Bab 04

Disisi Lain karena merasa bosan menunggu sahabatnya sedang bermain api dengan beberapa wanita, akhirnya Arion memilih untuk keluar dari euangan VIP tersebut, ia ingin menunggu Charles di tempat parkir namun matanya menyipit saat melihat seorang wanita yang nampak familiar.

"Bukankah itu wanita penjual bunga?" gumam Arion sembari menatap ke arah Gizel,

"Cih ternyata dugaanku salah, dia sama dengan wanita-wanita lainnya" Arion hendak membalikkan badan untuk pergi namun ia urungkan, karena mendengar Gizel yang sedang berseteru dengan seorang pria.

Arion yang merasa penasaran segera berjalan mendekat karena sekedar ingin tahu dengan apa yang mereka lakukan,

BRUKK

"Aww...." pekik Gizel saat tubuhnya menabrak pria di belakangnya, terlihat tangan kekar meraih lengannya dengan sangat keras.

Gizel membalikkan tubuhnya dengan buru-buru dan mencoba menatap pria di belakangnya, terlihat wajah tanpan, tegas serta tatapan bak pisau tajam disana yang mengenakan kemeja crem dengan kancing yang sedikit terbuka sehingga memperlihatkan sedikit dada bidangnya yang tanpak mempesona, namun sayang tatapannya seperti mengintimidasi dan menusuk.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Arion dengan wajah datar.

"Anda...." Lirih Gizel.

"Shitt!!.......Siapa kau jangan ikut campur urusanku, aku yang melihat wanita ini dulu jadi kau jangan ikut campur!!! umpat pria itu kepada Arion

"Di....dia pacarku!!! se....sebaiknya anda pergi tuan sebelum pacar saya meremukkan tubuh anda!!!" Ucap Gizel tiba-tiba untuk mencoba mengusir pria brengsek di depannya tanpa berfikiran jernih.

"Tolong saya tuan...." bisik Gizel pelan berusaha membuat Arion mengerti

Pria itu sepertinya masih tidak terima ia sudah begitu emosi, namun wajahnya tiba-tiba berubah takut saat melihat tatapan Arion yang seperti ingin membunuhnya "Baj***ng oke aku pergi!!!" Pria itu segera pergi dari hadapan Gizel dengan terburu-buru.

Gizel menghela nafas lega dan kembali menatap Arion, "Tu.....tuan maafkan atas kelancangan saya yang mengakui anda sebagai pacar saya, itu..... emh saya tidak ada pilihan lain dia lebih dulu menganggu saya jadi...." ucapnya dengan menunduk takut dan merasa tidak enak.

"Apa yang kau lakukan sendirian disini?" tanya Arion penasaran tanpa menggubris penjelasan Gizel

"Saya....emh....saya di ajak oleh sahabat saya, tapi..... entah kemana dia sekarang?" Gizel menoleh ke sana kemari mencari keberadaan Viona.

Arion terus menatap wajah Gizel yang begitu membuatnya hanyut dalam ketenangan, terlihat tubuh Gizel yang di balut dengan dres navy selutut dan rambut coklat yang di gerai lepas sehingga membuatnya nampak terpukau.

"Kau...." Belum selesai Arion ingin berbicara tiba-tiba Viona muncul.

"Gizel!!.....ayo kita pulang kakak sudah menelfonku dari tadi!" teriak Viona tiba-tiba

"Tapi...."

"Ayo!! aku takut kakak menemukan kita disini!!" Viona menarik tangan Gizel secara buru-buru untuk pergi dari club itu

"Tuan aku akan mentraktirmu makan lain kali sebagai tanda terimakasih!!...." teriak Gizel berusaha keras agar Arion mendengarnya.

Gizel dan Viona segera pergi dair club itu karena Victor yang sudah mencari mereka. Arion hanya menatap punggung Gizel yang mulai menjauh darinya.

"Arion ternyata kau disini, aku mencarimu dari tadi" ucap Charlos tiba-tiba menyadarkan lamunan Arion.

"Sudah selesai bersenang-senang mu?" tanyanya datar.

"Jika belum selesai apa kau akan terus menungguku?" ledek Charles.

"Ck!! ayo pulang, jika kau tidak mau maka jalan kaki!!...." Arion meninggalkan Charles begitu saja.

"Hey Arion tunggulah!!...." Charles segera berlari mengimbangi langkah kaki Arion yang meninggalkannya terlebih dahulu

"Padahal kan aku bisa naik taxi jika kau tinggal" gumam Charles yang masih di dengar oleh Arion.

"Kalau begitu naiklah taxi!!" Arion segera masuk mobil tanpa peduli kepada Charles.

"Aish...::dia memang benar-benar keras, lebih baik menumpang saja kan" Charles segera masuk ke dalam mobil karena ia takut jika di tinggal oleh Arion, bukan karena ia tidak mampu menaiki taxi tapi memang lebih baik pulang bersama teman daripada sendirian apalagi dalam keadaannya yang sedikit mabuk.

