Dua pasang mata, oh salah, tiga pasang mata, ani dan aya termasuk kak reezal menatap mahes dan satrio secara intens dan lekat lekat. Kak reezal mendatangi dua orang itu dengan tatapan dingin. Tangan kak reezal juga sudah mengangkat kerah baju mahes sehingga badannya sedikit terangkat.
“kau.......”
Tatapan masih sangat tajam, sehingga mahes harusi memalingkan wajah kearah kanan, berusaha mengalihkan pandangan dari mata reezal yang semakin Lama semakin mengerikan. Yang lain? Tidak dapat berbuat apa-apa selain diam. Mereka tahu, jika reezal marah, Rumah akan terbelah dua.
Greppp!!!
Perlahan-lahan, mahes merasakan tubuhnya dibaluti oleh dekapan hangat. Ia menyentuh punggung reezal yang sekarang sedang memeluknya seperti adik sendiri.
Keheningan menerpa, tidak ada satupun yang berani bertanya. Hingga suatu saat, sang pelaku berani membuka mulut.
"Makasih banyak"
Tunggu! Apa? Buat apa kak reezal berterimakasih?! Batin mahes. Iris cokelat menatap lemah mata bernetra ruby. Mungkin, ada masalah dengan guci itu.
Satrio yang disebelahnya, tak tau harus berbuat apa sehinggga ia menundukkan wajah seraya memainkan pergelangan tangan.
"Makasih buat apa, kak rez?" mahes, biasanya memanggil reezal dengan sebutan 'kak rez', dan reezal tidak keberatan.
"Makasih karena udah menghapus kenang-kenangan buruk kak rez"
Tunggu! Kenang-kenangan apa? Bahkan, mahes tidak mengerti yang reezal maksud. Perlahan-lahan, mahes menepuk-nepukkaan pungung reezal sambil melongo.
Terkejut? Iya! Mana ada orang yang menghancurkan barang lalu dimaafkan seenaknya?
"Kenang-kenangan apa, kak rez?"
"Kenang-kenangan bullshit itu. Ah sudahlah, Kak rez gak mau bahas itu"
Reezal melepaskan pelukannya. Bisa dilihat dari raut wajah bahwa ia tak suka 'kenang-kenangan'nya diungkit kembali. Meski itu hanya tebakan.
Reezal menghembuskan nafas kasar, lalu berjalan menuju kamar. Tak peduli dengan orang-orang yang masih memproses terjadinya sebuah peristiwa.
Akira datang dengan tergopoh-gopoh. Ia sempat melihat raut wajah reezal yang seperti menyimpan dendam. Beberapa detik kemudian, ia baru tersadar kalau ada yang salah.
"Haha, mungkin kak ejal (panggilan reezal dari akira) lagi badmood. Jadi yaa……" akira menggantung perkataan sambil mengangkat bahu.
Semua bubar karena reezal yang mengamuk. Siapakah yang salah? Satrio penyebab masalah atau mahes yang menanyakan perihal itu? Tidak ada yang tahu.
Tiba-tiba, terdengar langkah kaki yang sangat dikenali.
"Guys, mau ke mall? Aku ada uang" reezal muncur dari balik tembok seraya menyungging senyuman menyebalkannya.
Ani menatap datar.
Aya menepuk jidat.
Mahes ternganga.
Satrio tersenyum getir.
"Oke semuanya, naik mobil!" perintah reezal sambil mengeluarkan kunci mobil dari saku, lalu pergi menuju garasi. Kalau sudah begini, tiada penolakan.
*******
Lagu dynamite-BTS menggantikan suara berisik dimobil. Hanya reezal dan satrio yang tampak bersiul-siul seiring irama berjalan. Yang lain hanya mendengarkan, meski mereka tahu bahwa suara reezal amatlah merusak dunia.
"I'am diamond! You know, I glow up!" Kau tahu, suara menggelegar reezal kembali dibunyikan. Suaranya lebih mirip kuda nil kejepit daripada suara manusia asli yang sedang melantunkan lagu.
"HEY, LET'S GOOOOOOOOO" balas satrio dengan penuh semangat. Satrio sih, asik-asik aja karena ia yang paling suka menyanyi dan suaranya lembut untuk didengar.
Kini mereka sudah sampai di parkiran pondok indah mall. Karena tempat parkiran di lantai satu sudah penuh, reezal mengambil parkiran di basement kedua. Keadaan di basement kedua memang agak gelap. Tapi ia menyalakan lampu mobil, jadi masih ada penerangan di dalam sana.
Reezal memakirkan mobil di pojok kanan. Lalu ia menyuruh seluruh orang yang ada di dalam mobil untuk keluar.
"Hoy Hoy! Ayo keluar!" Suruhnya.
*******
Aya, ani, Dan akira pergi ke tempat baju. Sementara reezal, mahes Dan satrio menunggu di tempat makan-makan.
Tiga jam berlalu, namun ketiga orang itu belum balik belanja. Dengan sabar, remasat (reezal, mahes, satrio) menunggu dengan sabar sambil memakan sesuatu Yang disediakan didalam tempat tersebut.
Tiba-tiba seseorang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka.
“bayarin nih!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments