Kringgg!! Kringg!!
“oh ya? Besok udah dapat mengambil ijazahnya? Baik pak, makasih banyakkk"
Tuttt!
Gadis tadi berjalan turun melewati tangga yang tersusun rapi dan melingkar. Perasaan senang, senang, dan senang bercampur aduk dikepalanya. Persoalan dengan kepala sekolah tadi masih terbayang-bayang dikepala. Bahkan, Ia tak percaya akan lulus secepat ini. Ia masih membayangkan awal bisa masuk ke SMK swasta sampai lulus seperti sekarang. Semua ini berlalu dengan cepat.
“lulus ya?“ tanya kakak dari gadis itu dari dapur. Gadis kecil yang baru lulus SMK tadi bernama ani, ia langsung termenung sambil duduk dianak tangga bagian paling bawah tanpa melanjutkan langkah kakinya kearah dapur. Rasa bahagia membuncah hatinya saat ini. Jika diizinkan, ia ingin berguling-guling dilantai. Sayangnya, ia tahan niat itu untuk menjaga harga diri dan nama baiknya sebagai anak teladan di SMK sewaktu dulu.
"Iya, kak, IYA!" jawabnya berapi-api dan penuh semangat. Ia mengepalkan tangannya lalu diangkat keatas—terlalu bersemangattap
"Selamat ya! Adikku udah gede lagi aja” sahut kakak laki lakinya dari belakang ani—ia baru saja keluar dari kamar. reezal, sedang tersenyum sungging di belakangnya sambil memainkan ponsel. Mendengar itu, ani langsung membalikkan badannya. Ia menatap lekat netra merah terang milik kakak laki-lakinya itu, kemudian menyugingkan senyuman juga. Khas dengan gigi gingsulnya yang terlihat manis.
“iya, kak. Besok udah harus ngambil ijazah” sahut ani seraya membalikkan badan lagi menuju dapur. Lalu melompat-lompat disetiap langkahnya. Bahkan reezal saja kebingungan, jarang sekali ia melihat ani bersenang-senang seperti ini.
Sesampainya di depan dapur, ia langsung mematung dan memeluk pintu sambil Melihat kakak perempuannya yang sedang menyiapkan makanan di atas meja.
“kamu kenapa senyam-senyum? Ditelepon siapa tadi?” tanya kakak gadis itu. Akira, tanpa melihat langsung wajahnya yang tidak dapat ditebak sama sekali. Ia hanya sibuk menata makanan.
“kak..., aku gak percaya kalau aku lulus..., aku gak percaya, kak....” jawab ani menahan air matanya. Suasana canggung membuatnya ingin mengeluarkan air mata kebahagiaan, Sekaligus lebay.
“yaudah kalo gak percaya. Gak ada yang namanya guru berbohong sama muridnya. Apalagi masalah kelulusan," sangkal akira dengan tegas. Ia melepas apron yang melekat ditubuh dan meletakannya dibalik pintu dapur.
Dengan perasaan bahagia, ani melompat ke tempat duduk disamping kanan akira. Ia juga mencomot apel yang tersajikan secara langsung dimeja. Rasa manis dari buah tersebut membuat perasaannya semakin senang tak terkira.
Reezal langsung terheran-heran didepan pintu ketika melihat adiknya memakan apel seraya tersenyum dengan pandangan kosong, padahal sedang tidak ada yang lucu di sana. Yang ada? Hanyalah akira yang sedang memasak, burung yang bertengger dijendalanya, dan bau hangat dari roti yang baru saja di-oven.
“pssst! Akira! Napa tu?” bisik reezal seraya memajukan pelan kepalanya kearah ani yang mungkin sedang berkhayal aneh-aneh.
“auk” jawabnya pelan.
Akira langsung menyajikan tiga piring nasi goreng, lengkap dengan bawang goreng dan telur dadar yang begitu menggugah selera makan. Wangi semerbak nasi goreng pun langsung sampai ke hidung ani yang tengah berkhayal.
“yey makan!” serunya sambil menarik pelan piring nasi goreng itu kehadapannya. Berhalusinasi juga butuh tenaga. Diikuti oleh
akira dan reezal yang duduk disampingnya.
“aku mikir tentang kuliah, kak. Enaknya dimana, ya?” tanyanya seraya memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.
“yang paling dekat aja. Institut tekhonologi bandung? Universitas gajah mada?” balas reezal sambil menegak air putih. Kebetulan, reezal lulusan universitas gajah mada.
“kamu kan, pintar bahasa inggris, kenapa gak kuliah di luar negeri aja? Sayang, 'kan, kalo capek-capek belajar bahasa inggris tapi gak digunain?” celetuk kak akira pelan.
Di saat yang sama, ani sedikit tersedak nasi goreng. Lantas, ia langsung meminum air putih yang berada di sebelahnya. Beberapa teguk setelah itu, kedaannya kembali normal.
“kak, aku takut banget kalau berada jauhhhhh dari kalian,” sahut ani kesal.