*

"Viona aku tidak akan ikut lagi jika kau mengajakku ke tempat malam yang menyedihkan itu" gerutu Gizel di dalam mobil sembari melipat kedua tangannya di dada

"Kenapa? bukankah menyenangkan?, aku bahkan melihatmu berkenalan dengan seorang pria tanpan tadi" ledek Viona kepada Gizel

"Haah.....bukan, pria tadi yang menolongku dari pria hidung belang...." Seketika Gizel mengingat jika dirinya belum berkenalan dengan pria tadi.

"Oh astaga! bagaimana aku berterimakasih padanya? aku belum sempat meminta nomor telefonnya tadi bahkan namanya pun aku tidak tahu" ucap Gizel sembari menepuk-nepuk dahinya menyesal

"Hiiss kau ini memang kurang cepat, kalau aku ada di posisimu pasti aku sudah menggodanya dan meminta nomor telfonnya, lalu mengajaknya jalan" jawab Viona dengan senyum lebarnya.

"His aku bukan wanita seperti itu, lagipula kau juga tiba-tiba datang dan menarikku keluar dari sana" ucap Gizel memanyunkan bibirnya.

"Hehehe maafkan aku sahabatku, sudahlah lupakan pasti pria itu tidak akan mempermasalahkannya, lagipula kalian tidak saling kenal dan tidak akan bertemu kembali bukan?" Ucapan Viona ada benarnya juga, tidak mungkin pria itu akan menemui wanita biasa sepertinya.

Viona mengantar Gizel kerumahnya, sebelum Viona pulang ia membersihkan diri dulu dan mengganti baju agar bau alkohol dalam dirinya hilang dan tidak di ketahui oleh kakaknya yang terlalu mengekang dirinya.

*

Paginya di kantor Arion

TOKK

TOKK

"Masuk!" Terdengar suara bariton dari dalam ruangan kebesarannya

Seorang wanita elegan, seksi, dan berparas cantik ia bernama Sofia Elizabert Gerald, Sofia memasuki ruangan Arion setelah mendapat izin dari sang empu.

"Hay Arion" sapanya setelah duduk di depan Arion sembari mencondongkan bagian tubuhnya yang sangat amat mencolok.

"Kau ada apa kemari?" tanyanya datar tanpa menatap ke arah Sofia sedikitpun.

"Apa kau sibuk?, jika kau sibuk aku akan menunggumu sampai selesai" jawabnya dengan senyum penuh arti.

"Tidak perlu, katakan apa yang ku inginkan!"

Sofia meraih tasnya dan kembali sedikit memajukan tubuhnya sembari menyerahkan sebuah kartu undangan "Emh aku dengar Charles telah kembali ke Moscow, dan besok adalah acara ulang tahunku, kau datanglah bersama Charles kau tau kan kita sudah berteman sejak kecil jadi jika kau...." belum selesai Sofia berbicara sudah di potong oleh Arion.

"Aku tau!!, aku akan datang seperti taun-taun sebelumnya" Ucapnya dengan nada datar dan tegasnya.

Sofia mengembangkan senyumnya senang "Baiklah aku akan menunggumu, aku pergi dulu semangat bekerja" Sofia keluar dari ruangan Arion dengan perasaan bahagia. Sedangkan Arion tidak memperdulikan Sofia sedikitpun dan terus bergelut dengan komputer di depannya.

Sofia sadar jika selama ini Arion tidak pernah berbuat lembut padanya, tapi Sofia tetap saja menatap Arion sebagai pria gentle dan gagah. Bahkan ia terus berharap jika suatu saat nanti Arion akan menjadi miliknya.

"Sofia!!" Panggil Charles dari jauh saat melihat Sofia di kantor Arion.

Sofia menoleh ke arah sumber suara "Charles kau disini?" Sofia melambaikan tangan anggunnya.

Charles segera berlari menuju ke arah Sofia, terlihat tatapan Charles penuh kerinduan kepada wanita cantik di depannya.

"Kau kenapa disini? mau menemui Arion?"

"Eemh aku sudah menemuinya tadi aku memintanya untuk datang ke acara ulang tahunku nanti, ah ya kau juga harus datang Charles kau baru saja kembali ke Moskow kan?, jadi jangan lupa datang ya" ucapnya dengan senyum seksinya.

"Tentu saja aku akan datang untukmu, emh ya kau nanti mau makan siang tidak? kebetulan aku juga mau makan siang nanti" tawar Charles dengan tatapan penuh harapan.

"Emh maaf Charles aku masih ada urusan, banyak yang harus ku persiapkan untuk acaraku besok" dengan menunjukan wajah sendunya.

"Ahh ya aku hampir lupa jika kau sibuk, baiklah dan jika butuh bantuanku jangan sungkan untuk menghubungiku"

"Baik Charles, emh....aku harus pergi sekarang bay" Sofia melambaikan tangan perpisahan kepada Charles dan pergi dari kantor Arion, Terlihat Charles yang menatap kegum ke arah Sofia dengan senyumnya yang merekah.

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Ban 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Ban 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Ban 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Ban 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Ban 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Ban 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!