Seorang pria memberi peringatkan kepada ratu agar dia tidak mudah percaya dengan siapapun mereka yang tinggal di istana. Karena, semua orang yang berada di lingkungan istana mempunyai kepentingan pribadi. Sehingga, sang ratu harus berhati-hati dengan orang-orang di sekitar ratu dan tidak memandang siapa mereka.
Ratu Renggana Berusaha Kabur dari Istana! Raja Paku bumi menghampiri sang ratu yang sedang makan seorang diri. Dia pun duduk berhadapan dengannya. Tetapi tingkah laku ratu membuat raja tidak habis pikir, karena dia dengan seenaknya bersendawa di depan raja. Para kasim dan dayang-dayang yang menyaksikannya pun juga ikut terkejut.
Sementara itu, para sekutu raja khawatir apabila rencana mereka diketahui oleh ratu. Hal mengerikan yang paling mereka takuti jika ratu mendengar semua percakapan mereka. Maka kemungkinan besar akan terjadi pertumpahan darah. Ratu renggana yang sebenarnya berprofresi sebagai pengajar terkenal menunjukkan bakatnya di depan para dayang-dayang dan kasim. Dia sangat tertarik pada alat Lukis, mesin jahit dan juga lihai berkarya sehingga membuat semua semua terpukau.
...----------------...
“Ratu, tuan Galih ingin bertemu.”
Suara sang dayang kribo membukakan pintu bagian ruangan Tengah. Krani masih kebingungan melihat sosok pria di hadapannya. Sangat jelas tadi malam aku pingsan setelah melarikan diri dan mencari keberadaan tempat Dimana rumah cenayang berada. Siapa dia?” gumam Krani memandanginya.
“Bagaimana keadaan ratu? Saya sudah pernah memberikan peringatan melalui surat. Kenapa engkau mengabaikannya?”
“Hhhahh! Ya aku terlalu sibuk. Tapi, aku sangat berterimakasih karena kau telah menyelamatkanku. Benarkan?”
Di sela jawaban sang ratu dengan cara bicara dan tatapannya. Galih mengepal tangan mendekatinya lebih dekat. Dia menawarkan kesetiaan dan perlindungan kalimat terakhir yang tidak terduga di tangkap sang ratu adalah ucapan saudaranya yang mengatakan sangat merindukannya.
“Duh siapa sih pria ini? Orang yang terdekat adalah orang yang paling mudah menusuk mu dari belakang bukan?” gumam Krani bergerak menjauh.
Galih meminta ijin untuk pergi, di benak dan pikiran yang sangat kecewa melihat sang ratu melupakan semuanya. Dia berjanji pada dirinya sendiri akan membunuh semua orang yang menyakiti sang ratu. Terutama penusukan di jembatan menjadikannya manusia yang paling bersalah karena terlambat menyelamatkan sang ratu.
Krani yang kini di panggil dengan sebutan ratu Renggana, berdiri di samping selir yang pertama yang terpilih. Di area palangan padang rumput Kerajaan, tanpa di duga selir yang licik itu mengajaknya melukis Bersama.
“Kali ini kau pasti kalah. Aku tau kau hanya ratu bodoh yang di rekomendasikan klan utara untuk menjebak sang raja” gumam selir Nus tersenyum menyeringai.
Peralatan melukis di sediakan, kanvas berukuran lebih besar serta menggunakan pewarna cat dengan buah dan dedaunan. Para dayang tersenyum kecil melihat sang ratu hanya memandangi buah-buahan sedangkan selir Nus mulai menulis.
“Ada apa dengan diri mu ratu? Akui saja kekalahan mu dan tinggalkan tempat ini.”
“Selir Nus, sejujurnya aku tidak mau mencari masalah atau berlawanan pendapat pada mu. Aku memastikan tidak ada percikan api di antara kita. Kalau kau cemburu dengan raja maka kau ambil saja dia dan ikat di kamar mu.”
Sang ratu mulai menumbuk buah yang dia pilih. Satu sentukan menggunakan dua warna yang di padukan, dalam sekejab lukisan indah tercipta. Hasil karya yang sangat indah, sang ratu yang terlebih dahulu menyelesaikannya.