Benar saja, ani lulus dengan nilai bahasa inggris terbaik di SMK-nya. Namun, meski sudah dewasa, ia masih takut untuk hidup sendiri. Ini semua karena kekangan dari kedua kakaknya!
“katanya mau kerja di luar negeri” tukas reezal sinis. Dengan buru-buru, ani langsung menghabiskan sarapan paginya dan menuju ke tempat cuci piring. Wajah kesal terukir di muka ani. Bibir berwarna peachnya dimonyongkan ke depan, malah membuat kesan imut dimata yang lain.
“iya-iya. Besok kakak daftarin di universitas pilihan kakak” sahut reezal terkikik, ia tak mampu membuat adik kesayangannya cemberut dalam waktu yang lama. Mendengar itu juga ani membalikkan badannya dengan semangat dan antusias.
“beneran kak? Makasih kakak! Carinya yang sesuai oleh bakat ani, ya?” ani memastikan agar kakaknya yang satu ini sedang tidak bercanda. Jika kalian ingin tahu, reezal memang suka bercanda yang bisa membuat humor seseorang pecah seketika. Tapi jangan salah! Jika dia marah, dunia serasa hancur berkeping-keping.
Ani mengambil roti yang baru saja di oven oleh akira dan memakannya lahap.
“emang, ani berbakat dalam bidang apa?” tanya kak akira seraya meneguk teh manis.
“Ani sukanya ngitung uang. hobi, hehe” jawab ani terkekeh. Sementara kedua kakaknya memasang wajah datar.
Sebuah chat masuk dari aplikasi whatsapp ani. Dan saat ia buka, ternyata aya yang mengirimi dia pesan. Lantas, ia langsung membuka pesan tersebut dan munculah perkataan online dari aya
* * *
...In private chat...
...08.09...
-Ayaaa-
"ni, kamu mau ke cafe
gak? Please lah, anterin
Aku...."
-You-
"Kenapa, ya?"
-Aya my bestie-
"kamu mau bahas tentang
kuliah kan? Ayo ama Aku! aku juga
mau lanjut kuliah, Nih!
-You-
"Oke, otw"
-Aya my bestie-
"Aku jemput kamu 10 menit
lagi" Read ✔✔
* * *
“wih, mau diskusi bareng aya tentang kuliah. Bisa aja aku kuliah di tempat yang sama dengan aya.” Harap ani sambil menggigiti kuku jarinya.
Kakinya bergerak kearah kamar akira untuk meminta izin pergi keluar rumah. akira dan reezal biasanya mengurung dia di rumah dengan alasan kalau di luar sana sangat berbahaya, sehingga itu membuat ani terlalu takut untuk menginjakkan kaki ke dunia luar. Tapi ani yakin, kalau ia sudah cukup umur seperti sekarang, ia bisa menjadi lebih pemberani. jadi dia memutuskan untuk minta izin berpergian ke kafe bersama aya.
Tokk tokk tokk!
Ani mengetuk pintu kamar kakak perempuannya dengan lemas sampai penghuni kamar keluar. Ia gugup, takut jika akira tidak mengizinkannya pergi dari rumah.
“kenapa dek?” tanya kak akira kebingungan.
“kak..., boleh ga, ani pergi bareng aya ke kafe? Mau bahas masalah kuliah, siapa tau selera kuliah ani dan aya sama,” jawab ani lirih. Sesudah ini, pasti akira tidak akan mengizinkan ia pergi dari rumah berbulan-bulan.
Tapi dugaannya keluar dari batas. Akira tersenyum, lalu membelai pelan kepala ani yang sedang gagap.
“boleh. Sekarang kau sudah cukup umur dan dewasa. Jadi silahkan pergi, nona,” balas kak akira sambil mencubit pelan pipi ani yang agak chubby.
“hah? Beneran, kak?”
“iya, dong"
Ani sangat senang mendengar kata kata itu. "Makasih kak!" ujarnya.
Dirinya pun langsung melesat kearah kamar miliknya dan mengobrak-abrik pakaian di dalam lemari. Ia ingin terlihat sedikit fashionist didepan temannya,
Oke hanya sedikit.
“hmmm... cocoknya yang mana, ya?” pilih ani bingung sambil menimang-nimang antara hoodie atau pakaian simple dengan bawahan rok berwarna merah.
Tak lama, ani merasa bahwa keadaan agak aneh. Suasana lebih sunyi daripada biasanya. Jendela terbuka secara tiba-tiba. Perasaan tidak enak muncul di benak ani. Otaknya malah memikirkan hal yang tidak-tidak. Walau begitu, Ia tetap bersikap positif.
Ani melempar gantungan baju hoodie dan pakaian simplenya kearah kasur. untuk mengecek, siapakah makhluk yang berani mengganggu saat-saat indahnya.
Biasanya, hewan yang mendengar suara bantingan akan terkejut. Tetapi yang ini tidak.
Ani mencoba untuk mendekati jendela tadi. Dia menyibakkan tirai kamar, dan melihat sosok tadi sedang menundukkan kepala. Ani membelalakan matanya.
"Kamu 'kan......."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments