4. Malu Luar Biasa

Di kampus, Ria juga tidak bisa fokus pada mata kuliah yang diikutinya. Sama halnya dengan Sandi, dia juga terus memikirkan pengakuan cintanya yang sangat tidak direncanakan itu. Ria terus merutuki kebodohannya sendiri yang begitu mudah kelepasan bicara dan tidak bisa mengendalikan mulutnya. Rasanya Ria ingin bersembunyi saja di dasar bumi dan menghilang saja. Sepertinya juga, dia tidak akan memiliki keberanian lagi untuk menunjukkan wajahnya di hadapan Sandi.

Padahal sebelumnya Ria sudah sempat memikirkan cara yang romantis untuk menyatakan perasaannya pada sang pujaan hati, bukan seperti tadi pagi. Tapi apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur dan semuanya sudah terlanjur. Harapannya hanya Sandi tidak akan membenci atau merasa risih dengan itu semua.

Seandainya bisa berharap lebih, Ria tentu saja ingin Sandi menerima cintanya. Sayangnya, sepertinya itu tidak mungkin. Terlihat sekali dari respon pria itu tadi yang hanya terdiam dengan wajah yang terkejut.

" Aakkhhh, seharusnya aku tidak mengatakannya pada Kak Sandi " teriak Ria secara tiba-tiba dan cukup keras.

Hal itu tentu saja membuat Ria menjadi pusat perhatian dari semua mahasiswa yang ada di kelas itu dan juga dosen. Ria benar-benar tidak sadar karena tidak fokus dan terus terpaku pada pikirannya tentang kejadian pagi tadi.

" Kamu kenapa sih, Ria? " tanya Aca, sahabat Ria yang duduk tepat di samping gadis itu.

Ria pun langsung tersadar dan kedua matanya langsung membulat karena mengingat hal bodoh yang baru saja dilakukannya. Gadis itu langsung menutup wajahnya yang sudah sangat memerah karena sangat malu, apalagi semua orang sedang menatap ke arahnya.

" Oh my God, Ria! Kamu benar-benar bodoh! Kamu sudah mempermalukan diri kamu sendiri! " rutuk Ria pada dirinya sendiri di dalam hati.

Jika sebelumnya Ria tidak memiliki keberanian lagi menunjukkan wajahnya pada Sandi, kini dia semakin tidak berani menunjukkan wajahnya pada semua orang. Malu, dia sangat-sangat malu dan tidak bisa menggambarkan betapa besar rasa malunya ini, sungguh malu luar biasa.

" Ria, apa-apaan kamu? Kenapa kamu teriak-teriak di saat mata kuliah saya sedang tidak berlangsung? Kamu tidak suka dengan mata kuliah saya? Iya? " bentak dosen yang memang terkenal sangat galak.

" Ti-tidak, Bu. Sa-ya reflek saja tadi, makanya tidak sengaja teriak " jawab Ria dengan cepat dan menggelengkan kepalanya.

Terpaksa Ria membuka kedua telapak tangannya dan memperlihatkan wajahnya yang merah. Tidak mungkin dia berbicara pada dosen dengan wajah tertutup seperti, terlihat sekali jika dirinya tidak sopan.

" Halah, banyak alasan kamu, Ria! Saya tahu kamu tidak suka pada saya dan mata kuliah saya. Sekarang kamu keluar dari kelas ini! Saya tidak mau mata kuliah saya terganggu karena kamu " usir dosen galak itu menunjukkan pintu keluar.

Mau tidak mau Ria pun bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari kelas itu. Melawan pun percuma karena dosen galak itu tidak akan pernah mau mendengarkannya, jadi lebih baik pergi saja. Terlebih lagi dia juga tidak bisa fokus pada mata kuliah yang sedang diajarkan itu.

" Lagian siapa juga yang suka sama dosen galak begitu sih. Hampir setiap mahasiswa di kampus ini juga tidak ada yang suka sama dia kali " gerutu Ria sembari terus berjalan meninggalkan kelas.

