Bab 03

TING! TONG!

Gizel menoleh ke arah pintu, lalu bergegas menuju ruang depan dengan senyuman menyambut. Tapi bukan pelanggan yang datang.

“Kak Victor? Ternyata kau!” sapanya ramah.

“Tadaaa! Surprise!” seru Victor ceria, mengangkat kantong kertas berisi makanan. “Aku bawa makan siang. Kau belum makan, kan?”

Gizel tertawa kecil, memegangi perutnya yang berbunyi pelan. “Waaah… Kakak memang selalu tahu kapan aku lapar.”

“Kalau begitu, ayo makan!” Victor meraih tangannya dan menariknya lembut ke dapur belakang.

“Tunggu, biar aku yang siapkan. Kakak duduk saja.” Gizel buru-buru mengambil piring, sendok, dan mengeluarkan makanan dari kantong satu per satu. Aromanya langsung memenuhi ruangan kecil itu.

“Kakak benar-benar tahu makanan kesukaanku… Ini aromanya luar biasa!” katanya sembari menghirup dalam-dalam.

“Tentu saja. Aku tahu segalanya tentangmu,” balas Victor dengan senyum hangat.

Mereka pun duduk dan menikmati makan siang sederhana namun penuh kehangatan. Obrolan ringan dan tawa kecil menghiasi ruang makan itu. Victor, yang baru Gizel kenal setahun terakhir, adalah kakak dari sahabatnya, Viona. Ia baru kembali dari luar negeri setelah bertahun-tahun menjalankan bisnis keluarga. Sejak pertemuan pertama, Victor langsung jatuh hati pada Gizel, sementara bagi Gizel, Victor telah seperti kakaknya sendiri—selalu ada, perhatian, dan penuh kepedulian.

Namun sayangnya… Victor menginginkan lebih.

Sementara itu, di sisi lain kota…

Arion melangkah masuk ke dalam mansion megahnya. Di ruang tengah, seorang pria tengah duduk santai di sofa, menyilangkan kaki, dikelilingi oleh beberapa bodyguard.

“Apa kabar, Arion? Aku sudah menunggu cukup lama,” sapa pria itu, Charles Artha, sahabat lama Arion.

“Ke mana saja kau? Kenapa baru kembali ke Rusia?” tanya Arion, nada suaranya berat dan khas, membuat siapa pun yang mendengarnya terpaku.

“Setelah kejadian tiga tahun lalu, aku memutuskan tinggal di Cina bersama orang tuaku. Tapi sekarang aku kembali. Tidak senangkah kau melihat sahabatmu ini?”

Arion mendengus pelan. “Kau pergi begitu saja setelah pembantaian itu. Meninggalkan semua.”

“Jangan bawa-bawa masa lalu, kawan. Hari ini hari pertamaku kembali. Ayo ajak aku bersenang-senang!”

“Kau masih saja seperti dulu. Sudah tahu aku tak suka wanita-wanita murahan itu.”

“Arion… Arion… Kau akan tetap sendiri sampai mati kalau begini. Cobalah bersenang-senang sedikit, nikmati hidupmu, rasakan cinta!” Charles tertawa lepas.

“Jika kau kembali hanya untuk mengejar wanita, silakan. Tapi jangan seret aku ke dalamnya!” Arion berdiri dan hendak pergi.

“Tunggu dulu! Ayo ikutlah, temani aku minum saja. Tak usah ikut bercumbu atau menari. Anggap saja ini penyambutanku.”

Arion berhenti sejenak, lalu menghela napas. “Aish! Baiklah, aku ikut.”

Keduanya pun naik ke mobil mewah milik Arion menuju klub malam eksklusif di pusat kota Moskow. Setibanya di sana, manajer klub langsung menyambut mereka dengan penuh hormat.

“Selamat datang, Tuan Arion, Tuan Charles. Silakan, ruang VIP Anda sudah kami siapkan.”

Mereka masuk ke ruangan luas yang tertata rapi, lengkap dengan minuman mahal dan beberapa wanita cantik dengan pakaian minim berdiri menyambut.

“Ayo bersenang-senang!” seru Charles sambil menepuk lengan Arion.

“Kau bilang tak akan ada wanita,” ujar Arion dengan tajam.

