanya sakit.
Paginya saat Asha hendak membeli air mineral, seorang dokter senior melakukan visit kepada pasiennya. Dokter itu tak sengaja menjatuhkan senternya saat melihat wajah wanita paruh baya yang terbaring lemah dan pucat serta ditutupi selimut setengah badan. Walaupun sudah mulai berkeriput, mama Asha tetap terlihat cantik. Mama Asha adalah sahabat lama dari sang dokter yang menghilang begitu saja saat SMA dan baru bertemu setelah 20 tahun kemudian.
"Sinta..." panggil dokter itu pada pasiennya dengan tatapan terkejut
"Vivian" suara serak dari mama Asha yang terkejut bisa bertemu dengan sahabat lamanya itu.
Mama Asha mencoba duduk dari posisinya dibantu oleh Dandy. Dr. Vivian lalu mendekat sebelum mamanya duduk sempurna dan ia memeluk sahabatnya itu. Menangis terharu diantara mereka karena sudah 20 tahun tidak berjumpa
Asha dan Dandy hanya saling berpandangan, ia penasaran dengan dokter yang memeriksa mamanya itu. Siapa sebenarnya dokter ini? Kenapa mamanya sangat mengenalnya?
✨✨✨Jangan lupa klik Like and Comment ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
🌺Zaura🌺
Menjadi "Sugar Baby"... Bukan "Sugar Daddy" kak....
2024-11-14
0