Saat ini, Ria sedang berkuliah di salah satu universitas negeri terbaik di Jakarta. Dia mengambil jurusan manajemen di fakultas Ekonomi dan Bisnis, kini sudah di tahun ketiga. Itu karena Ria memang lebih tertarik dengan itu dan memiliki impian untuk kerja di sebuah perusahaan besar, setidaknya perusahaan milik adik sang ibu dan keluarga kakak iparnya. Sangat berbeda dengan ayah dan kakak laki-lakinya yang memilih untuk menjadi seorang guru, ya meskipun sekarang kakaknya pun sudah memimpin dua perusahaan besar.

" Ah, ke kantin saja deh. Aku butuh sesuatu untuk menyegarkan kepala dan otakku " gumam Ria melangkah kakinya menuju kantin.

Beruntung di gedung fakultasnya tersedia kantin, sehingga Ria tidak perlu berjalan jauh-jauh. Mungkin sekitar lima menit saja berjalan kaki, Ria sudah sampai di kantin dan langsung mendidik tubuhnya di salah satu bangku kayu yang ada di sana. Suasana kantin masih cukup sepi dan hanya ada beberapa saja mahasiswa yang ada di sana.

" Bu, es jeruknya satu ya. Siomay Bandung juga satu porsi " ucap Ria memesan pada penjaga kantin.

" Baik, Neng " jawab penjaga kantin.

Sembari menunggu pesanannya datang, Ria mengambil ponselnya dari dalam tasnya. Gadis itu membuka ruang pesannya bersama dengan Sandi yang sangat jarang dibalas. Sekalipun dibalas hanya membalas sapaannya atau mengucapkan terima kasih karena perhatian yang diberikannya.

" Apa Kak Sandi sudah memiliki kekasih ya? Tapi sepertinya tidak mungkin, buktinya selama setahun terakhir ini tidak ada perempuan yang dekat sama Kak Sandi. Kemungkinan yang paling besar itu Kak Sandi yang belum move on dari Kak Alya " gumam Ria menatap pesan yang sering dikirimkan pada Sandi.

" Huft, apa aku bisa membuat Kak Sandi cinta juga? Sekarang saja aku tidak tahu bagaimana caranya menunjukkan wajahku di hadapannya? Apa aku harus memasang wajah tebal saja dan tidak tahu malu? " lanjut Ria menghela napasnya panjang.

Tidak ingin semakin pusing dan kepalanya semakin panas, Ria memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya. Meski sebentar, Ria berusaha untuk tidak memikirkan Sandi dulu dan menenangkan pikirannya. Gadis itu merebahkan kepalanya di atas meja dan memilih untuk memejamkan kedua matanya sebentar.

Sekitar lima menit kemudian, terpaksa Ria harus membuka kedua matanya dan mengangkat kepalanya karena pesanannya sudah datang. Itu juga bertepatan dengan kedatangan kedua sahabat baiknya yang baru menyelesaikan mata kuliah mereka. Keduanya mendudukkan tubuh mereka di bangku yang berada tepat di depan Ria.

" Ria, kamu sebenarnya kenapa sih? Kenapa juga kamu tiba-tiba teriak begitu di kelas? " tanya Aca pada Ria.

" Iya Ria, mana kamu sebut nama Sandi-Sandi gitu " tambah Eman, sahabat Ria juga sekaligus kekasih Aca.

Hanya kedua orang itulah yang menjadi teman dekat Ria selama sejak awal masa perkuliahan. Awalnya mereka bertiga hanya berteman biasa, tapi sepertinya lama-kelamaan tumbuh benih-benih cinta di hati Eman dan Aca hingga akhirnya memilih untuk memiliki hubungan. Ria sama sekali tidak mempermasalahkan itu, lagipula Eman dan Aca juga tahu keadaan saat harus seperti teman atau dua orang memiliki hubungan spesial.

" Nanti saja tanya-nya. Sekarang aku sudah lapar dan haus, aku ingin makan dulu " jawab Ria yang enggan untuk bercerita di saat dirinya sedang butuh asupan.