“Tenang, mereka hanya menuang minuman. Jika lebih dari itu… yah, itu urusanku.” Charles duduk, ditemani wanita seksi di sebelahnya.

Arion duduk dengan wajah datar, menyesap minumannya, tidak tertarik sedikit pun dengan wanita di sampingnya yang berusaha menggoda.

“Tuan, kenapa Anda cuek? Apa saya kurang menggoda?” bisik si wanita sambil menyentuh leher Arion.

Tatapan tajam pria itu menusuk.

“Jangan sentuh aku. Atau jarimu akan kupotong. Pergilah. Aku di sini hanya untuk menemaninya minum.”

“Ba… baik, Tuan.” Wanita itu mundur dengan wajah pucat. “Astaga… matanya seperti iblis… hampir saja nyawaku melayang…” gumamnya takut.

“Kenapa kau usir dia?” tanya Charles sambil tertawa.

“Dia mengganggu.”

"Oke oke"

"Emh kau tubggulah disini sebentar kawan.....sepertinya mereka menginginkan lebih" bisik Charles

"Pergilah!" Arion hanya mengiyakan permintaan temannya itu, karena ia sudah hafal dengn tingkah laku Charles sahabat baiknya,

Mereka berteman sejak kecil dan hal itu membuat Arion selalu menghargainya, Charles yang selalu membantunya dalma segala hal bahkan hal yang besar sekalipun,

Charles yang selalu percaya padanya dan selalu membuatnya senang walaupun kelakuannya kadang membuat Arion sedikit kesal.

Sementara itu…

“Viona, kita mau ke mana?” tanya Gizel di dalam mobil.

“Aku akan ajak kau bersenang-senang. Kau harus coba sekali-sekali. Trust me, it’ll be fun!”

Mobil berhenti di depan sebuah klub malam. Mata Gizel membesar.

“Apa?! Kau ajak aku ke… tempat seperti ini? Kau tahu aku tak suka keramaian!”

“Tenang, kau tidak harus minum alkohol. Aku pesan jus untukmu. Ayo masuk!” Viona menarik tangannya.

“Baiklah… Tapi jangan terlalu malam. Kak Victor bisa marah…”

Sesampainya di bar, mereka memesan minuman. Viona memesan alkohol, sementara Gizel mendapat segelas jus.

“Gizel, coba nikmati hidup sedikit. Jangan terus-terusan ngurung diri dengan bunga-bunga itu.”

Viona larut menari. Gizel duduk diam, merasa asing dengan suasana ramai, lampu kelap-kelip, dan musik yang menggema.

"Gizel kau duduk saja jangan kemana-mana oke, aku ingin bersenang-senang sebentar" ucap Viona

"Tapi...."

"Sudahlah tidak akan ada yang menganggumu, jika ada kau langsung datang padaku"

Viona akhirnya pergi melanjutkan tariannya bersama beberapa pria dan wanita lainnya,

“Tempat ini gila… Pakaian para wanita nyaris tidak menutupi tubuh, dan pria-pria di sini… ihh…” gumamnya.

Tiba-tiba, seorang pria asing duduk di sampingnya.

“Hai, cantik. Sendirian?”

“Ti-tidak. Aku bersama temanku,” jawab Gizel gugup.

“Mau menari denganku?” Pria itu tiba-tiba menggenggam tangannya. Gizel sontak menariknya.

“Maaf, Tuan. Saya harus pergi.”

“Ck, jangan jual mahal. Apa pun yang kuinginkan, akan kudapatkan!”

Gizel berusaha tenang. “Maaf, saya tidak berminat berdansa.”

Namun pria itu mencengkeram lengannya keras hingga ia meringis.

“Lepaskan!” Gizel memukul perut pria itu.

“Agh! Sialan berani kau memukulku!” Pria itu mendorong Gizel dengan keras—hingga tubuhnya menabrak sosok kekar di belakangnya.

BUGH!

Gizel jatuh terduduk. Suara langkah berat terdengar dari atasnya. Ia mendongak.

Tatapan itu…

Tatapan tajam yang tak asing. Dingin. Mengancam.

Arion.

Terpopuler

Comments

Hoa xương rồng

Hoa xương rồng

Tidak bisa berhenti membaca

2024-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Ban 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Ban 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Ban 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Ban 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Ban 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Ban 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!