Gelinding

Meskipun kehidupan kerajaan sangat berbeda, tetapi Krani tetap dituntut untuk menjadi layaknya seorang ratu pada umumnya. Dia harus bersikap lebih anggun, memiliki tata krama, dan berwibawa. Sekeras apapun Krani berusaha untuk kembali ke kehidupan semula, usahanya menjadi sia-sia. Siapa Sosok lain yang Masuk ke Raga Renggana? Terlepas dari itu, kepala dayang utama kribo dengan segenap hati membantu sang ratu untuk belajar kehidupan kerajaan.

Sang Raja sesekali merasa heran dengan tingkah laku ratu yang berbeda. Tetapi kehidupan baru sebagai pasangan yang telah menikah pun dimulai. Sementara itu, Raja selalu bersikap patuh dan lemah di hadapan ibu suri. Meskipun dia bertahta sebagai raja yang disegani orang, tetapi ibu suri memiliki kekuasaan yang lebih besar dibandingkan dengan sang raja. Krani Bersatu dalam tubuh Renggana bertemu sang raja di tengah malam. Baik raja dan ratu saling memandang dengan senyuman licik, seolah-olah mereka masing-masing mencoba mencari tahu motif satu sama lain. Secara khusus, Krani mencari raja untuk mengusulkan aturan “Jaga jarak”.

Raja Paku bumi tampak tidak terpengaruh oleh sarannya saat dia menatapnya dengan geli. Di malam hari, ratu Renggana yang di tempati sosok Krani berupaya semaksimal mungkin membaca situasi agar tidak bisa dikenali. Dia pun secara diam-diam pergi meninggalkan istana. Dengan jiwa yang tidak mau terperangkap dalam tubuh manusia lain, dia datang ke pasar malam mencari para cenayang agar bisa membantu masalahnya. Saat dia salah memasuki ruangan, dia tidak mengetahui bahwa dia bertemu dengan sang raja. Raja pun dengan bergegas mengejar Renggana.

----------------

Perkumpulan para Menteri mendengar layangan dari Klan Selatan perihal pengangkatan selir untuk sang raja. Atas rekomendasi dari ratu Timka, ibunda sang raja memberikan kejutan sehingga Klan Utara tidak bisa mencampurinya.

Tidak di sangka, Kesimpulan pertemuan kali ini adalah ketegasan sang raja yang membela selir pilihan dan mengabaikan tuduhan yang di layangkan dari klan Utara. Penutupan pertemuan menambah banyak praduga dari pihak Klan Selatan.

“Jika sang raja dominan membela selir pilihan maka ini akan menambah keuntungan kita” bisik sang perdana Menteri klan Selatan.

Di dalam aula, sang ibu suri memberikan penekanan agar sang raja tidak mengabaikan sang ratu.

“Cucu ku raja Paku Bumi. Kau harus lebih memprioritaskan ratu dari pada para selir.”

“Tentu saja ibu suri..”

Peristiwa tadi malam tidak sedikitpun di ingat sang ratu. Dia terbangun melihat kedua dayang tersenyum memandanginya. Krani tampak tidak nyaman segera merapikan bajunya. Dia melotot melihat ikat pita dan rambutnya yang berantakan. Meskipun dia menempati tubuh lain, dia tetap harus menjaga kesuciannya.

“Gawat! Ini tidak mungkin! Aku harus segera memeriksanya!” gumamnya bergegas menuju ke kamar mandi.

“Beri aku ruang sedikit dayang, kenapa di dalam sini kalian tetap ada…!”

Kehidupan yang sangat tidak dia inginkan, dia menekuk wajah dan sesekali menghela nafas. Keinginannya agar segera pergi meninggalkan alam yang seharusnya tidak dia tempati. Selesai membersihkan dan merias diri. Dia melamun di depan kaca melihat sosok wajah kekasihnya yang tinggal di era modern.