Eman dan Aca pun menganggukkan kepala mereka mengerti. Keduanya juga segera memesan makan karena memang sudah lapar.

***

Eps pertama hari ini yaaa❤️

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pesona Duda
2 2. Kamu yang Aku Sukai ~ Ria
3 3. Masih Tidak Percaya
4 4. Malu Luar Biasa
5 5. Ban Bocor
6 6. Antar Pulang
7 7. Menunggu Pesan
8 8. Penggemar Berat
9 9. Nanti Kekasihku Marah ~ Ria
10 10. Mendukung Penuh
11 11. Apa kamu Serius? ~ Sandi
12 12. Terlihat Jelas
13 13. Menikah Lagi
14 14. Balasan
15 15. Terpesona
16 16. Kekasih Dadakan
17 17. Beri Aku Waktu ~ Sandi
18 18. Sapu Tangan Untuk Sandi
19 19. Mas Duda
20 20. Pria Idaman
21 21. Berawal dari Penasaran
22 22. CUKUP!! ~ Ria
23 23. Pengakuan Sandi
24 24. Tutup Mulut
25 25. Resah dan Gelisah
26 26. Lamaran? ~ Ria
27 27. Ternyata
28 28. Yakin Diterima
29 29. Tidak Terpaksa ~ Sandi
30 30. Bertemu Eman dan Aca
31 31. Calon Suami
32 32. Aku Bukan Kakakmu ~ Sandi
33 33. Sangat Gugup
34 34. Sah!!
35 35. Aku Siap ~ Ria
36 36. Saling Terbuka
37 37. Alasan Perceraian
38 38. Menawarkan Diri
39 39. Terharu
40 40. Kurang Belaian
41 Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
42 41. Kecupan Selamat Pagi
43 42. Pindah Secepatnya
44 43. Sebuah Foto
45 44. Barisan Pengagum Duda Tampan
46 45. Sayang... ~ Sandi
47 46. Cinta Pertama
48 47. Tamu Pagi Hari
49 48. Mengundurkan Diri
50 49. Hadiah dari Jeremy
51 50. Tak Kunjung Pulang
52 51. Selamanya Tetap Milikku ~ Sandi
53 52. Harus Baik-Baik Saja
54 53. I Love You, Mas ~ Ria
55 54. I Love You Too ~ Sandi
56 55. Harus Dihukum
57 56. Tak Ada Maaf
58 57. Terima Kasih ~ Sandi
59 58. Semanis Madu
60 59. Teringat Mama ~ Sandi
61 60. Gatot (Gagal Total)
62 61. Sakit Kepala
63 62. Girls Time
64 63. Marah
65 64. Hukuman Tak Biasa
66 65. Kamu Puas? ~ Ria
67 66. Waktu Yang Tepat
68 67. Jangan Bahas Lagi! ~ Ria
69 68. Harapan Ria
70 69. Tidak Asing
71 70. Kepikiran
72 71. Kak Ayla? ~ Ria
73 72. Tetangga Julid
74 73. Istri Saya Tidak Mandul! ~ Sandi
75 74. Tidak Menuntut
76 75. Sekelebat Bayangan
77 76. Kabar dari Aca
78 77. Pemandangan Menyakitkan
79 78. Kamu Bohong, Mas! ~ Ria
80 79. Kabar Tak Terduga
81 80. Sayang, Maaf Ya.. ~ Sandi
82 81. Tidak Diinginkan
83 82. Minta Adik
84 83. Akan Aku Pikirkan ~ Ria
85 84. Tamu Tak Diundang
86 85. Dia Sangat Mencintaimu ~ Ayla
87 86. Terlalu Khawatir
88 87. Drama Pagi Hari
89 88. Mertua Terbaik
90 89. Pernikahan Mantan
91 90. Ngidam Cilok
92 91. Feeling Seorang Ayah
93 92. Kedatangan Jeki
94 93. Reuni
95 94. Babymoon
96 95. Cinta Terakhir ( TAMAT)
97 Visual
98 Bonus Chapter
99 Bonus Chapter 2
100 Bonus Chapter 3
101 Bonus Chapter 4