Selir Nah tidak senang melihat kehebatan sang ratu. Dia pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Para dayang sang ratu memuji dan meyakini ratu lebih unggul di bandingkan selir Nah. Belum puas dengan hasil karya yang di ciptakan hari ini. Sang ratu tidak mau berlama-lama tinggal di istana yang sangat di penuhi manusia mengerikan. Nyawanya sedang di incar, peristiwa penusukan, selir yang di duga seratus persen menaruh dendam dan ingin melenyapkannya terlebih lagi mertuanya yang tidak pernah Lelah menanyakan kabar tentangnya.
“Apakah pemilik tubuh ini memiliki sifat yang buruk sehingga banyak orang yang tidak menyukainya? Atau karena dia adalah orang yang paling susah untuk di lenyapkan?” gumam sang ratu menuju ke pavilion Selatan. Ratu berpikir, cara satu-satunya adalah Kembali ke jamannya. Segera membangun jembatan menggunakan kekuatan yang di miliki oleh ibu suri.
“Haduh! Kepala ku pusing sekali. Kenapa tiba-tiba aku kedinginan?”
“Yang mulia ratu!” dayang pendamping berlari menangkap tubuhnya.
“Dayang pendamping, aku tidak apa-apa.”
Ya, padahal dia mau mencari tau hal apa yang sangat di sukai sang ibu suri agar bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia tidak mau berurusan dengan tabib istana berkumis tebal atau minum minuman herbal yang sangat pahit.
“Dayang pendamping, dayang Kribo. Apakah kalian tau mengapa orang-orang di istana Tengah ramai berlalu Lalang?”
“Yang mulia ratu, ibu suri sangat menjaga penampilannya. Dia juga selalu menyuruh para penjahit ternama untuk membuatkan baju sebagus mungkin setiap harinya. Satu hari ada empat atau lima baju yang di hasilkan, dan yang mulia ibu suri memilih yang cocok untuknya.”
“Hey-hey dayang Kribo, kenapa kau menutupi berita hangat yang lainnya.”
Dayang pendamping membisikkan ke telinga sang ratu. Dayang Kribo ikut menguping mendengar bahwa sang dayang pendamping tau jika ibu suri tidak menerima setiap hari semua pakaian yang di jahit. Kesempatan emas bagi Ratu ingin memenangkan hatinya, dia memberikan misi kepada kedua dayang mencarikan bahan yang dia pesan.
Ratu Kembali keruangannya, dia menulis belanjaan yang akan di beli. Namun, sang raja memasuki ruangan mengajaknya meminum the Bersama.
“Ratu, aku ingin memahami mu. Malam ini aku akan tidur di istana ratu. Kehilangan ingatan pasti sangat memberatkan mu. Aku ingin mengetahui kegiatan apa saja yang kau lakukan hari ini.”
“Dia mulai mengorek keseharian ku. Mmhhh, kau tidak bisa mengelabui ku dengan jurus buaya liar mu raja. Apakah aku harus menyebut mu pria hiper___ ? kau hanya mementingkan nafsu mu saja. Kalau kau raja yang baik maka kau tidak mengundang selir tidur Bersama mu di saat hari pernikahan wanita ini” gumam sang ratu melototinya.
“Ssshhh aahhh minuman hangat ini sangat menghangatkan tubuh ku. Raja, hari ini aku ada kunjungan sepupu ku, kau tidak mungkin tidak mengetahuinya.”
“Kenapa kau tidak berterus terang saja ratu? Keluarkan semua rahasia mu!” gumam sang raja.
Raja Paku bumi menarik tangannya, dia mengeluarkan jurus rayuan maut dan kata-kata madu tumpah. Akan tetapi sang ratu meletakkan wadah dengan sangat keras. “Aku tau apa maksud mu raja. Kau mau membunuh ku kan?”
Sang ratu menahan tusuk sanggul yang di Tarik sang raja dari rambutnya. Urat mata menonjol, di dalam tubuhnya bukanlah Renggana yang asli. Krani menarik kuat tusuk sanggul miliknya lalu mengarahkan ke mata kanan sang raja.
“Raja Paku Bumi, kalau darah ku menetes akibat tangan mu. Maka aku memastikan sebelum mati, kau akan kehilangan kedua bola mata mu. Aku sendiri yang akan mencungkil dan mengeluarkannya!” ucap sang ratu meninggalkan ruangan dengan membanting pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
pgri
like
2024-09-04
0
anak emak🧚♀️
lucu
2024-09-04
0
kimci
penghujung rindu hanya untuk sang ratu. aseek
2024-09-04
0