“Huufhh! Apa aku yang salah? Salah satu tamu di pesta pernikahan semalam. Aku melihat ada Galih yang menatap ku. Oh tidak Krani, sekarang yang lebih penting adalah memeriksanya” gumam Krani.

“Yang mulia ratu, kita harus bergegas.”

“Ya aku datang dayang Kribo. Memangnya kita mau kemana?”

“Kita akan menghadiri pertemuan dengan ibu suri..”

Tiba di dalam ruangan kebesaran milik ibu suri, Krani berusaha tenang. Dia menghapus bagian rencananya untuk jujur ke wanita yang paling berpengaruh di negeri tersebut untuk tidak jadi berkata jujur bahwa dirinya bukan lah ratu Renggana.

“Ratu, aku berharap besar pada mu. Semoga kau bisa membantu segala apa yang di cita-citakan sang raja. Terlebih lagi, seorang raja di wajibkan memiliki enam istri sah dan dua puluh selir pilihan. Tapi karena aku berbelas kasih maka aku hanya memprioritaskan lima istri sah dan empat selir saja.”

“Wah-wah, itu sangat bagus nenek! Eh maaf maksud saya yang mulia ibu suri. Saya tidak mempermasalahkan!”

Sang ratu kesenangan mendengar kabar gembira di lanjutkan seusai kunjungan. Dia jadi merasa sangat aman dan tidak tersentuh sang raja. Memberikan pernyataan jaga jarak, saat sang surya terbenam. Krani mulai mendongakkan kepala menunggu sang rembulan.

“Aku ini titisan anak cenayang. Pasti ad acara yang ampuh agar bisa Kembali ke alam ku!” Sang ratu memejamkan mata merasakan energi dari sang bulan.

Dia kehilangan seluruh ingatan di alamnya, perlahan ingatan milik tubuh sang ratu Renggana memperlihatkan dua pria misterius yang menikamnya. Salah satu pria yang Nampak familiar, sepasang mata tajam menyerupai sang raja.

“Ratu, di luar sangat dingin. Mohon agar ratu Kembali ke ruangan kebesaran.”

“Dayang Kribo, aku ingin bertanya pada mu. Siapa nama asli raja bodoh itu?”

“Maaf Ratu, walau hamba tidak bisa menjawab tapi ratu bisa melihat semua catatan di perpustakaan pribadi Kerajaan..”

Sang dayang mengikuti langkah ratu Renggani. Dia di dorong keluar agar tidak ikut masuk ke dalam ruangan. Kali ini Krani tidak ada waktu membaca buku, dia harus mengetahui cara memanfaatkan kekuatan bulan. Berlari mengendap-endap keluar mencari rumah cenayang atau biksu yang bisa membantunya.

“Yahh! Walau bagaimanapun aku tetap membutuhkan mu dayang pendamping.”

“Ratu, hihihi! Aku sudah lihat situasi bagian wilayah Tengah aman. Dayang utama Kribo juga sudah tidur.”

“Terimakasih. Kau jangan mengikuti ku ya.”

“Ratu! Janji Cuma sebentar. Aku bisa kena penggal kalau ketahuan raja” ucap sang dayang pendamping memelas.

Sang ratu memberikan dua jempol dengan senyuman. Dia berlari melewati bagian gerbang rahasia. Membaca Alamat yang di tulis sang dayang pendamping pada secuil kertas. Krani yang memiliki pengetahuan mengenai tulisan aksara memudahkannya membaca tulisan era kuno. Di sudut jalan, ada dua pohon yang di ikat dengan kain berwarna hitam.

Dia mencari tempat persembunyian melihat ada seorang pria yang memasuki halaman rumah. Krani memantau dalam Gerakan sangat hati-hati. Dia melihat dari bagian samping, sang cenayang berbaju hitam menoleh ke arahnya. Begitu pula sosok pria yang menggunakan penutup wajah.