102 Last Bonus Chapter
103 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1. Pesona Duda
2
2. Kamu yang Aku Sukai ~ Ria
3
3. Masih Tidak Percaya
4
4. Malu Luar Biasa
5
5. Ban Bocor
6
6. Antar Pulang
7
7. Menunggu Pesan
8
8. Penggemar Berat
9
9. Nanti Kekasihku Marah ~ Ria
10
10. Mendukung Penuh
11
11. Apa kamu Serius? ~ Sandi
12
12. Terlihat Jelas
13
13. Menikah Lagi
14
14. Balasan
15
15. Terpesona
16
16. Kekasih Dadakan
17
17. Beri Aku Waktu ~ Sandi
18
18. Sapu Tangan Untuk Sandi
19
19. Mas Duda
20
20. Pria Idaman
21
21. Berawal dari Penasaran
22
22. CUKUP!! ~ Ria
23
23. Pengakuan Sandi
24
24. Tutup Mulut
25
25. Resah dan Gelisah
26
26. Lamaran? ~ Ria
27
27. Ternyata
28
28. Yakin Diterima
29
29. Tidak Terpaksa ~ Sandi
30
30. Bertemu Eman dan Aca
31
31. Calon Suami
32
32. Aku Bukan Kakakmu ~ Sandi
33
33. Sangat Gugup
34
34. Sah!!
35
35. Aku Siap ~ Ria
36
36. Saling Terbuka
37
37. Alasan Perceraian
38
38. Menawarkan Diri
39
39. Terharu
40
40. Kurang Belaian
41
Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
42
41. Kecupan Selamat Pagi
43
42. Pindah Secepatnya
44
43. Sebuah Foto
45
44. Barisan Pengagum Duda Tampan
46
45. Sayang... ~ Sandi
47
46. Cinta Pertama
48
47. Tamu Pagi Hari
49
48. Mengundurkan Diri
50
49. Hadiah dari Jeremy
51
50. Tak Kunjung Pulang
52
51. Selamanya Tetap Milikku ~ Sandi
53
52. Harus Baik-Baik Saja
54
53. I Love You, Mas ~ Ria
55
54. I Love You Too ~ Sandi
56
55. Harus Dihukum
57
56. Tak Ada Maaf
58
57. Terima Kasih ~ Sandi
59
58. Semanis Madu
60
59. Teringat Mama ~ Sandi
61
60. Gatot (Gagal Total)
62
61. Sakit Kepala
63
62. Girls Time
64
63. Marah
65
64. Hukuman Tak Biasa
66
65. Kamu Puas? ~ Ria
67
66. Waktu Yang Tepat
68
67. Jangan Bahas Lagi! ~ Ria
69
68. Harapan Ria
70
69. Tidak Asing
71
70. Kepikiran
72
71. Kak Ayla? ~ Ria
73
72. Tetangga Julid
74
73. Istri Saya Tidak Mandul! ~ Sandi
75
74. Tidak Menuntut
76
75. Sekelebat Bayangan
77
76. Kabar dari Aca
78
77. Pemandangan Menyakitkan
79
78. Kamu Bohong, Mas! ~ Ria
80
79. Kabar Tak Terduga
81
80. Sayang, Maaf Ya.. ~ Sandi
82
81. Tidak Diinginkan
83
82. Minta Adik
84
83. Akan Aku Pikirkan ~ Ria
85
84. Tamu Tak Diundang
86
85. Dia Sangat Mencintaimu ~ Ayla
87
86. Terlalu Khawatir
88
87. Drama Pagi Hari
89
88. Mertua Terbaik
90
89. Pernikahan Mantan
91
90. Ngidam Cilok
92
91. Feeling Seorang Ayah
93
92. Kedatangan Jeki
94
93. Reuni
95
94. Babymoon
96
95. Cinta Terakhir ( TAMAT)
97
Visual
98
Bonus Chapter
99
Bonus Chapter 2
100
Bonus Chapter 3
101
Bonus Chapter 4
102
Last Bonus Chapter
103
Promo Karya Baru : My Sugar Baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!