Krani berlari sekencang-kencangnya, dia di kejar para pengawal wilayah garis depan. Penyamaran berpakaian menyerupai pria. Dia di Tarik sang raja dari bagian belakang barisan pilar. Sang raja menutup mulutnya, Krani yang tidak mau ketahuan bergegas memijak kaki sang raja sangat kuat.

Melompat berjuang hingga sampai di wilayah sang ratu. Dayang pendamping membantunya berganti, dia juga telah menyediakan penghangat ruangan.

“Ratu, apakah kau di dalam?” ucap sang raja dari depan pintu.

“Jangan ganggu aku! Malam ini aku tidak mau kau di dekatku!” teriak sang ratu bernada tinggi.

Terpopuler

Comments

Min

Min

Renggana /Kiss/

2024-09-02

0

Tuan muda le

Tuan muda le

sudah halal semoga samawa ya

2024-09-02

0

wendy

wendy

penasaran bab selanjutnya

2024-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 Secercah kemilau
2 Gelinding
3 Dekam
4 Pembatas ruang
5 Hujan ini berkepanjangan
6 Memanggil
7 Semeru jiwa
8 Iringan semu
9 Pecahwara
10 Pagi terhalang meredup
11 Tangkap
12 Masih kelabu
13 Lupus ndalu
14 Bumi
15 Selalu
16 Tak henti
17 Sanggahan
18 Menghadang
19 Buncah
20 Gemilang
21 Dua dekade terlewati
22 Tertatih
23 Dunia
24 Gemuruh
25 Kilauan palsu
26 Pergi
27 Tersekat
28 Halang
29 Degup
30 Terang
31 Kekacauan
32 Penjelasan
33 Katanya dunia hanya sementara
34 Larut
35 Tabu
36 Terbuka
37 Keram
38 Perseteruan
39 Sebaiknya berakhir
40 Umpan
41 Mengubah takdir
42 Angin yang terhalang
43 Sekat
44 Siluet Randu
45 Perputaran jeda waktu
46 Kenang
47 Disebut duka
48 Ranah
49 Perjanjian pada ibu
50 Cahaya menghitam
51 Sosok misterius Andaka dan pertempuran krani
52 Ilalang membunuh
53 Pemilihan
54 Lagi
55 Kelahiran sang pewaris
56 Mendekati Maut
57 Pencarian
58 Makuta
59 Bayu menutup mata
60 Raja di ganti jiwa Galih
61 Api dan waktu
62 Larut
63 Tabu
64 Carut maut
65 Sumbu tanya
66 Cakra buana
67 Hyang
68 Pangeran keempat dan kelima
69 Belum berakhir
70 Tersimpul
71 Kejut
72 Tersembunyi
73 Tameng pelindung
74 Nasib
75 Mengingatkan kembali
76 Hitam
77 Penyerangan tidak pernah selesai
78 Bayang-Bayang Renggana dalam Mimpi yang Memanggil
79 Keheningan merauk
80 Cahaya Kecil di Tengah Kegelapan
81 seperti kutukan
82 Meliput derita
83 Kemerling terpisah
84 Kepergian sang Ratu Renggana
85 Sang panglima perang mengakhiri hidupnya
86 Kenangan
87 Berputar di dunia lain
88 Alur berputar
89 masih berjuang
90 Penghalang
91 Kegilaan di dunia mirip pararel
92 kilas
93 kembali bertarung
94 Renggang
95 Pengkhianatan Terakhir.
96 Sepi
97 Yang tidak pernah pudar
98 Keliru
99 Suram
100 masa terakhir Galih
101 Sepi
102 Babak Baru Negeri Wangsa
103 Mimpi Buruk Sang Ratu
104 Kabut di Depan Pura
105 kekacauan tidak pernah berhenti
106 Mimpi dan Pengingat
107 Duka
108 Rahasia Penghuni Kerajaan Lama
109 angan khayalan atau mimpi belaka
110 Terbukanya kejahatan
111 Belum terungkap
112 Jejak silam
113 Di incar maut
114 Kegilaan
115 Tidak pernah berhenti di ganggu
116 Titik gelap
117 raut kegilaan
118 Tantang
119 Melemah
120 Sangar
121 Pertahanan
122 Kasa
123 Hentakan
124 Seduh
125 Dentuman
126 Lara
127 Tatih
128 Perilaku yang kau tuai
129 Duka derita
130 Gejala akhir
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Secercah kemilau
2
Gelinding
3
Dekam
4
Pembatas ruang
5
Hujan ini berkepanjangan
6
Memanggil
7
Semeru jiwa
8
Iringan semu
9
Pecahwara
10
Pagi terhalang meredup
11
Tangkap
12
Masih kelabu
13
Lupus ndalu
14
Bumi
15
Selalu
16
Tak henti
17
Sanggahan
18
Menghadang
19
Buncah
20
Gemilang
21
Dua dekade terlewati
22
Tertatih
23
Dunia
24
Gemuruh
25
Kilauan palsu
26
Pergi
27
Tersekat
28
Halang
29
Degup
30
Terang
31
Kekacauan
32
Penjelasan
33
Katanya dunia hanya sementara
34
Larut
35
Tabu
36
Terbuka
37
Keram
38
Perseteruan
39
Sebaiknya berakhir
40
Umpan
41
Mengubah takdir
42
Angin yang terhalang
43
Sekat
44
Siluet Randu
45
Perputaran jeda waktu
46
Kenang
47
Disebut duka
48
Ranah
49
Perjanjian pada ibu
50
Cahaya menghitam
51
Sosok misterius Andaka dan pertempuran krani
52
Ilalang membunuh
53
Pemilihan
54
Lagi
55
Kelahiran sang pewaris
56
Mendekati Maut
57
Pencarian
58
Makuta
59
Bayu menutup mata
60
Raja di ganti jiwa Galih
61
Api dan waktu
62
Larut
63
Tabu
64
Carut maut
65
Sumbu tanya
66
Cakra buana
67
Hyang
68
Pangeran keempat dan kelima
69
Belum berakhir
70
Tersimpul
71
Kejut
72
Tersembunyi
73
Tameng pelindung
74
Nasib
75
Mengingatkan kembali
76
Hitam
77
Penyerangan tidak pernah selesai
78
Bayang-Bayang Renggana dalam Mimpi yang Memanggil
79
Keheningan merauk
80
Cahaya Kecil di Tengah Kegelapan
81
seperti kutukan
82
Meliput derita
83
Kemerling terpisah
84
Kepergian sang Ratu Renggana
85
Sang panglima perang mengakhiri hidupnya
86
Kenangan
87
Berputar di dunia lain
88
Alur berputar
89
masih berjuang
90
Penghalang
91
Kegilaan di dunia mirip pararel
92
kilas
93
kembali bertarung
94
Renggang
95
Pengkhianatan Terakhir.
96
Sepi
97
Yang tidak pernah pudar
98
Keliru
99
Suram
100
masa terakhir Galih
101
Sepi
102
Babak Baru Negeri Wangsa
103
Mimpi Buruk Sang Ratu
104
Kabut di Depan Pura
105
kekacauan tidak pernah berhenti
106
Mimpi dan Pengingat
107
Duka
108
Rahasia Penghuni Kerajaan Lama
109
angan khayalan atau mimpi belaka
110
Terbukanya kejahatan
111
Belum terungkap
112
Jejak silam
113
Di incar maut
114
Kegilaan
115
Tidak pernah berhenti di ganggu
116
Titik gelap
117
raut kegilaan
118
Tantang
119
Melemah
120
Sangar
121
Pertahanan
122
Kasa
123
Hentakan
124
Seduh
125
Dentuman
126
Lara
127
Tatih
128
Perilaku yang kau tuai
129
Duka derita
130
Gejala akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!